Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN

Anggota : Anggun Verdiyanto ( 1713041050)

Tiyari Hidayah (1713101022)

Iswanti Wahyuni (1713041020)

Kelompok : 1

Dosen : Dr. Siti Samhati, M.Pd


Mata Kuliah : Menulis Akademik
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt, karena berkat


taufiq dan hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat disesuaikan. Kami
selaku penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesem-
purnaan, oleh sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari
Anda demi perbaikan selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya pembuatan makalah ini teru-tama kepada Bapak / Ibu guru
selaku pembimbing kami.
Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam
susunan dan penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap
semoga penulisan makalah ini bermanfaat khususnya kepada kami selaku
penulis dan umumnya ke-pada pembaca. Akhirnya, semoga Allah senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang mencintai
pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.

Bandarlampung, 24 April 2019

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Pengertian Proposal Penelitian ..................................................................... 3
2.2 Jenis- Jenis Proposal Penelitian ................................................................................. 3
2.3 Isi Proposal Penelitian ............................................................................................... 17
2.4 Ciri- Ciri Proposal Penelitian ..................................................................................... 18
2.5 Unsur-Unsur Proposal Penelitian ............................................................................ 18
2.6 Petunjukk Penulisan Proposal Penelitian .................................................................. 23
2.7 Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian ................................................................ 28
2.8 Sistematika Penyusunan Proposal Penelitian ............................................................ 30

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ....................................................................................................................... 31


3.2 Saran ............................................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk
merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara
umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam
menyusun proposal. Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal,
meskipun untuk hal-hal tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu. Dalam kaitannya dengan
penyelesaian studi di perguruan tinggi, penyusunan proposal penelitian adalah
langkah awal tatkala seorang mahasiswa bermaksud menyusun suatu skripsi
(S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Melihat begitu pentingnya proposal penelitian,
maka akan dipelajari tentang proposal penelitian.
Proposal Penelitian adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan
penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan
penelitian. Proposal merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja. Menurut Hasnun Anwar (2004:73), proposal adalah rencana yang disusun
untuk kegiatan tertentu. Jay (2006:1) menyatakan proposal adalah alat bantu
menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien. Proposal
dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan
penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan
penelitian. “Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau mahasiswa digunakan
untuk membantu membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Penulisan proposal
adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat
dalam tahap-tahap sebelumnya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka
dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang
disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau

1
sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam
mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian proposal penelitian ?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis proposal penelitian ?
1.2.3 Bagaimana isi proposal penelitian ?
1.2.4 Apa saja ciri-ciri proposal penelitian ?
1.2.5 Apa saja unsur-unsur proposal penelitian
1.2.6 Bagaimana petunjuk penulisan proposal penelitian ?
1.2.7 Bagaimana prosedur penyusunan proposal penelitian ?
1.2.8 Bagaimana sistematika penyusunan proposal penelitian ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian proposal penelitian ?
1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis proposal penelitian ?
1.3.3 Untuk mengetahui isi proposal penelitian ?
1.3.4 Untuk mengetahui ciri-ciri proposal penelitian ?
1.3.5 Untuk mengetahui unsur-unsur proposal penelitian ?
1.3.6 Untuk mengetahui petunjuk penulisan proposal penelitian ?
1.3.7 Untuk mengetahui prosedur penyusunan proposal penelitian ?
1.3.8 Untuk mengetahui sistematika penyusunan proposal penelitian ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proposal Penelitian


Proposal Penelitian ialah usulan yang berisi rencana kegiatan penelitian yang
disajikan secara tertulis untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang
berwewenang. Pihak yang berwewenang di sini dapat saja seperti
lembaga/instansi yang akan mensponsori atau membiayai penelitian tersebut,
tempat atau sasaran penelitian, dan lembaga/instansi yang meminta dilakukannya
penelitian. Untuk keperluan penulisan skripsi, proposal penelitian diperlukan
untuk memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan atau Ketua Program Bidang
Studi.

2.2 Jenis-Jenis Proposal Penelitian


2.2.1 Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara
holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif
mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian
kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam
serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang diteliti
sudah jelas, realitas merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam
piknik adalah baru tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan apa yang
ingin diketahui lebih dalam dari tempat tersebut, akan tergantung pada
situasi setelah seseorang berada ditempat piknik tersebut. Proposal
penilitian kualitatif berisi garis-garis besar rencana yang mungkin akan

3
dilakukan. Jadi perbedaan utama proposal yang menggunakan metode
penilitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang kuantitatif
proposalnya spesifik dan sudah baku, dan dianggap tunggal, tetap
teramati, pola fikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif
dipandang sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman
baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan
dalam metode kualitatif yang berpadangan, realitas dipandang sesuatu
holistic, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola fikir induktif,
sehingga permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian kualitatif
yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah
peneliti memasuki objek penilitian/situasi social. Oleh karena itu proposal
penelitian kualitatif di ibaratkan oleh bogdan seperti seseorang yang akan
yang kualitatif masih bersifat umun dan sementara.
Komponen dan Sistematika Proposal secara garis besarnya terdiri
atas, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian,
organisasi penilitian, biaya penelitian. Komponen dalam proposal tersebut
dapat disusun kedalam bentuk sistematika proposal seperti gambar
berikut.
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah ini dikemukakan gambaran
keadaan yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan
peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori, pengalaman,
sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah.
Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh
dari studi pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau
pernyataan orang-orang yang dianggap kredibel dalam media
baik dalam media cetak atau media elektronika.
b. Fokus Penelitian

4
Kalau dalam penelitian kuantitatif, focus penelitian ini
merupakan batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik
tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih
terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap
keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu,
tetapi perlu menentukan fokus. Pada penelitian kualitatif,
penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau
orang yang dipandang ahli.

c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan penelitian, yang
dijawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable
penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan
dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi sosisal
penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan,
mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan
secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada
atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti
dapat menemukan pemahaman luas dan mendalam terhadap
situasi social yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi
social tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola
hubungan yang akhirnya dapat kembangkan menjadi teori.
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada
di lapangan.

5
e. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut
bisa bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif,
manfaat penelitian lebih bersifat teoritits, yaitu untuk
pengembangan ulmu, namun juga tidak menolak manfaat
praktisnya untuk memecahkan masalah.
2. Studi kepustakaan
Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi
lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang
pada situasi sosial yang diteliti. Terdapat tiga kriteria terhadap teori
yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi,
kemutakhiran, dan keaslian.
a. Relevansi
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
b. Kemutakhiran
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi
yang digunakan. Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari
lima tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir.
c. Keaslian
Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksutnya supaya
peneliti menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori.
Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan
sebaiknya dicari sumber aslinya. Berapa teori yang dikemukakan
dalam proposal, akan sangat tergantung pada fokus penelitian yang
ditetapkan oleh peneliti.

Dengan dikemukakan landasan teori dan nilai-nilai budaya


yang ada pada konteks sosial yang diteliti, maka hal ini merupakan
indikator bagi peneliti. Validasi awal bagi peneliti kualitatif adalah

6
seberapa jauh kemampuan peneliti mendeskripsikan teori-teori
yang terkait dengan bidang dan konteks sosial yang diteliti.
Dalam landasan teori ini perlu dikemukakan definisi setiap
fokus yang akan diteliti. Dalam definisi perlu dikemukakan
definisi-definisi yang sejalan maupun yang tidak sejalan. Dengan
demikian maka landasan teori yang dikemukakan semakin kuat.
Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat
sementara. Selanjutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat
kerangka berfikir sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena
dalam penelitian kualitatif tidak akan menguji hipotesis, tetapi
justru menemukan hipotesis.
3. Metode penelitian
Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah alasan
menggunakan merode kualitatif, tempat penelitian, instrumen
penelitian, sampel sumber data penelitian, teknik pengumpulan data
teknik analisis data dan rencana pengujian keabsahan data.
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut
dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen
seperti test, kesioner, pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dimana situasi sosial tersebut
akan diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga
pemerintah, di jalan, di rumah dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah
peneliti sendiri atau anggota tim peneliti.
d. Sampel Sumber Data

7
Sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling. Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan
sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui
proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar
diketahui, tetapi juga dihatinya
2. Mereka yang tergolong masih dengan berkecimpung atau
terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan
peneliti sehingga lebih menggairahka untuk dijadikan
semacam guru atau narasumber
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
adalah observasi participant, wawancara mendalam studi
dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi.
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam
penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapanga dengan grand tour
dan minitour question, analisis datanya dengan analisis domain. Tahap
kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan
minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi.
Selanjutnya pada tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah
pertanyaan struktural, analisis data dengan analisis komponensial.
Setelah analisis komponensial dilanjutkan analisis tema.
6. Rencana Pengujian Keabsahan Data

8
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji
depenabilitas (reliabilitas) data, uji komfirmabilitas ( obyektivitas)

7. Organisasi penelitian dan jadwal penelitian


a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti,
beberapa anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga
administrasi. Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan
waktu yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan
dilakukan.
Contoh jadwal penelitian kualitatif :
c. Pembiayaan
Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat
profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal
peneliti, serta lamanya penelitian yang dilakukan. Semua biaya
yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

2.2.2 Proposal Penelitian Kuantitatif


Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,
gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-
permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data
empiris di lapangan.
Adapun isi dan setiap bagian dari sistematika proposal peneltian
kuantitatif adalah sebagai berikut :

9
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi
pada suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang
ini tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang
ada, baik standard yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan.
Oleh karena itu dalam latar belakang ini. Penelitian harus
melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jela.
Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditujukkan dengan data dan
menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
b. Indentifikasi Masalah
Dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang
diteliti. Baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti
sedapat mungkin dikemukakan. Untuk dapat mengidentifikasi
masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi
pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan
wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan
dapat diidentifikasikan.
Permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya
dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain.
Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya di mana di antara
masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga
berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.
Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
variabel.
c. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka
tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti.

10
Untuk itu maka penelitian memberi batasan, dimana akan
dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta
bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat
dirumuskan masalah penelitian.
d. Rumusan Masalah
Setelah masalah itu ditentukan (variabel apa saja yang akan
diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain),
dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka perlu
dirumuskan secara spesifik. Rumusan masalah itu dinyatakan
dalam kalimat pernyataan. Jadi pola pikir dalam merumuskan
masalah itu ada empat tahapan yaitu :
1. Latar belakang masalah
2. Identifikasi masalah
3. Batasan masalah
4. Rumusan masalah
e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada
sampul skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal
(misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat
gelar sarjana). Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan
masalah yang dituliskan. Misalnya rumusan masalahnya :
Bagaimanakah tingkat disiplin kerja pegawai di Depertemen A?
Maka tujuan penelitiannya adalah : ingin mengetahui seberapa
tinggi tingkat disiplin pegawai di departemen A. Rumusan
masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada
kesimpulan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya
tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan

11
masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang
kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu :
1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
2. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan
mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

2. Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis


a. Deskripsi teori
Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti,
serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan
instrumen penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari
pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah
teruji kebenarannya. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung
pada variabel yang diteliti.
b. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diindentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir
dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Penelitian
yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya
dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun
hubungan. Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa
kerangka berfikir yang yang assosiatif/hubungan maupun
komparatif/perbandingan.

12
c. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk
merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka
berfikir.
Contoh : Bila rumusan masalah berbunyi adakah “perbedaan
produktivitas antara lembaga yang menggunakan teknologi tinggi
dan rendah?” selanjutnya kerangka berfikir berbunyi “Karena
lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka produktivitas
kerjanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B yang
teknologi kerjanya rendah,” maka hipotesisnya berbunyi
“Terdapat perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara
Lembaga A dan B, atau produktivitas kerja lembaga A lebih
tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B”
d. Prosedur penelitian
1. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis,
diperlukan metode penelitian. Untuk itu di bagian ini perlu
ditetapkan metode penelitian apa yang akan digunakan, apakah
metode survey atau eksperimen.
2. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang
dapat digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian
akan digeneralisasikan (kesimpulan data yang dapat
diberlakukan untuk populasi) maka sampel yang digunakan
sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan
dengan cara mengambil sampel dari populasi secara random
sampai jumlah tertentu
3. Instrumen Penelitian

13
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan
menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang
akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila
variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan
lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen
apa saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala
pengukuran yang ada pada setiap jenis instrumen, prosedur
pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
4. Teknik pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpilan data mana
yang paling tepat, sehingga betul-betul di dapat data (angket,
observasi, wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat
dilaksanakan. Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga
teknik pengumpulan data itu adalah: setiap teknik pengumpulan
data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk
mendapatkan data yang lengkap dan obyektif penggunaan
berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu teknik di
pandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan
menjadi tidak efisien
5. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik
analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Bila peneliti tidak
membuat hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah
yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu
dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan
yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang
digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.

14
3. Organisasi dan jadwal penelitian
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan
adanya organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang
bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu kita.
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan
yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang
akan dilakukan, dan erapa lama akan dilakukan.
Contoh :
No Kegiatan Minggu Ke:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3
1. Penyusunan Proposal
2. Penyusunan instrumen
3. Seminar proposal dan
instrumen penelitian
4. Pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen
5. Penentuan sampel
6. Pengumpulan data
7. Analisis data
8. Pembuatan draf laporan
9. Seminar laporan
10. Penyempurnaan laporan
11. Penggandaan laporan
penelitian

c. Biaya penelitian
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah
biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga

15
penelitian dan pendukungnya, tinggi resiko kegiatan dilakukan, jarak
tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya
penelitian dilakukan.

d. Proposal Penelitian Pengembangan


Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang
dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal
ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori,
konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk
memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis
berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan
sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang
ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan
pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.Kegiatan
penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya
menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan

e. Proposal Penelitian Kajian Pustaka


Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang
pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam
terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam
ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi
dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara
baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan
pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran
atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari
pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

16
2.3 Isi Proposal Penelitian
Proposal penelitian mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan
diteliti, dan (2) metodologi penelitian.
a. Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau
dipecahkan/diatasi oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian
maka masalah penelitian perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar
menjadi jelas serta untuk memperlihatkan kedudukan dan pentingnya
diketahui atau dipecahkan, maka masalah itu perlu diberikan latar belakang
dengan memberikan informasi pendahuluan tentang situasi tempat dan waktu
masalah itu terjadi. Latar belakang ini juga hendaknya dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang berbagai kesenjangan yang terjadi dan yang
mungkin terjadi beserta akibatnya kalau masalah itu tidak diekatahui dan
diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu penelitian, yang utama dan
terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah. Kejelasan masalah akan
membantu peneliti untuk memilih dan menentukan metodologi penelitian
yang tepat.
b. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang dipergunakan
dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian menawarkan berbagai
metode dalam melakukan suatu penelitian, maka peneliti perlu memilih
metode yang tepat dalam arti efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
penelitiannya. Dengan demikian acuan utama dalam memilih metode
penelitian ialah masalah pebelitian. Bukan menentukan metode penelitian
terlebih dahulu baru merumuskan masalah penelitian.

17
2.4 Ciri-Ciri Dan Syarat Proposal Penelitian Yang Baik Dan Benar
Ciri-ciri proposal riset/penelitian yang baik menurut metode atau kaidah
ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Bersifat kritis dan analitis.
2. Memuat konsep dan teori yang tepat.
3. Menggunakan istilah tepat.
4. Rasional (Masuk akal).
5. Obyektif.
6. Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.
7. Koherensi (saling kait mengkaitkan).

Syarat-Syarat proposal Penelitian yang Baik dan benar:


1. Tujuan dan masalah yang jelas.
2. Teknik dan prosedur yang rinci.
3. Obyektifitas penelitian akan sampel yang ingin digunakan.
4. Kekurangan dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan jujur.
5. Tingkat kevaliditas dan kehandalan data cermat.
6. Kesimpulan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
7. Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan
motivasi peneliti.

2.5 Unsur-Unsur Proposal Penelitian


a. Unsur Dan Elemen Proposal Penelitian
Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian. Pro
pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator).
Dalam bab ini hanya format susunan isi yang dibahas, sedangkan untuk
format pengetikan dan pengesahan silahkan mengacu pada pedoman yang
berlaku.
Untuk membahas format susunan isi proposal penelitian, pertama
dibahas unsur proposal beserta keterkaitan antar unsur tersebut. Bahasan

18
selanjutnya menyangkut tiap unsur, tetapi dibahas secara singkat dan dalam
keterkaitannya dengan unsur–unsur lainnya. Bahasan yang lebih panjang lebar
dan terfokus hanya pada unsur-unsur yang dianggap terpenting diberikan pada
bab-bab tersendiri.
b. Unsur-unsur Isi Proposal dan Keterkaitannya
Secara umum, isi proposal penelitian meliputi.unsur-unsur sebagai
berikut (menurut pedoman penulisan tesis yang dikeluarkan oleh Program
Pascasarjana UGM, 1997):
1) Judul
2) Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan
faedah yang dapat diharapkan)
3) Tujuan dan Lingkup penelitian
4) Tinjauan Pustaka
5) Landasan Teori
6) Hipotesis
7) Cara penelitian
8) Jadwal penelitian
9) Daftar Pustaka
10) Lampira

Keterkaitan antar unsur tersebut terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

19
unsur / elemen proposal penelitian

Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi
“sentral” keterkaitan unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan
permasalahan, (b) tinjauan pustaka, dan (c) cara penelitian. Rumusan
masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian, sedangkan tinjauan
pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu pengetahuan, dan cara
(metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan
penelitian. Karena ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal
penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut. Bahasan di
bawah ini bersifat singkat, sedangkan bahasan yang lebih panjang lebar
diberikan dalam bab-bab tersendiri.
1 Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan
Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul,
disusul dengan (2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian
penelitian, dan (5) faedah atau manfaat penelitian.
a. Judul Proposal Penelitian
Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca
sebuah proposal penelitian. karena merupakan gerbang pertama,
maka judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang
lain untuk membaca. Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu

20
saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul hendaknya bersifat
spesifik, singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi
komunikatif, mengacu pada hakekat penelitian, dan menarik
(penelitian tersebut layak dan perlu).
Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap
panjang, maka judul dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama,
dan anak judul. Penghalusan atau perubahan judul juga perlu
mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses (dicari)
dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum
dalam bidang ilmunya.
b. Latar Belakang
Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi
bagian latar belakang ini, yaitu: Mengapa kita memilih
permasalahan ini? Apakah ada opini independen yang menunjang
diperlukannya penelitian ini? Untuk menjawab pertanyaan
“mengapa kita memilih permasalahan ini?”, maka langkah
pertama, kita perlu memilih bidang keilmuan yang kita ingin
lakukan penelitiannya. Pemilihan bidang tersebut diteruskan ke
sub-bidang dan seterusnya hingga sampai pada topik tertentu
yang kita minati. Langkah kedua, kita perlu melakukan kajian
terhadap pustaka berkaitan .kemajuan terakhir ilmu pengetahuan
dalam topik tersebut—untuk mencari peluang pengembangan
atau pemantapan teori. Minar maupun peluang tersebut seringkali
didorong oleh isu nyata dan aktual—yang muncul di jurnal ilmiah
terbaru atau artikel koran bermutu atau pidato penting dan aktual,
atau direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya.. Ini semua
merupakan opini independen yang menunjang diperlukannya
penelitian yang diusulkan tersebut.

c. Batasan Masalah

21
Masalah yanga akan dicarai pemecahannya harus terbatas
ruang lingkupnya agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan
dapat dimungkinkan pengambilan keputusan definitife. Variable-
variable yang terlibat dalam penelitian harus ditentukan.

d. Rumusan Masalah
Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis
maslaah seperti yang tertuang dalam latar belakang sangat
menentukan ketajaman rumusan masalah. Untuk memudahkan
dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan masalah dalam
2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:
1) Masalah umum.
2) Masalah spesifik.

e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang
telah diterapkan sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan
diperoleh solusi bagi pengatasan masalah secara langsung.
Seperti rumusan masalah, tujuan penelitian juga diungkapkan
dalam bentuk :
1. Tujuan umum.
2. Tujuan spesifik.

f. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan perkiraan bila tujuan penelitian
tercapai. Hal ini dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya
bagi masyarakat dan dunia IPTEK.

g. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu :

22
a. Penelitian yang relevan/penelttian terkait.
b. Landasan teori
c. Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan hipotesis
(untuk metode korelasi, kausal komaratif, eksperimen).

h. Metode Penelitian
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat
dan bahan yang digunakan dalam peneltian yang bersifat khas
dan khusus untuk penelitian yang dirancang.

i. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung
dalam metode penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang
direncanakan dilakukan bila proposal penelitian disetujui.

2.6 Petunjuk Penulisan Proposal Penelitian


Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian Akhir
dengan jumlah halaman tidak lebih dari 30.
a. Bagian Awal
Bagian awal mencakup halaman judul, halaman pengesahan, ringkasan,
prakata, daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar isi
1. Halaman Judul
Halaman judul memuat : judul, lambang Untirta, nama dan nomor
mahasiswa, instansi, kota, dan waktu pengajuan
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan
menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak
membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b. Lambang Universitas Sultan ageng Tirtayasa berbentuk segi 5.

23
c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping kanan
nama dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan nama
mahasiswa (kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.
d. Instansi ialah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan
ageng Tirtayasa
e. Kota ialah Cilegon
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di
bawah Cilegon
Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1.

2. Halaman Pengesahan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II lengkap
dengan tanda tangan dan tanggal.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada Lampiran 2.
3. Ringkasan
Uraian singkat tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan,
metode penelitian, hasil yang ingin dicapai dan waktu pelaksanaan
4. Prakata
Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penelitian dan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak tertentu.
b. Bagian Utama
Bagian utama proposal penelitian memuat bab-bab: Pendahuluan, Tinjauan
pustaka, Metode Penelitian
I. Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, ruang lingkup penelitian.
a. Latar belakang berisi penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang
menarik, penting, dan perlu diteliti.
b. Rumusan masalah

24
Perumusan masalah yang jelas tentang masalah yang akan
diteliti. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah
yang diteliti.
c. Tujuan Penelitian
Dalam proposal disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai
d. Ruang lingkup penelitian
Berisi batasan-batasan masalah yang akan diteliti.
II. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori pustaka dan
hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu, yang ada
hubungannya dengan penelitian
yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan
bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum
terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan
sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang
dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbitan sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
Contoh cara menunjukkan sumber pustaka seperti tertera pada
lampiran 3. Sumber referensi bisa berupa:
a. Textbook atau handbook
b. Artikel-artikel yang sudah dipublikasikan (jurnal, prosiding, dll)
c. Artikel dari instansi resmi (internet, web, dll)
d. Individu yang mempunyai otoritas ilmiah (diakui baik tingkat
nasional maupun internasional) Jumlah pustaka yang digunakan
minimal 5 jurnal/prosiding (artikel ilmiah)’
III. Metode Penelitian
Cara penelitian mengandung uraian tentang tahapan penelitian,
prosedur penelitian, bahan atau materi penelitian, alat, , variabel, serta
metode pengumpulan dan analisis data.
a. Tahapan penelitian
Tahapan penelitian berisi keterangan tentang tahapan-tahapan
penelitian yang akan dilakukan, misalnya penelitian pendahuluan,
penelitian utama, dan seterusnya. Dalam tahapan penelitian ini juga
berisi diagram alir proses penelitian yang akan dilakukan.
b. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara
melaksanakan penelitian, merupakan penjelasan dari diagram alir
yang ada pada tahapan penelitian.
c. Bahan dan alat
Bahan atau materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau
sampel, harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-
sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk
menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas dan kalau
perlu,disertai dengan gambar dan keterangan-keterangan.
d. Variabel penelitian,
Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan,
diuraikan dengan jelas, termasuk jenis kisarannya.
e. Metode pengumpulan dan analisis data
Metode pengumpulan dan analisis data mencakup uraian tentang
model dan cara menganalisis data.
f. Jadwal pelaksanaan Penelitian (6 bulan)
Dalam jadwal penelitian ditunjukkan :
1. Tahap-tahap penelitian;
2. Rincian kegiatan pada setiap tahap;
3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.
Jadwal penelitian disajikan dalam bentuk matriks.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian
dan disusun kebawah menurut abjadnama akhir penulis pertama. Buku dan
majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunnya kekanan, yaitu sebagai
berikut:
a . Buk u
Nama penulis, tahun terbit, judul buku,jilid,terbitan ke, nomor, halaman
yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.
b. Majalah
Nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan
resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.
c . Internet
Pustaka yang diambil dari internet harus mencantumkan tanggal, bulan,
dan tahun akses sumber tersebut.
2. Lampiran
Dalam lampiran, terdapat pengolahan data dan prosedur analisis.
2.7 Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian
Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya bergantung
pada keterampilan masing-masing peneliti. Dalam kenyataan sering dijumpai
bahwa ketiadaan pegangan dalam menempuh langkah-langkah
pengembangan proposal penelitian menuntun ke arah terhambatnya proses
penyusunan proposal itu. Langkah-langkah pengembangan suatu proposal
penelitian dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu : 1) tahap pra-penyusunan 2)
tahap penyusunan, dan 3) tahap evaluasi proposal. Tidak dapat disangsikan
lagi, pengalaman melaksanakan penelitian sangat membantu dalam
mempersiapkan hal-hal yang penting dalam menyusun proposal. Namun
kadang-kadang terjadi meskipun peneliti memiliki pengalaman, persoalan
yang timbul adalah berkaitan dengan 1) membuat keputusan tentang masalah
apa yang akan diteliti, 2) seberapa banyak peneliti memiliki pengetahuan
tentang hal-hal yang terkait dengan masalah yang dipilih, dan 3) bila proposal
itu disusun untuk diajukan kepada lembaga yang akan memberikan dana,
apakah masalah yang terpilih itu dapat disetujui oleh lembaga yang
bersangkutan.
Ketiga hal tadi, bila tidak dikonfirmasi, sering menjadi kendala
keberhasilan penyusunan proposal penelitian. Untuk menghindari kendala itu
sebelum disusun suatu proposal penelitian perlu mengukur keputusan yang
dibuatnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan; 1) apakah masalah
tersebut diambil sesuai dengan minatnya, 2) apakah ia berada dalam batas
kemampuan akademisnya, dan 3) apakah ia dapat memperoleh persetujuan
dari lembaga yang berkepentingan. Konfirmasi pertanyaan pertama dapat
menjadi motivasi internal dalam menyelesaikan proyek yang dikerjakan. Ini
dapat diperoleh dengan jalan melakukan analisis masalah secara mendalam
dan hati-hati. Konfirmasi pertanyaan kedua dapat menjamin keberhasilan
pencapaian tujuan. Ini dapat dicapai dengan jalan melakukan penelaahan
berbagai bahan pustaka yang relevan. Konfirmasi pertanyaan ketiga dapat
menghindari hambatan yang timbul dari luar diri peneliti sendiri. Hal ini
dapat dicapai dengan melakukan konsultasi dengan lembaga yang menjadi
tujuan diajukannya proposal atau (bila tersedia) dengan membaca

28
aturanaturan yang berlaku di lembaga yang bersangkutan. Secara umum,
dalam menyusun proposal penelitian ada langkah-langkah yang sepatutnya
ditempuh, yaitu:
a. Langkah pertama adalah memikirkan tentang apa yang akan diteliti.
b. Langkah kedua, mencari-cari ide yang relevan.
c. langkah ketiga, ide yang telah tergambar dalam pikirannya dipersempit
sehingga apa yang akan diteliti menjadi jelas.
d. langkah keempat, yaitu membuat rumusan masalah,
e. langkah kelima mengkaji pentingnya masalah,
f. langkah keenam menelaah bahan-bahan pustaka,
g. langkah ketujuh mempertimbangkan pendekatan yang akan dilakukan,
dan
h. langkah kedelapan merumuskan desain penelitian. Setelah terumuskan
desain yang tepat, menuju
i. langkah kesembilan, yaitu mencari alternatif alat pengukuran yang tepat.
j. Langkah kesepuluh menentukan teknik analisis data yang tepat.
k. Langkah kesebelas memperbaiki desain.
l. Langkah keduabelas merumuskan prosedur penelitian.
m. Langkah ketigabelas membuat draft proposal. Setelah tersusun draft,
n. langkah keempat belas adalah mendiskusikan draft dengan kolega untuk
mendapatkan umpan balik. Bila ternyata masih belum memadai, kembali
ke langkah ke tujuh sampai kedua belas. Bila sudah dianggap memadai
masuk ke
o. langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot study.
p. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian
rintisan.
q. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang
berkepentingan.

Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan


yang menjadi dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada
langkah-langkah penyusunan proposal penelitian seperti yang diuraikan di

29
atas, sebenarnya sudah termasuk di dalamnya kegiatan mengevaluasi
proposal. Evaluasi tersebut dilakukan secara informal dan secara formal.
Evaluasi informal dilakukan dengan mendiskusikan draft proposal, baik
dengan kolega, dengan orang ahli (dalam metodologi penelitian maupun
dalam disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan). Adapun
evaluasi formal dilakukan melalui penelitian rintisan. Baik evaluasi informal
maupun evaluasi formal, telah tercakup dalam delapan belas langkah di atas.

2.8 Sistematika Penyusunan Proposal


Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang
berbeda dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan
fungsinya, unsur-unsur yang termuat dalam suatu proposal penelitian,
sepatutnya meliputi :
1. keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,
2. pernyataan masalah dan hipotesis,
3. jenis data yang diperlukan,
4. sumber data atau subjek penelitian,
5. Alat pengumpul data,
6.analisis data yang dilakukan, dan
7.rencana kegiatan.

Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam suatu


sistematika tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika proposal yang
berlaku di lingkungan Ditjen Dikti Depdikbud bisa dijadikan pegangan
(dengan catatan bila di lembaga tempat diajukannya proposal anda belum ada
panduan resmi). Setelah proposal diterima, biasanya dibuat suatu kerangka
acuan yang akan dijadikan pegangan, baik oleh penyandang dana maupun oleh
peneliti. Sistematika kerangka acuan sedikit berbeda dengan sistematika
proposal.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keberhasilan suatu penelitian sangat bergantung kepada proprosal yang
dirancang. Ada dua sistematika penulisan proposal penelitian yang bisa kita
gunakan, yaitu, proposal penelitian kualitatif dan proposal penelitian
kuantitatif. Kedua sistematika proposal tersebut memiliki perbedaan dan
persamaan, sehingga masing-masing penelitian tersebut memiliki keunggulan
dan kelemahan.

3.2 Saran
Setelah menyelesaikan makalah tentang panduan penyusunan proposal ini,
penulis berharap para pembaca sekalian dapat lebih memahami cara membuat
proposal penelitian sesuai dengan jenis-jenisnya dan tujua yang ingin dicapai
serta dapat membagikan ilmu yang didapat dalam makalah tentang proposal
penelitian ini untuk lebih mengembangkan masyarakat.

31
DAFTAR PUSTAKA

Anoname. 2011. Proposal Penelitian (online).


(http;//www.scribd.com/doc/7750045/proposal, diakses 24 April 2019)
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Hadi, I.P. 2000. Penulisan Laporan dan Proposal. (online),
http;//pustaka.ut.ac.ai/learning, diakses 24 April 2019)

32

Anda mungkin juga menyukai