(SAP)
“Perilaku Kekerasan”
Disusun oleh :
Putu Ayu Sintayani
PROFESI NRS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
ITEKES BALI TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
I. Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
V. Media : Leaflet
VI. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VII. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Putu Ayu Sintayan
keterangan :
: Penyaji
: Keluarga Pasien
IX. LANGKAH KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Masalah Utama
Perilaku Kekerasan
B. Penyebab
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri:
harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai
dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan
sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,
merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan gejala :
- Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan
diri sendiri)
- Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
- Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
- Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai
harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri
kehidupannya.
C. Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-
tindakan berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya,
seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah
dll. Sehingga klien dengan perilaku kekerasan beresiko untuk
mencederai diri orang lain dan lingkungan.
Tanda dan gejala :
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan
didapatkan melalui pengkajian meliputi :
- Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah,
tanda-tanda marah yang diserasakan oleh klien.
- Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada
suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien
memaksakan kehendak: merampas makanan, memukul jika
tidak senang.
3. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Perilaku kekerasan
E. SP 5
Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien untuk cara mencegah
marah yang sudah dilatih.
b. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima
benar (benar nama pasien, benar nama obat, benar cara
minum obat, benar waktu minum obat, dan benar dosis obat)
disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum
obat.
c. Susun jadual minum obat secara teratur
Keluarga
A. SP 1
Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara merawat
klien perilaku kekerasan di rumah
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat
pasien
b. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan
(penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan
akibat dari perilaku tersebut)
c. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien yang
perlu segera dilaporkan kepada perawat, seperti melempar
atau memukul benda/orang lain
B. SP 2
Melatih keluarga melakukan cara-cara mengontrol kemarahan
a. Evaluasi pengetahuan keluarga tentang marah
b. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan
tindakan yang telah diajarkan oleh perawat
c. Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien
bila pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat
d. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan
bila pasien menunjukkan gejala-gejala perilaku kekerasan
C. SP 3
Menjelaskan perawatan lanjutan bersama keluarga
a. Buat perencanaan pulang bersama keluarga
LEMBAR PENGESAHAN
Denpasar,………….
PEMBIMBING AKADEMIK
(…………………………………………………)