MASTITIS
Disusun oleh:
Nur Lailatul Arofah B04160116
Friselsa Pardede B04160119
Reza Rachmasari B04160120
Susu merupakan salah satu bahan pangan hewani yang mengandung nilai
gizi yang baik untuk dikonsumsi manusia. Namun, hampir semua komponen pada
susu juga merupakan nutrisi yang disenangi mikroba untuk tumbuh. Bakteri yang
terdapat pada susu berasal dari sapi dan lingkungannya. Kualitas susu akan
menurun jika terdapat bakteri pembusuk didalamnya.Susu mengandung
vitamin,sitrat, dan enzim.Susu sapi yang baik memiliki warna putih kekuningan
dan tidak tembus cahaya. Warna susu dipengaruhi oleh jenis sapi, jenis
pakan,jumlah lemak susu,dan persentase zat didalamnyaSusu juga memiliki kadar
air dan protein yang tinggi sehingga memungkinkan mikroba tumbuh.
Pada keadaan normal jumlah mikroflora adalah 103CFU/mL susu.
Sedangkan pada sapiyang terjangkit radang (masitis) dapat dijumpai bakteri jenis
Corybacterium, Staphylococcus sp, Streptococcus sp, dan Enterobacteriaceae
yang jumlahnya dapat mencapai 105 CFU/mL susu. Apabila kontaminasi berasal
dari lingkungannya (tanah, rumput, dan pakan), jumlah mikroba dalam susu dapat
mencapai lebih dari 106 CFU/mL (Winiati dan Nurwitri:2012). Infeksi mastitis
dapat disebabkan oleh inflamasi kelenjar atau puting susu hewan ternak oleh
bakteri patogen atau campuran beberapa bakteri patogen.Bakteri yang sering
menyebabkan mastitis pada sapi perah misalnya beberapa spesies streptokoki
yang bersifat hemofilik,stapilokoki yang bersifat koagulase positif, kadang-
kadang pseudomonas,koliform dan beberapa basili gram negatif lainnya.
Staphylococcus aureus (S. aureus ) merupakan salah satu penyebab utama
mastitis pada sapi perah yang menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar
akibat penurunan produk air susu. Berdasarkan uji sensitifitas terhadap berbagai
antibiotic diketahui bahwa sebagian besar S. Aureus telah resisten terhadap
oksasilin (87,5%) dan eritromisin (71,97%) dan ada beberapa isolate yang juga
resisten terhadap tetrasiklin (37,46%), ampisillin (25%) dangentamisin (21,87%)
(Salasia dkk 2005) Berdasarkan sifat resistensi S. Aureus terhadap antibiotik
tersebut, menunjukkan bahwa pengobatan mastitis dengan berbagai antibiotik
tidak efektif lagi, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan secara tepat.
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengujian susu dari
sapi yang terkena mastitis. Selain itu praktikum ini bertujuan agar mahasiswa
mampu mengindentifikasi jenis-jenis bakteri yang dapat menjadi sumber
kontaminasi pada susu.
BAB II
METODOLOGI
Gram positif
Kokus Batang
Ujikatalase
Ujifermentasiglukosa
(Mikroaerofilik)
(-)
(+) Micrococcus sp.
Staphylococcus sp.
BAB VI
PENUTUP
Simpulan
Daftar Pustaka
Dewi AK. 2013. Isolasi, identifikasi dan uji sensitivitas Staphylococcus aureus
terhadap amoxicillin dari sampel susu kambing peranakan ettawa (PE)
penderita mastitis di wilayahGirimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal
Sain Veteriner. 31(2): 145-148.