Anda di halaman 1dari 7

Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan yang


merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun
yang sakit (mempunyai masalah kesehatan/keperawatan), secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif dengan
melibatkan peran serta aktif masyarakat secara terorganisir bersama tim kesehatan
lainnya untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
serta memecahkan masalah-masalah yang mereka miliki dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan sesuai dengan hidup sehat sehingga dapat
meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan seoptimal mungkin dan dapat
diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya (Chayatin, 2009).
Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
kesehatan. Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara
konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan komunitas
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis. Fase-fase pada
proses keperawatan komunitas secara langsung melibatkan komunitas sebagai klien
yang dimulai dengan pembuatan kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada komunitas atau kelompok adalah
(Mubarak, 2005):
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapan
ditentukan.
a. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain :
 Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas
yang terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunitas.
 Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:
 Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi,
bagaimana kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi
penduduk
 Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat
 Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan
keamanan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa
nyaman atau tidak, apakag sering mengalami stres akibat
keamanan dan keselamatan yang tidak terjamin
 Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah
cukup menunjang, sehingga memudahkan masyarakat
mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk
kesehatan
 Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau
memantau gangguan yang terjadi
 Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan
deteksi dini dan merawat atau memantau gangguan yang
terjadi
 Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan yang terkait dengan gangguan penyakit
 Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan
Upah Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya
 Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja
dibuka, apakah biayanya dapat dijangkau masyarakat

b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
objektif (Mubarak,2005):
 Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas,
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
 Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran

c. Sumber Data
 Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga,
kelompok, masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengkajian.
 Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record.

d. Cara Pengumpulan Data


 Wawancara yaitu: kegiatan timbale balik berupa Tanya jawab
 Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra
 Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu

e. Pengelolaan Data
 Klasifikasi data atau kategorisasi data
 Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
 Tabulasi data
 Interpretasi data

f. Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuankognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu
masalah kesehatan atau masalah keperawatan.

g. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan


Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat dirumuskan
masalah kesehatan.

h. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
Abraham H Maslow:
 Keadaan yang mengancam kehidupan
 Keadaan yang mengancam kesehatan
 Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan
memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata dan yang mungkin terjadi.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah
(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S)
(Mubarak, 2005).
 Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya terjadi.
 Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
 Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.

3. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan
yangakan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan
yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan
intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas
yang muncul diatas adalah (Mubarak, 2005):
 Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
 Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
 Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
 Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
 Lakukan olahraga secara rutin
 Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki
lingkungan komunitas
 Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

4. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus
bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat
bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
 Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
 Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat
dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
 Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
 Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas

5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan
yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun
tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
 Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
 Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata
 Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

1. Rumuskan diagnose keperawatan komunitas di Dusun Balemengko

N DATA MASALAH
o.
1.  Jarak antara sumber air dan  Resiko peningkatan masalah
septic tank kurang dari 10 kesehatan diare pada
m, yaitu 57% masyarakat dusun
 Kondisi air minum yang Balemengko, Desa Sangging,
berbau, berwarna dan Kecematan Sinjai Selatan
berasa, 10%
 Angkah kesehatan
masyarakat satu tahun
teakhir, yaitu diare, 7,3%
2.  Rumah tidak ada ventilasi,  Gangguan/masalah kesehatan
10% batuk pilek pada masyarakat di
 Angkah kesehatan dusun Balemengko, Desa
masyarakat satu tahun Sangging, Kecematan Sinjai
terakhir, batuk pilek, 68% Selatan
3.  Kebiasan masyarakt  Gangguan/ masalah kesehatan
mengantung pakaian di DHF pada masyarakat Di
kamar, 37% Dusun Balemengko Desa
 Frekuensi keluarga yang Sangging, Kecematan Sinjai
tidak oernah membersihkan Selatan.
bak mandi, 4,7%
 Angkah kesehatan
masyarakat satu tahun
terakhir yaitu, DHF, 1,2%
4.  Masyarakat mempunyai  Gangguan/ masalah kesehatan
kebiasaan mengkomsumsi Hipertensi pada masyarakat Di
ikan kering/asin, 70% Dusun Balemengko Desa
 Angkah kesehatan Sangging, Kecematan Sinjai
masyarakat satu tahun Selatan.
terakhir, yaitu hipertensi
57%

2. Buatlah prioritas sesuai konsep penapisan masalah

N Diagnosa Kriteria Jumlah


o Keperawatan A B C D E F G H I J K L
1 Angka 4 5 4 2 4 5 4 3 2 1 1 3 38
kesakitan
masyarakat satu
tahun terakhir
yaitu batuk
pilek 68 %
2. Angka 4 5 4 2 5 4 3 4 5 5 5 5 51
kesakitan
masyarakat satu
tahun terakhir
yaitu diare 7,3
%
3. Angka 5 4 3 3 3 4 5 5 1 2 2 3 40
kesakitan
masyarakat satu
tahun terakhir
yaitu DHF 1,2
%
4. Angka 4 5 5 2 3 3 4 3 3 5 4 5 49
kesakitan
masyarakat satu
tahun terakhir
yaitu hipertensi
37 %

Keterangan kriteria :
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Resiko terjadi
C. Resiko parah
D. Potensi untuk pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumber daya

Keteranganpembobotan :
1. Sangat rendah
2. rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi

Anda mungkin juga menyukai