Diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar terlalu sering atau
terus-terusan. Feses yang keluar saat BAB biasanya encer dan lembek atau cair berair. Orang
awam sering menyebutnya dengan istilah “buang-buang air” atau mencret.
Tergantung dari berapa lama durasinya berlangsung, masalah buang-buang air dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
1. Diare akut
Diare akut berlangsung selama kurang lebih 3 hari hingga seminggu. Kebanyakan orang
mengalami mencret jangka pendek karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.
2. Diare kronis
Diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih. Kondisi ini kurang umum dan
biasanya disebabkan oleh kondisi medis, alergi, obat-obatan, atau infeksi kronis.
Siapa pun bisa mengalaminya setidaknya sekali seumur hidup. Masalah buang-buang air tidak
mengenal jenis kelamin dan usia. Rata-rata orang dewasa dapat mengalami mencret 4 kali dalam
setahun.
Namun apabila terlalu sering dan berlangsung terlalu lama, masalah pencernaan ini kemungkinan
menandakan kondisi serius.
Namun, pola buang air setiap orang dapat berbeda tergantung dari banyak faktor. Pencernaan
masih bisa dikatakan sehat apabila pola BAB selama ini teratur, tidak mengalami perubahan
mendadak dan drastis.
Seseorang dikatakan mengalami gejala diare alias mencret ketika tiba-tiba jadi buang air besar
lebih sering dari biasanya. Selain dari perubahan frekuensi BAB, gejala diare yang juga umum
terjadi adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Jika anak mencret, segera ke dokter atau rumah sakit jika gejala berikut dialami anak Anda:
Gejala dehidrasi seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang buang air kecil,
mudah marah, atau mengantuk
Demam tinggi
Feses mengandung darah dan nanah
Feses berwarna hitam.
Produksi urin menurun
Mulut kering
Lesu
Sakit kepala
Kulitnya kering
Mengantuk
Diare pada anak kecil dan bayi harus segera ditangani. Mencret dapat menyebabkan kondisi
dehidrasi serius dan membahayakan nyawa pada waktu yang singkat.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikan
dengan dokter. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk
menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab diare?
Penyebab utama dari diare adalah masalah pada sistem pencernaan. Gangguan pencernaan yang
menyebabkan mencret, meliputi:
1. Keracunan makanan
Makanan yang tidak steril dan terkontaminasi bakteri adalah penyebab diare. Makanan ini dapat
menyebabkan sakit perut melilit, mual, dan buang-buang air.
Hal ini terjadi karena racun yang dikeluarkan bakteri menginfeksi organ dalam sistem
pencernaan Anda.
Kuman-kuman tersebut dapat masuk ke dalam pencernaan melalui makanan dan air yang
terkontaminasi.
3. Intoleransi laktosa
Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk olahan susu.
Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan penyebab diare yang terjadi ketika tubuh tidak
mampu memecah gula alami tersebut.
Laktosa yang tidak bisa dicerna lambung akan langsung masuk ke usus besar. Bakteri di usus
besar akan berinteraksi dengan laktosa sehingga menyebabkan gejala seperti kembung dan
mencret.
Risiko intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Ini karena kadar enzim
yang membantu mencerna laktosa turun setelah masa kanak-kanak.
Mencret dapat terjadi karena efek samping mengonsumsi beberapa jenis obat. Obat yang dapat
menimbulkan gangguan pencernaan tersebut, antara lain:
Antibiotik
Antasida
Obat untuk kemoterapi
Obat jantung
Antidepresan
Obat tekanan darah tinggi
Obat diuretik
Obat pencahar yang mengandung magnesium apabila disalahgunakan juga dapat menyebabkan
mencret.
Buang-buang air juga dapat terjadi sebagai efek samping setelah operasi bariatrik atau
pengangkatan kantung empedu.
Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa adalah kondisi yang bisa menyebabkan diare kronis.
Selain mencret, Anda juga bisa mengalami sakit perut, perdarahan yang keluar dari anus,
demam, dan penurunan berat badan.
6. Makanan manis
Terlalu banyak makanan manis dapat menyebabkan mencret karena kebanyakan pemanis
tambahan tidak dapat dicerna dengan baik oleh perut.
Beberapa contoh gula yang mudah membuat orang-orang tertentu buang air besar terus adalah
gula alami fruktosa dan pemanis buatan seperti sorbitol, manitol, serta lainnya.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami mencret?
Berikut ini adalah berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan,
termasuk diare:
Selain faktor risiko di atas, perubahan pola makan baru-baru ini juga dapat menyebabkan diare
akut. Ini termasuk peningkatan asupan kopi, teh, minuman bersoda, atau permen karet yang
mengandung gula yang sulit diserap.
Mencret juga rentan dialami oleh pelancong, wisatawan, atau traveler. Biasanya, kondisi ini akan
terjadi jika mereka melakukan bepergian ke negara-negara berkembang yang banyak mengalami
kasus infeksi bakteri E. coli.
Infeksi diare dapat terjadi ketika mereka minum atau makan makanan terkontaminasi, serta
makan makanan mentah.
Pada beberapa kasus, dokter meminta Anda untuk melakukan tes kesehatan tambahan. Tes untuk
mengetahui penyebab diare lanjut adalah:
1. Tes darah
Tes darah kemungkinan akan dilakukan untuk melihat adanya gejala lain yang dapat membantu
menunjukkan apa yang menyebabkan mencret Anda.
2. Tes feses
Tes feses juga dapat dilakukan untuk melihat apakah ada bakteri atau parasit menyebabkan
mencret menyerang Anda.
Untuk membantu memastikan diagnosis diare, dokter dapat menggunakan sigmoidoskopi dan
kolonoskopi.
Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan tabung tipis dan terang yang dimasukkan ke dalam
rektum. Tabung ini dapat melihat bagian dalam usus besar Anda.
Alat tes ini juga dilengkapi dengan perangkat untuk mengambil sampel kecil jaringan (biopsi)
dari usus besar Anda. Sedangkan kolonoskopi memungkinkan dokter untuk melihat seluruh
bagian usus besar.
Mencret menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Maka, dokter biasanya dapat
memberikan cairan elektrolit atau oralit yang dapat dibeli di apotek. Cairan ini umum digunakan
sebagai pertolongan pertama masalah buang-buang air.
Cairan elektrolit dapat memberikan tubuh asupan glukosa, garam dan mineral penting lainnya
yang hilang selama mengalami dehidrasi. Cairan rehidrasi cocok diberikan untuk anak-anak dan
orang tua.
2. Istirahat
Saat terserang diare, diusahakan untuk beristirahat sebanyak mungkin. Orang yang terkena atau
sedang mengalami kondisi ini, harus berhenti beraktivitas sementara. Gunanya untuk
memulihkan tenaga yang habis untuk bolak-balik ke toilet.
Saat mencret, sebaiknya berikan makanan yang mudah dicerna lewat menu makan BRAT
(banana, rice, applesauce, and toast), yakni nasi, saus apel, dan roti. Makanan tersebut baik
dikonsumsi anak-anak atau orang dewasa saat sedang buang-buang air.
Pola makan BRAT terdiri dari makanan berserat rendah dengan rasa hambar yang mudah
dikunyah sampai halus. Jenis makanan ini baik bagi organ pencernaan yang sedang bermasalah.
4. Obat-obatan
Loperamide
Loperamide adalah obat untuk memperlambat pergerakan pada sistem pencernaan Anda yang
biasanya diresepkan untuk diare. Obat ini memungkinkan lebih banyak cairan yang diserap oleh
tubuh dan membuat feses Anda kembali padat. Minum obat ini sehabis buang air besar.
Attapulgite
Obat mencret umumnya mengandung zat attapulgite. Zat attapulgite bekerja dengan merangsang
pencernaan Anda, terutama usus, dapat menyerap cairan lebih banyak.
Feses Anda jadi tidak cair, melainkan padat karena cairannya diserap attapulgite. Anda bisa
minum obat ini sesudah makan. Kemungkinan ada efek samping sembelit dan kembung.
Saat minum atau menggunakan obat untuk mengatasi mencret, Anda harus mematuhi aturan
pakainya. Minum obat diare sesuai petunjuk yang direkomendasikan pada label obat.
Jangan berasumsi bahwa lebih banyak obat akan bekerja lebih baik atau lebih cepat. Minum obat
yang dengan jumlah berlebih dapat menimbulkan efek samping tertentu.
Jika Anda menggunakan obat resep, tanyakan kepada dokter Anda apakah boleh meminum lebih
dari 1 merek atau jenis obat pereda buang air besar. Kemungkinan keduanya mungkin memiliki
bahan aktif serupa dan bisa berubah menjadi overdosis obat.
Komplikasi
Komplikasi apa yang bisa terjadi akibat diare?
Ganggan pencernaan ini dapat cepat sembuh dengan perawatan yang tepat.
Namun jika terus dibiarkan, komplikasi diare yang paling mungkin terjadi adalah:
Mencret yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi. Pasalnya,
buang air berlebih dalam waktu lebih dari sebulan bisa menyebabkan tubuh Anda kehilangan
terlalu banyak cairan.
Selain cairan, Anda juga bisa kehilangan vitamin, mineral, protein, dan lemak ketika terkena
kondisi ini. Diare kronis juga dapat menurunkan berat badan jika tubuh Anda tidak menyerap
cukup karbohidrat dan kalori dari makanan yang Anda makan.
Diare kronis dapat menyebabkan iritasi pada usus besar atau rektum. Iritasi bisa berupa luka
yang menyebabkan jaringan di usus rapuh. Iritasi ini juga dapat membuat perdarahan di usus
maupun pada feses yang keluar.
3. Dehidrasi
Ketika Anda sedang buang-buang air, Anda dapat mengalami dehidrasi karena kehilangan
banyak cairan tubuh.
Dehidrasi ringan dapat mudah diatasi dengan memperbanyak asupan cairan. Baik dari air putih,
oralit, atau makanan berkuah.
Namun, diare kronis dapat menyebabkan dehidrasi parah yang mengakibatkan penurunan
volume urin, urin gelap, kelelahan, sakit kepala ringan, dan tekanan darah rendah.
Pengobatan di rumah
Apa saja gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi diare?
Hindari makanan penyebab diare
Selama masih mencret, hindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk kondisi Anda.
Berikut adalah makanan dan minuman yang harus Anda hindari saat diare:
Selama masa penyembuhan, tubuh Anda memerlukan nutrisi dari makanan. Untuk itu, pilih
makanan yang sehat. Selain itu, pastikan Anda cukup minum dan istirahat. Perawatan di
rumah ini bisa mendukung pengobatan dokter yang Anda lakukan.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah diare?
Diare dapat menyerang saja apabila Anda tidak menjaga kebersihan dari diri sendiri. Akan tetapi,
wisatawan yang bepergian ke daerah dengan fasilitas sanitasi buruk dan makanan rentan
terkontaminasi lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Makanlah makanan yang masih panas dan dimasak dengan baik. Hindari makanan, seperti buah
dan sayuran mentah kecuali Anda yang mencuci dan mengupasnya sendiri. Hindari juga daging
mentah atau kurang matang dan makanan yang terbuat olahan susu.
Minum air dari air, soda, bir atau anggur kemasan atau yang disajikan dalam wadah aslinya.
Hindari air keran dan es batu selama bepergian. Gunakan air kemasan bahkan untuk menyikat
gigi dan tutup mulut Anda saat Anda mandi.
Minuman yang dibuat dengan air matang, seperti kopi dan teh, mungkin aman untuk dikonsumsi
saat bepergian. Namun ingat bahwa alkohol dan kafein dapat memperburuk diare dan
memperburuk dehidrasi.
Cuci tangan
Kuman penyebab diare bisa menempel di tangan Anda. Oleh karena itu, selalu biasakan cuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah ke toilet.
Tanyakan kepada dokter Anda tentang obat antibiotik yang harus dibawa untuk berjaga-jaga
terserang penyakit pencernaan, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.