b. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data
objektif (Mubarak,2005):
Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas,
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
c. Sumber Data
Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga,
kelompok, masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengkajian.
Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record.
e. Pengelolaan Data
Klasifikasi data atau kategorisasi data
Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
Tabulasi data
Interpretasi data
f. Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuankognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu
masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
h. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan
Abraham H Maslow:
Keadaan yang mengancam kehidupan
Keadaan yang mengancam kesehatan
Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan
memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata dan yang mungkin terjadi.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah
(P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S)
(Mubarak, 2005).
Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya terjadi.
Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
Symptom : tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.
3. Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan
yangakan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan
yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan
intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas
yang muncul diatas adalah (Mubarak, 2005):
Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
Lakukan olahraga secara rutin
Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki
lingkungan komunitas
Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
4. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus
bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat
bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat
dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan
dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan
yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun
tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata
Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit
N DATA MASALAH
o.
1. Jarak antara sumber air dan Resiko peningkatan masalah
septic tank kurang dari 10 kesehatan diare pada
m, yaitu 57% masyarakat dusun
Kondisi air minum yang Balemengko, Desa Sangging,
berbau, berwarna dan Kecematan Sinjai Selatan
berasa, 10%
Angkah kesehatan
masyarakat satu tahun
teakhir, yaitu diare, 7,3%
2. Rumah tidak ada ventilasi, Gangguan/masalah kesehatan
10% batuk pilek pada masyarakat di
Angkah kesehatan dusun Balemengko, Desa
masyarakat satu tahun Sangging, Kecematan Sinjai
terakhir, batuk pilek, 68% Selatan
3. Kebiasan masyarakt Gangguan/ masalah kesehatan
mengantung pakaian di DHF pada masyarakat Di
kamar, 37% Dusun Balemengko Desa
Frekuensi keluarga yang Sangging, Kecematan Sinjai
tidak oernah membersihkan Selatan.
bak mandi, 4,7%
Angkah kesehatan
masyarakat satu tahun
terakhir yaitu, DHF, 1,2%
4. Masyarakat mempunyai Gangguan/ masalah kesehatan
kebiasaan mengkomsumsi Hipertensi pada masyarakat Di
ikan kering/asin, 70% Dusun Balemengko Desa
Angkah kesehatan Sangging, Kecematan Sinjai
masyarakat satu tahun Selatan.
terakhir, yaitu hipertensi
57%
Keterangan kriteria :
A. Sesuai dengan peran perawat komunitas
B. Resiko terjadi
C. Resiko parah
D. Potensi untuk pendidikan kesehatan
E. Interest untuk komunitas
F. Kemungkinan diatasi
G. Relevan dengan program
H. Tersedianya tempat
I. Tersedianya waktu
J. Tersedianya dana
K. Tersedianya fasilitas
L. Tersedianya sumber daya
Keteranganpembobotan :
1. Sangat rendah
2. rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat tinggi