Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN


BAKALANG TAHAP III

BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XIII


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


TAHUN ANGGARAN 2020
1. LATAR BELAKANG

Peranan angkutan penyeberangan telah nyata dirasakan oleh masyarakat di


wilayah Indonesia. Nusa Tenggara Timur secara geografis memiliki wilayah yang terdiri
dari gugusan pulau-pulau yang saling terpisah, sehingga keberadaan transportasi
penyeberangan memiliki peran yang cukup dominan dalam mendukung aktivitas
masyarakat dan transportasi antar pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur. Pelayanan
transportasi penyeberangan di wilayah selama ini dilaksanakan melalui
penyelenggaraan lintas penyeberangan perintis dan lintas penyeberangan komersil.
Dengan beroperasinya lintas-lintas penyeberangan di wilayah Nusa Tenggara Timur
tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap aktivitas
masyarakat, penguatan interaksi kewilayahan, dan peningkatan pertumbuhan
ekonomi.
Pelabuhan merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi yang diperlukan
untuk mencukupi kebutuhan bongkar muat arus barang dan penumpang. Dengan
adanya pelabuhan ini diharapkan dapat dipenuhi kebutuhan bongkar muat arus barang
dan penumpang yang menunjang pembangunan/perkembangan wilayah di Indonesia
Bagian Timur. Dengan demikian, pembangunan pelabuhan bukanlah merupakan
kegiatan yang berdiri sendiri, tapi berkaitan erat dengan aspek-aspek ekonomi dan
sosial yang berada dalam jangkauan pelayanan angkutan pelabuhan tersebut.
Pengembangan pelabuhan penyeberangan secara prinsip dapat memperlancar
mobilisasi dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan maupun orang serta
memperlancar pelaksanaan program pemerintah di kawasan wilayah yang
bersangkutan. Dampak peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan
kinerja ekonomi di kawasan yang terhubungkan oleh transportasi tersebut. Namun
demikian, peningkatan aksesibilitas transportasi memerlukan pengembangan sarana
dan prasarana pendukungnya.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dibangunnya Pelabuhan Penyeberangan Bakalang


diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan jasa angkutan penyeberangan di
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

3. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

A. Nama Pejabat Komitmen : PPK Kegiatan II BPTD Wilayah XIII Provinsi


Nusa Tenggara Timur
B. Satuan Kerja : Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah
XIII Provinsi Nusa Tenggara Timur

4. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari Dana APBN Tahun Anggaran
2020 melalui DIPA Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII Provinsi Nusa
Tenggara Timur dengan rincian sebagai berikut :
A. Pagu Dana : Rp. 11.773.852.000,00 (Sebelas milyar tujuh
ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus lima
puluh dua ribu rupiah)
B. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) : Rp. 11.773.848.000,00 (Sebelas milyar tujuh
ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus
empat puluh delapan ribu rupiah)

5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender
Masa Pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

Penyedia jasa agar menyampaikan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk
Barchart disertai dengan Kurva S dan network planning yang masuk akal secara teknis,
realistis dan berkaitan / berhubungan dengan metode pelaksanaan yang diajukan oleh
penyedia jasa.

Disamping itu, penyedia jasa juga diwajibkan menyampaikan jadwal mobilisasi,


demobilisasi dan pemakaian alat, serta jadwal mobilisasi dan demobilisasi pekerja
dengan waktu pelaksanaan tidak melebihi waktu yang telah ditentukan.

6. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

A. Indikator Keluaran
Tersedianya pelayanan jasa angkutan penyeberangan di Kabupaten Alor, Nusa
Tenggara Timur.

B. Keluaran
Tersedianya prasarana Pelabuhan Penyeberangan Bakalang di wilayah
Kabupaten Alor.
7. PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
dibahas guna mendapatkan persetujuan, dengan terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan dari pengawas pekerjaan / konsultan pengawas. Sesuai dengan lingkup
pekerjaan, maka jenis pelaporan yang harus diserahkan oleh penyedia jasa adalah :

A. Laporan Harian
Laporan harian ini merupakan laporan pelaksaan pekerjaan per hari yang
didalamnya memuat hal-hal sebagai berikut :
- Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap hari;
- Jam-Jam kerja, jam-jam tidak bekerja dan lain-lain;
- Bahan-bahan bangunan yang datang, yang telah dipergunakan dan yang ditolak
atau yang diterima;
- Kemajuan dari pekerjaan;
- Kejadian-kejadian di tempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan.

B. Laporan Mingguan
Laporan mingguan memuat :
- Gambaran umum dan rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
- Laporan progress kemajuan pekerjaan;
- Laporan harian;
- Laporan kondisi cuaca dan kendala di lapangan.

C. Laporan Uji Test Material.

D. Gambar Shop Drawing dan Gambar As-Build Drawing.

8. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR TEKNIS

Spesifikasi teknis dan gambar teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Pembangunan


Dermaga Penyeberangan Bakalang sebagaimana terlampir.

9. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan yang diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan meliputi :

No. Pekerjaan
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Perkerasan, Landscape dan Finishing
3. Pekerjaan Pagar, Pintu Gerbang dan Papan Nama Pelabuhan
4. Pos Jaga dan Pos Tiket
5. Halte Penumpang dan Gangway
6. Bangunan Fasilitas Darat Utama
7. Pengadaan SBNP
(Uraian pekerjaan secara spesifik sebagaimana disampaikan dalam BOQ (Bill Of
Quantity) Pekerjaan Pembangunan Dermaga Penyeberangan Bakalang Tahap III).

Keterangan :
1. Metode pelaksanaan pekerjaan yang disampaikan, menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan yang sistematis yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, disertai dengan foto-foto ilustrasi
pelaksanaan pekerjaan dan bagan alir, serta berkaitan dengan barchart, kurva S
dan Network Planning yang disampaikan.
2. Kaitannya dengan metode pelaksanaan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan sehingga metode pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan secara
optimal, agar dilengkapi beberapa hal pendukung sebagai berikut :
a. Surat Dukungan Material Agregat Kelas B dari supplier (dalam bentuk surat
pernyataan bermaterai) yang berada di wilayah Kabupaten Alor / Kabupaten
Lembata / Kebupaten Belu, dengan dilengkapi hasil uji material meliputi Nilai
CBR atas nama supplier serta Izin Galian C atas nama supplier tersebut. Hasil
uji harus sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat) maupun BOQ (Bill of Quantity);
b. Surat Dukungan Material Pasir dan Kerikil / split dari supplier (dalam bentuk
surat pernyataan bermaterai) yang berada di wilayah Kabupaten Alor /
Kabupaten Lembata / Kebupaten Belu, dengan dilengkapi hasil uji material
sebagai campuran Material Beton serta Izin Galian C atas nama supplier
tersebut;
c. Surat Dukungan Material Semen dari supplier (dalam bentuk surat pernyataan
bermaterai) yang berada di wilayah Kabupaten Alor / Kabupaten Lembata /
Kebupaten Belu;
d. Surat Dukungan LPJU dari produsen/supplier (dalam bentuk surat pernyataan
bermaterai) dengan dilengkapi Dokumen SNI serta hasil pengujian Lampu
LED, Solar Panel, Baterai Lithium Ion dan Uji Garam Rumah Lampu yang
dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi Nasional milik pemerintah;
e. Surat Dukungan Genset dari supplier (dalam bentuk surat pernyataan
bermaterai) dengan dilengkapi Surat Pernyataan Jaminan Purna Jual / Garansi
selama 1 (satu) tahun dan jaminan ketersediaan suku cadang peralatan
selama 5 (lima) tahun. Supplier dapat berasal dari distributor / agen / pabrik
/ ATPM. Apabila supplier berasal dari ATPM harus dilengkapi dengan Surat
Penunjukkan ATPM dari Kementerian Perdagangan, sedangkan apabila
supplier berasal dari distributor atau agen harus dilengkapi dengan Surat
Penunjukkan distributor atau agen dari Pabrik / ATPM;
f. Surat Dukungan Material SBNP (Sarana Bantu Navigasi Pelayaran) dari
supplier yang telah berpengalaman dalam pengadaan SBNP yang dibuktikan
dengan dokumen kontrak atau bukti perjanjian kerja lainnya dalam
pengerjaan SBNP minimal sebanyak 3 (tiga) pengalaman dalam kurun waktu
3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2017 – Tahun 2019).
3. Metode Pelaksanaan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa nantinya agar dapat
dipresentasikan oleh Project Manager dan Site Manager dihadapan Pejabat
Pembuat Komitmen, Tim Pokja ULP dan Tim Independent yang berasal dari
Universitas / Politeknik dengan bidang yang berkaitan dengan Teknik Sipil yang
ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Pokja ULP.

10. PERALATAN UTAMA

Peralatan utama yang harus disediakan oleh penyedia jasa untuk pelaksaanan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

No Jenis Kapasitas (Min) Jumlah


1. Excavator PC 200 0,8 m3 1
2. Flatbed Truck Menyesuaikan 1
3. Truck Mixer 5 m3 2
4. Concrete Truss – Screed Machine Menyesuaikan 1
5. Concrete Cutter Menyesuaikan 1
6. Water Tank 3000 L 1
7. Concrete Mixer Menyesuaikan 1

Keterangan :
1. Alat yang merupakan milik sendiri agar menyampaikan bukti kepemilikan berupa
nota/kuitansi pembelian/bukti pembelian, sedangkan untuk alat yang merupakan
sewa harus menyampaikan bukti berupa MOU atau Surat Perjanjian Sewa
Menyewa dengan pihak pemilik peralatan yang akan disewa. Bukti kepemilikan
alat yang disewa tersebut harus disampaikan dan harus atas nama perusahaan /
perseorangan yang menyewakan. Surat perjanjian sewa Peralatan minimal harus
menjelaskan jenis alat yang disewa dan nama kedua belah pihak beserta alamat,
telp/fax dan atau email yang mudah dihubungi.
2. Semua peralatan harus dilampiri dengan foto yang menunjukkan jenis/merk/type
yang sama dengan yang disampaikan oleh penyedia. Apabila foto yang
disampaikan meragukan, maka akan diklarifikasi dan dilakukan pengecekan
langsung.

11. PERSONIL MANAJERIAL

Penyedia Jasa harus memiliki minimal 1 (satu) Tenaga Tetap (yang dibuktikan dengan
akta / PPH 21 / BPJS atas nama perusahaan) bersertifikat Ahli (SKA) dengan kualifikasi
minimal Ahli Muda Teknik Dermaga dalam susunan Personil Manajerial yang ikut dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Adapun susunan personel manajerial yang dipersyaratkan
adalah :

No Jabatan Tingkat Pengalaman kerja


Pendidikan/Ijazah sejenis

1. Project Manager Min. S1 Teknik Sipil Min. 8 tahun

2. Site Manager Min. S1 Teknik Sipil Min. 5 tahun

3. Site Engineer Min. S1 Teknik Sipil Min. 3 tahun

4. Quality Engineer Min. S1 Teknik Sipil Min. 3 tahun

5. Safety Engineer Min. D3 Teknik Sipil Min. 3 tahun

6. Supervisor Min. D3 Teknik Sipil Min. 3 tahun

7. Pelaksana Lapangan dan Min. SMK/SMA Min. 2 tahun


Drafter

Keterangan :
1. Khusus untuk Safety Engineer agar dilengkapi dengan Sertifikat K3 yang
dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja atau Kementerian Pekerjaan Umum.
2. Setiap Personel Manajerial harus dilampiri dengan referensi dan Surat Keterangan
Kerja dari pemberi kerja (bukan dari perusahaan tempat dia bekerja), berdasarkan
pengalaman kerja yang disampaikan.
12. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI DAN SISTEM
MANAJEMEN MUTU

Dalam pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa wajib menyiapkan penjelasan


manajemen risiko serta penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya secara rinci dengan didukung oleh kepemilikan Sertifikat OHSAS
dan SMK3 yang meliputi :

No. Pekerjaan
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Perkerasan, Landscape, dan Finishing
3. Pekerjaan Pagar, Pintu Gerbang dan Papan Nama Pelabuhan
4. Pos Jaga dan Pos Tiket
5. Halte Penumpang dan Gangway
6. Bangunan Fasilitas Darat Utama
7. Pengadaan SBNP

Disamping itu untuk mencapai mutu pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan, penyedia jasa wajib menyiapkan penjelasan manajemen mutu
yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai dasar dan acuan di
lapangan sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat terpenuhi dengan dilengkapi
kepemilikan Dokumen ISO.

13. DOKUMEN LAIN PENUNJANG PERSYARATAN


KUALIFIKASI

Dokumen penunjang yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :


a. SBU Bidang Bangunan Sipil, Sub Bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air,
Pelabuhan, Dam dan Prasarana Sumber daya Air Lainnya (SI001) Kualifikasi
Menengah;
b. Surat Ijin Usaha Konstruksi yang masih berlaku kualifikasi Menengah;
c. Menyampaikan Neraca Perusahaan / Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2018
yang telah diaudit oleh Auditor Independent;
d. Menyampaikan Sertifikat Keikutsertaan BPJS;
e. Menyampaikan Jaminan Penawaran Asli senilai Rp. 353.215.440,- (Tiga ratus lima
puluh tiga juta dua ratus lima belas ribu empat ratus empat puluh rupiah) yang
ditunjukkan dan disampaikan kepada Pokja Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa
Satker Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII Provinsi Nusa Tenggara
Timur;
f. Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Pemerintah atau Swasta
untuk mengikuti Pengadaan Barang / Jasa senilai minmal Rp. 1.177.384.800,-
(Satu milyar seratus tujuh puluh tujuh juta tiga ratus delapan puluh empat ribu
delapan ratus rupiah);
g. Dokumen Kontrak maupun PHO yang menunjukkan bahwa peserta memiliki
minimal 1 (satu) pengalaman dalam pelaksanaan Jasa Konstruksi yang berkaitan
dengan bidang SBU dalam pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan
Pelabuhan/ Dermaga Laut/Penyeberangan maupun breakwater/pemecah
gelombang yang dimiliki selama 3 (tiga) tahun terakhir (Tahun 2017-2019) baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman sub kontrak
dengan minimal nilai kontrak senilai Rp. 5.887.924.000,- (Lima milyar delapan
ratus delapan puluh tujuh juta sembilan ratus dua puluh empat ribu rupiah),
dengan dilengkapi dengan referensi beserta surat pernyataan bermaterai
berkinerja baik dari pemberi kerja.
h. Untuk penyedia jasa yang berdiri kurang dari 1 (satu) tahun tidak dipersyaratkan
memiliki pengalaman, akan tetapi apabila belum memiliki pengalaman kerja yang
terkait, wajib menyampaikan Neraca Perusahaan / Laporan Keuangan Perusahaan
Tahun 2019 yang menunjukkan bahwa kekayaan perusahaan minimal sebesar 50
% (Lima puluh persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau dengan bukti
lampiran rekening koran perusahaan dengan nilai minimal saldo di dalamnya
sebesar 50 % (Lima puluh persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan Pembangunan Dermaga Penyeberangan Bakalang Tahap III.

Kupang, Februari 2020

Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan II
BPTD Wilayah XIII Provinsi NTT

SANTO IGNO GELU, S.SiT


Penata – III/c
NIP. 19830218 200604 1 004

Anda mungkin juga menyukai