Anda di halaman 1dari 10

BANGUN KONSTRUKSI PANTAI

TUGAS LAPORAN
( KONTRUKSI PEMECAH GELOMBANG METODE GROIN PADA KONTRUKSI
AMPIANG PERAK PESISIR SELATAN)

DOSEN :

Andi Makbul. ST,. MT


DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
SAM SAPRIADI ALAM
MUH. FIQRI IDRIS
MARWAN
ANDI IKHSAN MULIYADI
MUH. NUR
MARLINA
NUR AINUN JIHAD

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
Berkat Rahmat dan Ridho-Nyalah sehingga tugas “PERENCANAAN
BANGUNAN PANTAI” ini dapat diselesaikan.
Tugas ini merupakan salah satu tugas Perencanaan Bangunan Pantai pantai
untuk memenugi syarat dari mata kuliah teknik pantai tugas ini juga bisa membantu
teman-teman mahasiswa menambah wawasan tentang konstruksi GROIN.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen yang bersangkutan dan
para teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
beberapa kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritikan penulis
harapkan demi untuk penyempurnaan laporan ini.
Dan akhir kata penulis harapkan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki panyak pulau apalagi pantai . Banyak
propinsi dengan sumberdaya yang potensi. Pantai merupakan bagian darilingkungan kawasan pesisir
yang dinamisdan selalu berubah. Proses perubahanyang terjadi di pantai merupakan akibatkombinasi
berbagai gaya yang bekerja dipantai meliputi angin, gelombang. Dapat disimpulkan bahwa pantai
adalah suatu daerah di tepi perairan yang di pengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut
terendah. Daerah yang berada di sekitar pantai dinamakan pesisir, yakni suatu daerah di tepi laut yang
masih mendapatkan pengaruh laut, seperti pasang surut, angin laut dan rembesan air laut.
Wilayah pantai di provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang intensif dimanfaatkan untuk
kegiatan manusia seperti kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, pertambakan,
industri,pelabuhan,perikanan, pariwisata dan sebagainya.
Permasalahan yang sering muncul pada daerah pantai yaitu Abrasi. Abrasi merupakan salah
satu pengikisan pantai yang diakibatkan oleh arus, angin, dan gelombang yang menuju pantai tetapi
bukan hanya itu aktivitas manusia dapat menjadi penyebab terjadinya abrasijuga seperti; pembukaan
lahan baru dengan menebang hutan mangrove untuk kepentingan permukiman, dan
pembangunan infrastruktur. Juga pemanfaatan ekosistem terumbu karang sebagai sumber pangan
(ikan-ikan karang), sumber bahan bangunan (galian karang), komoditas perdagangan (ikan hias), dan
obyek wisata (keindahan dan keanekaragaman hayati).Pantai Ampiang Perak merupakan salah satu
pantai yang terabrasi oleh air laut baik pada saat pasang maupun pada saat surut. Di karenakan
adanya abrasi yang terjadi di daerah pantai di gunakanlah konstruksi groin pada bibir pantai. Groin
adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus terhadap arah pantai.
Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa beton), dan batu. Yang berfungsi untuk
menhan gerusan dan hantaman ombak yang bisa merusak pantai dan menimbulkan abrasi pada pantai.
Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada “upcurrent
side,” sedangkan pada “downcurrent side” terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut
dengan permasalahan yang ada di pesisir pantai kita mengambil sampel atau tempat yang dimana
terdapat konstruksi groin seperti yang ada pada pantai Amping park pesisir selatan di sumatra barat.
Pantai Amping Perak yang dibatasi dengan Muara Batang Amping Perak dengan panjang
garis pantai lebih kurang 2,5 Km yang berpotensi digunakan sebagai objek pariwisata maupun untuk
dermaga sandaran kapal- kapal nelayan yang masuk ke muara Batang Amping Perak. Pantai harus
ditangani secara terpadu baik yang ada dimuara maupun disepanjang pantai yang berpotensi
terabrasi atau erosi tersebut Karena pentingnya keberadaan suatu dermaga dan perkembangan
kawasan tersebut untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah perlu pengamanan
prasarana yang ada maupun prasarana yang akan dikembangkan terhadap ancaman abrasi pantai.
2. TUJUAN, MANFAAT DAN RUMUSAN MASALAH
A. Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah

a. Kita dapat mengetahui fungsi dan tujuan dari bangunan pengaman pantai yaitu y seperti
ang di bahas dalam laporan adalah groin

b. Kita dapat mengeatahui salah satu bentuk dari bangunan pantai atau groin

c. Kita dapat mengetahui pendimensian dalam sebuah konstruksi groin dan bahan material
yang di gunakan
B. Manfaat
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa terutama dalam bidang
konstruksi pemecah gelombang di pantai.
b. Sebagai masukan dalam perencanaan groin tentang bahan dan bagai mana pendimensian dalam
bangunan groin serta bentuk dan tipe nya
c. Menegetahui manfaat dan kegunaan dari konstruksi groin
C. Rumusan Masalah
a. Apa saja maksud dan tujuan dari bangunan groin ?
b. Apa yang di maksud dari bangunan prngaman pantai Groin ?
c. Bagai mana cara menghitung dimensi dan jumlah material pada groin ?
BAB II
DATA BANGUNAN GROIN

A. Data Bangunan Groin


Pantai Ampiang Parak yang dibatasi dengan Muara Batang Ampiang Perak yang berposisi di provinsi
Sumatra Barat, dengan panjang garis pantai lebih kurang 2,5 Km yang berpotensi digunakan sebagai objek
pariwisata maupun untuk dermaga sandaran kapal- kapal nelayan yang masuk ke muara Batang Amping Parak.
Pantai harus ditangani secara terpadu baik yang ada dimuara maupun disepanjang pantai yang berpotensi
terabrasi atau erosi tersebut Karena pentingnya keberadaan suatu dermaga dan perkembangan
kawasan tersebut untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah perlu pengamanan prasarana
yang ada maupun prasarana yang akan dikembangkan terhadap ancaman abrasi pantai.
Dari permasalahn yang ada di sini kita akan membahas tentang groin pantai ampaing park maka
pemerintah setempat membangun konstruksi pengaman pantai yaitu GROIN dengan konstruksi dari kementrian
pekerjaan umum Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Muara Batang di pesisir barat tepatnya di Pantai Ampiang
Perak, dengan menghabiskan dana 4.560.000.000. empat milyar lima ratus enam puluh juta rupiah dengan tahun
kerja 4 bulan Tahun Anggaran 2014-2015 dengan konstruksi menggunakan batu alam, dengan adanya bangunan
abrasi yang ada pada pantai Ampiang Perak, dengan data dan dimensi lahan yang ada pada pantai ampiang perak
kita dapat melihat spesifikasi dari data yang ada pada daerah tersebut
1. Data Arah dan tinggi Gelombang Signifikan

Untuk menetukan dimesi groin diperlukan beberapa data untuk menghitung elevasi
(ketinnBgian puncak groin), tebal alpis lindung dan berat material yang diguakan.
2. Data gambar layout dari pantai ampiang perak sumatra barat

Gambar 1 layout groin pantai ampiang perak

Gambar 2 layout groin pantai ampiang perak


3. Kesimpulan Data
Kesimpulan data yang didapat dari laporan ini adalah :

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terdapat hasil parameter dengan konstruksi.
NO ITEM Batu AlamHasilAnalisis

1 Koefesien Refraksi 0,8504


2 Koefesien Refleksi 2,9934
3 Run Up 2,5390 m
4 Elevasi Atas +4,240 m
5 Tinggi Konstruksi 7,8 m
6 Panjang Konstruksi 247 m
7 KD (Koefesien Stabilitas) 2,1 (n=3)
8 KΔ (Koefesien Lapis) 1,10
9 Porositas (P%) 40
10 Lebar Puncak 4,4192 m
11 Tebal Pelindung Luar 4,4192 m
12 Tebal Pelindung Kedua 2,05122 m
13 Berat Lapis Pertama 6,24 ton
14 Berat Lapis Kedua 624 kg
15 Berat Lapis Ketiga 31 kg
16 Berat Pelindung Kaki 59 kg
17 Kemiringan Lereng 1:2
18 Tebal Pelindung Kaki 1,5 m
19 Lebar Pelindung Kaki 1m
Penanggulangan masalah pada abrasi pantai Ampiang Perak yaitu dengan melakukan
pembangunan groin, dari table di atas terlihat bahwa:
a. Data angin yang diperoleh dari kantor pekerjaan umum direktorat sumber daya air
balai
wilayah sungai Sumatra Padang. Di dapatkan data arah angin signifikan dari arah barat dengan
tinggi
gelombang signifikan 3,32 m dengan periode 8,2 detik.
b. Elevasi mercu diperhitungkan pada ketinggian air rencana HHWL+RU+FB, didapat :
1) Elevasi mercu untuk tetrapod adalah 3,8 m
2) Elevasi mercu untuk dolos adalah 4,205 m
3) Elevasi mercu untuk quadripod adalah 3,606 m
4) Elevasi mercu untuk batu alam adalah 4,240 m
c. Dari hasil perhitungan analisa kalkulasi desain dimensi berbagai material didapatkan :
1) Tetrapod, Tinggi : 7,4 meter , panjang : 247 meter, dan lebar puncak : 3,7 meter
2) Dolos, Tinggi : 7,8 meter , panjang : 247 meter, dan lebar puncak : 2,25 meter
3) Quadripod, Tinggi : 7,2 meter , panjang : 247 meter, dan lebar puncak : 3,91 meter
4) Batu alam, Tinggi : 7,8 meter , panjang : 247 meter, dan lebar puncak : 4,42 meter
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Triatmojo, ( 1999 ), Teknik Pantai.
Aswandi, Boy. 2015. Penggunaan Groin untuk Penanganan Abrasi Pantai Padang dengan Material Batu

Alam. Program Studi Teknik Sipil. Padang: Insitut Teknologi Padang.

CERC, 1984. Shore Protection Manual US Army Coastal Engineering Research Center,
Washington.
(SPM,1984)

Direktorat Jendral Sumber daya Air, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Laporan
Akhir
pengamanan Pantai Ampiang Perak, 2014

Pasific, Mitratama Asia P.T., 2014. SI dan DD sarana Prasarana Pengaman Pantai Ampiang Perak
Kabupaten Pesisir Selatan. kementerianpekerjaanumumdirektorat jenderal sumber daya
airsatuan kerja balai wilayahsungai Sumatrav. Padang.
LAMPIRAN
HASIL MAKET DARI DATA LAPORAN

Gmabar 1 maket groin pantai ampiang park

Gmabar 2 maket groin pantai ampiang park


Gmabar 3 maket groin pantai ampiang park

Gmabar 2 maket groin pantai ampiang

Anda mungkin juga menyukai