Anda di halaman 1dari 2

I.

Latar Belakang

Di tengah lajunya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, informasi yang


cepat dan akurat semakin menjadi kebutuhan utama para pengambil keputusan (decission
maker) dengan kata lain informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap
manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Pada era 4.0 ini, perkembangan
teknologi telah mencapai pada ranah kesehatan. Teknologi informasi mempunyai peranan
penting dalam bidang industri maupun kehidupan sehari-hari. Salah satu bidang industri
yang memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan. Salah
satu contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik (EMR) yang
digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mengetahui riwayat penyakit, riwayat pengobatan,
alergi yang dimiliki, dan lain-lain. Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan
pengambilan data tersebut tidaklah mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien
jika dilakukan secara manual.

Rumah sakitpun sebagai sebuah institusi yang menyimpan begitu banyak data juga
memerlukan pengolahan data yang benar dan akurat yang dapat disajikan sedemikian rupa
dalam bentuk laporan Penyimpanan berkas rekam medis tradisional umumnya berupa map
yang berisi kertas-kertas yang mencatat data kesehatan pasien. Penyimpanan seperti ini
membutuhkan tempat yang luas, bilamana berkas itu diperlukan untuk kepentingan medis
agak lambat diperoleh karena membutuhkan waktu untuk mencarinya.

Sebaliknya, jika semua berkas tersebut dapat di komputerisasikan, maka akan


memudahkan proses pencarian, pengambilan dan pengolahan datanya. Prosesnya dapat
dilakukan dengan cepat dan akurat, sehingga tindakan medis yang membutuhkan riwayat
data kesehatan pasien dapat dengan cepat dilaksanakan. Komputerisasi rekam medis diera
ini bukan lagi sesuatu yang baru, ada beberapa rumah sakit modern dan beberapa klinik,
dokternya tidak lagi menggunakan status rekam medis kertas. Mouse dan keyboard sudah
menggantikan pena untuk mencatat gejala, hasil observasi, diagnosis sampai dengan
pengobatan. Tidak jarang karena semakin majunya teknologi jaringan komputer, maka
rekam medis itu langsung terhubung dengan apotik dan kasir, sehingga apotik langsung
dapat melayani pemberian obat dan kasir sudah mendapat data biaya perawatan ditambah
harga obat yang harus dibayar oleh pasien.
Penyajian laporan dalam bentuk informasi tersebut harus sesuai dengan nilai
kegunaan dan fungsi masing- masing bagian. Informasi sangat penting karena merupakan
data yang diolah secara benar dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan hasil yang
bermanfaat bagi manajemen dan operasional. Berbicara tentang data pribadi pasien, penyakit
yang diidap dan tindakan medis yang diterima, semua data tersebut disimpan oleh pihak
rumah sakit dalam bentuk berkas yang disebut dengan berkas rekam medis. Dengan
penggunaan rekam medis elektronik, data lebih mudah tersimpan dan dapat digunakan untuk
mengambil keputusan klinis (Shabo, 2005).

Teknologi informasi juga memudahkan komunikasi jarak jauh dengan adanya


internet. Seluruh rumah sakit akan mengakses database yang berisi dengan data pasien,
sehingga memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien menggunakan rumah sakit
yang berbeda. Meskipun demikian, penggunaan rekam medis elektronik memiliki tantangan
etika dan hokum seperti privasi data, keamanan data, protokol etik penggunaan dan
kepemilikan data, diskrimnasi genomik, dan sebagainya.

II. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menelaah keterkaitan antara
permasalahan di bidang teknologi kesehatan dengan teori dan undang-udang mengenai legal
etik kesehatan.

III. Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini, mahasiswa diharapkan untuk mengetahui


permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan teknologi di kesehatan serta keterkaitan
masalah tersebut dengan undang-undang dan teori legal etik kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai