KAK Supervisi IPLT Bangka Selatan Revisi 1787897
KAK Supervisi IPLT Bangka Selatan Revisi 1787897
JASA KONSULTANSI
I. URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan IPLT ini dilandasi dengan selalu mengutamakan manfaat bagi masyarakat dan
pemenuhan terhadap pelaksanaan program pemerintah.
Untuk mendukung dasar pemikiran tersebut diperlukan kegiatan supervisi sehingga keluaran
hasil pelaksanaan Pembangunan IPLT ini diharapkan dapat memenuhi syarat spesifikasi teknis
prasarana dan sarana IPLT yang mencakup pada masa persiapan, pelaksanaan, dan pasca
pelaksanaan pembangunan.
4. Lokasi Pekerjaan
5. Sumber Pendanaan
Sumber pedanaan DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung TA 2020, dengan HPS sebesar Rp. 500.000.000; (lima ratus juta rupiah)
termasuk PPN 10% dan pajak-pajak lainnya
7. Data Dasar
Data dasar yang telah disediakan berupa:
a. Dokumen perencanaan (DED, Peta kontur, Uji tanah)
b. Readiness criteria
8. Standar Teknis
Standar teknis yang digunakan mengacu pada dokumen spesifikasi teknis.
9. Studi-Studi Terdahulu
Studi-studi terdahulu didapatkan dari pekerjaan sejenis yang pernah dilakukan.
10. Referensi Hukum
2
b. Perpres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
c. Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum: Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), dijelaskan bahwa “setiap warga negara berhak untuk mendapatkan
tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat”.
d. Permen PU No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman
e. Permen LH No. 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu air limbah untuk usaha dan atau
kegiatan domestik
f. Permen PUPR No. 7 tahun 2019 tentang Standar dan pedoman pengadaan jasa konstruksi
melalui penyedia;
SE Menteri PUPR No. 21/SE/M/2019 tentang Standar susunan tenaga ahli untuk
pengawasan pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Konstruksi yang melibatkan peyedia jasa konsultansi untuk pengawasan
pekerjaan konstruksi.
12. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya hasil laporan pengawasan pelaksanaan
Pembangunan IPLT Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Pada prinsipnya segala peralatan, material, personel dan fasilitas yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan ini harus disediakan oleh rekanan jasa konsultan, baik yang sudah
dimilikinya sendiri maupun secara sewa yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban
biaya kegiatan ini atas kesepakatan dengan Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya yang tercantum dalam kontrak.
Peralatan dan material yang harus disediakan oleh penyedia jasa untuk melaksanakan
pekerjaan sekurang-kurangnya adalah komputer, printer, GPS, kamera dan handycam (selain
HP), dan lain-lain.
a. Tugas
b. Tanggung Jawab
4
c. Kewenangan
1) memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana pekerjaan jika
terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan ini selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender
atau 6 (enam) bulan, terhitung sejak ditandatangani perjanjian/kontrak pelaksanaan pekerjaan
oleh kedua belah pihak
17. Personel
a. Personil Pelaksanaan Kegiatan yang diperlukan
5
4 Quantity Teknik S1 1 Tahun Ahli Muda Ahli
Engineer Sipil/ Geodesi
Teknik
Geodesi
5 Health K3 D3 1 Tahun Ahli Muda Ahli K3
Safety Konstruksi Konstruksi
Environment
Engineer
(HSE)
7
2) Inspection Engineer (IE)
Inspection Engineer (IE), Wajib Memiliki Sertifikat Ahli Muda Teknik Sanitasi dan Limbah,
Berpengalaman minimal 2 Tahun di bidang Sanitasi dan Limbah, dan Sekurang –
Kurangnya Berpendidikan S1 Teknik Sipil (Kode SKA : 503 Sub Bidang Ahli Teknik Sanitasi
dan Limbah).
Adapun Tugas dari Inspection Engineer adalah sebagai berikut;
• Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;
• Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan
keselamatan kerja;
• Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;
• Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau
membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku harian
(log book) serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;
• Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari
perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
• Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.
8
• Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta menyerahkannya
kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau
ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
• Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Pelaksana
tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;
• Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek sehingga
sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
• Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh
Supervision Engineer kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang
ada;
• Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria penerimaan pekerjaan;
• Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan mutu
pekerjaan;
• Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran
pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
• Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
• Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai metodologi
pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).
9
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium.;
• Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera
kepada Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai
Dokumen Kontrak;
• Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer pada hari itu juga;
• Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kontrak;
• Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang kegiatan
konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja,
peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran
dilapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir
laporan standar (Laporan Harian) yang harus diserahkan/dikirim kepada Supervision
Engineer dan PPK setiap hari setelah selesai kerja;
• Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua pekerjaan
harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan harian
tersebut;
• Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan evaluasi hasil
pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;
• Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan;
• Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Supervision Engineer sebagai bahan masukan yang disampaikan kepada PPK;
• Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan, perhitungan bobot
pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Kontrak; dan
• Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara keseluruhan
dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.
5) Health and Safety Envirnment (HSE)
Wajib Memiliki Sertifikat Ahli Muda K3 Konstruksi, Berpengalaman minimal 1 Tahun di
bidang konstruksi dan Sekurang – Kurangnya Berpendidikan D3 bidang Konstruksi (Kode
10
SKA : 603 Sub Bidang Ahli K3 Konstruksi).
IV. LAPORAN
Laporan Bulanan Memuat antara lain konsolidasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilaporkan oleh Penyedia pekerjaan konsultansi, temuan selama satu bulan berjalan, serta
analisis permasalahan, rencana kerja, dan lain-lain terkait aspek teknis dan manajemen
konsultansi masing-masing pelaksanaan pekerjaan.
Untuk bulan pertama harus memuatkan latar belakang kegiatan, ruang lingkup, pendekatan
metodologi dan strategi pelaksanaan pekerjaan, organisasi pelaksana, serta rencana dan
jadwal kegiatan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: setiap 1 (satu) bulan di akhir bulan sejak terbit
11
SPMK sebanyak 4 (empat) eksemplar.
Laporan Triwulan Memuat Rekap kegiatan selama tiga bulan berjalan antara lain konsolidasi
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaporkan oleh Penyedia pekerjaan konsultansi,
temuan selama tiga bulan berjalan, serta analisis permasalahan, rencana kerja, dan lain-lain
terkait aspek teknis dan manajemen konsultansi masing-masing pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja di akhir bulan pada Triwulan
pertama sebanyak 4 (empat) eksemplar.
Laporan semesteran memuat semua hasil pengawasan termasuk melampiri dokumen teknis
pelaksanaan berupa Back up Data hasil opname bersama pihak dari unsur tim pelaksanaan
pekerjaan, As Build Drawing, dan Foto Dokumentasi selama 6 bulan berjalan waktu
pelaksanaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja sejak selesai pekerjaan,
sebanyak 4 (empat) eksemplar.
Laporan akhir harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kerja sejak selesai
pekerjaan, sebanyak 4 (empat) eksemplar.
Laporan diserahkan pada Pengguna Jasa dalam hal ini Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Direktorat Jendral Cipta Karya.
V. HAL-HAL LAIN
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini dilakukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi: Apabila penyedia jasa adalah
12
sebuah perusahaan kerja sama operasi (KSO) yang beranggotakan lebih dari sebuah penyedia
jasa, anggota KSO tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan
mewakili hak- hak dan kewajiban-kewajiban anggota penyedia jasa lainnya terhadap pengguna
jasa.
13