1. Pendahuluan
Analgesik adalah suatu senyawa yang dapat menghilangkan rasa nyeri.
Pembebasan mediator kimia pada waktu terjadinya stimulus nyeri seperti
bradikinin dapat merangsang ujung ujung syaraf nyeri menimbulkan rasa
nyeri. Respon terhadap nyeri dan kesadaran akan nyeri dapat dipengaruhi oleh
komponen psikologik. Dalam hal ini meskipun nilai ambang nyeri relatif
konstan pada orang normal tetapi sensasi nyeri sendiri sebagai respon terhadap
stimulus nyeri dapat bervariasi. Berdasarkan tempat kerjanya analgesik dapat
digolongkan kedalam analgesik yang bekerja secara sentral seperti morfin dan
analgesik yang bekerja perifer yang dapat melibatkan komponen sental pula.
Prinsip pengujian efek analgesik secara eksperimental adalah mengukur
kemampuan obat untuk menghilangkan atau mencegah kesadaran sensasi
nyeri dengan cara fisik atau kimiawi.
Metoda 2. Analgesik
1. Berikan obat peroral 1 jam sebelum induksi dengan asetilkolin 0, 62.5,
250, 1000 mg/kg bb
2. Injeksikan asetilkolin dosis 0.25 mg/mencit
3. Hitung banyaknya geliat mencit selama 15 menit dengan interval
pengamatan 5 menit
Hasil pengujian
Tabel 1. Rata rata waktu geliat tiap eklompok perlakuan
Table 2. Waktu reaksi rata-rata mencit terhadap pelat panas dengan suhu 55oC yang
diukur 15 menit setelah perlakuan.
a. Hitung daya analgesic
b. Hitung prosen efektivitasnya
c. Bandingkan data hasil pengujian pada table 1 dengan table 2
Jawab
A. Daya analgesik
% Daya analgetik perlakuan 2
11,06
100 - x 100%
15,79
29, 96%
9,12
100 - x 100%
15,79
42, 24%
5,93
100 - x 100%
15,79
62, 44%
2,29
100 - x 100%
15,79
85, 50%
B. Persen efektivitasnya
% Ekfektivitas perlakuan 2
14, 57
x 100%
85, 50
17, 04%
% Efektivitas perlakuan 3
29, 96
x 100%
85, 50
35, 04%
% Efektivitas perlakuan 4
42, 24
x 100%
85, 50
49, 40%
% Efektivitas perlakuan 5
Rata - rata daya analgetik kelompok perlakuan
100 x 100%
= Rata - rata daya analgetik kelompok asetosal
62, 44
100 - x 100%
85, 50
73, 03%
Tugas analgesik 2
Metode Geliat
Bahan uji diberikan secara oral, 30 menit sebelum disuntikkan asam asetat.
Pengamatan dilakukan pada mencit dengan melihat jumlah geliat yang timbul
langsung setelah pemberian asam asetat selama 30 menit dengan selang waktu 5
menit. Efek analgetik bahan yang diuji dapat dilihat dengan adanya geliatan.
Perlakuan pada masing-masing kelompok mencit adalah sebagai berikut kelompok
I (kontrol) diberi perlakuan suspensi CMC Na 0,5% secara oral. Kelompok II diberi
suspensi Asetosal 65 mg/kgBB secara oral. Kelompok III, IV dan V berturut-turut
diberikan perlakuan ekstrak etanol buah cabai merah (10, 25 dan 50) mg/kgBB
(Sartika et al 2019). Metode ini tidak hanya sederhana dan dapat dipercaya tetapi juga
memberikanevaluasi yang cepat terhadap jenis analgesik perifer (Gupta et al, 2003).
Metode Randall-Selitto
Metode Paw Pressure Test (Randall Selitto) menggunakan rangsangan tekanan
mekanis sebagai penginduksi nyeri. Prinsip metode ini adalah telapak kaki tikus
dijepit dan diberi tekanan (gram) dengan bobot tertentu yang akan terus meningkat
dalam waktu singkat. Respon yang dihasilkan berupa penarikan kaki atau
mengeluarkan suara secara tiba-tiba (Wong 2009) . Sebelum perlakuan hewan uji
diuji dengan alat UGO BASILE 37215 ITALY analgesy-meter terlebih dahulu,
dicatat waktunya sebagai T0. Tikus diberikan perlakuan sesuai kelompoknya secara
peroral. 30 menit kemudian tikus diberi rangsangan nyeri berupa tekanan dengan alat
ugo basile analgesy meter dengan tekanan beban tertentu. Pemegangan tikus harus
benar dan pastikan tikus dalam keadaan tenang agar tikus bisa beradaptasi dengan alat
uji. Kemudian beban dijalankan dan dihentikan jika tikus sudah memberikan respon
dengan penarikan kaki. Berat beban dicatat dalam gram. Pengujian ini dilakukan
selama 4 jam dengan rentang waktu tercatat, yaitu 30 menit, 60 menit, 120 menit, 180
menit dan 240 menit ( Dila dan Rejeki 2019).
Metode formalin
Metode ini merupakan suatu metode untuk mengetahui efek analgesik obat pada nyeri
kronik formalin digunakan sebagai penginduksi yang diinjeksikan secara subkutan
pada permukaan kanann/ kaki tikus yang menimbulkan respon berupa menjinjitkan
kaki. Respon ini dinilai dari skala 0 sampai 3 (Parmar & Prakash 2006; Heidari et al
2009)
Daftar Pustaka
Dila KY, Rejeki HS. 2019. Uji aktivitas analgetik ektrak etanol daun inggu (Ruta
angustifolia) pada tikus putih jantan. Journal Syifa Sciences and Clinical
Research. 1(2): 57-69.
Heidari MR, Foroumadi A, Noroozi H, Kermani AS dan Azimzadeh. 2009. Study of
the anti-inflammatory and analgesic effect of novel rigid benzofuran-3, 4-
dihidroxy chalcone by formalin, hot plate and carrageenan test in the mice.
Pak.J.Pharm. 22(3): 395-401.
Kelompok Kerja Ilmiah. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan
Pengujian Klinik. Jakarta (ID): Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan
Alam
Parmar NS & Prakash S. 2006. Screening Methods in Pharmacology. Oxford (UK):
Apha Science Internasional.
Sartika D, Aria M dan Susandra M. 2019. Uji efek analgetik ekstrak etanol buah cabai
merah (Capsicumannum L) terhadap mencit putih jantan. SCIENTIA. 9(1) :
36-43.
Wong CE. 2009. Uji Analgesik Kombinasi Tapak Liman dan Patikan Kebo Dengan
Metode Paw Pressure Test pada Tikus Putih. [Skripsi]. Universitas Surabaya,
Surabaya.