Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMK NEGERI 2 SAMARINDA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester/Jurusan : X/Gasal/X audio vidio 2 dan Geomatika
Materi Pokok : Besaran dan satuan
Alokasi Waktu : 3 JP x 45 Menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan (KI – 3)
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah

2. Keterampilan (KI – 4)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI Pengetahuan
3.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, angka penting dan notasi
ilmiah pada bidang teknologi dan rekayasa

2. KD pada KI Keterampilan
4.1 Melakukan pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat serta mengikuti aturan angka penting

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI Pengetahuan
1) Mengetahui jenis-jenis alat ukur.
2) Memahani aturan angka penting
3) Memahami konsep besaran sklar dan besaran vektor.
4) Menjumlahkan vektor dengan metode jajargenjang, polygon dan menyuraikan
vektor.

2. Indikator KD pada KI Keterampilan


1) Melakukan pengukuran dengan menggunakan beberapa alat ukur serta
memperatikan angka penting pada hasil pengukuran.
2) Menganalisis data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data dan menentukan
ketelitian pengukuran serta menyimpulkan hasil interpretasi data.
3) Menyimpulkan hasil analisis data dalam bentuk laporan tertulis.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Tujuan Pembelajaran pada KI Pengetahuan
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
1) Mengetahui konsep aturan angka penting dalam melakukan penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian
2) Menjelaskan beberapa jenis alat ukur berserta contohnya. Serta mengetahui satuan
dari alat ukur tersebut
3) Membandingkan besaran skalar dan besaran vektor dan mampu menentukan besar
resultan dari beberapa vektor dengan beberapa metode

2. Tujuan Pembelajaran pada KI Keterampilan


1) Pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta
mengikuti aturan angka penting dengan percaya diri
2) Melakukan pengukuran dengan menggunakan beberapa alat ukur, mengolah data
dan membuat laporan hasil pengukuran

E. Materi Pembelajaran
1. Aturan angka penting
2. Pengukuran
3. Besaran skalar
4. Besaran vektor

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model pembelajaran: Problem Based Learning
Metode : tanya jawab, ceramah, diskusi dan melakukan percobaan

G. Media Pembelajaran
Media :
 Lembar kerja peserta didik
 Lembar penilaian
 Kelompok belajar online WhatsApp
Alat/Bahan :
 Penggaris
 Spidol
 papan tulis
 Mikrometer sekrup
 Laptop
 Alat tulis

H. Sumber Belajar
 Buku Fisika bidang keahlian teknologi dan rekayasa untuk SMK/MAK kelas X
 Buku revensi yang relevan
 https://fisikarudy.wordpress.com/2009/08/07/aturan-angka-penting/

I. Langkah-langkah Pembelajaran
1 kali pertemuan (3 x 45 menit)
Satuan, konversi satuan dan pengukuran
Alokasi
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan a) Guru membuka kegiatan belajar dengan 5 menit
mengucapkan salam, dilanjutkan dengan
berdoa dan memeriksa presensi peserta didik
b) Guru mengkondisikan dengan memberikan
motivasi kepada peserta didik agar siap untuk
belajar
c) Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik
sebelumnya
d) Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan di pelajari
Alokasi
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Waktu
dalam kehidupan sehari-hari
e) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
Kegiatan Inti Mengamati: 125
a) Peserta didik mengamati guru menjelaskan menit
materi pelajaran
b) Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok dan membagikan lembar kerja
peserta didik (LKPD)
c) Peserta didik mengamati hal apa saja yang
perlu di perhatikan dalam melakukan
pengukuran (ketepatan dan ketelitian)
dalam proses penyelidikan ilmiah
Menanya:
a) Peserta didik bertanya mengenai materi
yang kurang dipahami
b) Peserta didik menanyakan tentang LKPD
yang kurang dipahami
c) Guru memberikan beberapa pertanyaan
kepada Peserta didik untuk mengetahui
pemahamannya
Mencoba:
a) Peserta didik mencoba untuk melakukan
pengukuran dengan menggunakan
beberapa alat ukur
b) Peserta didik mengumpulkan beberapa
informasi yang dapat dilakuakn dalam
membantu proses pengambilan data
Mengasosiasi:
a) Peserta didik menganalisis pentingnya
dilakukannya pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari
b) Peserta didik dapat mamahami manfaat
dari adanya dilakukannya pengukuran
c) Peserta didik menyelesaiakn soal-soal
yang tertera pada LKPD
Mengkomunikasikan
a) Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
yang telah dilakukan bersama
kelompoknya
b) Peserta didik yang lain memperhatikan
persentasi yang disampaikan oleh
temannya
Penutup a) Guru mereview materi yang telah dipelajari. 5
b) Peserta didik menyampaikan kesimpulan yang menit
Alokasi
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Waktu
telah dipelajari.
c) Guru meyampaikan kepada siswa materi yang
akan dilakukan di pekan berikutnya.

Pertemuan ke 2 (3 x 45 menit)
Besaran vektor dan besaran skalar
Alokasi
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan a) Membuka kegiatan belajar dengan mengucapkan salam 5 menit
dan berdoa bersama sebelum belajar bersama
b) Memeriksa kehadiran seluruh siswa
c) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
d) Guru memberikan gambaran mengenai materi yang akan
diajarkan
Kegiatan Inti Mengamati: 125
a) Mendengarkan dan menyimak materi besaran vektor menit
dan skalar yang di sampaikan oleh guru
b) Membedakan besaran skalar dan vektor
Menanya:
a) Peserta didik menanyakan materi yang kurang di
pahami
b) Guru menanyakan beberapa materi untuk mengetahui
pemahaman siswa
c) Guru memberikan soal-soal postest untuk mengukur
pengetahuan peserta didik
Menalar:
a) Peserta didik memikirkan cara untuk menyelesaikan
soal-soal postest yang telah diberikan oleh guru
Mencoba:
a) Peserta didik menganalisis dan mencoba
menyeleaikan soal-soal postest
Generalization
a) Peserta didik mengumpulkan jawaban soal-soal
postest yang telah diberikan oleh guru
Penutup a) Guru bersama dengan siswa mereview mengenai materi 5 menit
yang telah di pelajari
b) Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah di pelajari

J. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Sikap
- Observasi sikap peserta didik
2. Penilaian Pengetahuan
- Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan
- Lembar kerja peserta didik (LKPD)
4. Intrumen Penilaian
a. Penilaian sikap (terlampir)
b. Penilaian pengetahuan (terlampir)
c. Penilaian keterampilan (terlampir)

Samarinda, 2019

Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa

Jenita Manik, S.Pd, M. Pd Siti Rahima


NIP. 19670623 199103 2 010 NIM. 1605035026

Kepala Sekolah Dosen Pembimbing

Sitti Aisyah, S. Pd, S.H, MM,MH Drs. H. M. Khairul Ali Hanif, M.pd
NIP. 19690912 199802 2 004 NIP. 19551003 198601 1 001
Lampiran 1 : Materi ajar

A. Pengukuran, Angka Penting dan Notasi Ilmiah


Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tertentu.
Semua alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda tergantung dari jenis alat
ukur yang digunakan.
Pengukuran panjang dapat diukur dengan menggunkan mistar/penggaris, jangka sorong,
micrometer sekrup dan meteran.
Penggaris atau mistar
Penggaris adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus.
Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki
ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5 mm
Cara melakukan mistar atau penggaris:
1) Menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu ujung benda
yang akan diukur.
2) Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar
penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
3) Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus
dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
Gambar pengukuran dengan menggunakan penggaris

Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm


= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm
Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman yang tidak
terlalu dalam, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi
yang sangat baik (±0,05 mm).
Jangka sorong terdiri atas dua bagian utama, yakni bagian rahang tetap yang
berskala centimeter (cm) atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan
mistar serta bagian yang dapat digeser yang berskala milimeter (mm) atau disebut
skala nonius (skala vernier).
Gambar bagian-bagian jangka sorong
Adapun cara penggunaan jangka sorong adalah sebagai berikut:
1) Buka mur pengunci jangka sorong dengan memutar pengunci ke kiri.
2) Letakkan benda di antara rahang tetap dan rahang geser.
3) Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur
pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
Cara membaca pembacaan hasil pengukuran jangka sorong
1) Baca skala utama dengan cara melihat angka 0 skala nonius.
2) Perhatikan angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Angka
yang berimpit ini dikalikan 0,1 mm (ketelitian jangka sorong)
3) Hasil pengukurannya adalah penjumlahan skala utama ditambah skala nonus.
Contoh:

Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius


= 2,4 cm + (7 × 0.01) cm
= 2,4 cm + 0,07 cm
= 2,47 cm
Pengukuran massa dapat diukur dengan menggunakan timbangan atau neraca
B. Besaran Vektor dan Besaran Skalar
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contohnya perpindahan,
kecepatan, percepatan, gaya, berat, momentum, impuls, momen gaya.
Besaran skalar adalah besaran yang memiliki nilai saja dan tidak memiliki arah.
Contohnya semua besaran pokok, kelajuan, jarak, usaha, energi, daya, volume, potensial
listrik dan lain-lain.
Penggambaran dan penulisan vektor
Sebuah vektor dapat digambarkan berupa anak panah atau garis. Panjang anak panah
atau ruas garis menyatakan nilai atau besaran vektor, sedangkan arah anak panah
menyatakn arah vektor. Notasi besaran vektor dapat dinyatakan dengan huruf kecil yang
diberi tanda panah diatasnya.
⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
Misalnya: vektor u = 𝑢 𝐴𝐵 (𝐴𝐵⃗⃗⃗⃗⃗ ) mewakili u

Metode Poligon
Pada metode poligon, resultan vector diperoleh dengan menyusun atau menyambung
vektor dari titik pangkal hingga keujung vektor.

𝑅⃗ = 𝐴 + 𝐵
⃗ +𝐶
Metode Jajargenjang
Jika dua buah vektor, misalnya vektor A dan vektor B dijumlahkan, akan dihasilkan
vektor baru, yaitu vektor C. Penjumlahan dua vektor dapat dilakukan dengan metode
poligon atau jajar genjang. Perhatikan gambar berikut ini,

𝑂𝐶 = 𝑅⃗ = √𝐹1 2 + 𝐹2 2 + 2𝐹1 𝐹2 ∙ cos 𝛼

Contoh Soal

Hitunglah besar dan arah vektor resultannya terhadap sumbu x positif!


Penyelesaian:
a. Besar resultan vektor
Metode Penguraian Gaya
Analisis vektor adalah penguraian sebuah vektor yang terletak pada bidang XY, menjadi
dua buah vektor yaitu komponen vektor terhadap sumbu X dan komponen vektor
terhadap sumbu Y. Perhatikan gambar di bawah :

Gambarnya gan, ini kebetulan aja ya arahnya ke kanan jadi positif, bisa juga negatif:

𝐴 = 𝑅⃗ = √𝐹1 2 + 𝐹2 2

Dari gambar di atas, sebuah vektor A berada pada bidang XY membentuk sudut α
terhadap sumbu X maka vektor tersebut diuraikan menjadi Ax dan Ay.
Yang artinya nih,
A = besar vektor A
Ax = besar vektor Ax
Ay = besar vektor Ay
Lampiran 2: Intrumen Penilaian
Penilaaian Sikap
Format penilaian sikap
Aspek/indikator yang di Jumlah
Nilai
No Nama Siswa nilai Skor
Rit Ks J Kr
1
2
3
4
5
dst.

Keterangan:
Rit : Rasa ingin tahu
Ks : Kerja sama
J : Jujur
Kr : Kritis
Rubrik Penilaian sikap
Aspek Skor Indikator
Rasa ingin Selalu bertanya dan mengeksplorasi informasi
4
tahu dari berbagai sumber.
Sering bertanya dan mengeksplorasi informasi
3
dari berbagai sumber
Kadang-kadang bertanya dan mengeksplorasi
2
informasi dari berbagai sumber.
Tidak pernah bertanya dan mengeksplorasi
1
informasi dari berbagai sumber.
Kerja sama 4 Selalu bekerjasama dengan teman kelompok.
3 Sering bekerjasama dengan teman kelompok.
Kadang-kadang bekerjasama dengan teman
2
kelompok.
Tidak pernah bekerjasama dengan teman
1
kelompok.
Jujur Selalu menyajikan/mengasosiasi/menyimpulkan
4
data/informasi dengan jujur.
Sering menyajikan/mengasosiasi/menyimpulkan
3
data/informasi dengan jujur.
Kadang-kadang menyajikan/mengasosiasi/
2
menyimpulkan data/informasi dengan jujur.
Tidak pernah menyajikan/mengasosiasi/
1
menyimpulkan data/informasi dengan jujur.
Kritis 4 Selalu kritis dalam mengasosiasi/menganalisis
data dan menanggapi pertanyaan/permasalahan.
Sering kritis dalam mengasosiasi/menganalisis
3
data dan menanggapi pertanyaan/permasalahan.
Kadang-kadang kritis dalam mengasosiasi/
2 menganalisis data dan menanggapi
pertanyaan/permasalahan.
Tidak pernah kritis dalam mengasosiasi/
1 menganalisis data dan menanggapi pertanyaan/
permasalahan.

Keterangan :
1. Skor maksimal = 4 x 4 = 16
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
2. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
16

3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:


SB = Sangar Baik = 91-100
B = Baik = 85-90
C = Cukup = 75-84
D = Kurang = 65- 74
E = Sangat Kurang = < 64
Penilaian posttest

Soal Post test


(Pengukuran, Aturan Angka Penting dan Vektor)

1. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,3 m. Menurut
aturan angka penting, luas lantai tersebut adalah…
a. 66,8 m2 c. 66,833 m2 e. 67 m2
b. 66,83 m2 d. 66,89 m2

2. Berikut adalah hasil pengukuran sebuah benda oleh jangka sorong.

Panjang benda yang diukur adalah…


a. 2,40 cm c. 2,45 cm e. 2,80 cm
b. 2,42 cm d. 2,50 cm

3. Tentukan jumlah angka penting dari bilangan tersebut:


a. 9,879 b. 771200 c. 0,0008190

4. Tentukan jumlah angka penting dari penjumlahan berikut:


a. 0,0081 + 0,193 b. 15,024-2,93

5. Tentukan angka penting dari perkalian dan pembagian berikut:


a. 9,31 x 2,1 b. 9,31 : 2,1

6. Tentukan resultan dari vektor berikut:


Kunci Jawaban

1. Pembahasan: (16 point)


Diketahui: panjang = 12,61 m
lebar = 5,3 m
Ditanya: luas lantai menurut aturan angka penting = …?
Jawab:
𝑙𝑢𝑎𝑠 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 × 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
𝑙𝑢𝑎𝑠 = 12,61 m (4 angka penting) × 5,3 m (2 angka penting)
𝑙𝑢𝑎𝑠 = 66,833 𝑚2
Sesuai aturan angka penting, maka hasil akhir perkalian angka pada angka penting di
tulis sebanyak angka penting yang paling sedikit. Sehingga luas lantai adalah:
𝑙𝑢𝑎𝑠 = 67 𝑚2 (terdapat 2 angka penting)

2. Pembahasan: 16 point

Hasil pengukuran = 2,4 m + (5 × 0,01 m)


Hasil pengukuran = 2,4 m + 0,05 m
Hasil pengukuran = 2,45 m

3. Pembahasan:16 point
Aturan angka penting
1) Angka yang bukan nol adalah angka penting,
2) Angka nol di belakang angka penting bukan angka penting
3) Angka nol di sebelah kanan dan kiri tanda desimal dan tidak diapit bukan angka
nol,
4) Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting,
5) Angka nol yang terletak di belakang angka penting dalam desimal adalah angka
penting.
a. 9,879

(4 Angka Penting)
b. 771200

(4 Angka Penting)
c. 00008190

(4 Angka Penting)

4. Pembahasan: 16 point
a. 0,0081 + 0,193 = …

Hasil akhir penjumlahan pada angka penting, melihat jumlah angka taksiran yang
sedikit. Sehingga di peroleh 3 angka penting
b. 15,024−2,93
15,024 (3 Angka taksiran)
2,93 − (2 Angka taksiran)
12,094

12,94 (2 Angka taksiran dengan 4 angka penting)


Hasil pengurangannya memiliki 2 angka taksiran. Sehingga diperoleh 4 angka
penting.

5. Pembahasan: 16 point
a. 9,31 x 2,1
9,31 (3 Angka Penting)
2,1 × (2 Angka Penting)
931
1862 +
19,551
(dibulatkan ke atas sehingga hasil akhirnya)
20 (2 Angka Penting)
b. 9,31 : 2,1
4,433
2,1√9,31
8,4 −
91
84 −
70
63 −
7
9,31 (3 Angka Penting)
2,1 (2 Angka Penting)
Hasil operasinya dinyatakan dalam jumlah angka penting yang paling sedikit
sebgaiman banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.
Sehingga hasil akhirnya adalah 4,4 dengan 2 angka penting.

6. Pembahasan: 20 point
Diketahui: 𝐹 = 70 N
𝜃 = 30°
Ditanya: 𝑅 = ⋯ ?
Jawab:

Diagram-diagram gaya pada vektor

Tinjauan pada sumbu x


𝐹𝑥 = 𝐹 ∙ cos 𝜃
𝐹𝑥 = 70 N ∙ cos 30°
1
𝐹𝑥 = 70 N ∙ √3
2
𝐹𝑥 = 35 √3 N
Tinjauan pada sumbu y
𝐹𝑦 = 𝐹 ∙ cos 𝜃
𝐹𝑦 = 70 N ∙ sin 30°
1
𝐹𝑦 = 70 N ∙
2
𝐹𝑦 = 35 N
Resultan

𝑅 = √𝐹𝑥 2 + 𝐹𝑦 2

2
𝑅 = √(35 √3 N) + (35 N)2

𝑅 = √1225 ∙ 3 N2 + 1225 N2

𝑅 = √3675 N 2 + 1225 N2

𝑅 = √4900 N 2
𝑅 = 70 N
Format penilaian pengetahuan
Nilai
No. Nama Nilai Angka Keterangan
Huruf
1
2
3
4
5
Dst.

Nilai Pengetahuan dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:


SB = Sangar Baik = 91-100
B = Baik = 85-90
C = Cukup = 75-84
D = Kurang = 65- 74
E = Sangat Kurang = < 64
Penilaian Keterampilan atau Psikomotorik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Pengukuran Besaran Fisika

Petunjuk Pengerjaan :
1. Bacalah doa terlebih dahulu sebelum mengerjakan Lembar kegiatan peserta didik.
2. Tulislah nama kelompok, kelas dan jurusan.
3. Bacalah terlebih dahulu dasar teori tentang pengukuran.
4. Ikutilah prosedur kerja yang tertera LKPD.
5. Jika ada yang tidak di pahami, bertanyalah kepada guru untuk menghindari kesalahan
dalam melakukan pengukuran.

A. Tujuan percobaan :
Setelah melakukan perbobaan, siswa diharapkan:
 Mampu untuk melakukan pengukuran menggunakan penggaris dan jangka sorong
dengan baik dan benar.
 Mampu untuk mengkomunikasikan hasil percobaan yang telah dilakukan.

B. Alat dan Bahan :


 Mistar
 Jangka sororng
 Balok kayu
 Meja
 Buku tulis
 Koin
 Cincin silinder
C. Dasar Teori
Pengukuran adalah kegiatan mengukur suatu benda dengan menggunakan alat ukur:
Berikut ini cara penggunaan penggaris, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
1. Penggaris
Penggaris adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis
lurus. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris
memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5
mm.
Ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan tegak
lurus dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Mengapa demikian? Jika tidak
tegak lurus maka akan terjadi kesalahan dalam pengukurannya bisa lebih besar maupun
lebih kecil dari ukuran aslinya. Lalu apa fungsi dari mistar penggaris ini?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Cara melakukan mistar atau penggaris:


1) Menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu ujung benda
yang akan diukur.
2) Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar
penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
3) Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus
dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
Gambar pengukuran dengan menggunakan penggaris

Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm


= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm
2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman yang tidak
terlalu dalam, maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi
yang sangat baik (±0,05 mm).
Gambar bagian-bagian jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian utama, yakni bagian rahang tetap yang
berskala centimeter (cm) atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan
mistar serta bagian yang dapat digeser yang berskala milimeter (mm) atau disebut
skala nonius (skala vernier).
Adapun cara penggunaan jangka sorong adalah sebagai berikut:
1) Buka mur pengunci jangka sorong dengan memutar pengunci ke kiri.
2) Letakkan benda di antara rahang tetap dan rahang geser.
3) Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur
pengunci supaya skala tidak bergeser lagi.
Cara membaca pembacaan hasil pengukuran jangka sorong
1) Baca skala utama dengan cara melihat angka 0 skala nonius.
2) Perhatikan angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Angka
yang berimpit ini dikalikan 0,1 mm (ketelitian jangka sorong).
3) Hasil pengukurannya adalah penjumlahan skala utama ditambah skala nonus.
Contoh:

Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius


= 2,4 cm + (7 × 0.01) cm
= 2,4 cm + 0,07 cm
= 2,47 cm

D. Prosedur Kerja
Penggaris
1) Letakkan angka nol pada penggaris ke salah satu ujung dari benda yang diukur.
2) Lihatlah ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar penggaris
tersebut yang memang sejajar dengan ujung
3) Catatlah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.
4) Ulangi langkah 1-3 dengan benda yang berbeda
Jangka Sorong
1) Putarlah pengunci jangka sorong untuk membuka pengunci pada jangka sorong.
2) Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang bawah jangka sorong, jika
terasa sudah pas, putarlah pengunci ke kanan.
3) Perhatikan hasil pegukuran pada jangka sorong dan catat hasil pengukuran pada tabel
pengamatan.

E. Tabel percobaan
Tabel hasil pengukuran dengan menggunakan penggaris
Sisi panjang Sisi lebar Sisi tinggi/
Benda
(cm) (cm) ketebalan (cm)

Balok
kayu

Meja

Buku

Tabel hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong


Sisi panjang Sisi lebar Sisi tinggi/
Benda
(cm) (cm) ketebalan (cm)

Balok
kayu

Diameter dalam (cm) Diameter luar (cm) Tinggi (cm)


Cincin
silinder

Diameter (cm) Ketebalan (cm) -


Koin
F. Pertanyaan
1. Berapa jumlah angka penting dari hasil pengukuran yang telah di lakukan?
Jawab :

2. Dari hasil data percobaan, manakah alat yang memiliki tingkat keakuratan yang lebih
teliti?
Jawab :
1. Aspek yang di nilai:
a. Membaca hasil pengukuran
b. Menuliskan hasil pengukuran
c. Mengolah data hasil pengukuran
d. Menyampaikan hasil pengukuran
2. Rubrik penilaian keterampilan (psikomotorik)
No Aspek yang Rubrik
. dinilai 3 2 1
1. Membaca Membaca hasil Membaca hasil Membaca hasil
hasil pengukuran pengukuran pengukuran
pengukuran dengan arah dengan arah dengan arah
mata dan mata dan mata dan
hasilnya tegak hasilnya secara hasilnya secara
lurus dengan tegak lurus dan tegak lurus dan
tepat dan benar dengan selisih 1- dengan selisih
4 mm diatas 4 mm
2. Menuliskan Menuliskan Menuliskan Tidak bisa
hasil hasil hasil menuliskan hasil
pengukuran pengukuran pengukuran pengukuran
beserta beserta
ketelitiannya ketelitiannya,
dengan tepat dan namun
benar ketelitiannya
kurang tepat
3. Mengolah Peserta didik Peserta didik Peserta didik
data hasil dapat menjawab dapat menjawab tidak menjawab
pengukuran pertanyaan pertanyaan akan pertanyaannya
beserta tetapi penjelasan
penjelasannya kurang tepat
4. Menyam- Peserta didik Peserta didik Peserta didik
paikan hasil menyampaikan menyampaikan menyampaikan
pengukuran hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan
dengan benar, dengan benar dengan benar,
tepat dan dan tepat namun kurang tepat dan
percaya diri kurang percaya tidak percaya
diri diri

3. Lembar Pengamatan Psikomotorik


Tabel penilaian keterampilan
Aspek yang di nilai
No. Nama
Membaca Menuliskan Mengolah Menyampaikan
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

4. Skor Pengamatan
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Nilai keterampilan (psikomotorik) dikualifikasikan menjadi predikat sebagai
berikut:
SB = Sangar Baik = 91-100
B = Baik = 85-90
C = Cukup = 75-84
D = Kurang = 65- 74
E = Sangat Kurang = < 64

Anda mungkin juga menyukai