Vitamin C Fladeo
Vitamin C Fladeo
Alat
Timbangan analitik
Kertas saring
Beaker glass
Corong
Gelas ukur
Pipet volumetric
Labu ukur
Batang pengaduk
Labu Erlenmeyer
Buret
Pipet
Statip
Cawan porselen
Kaca arloji
Bahan
5. Prosedur Kerja
6. Perhitungan
Pembakuan larutan baku sekunder I2 dengan larutan baku primer
Na2S2O3
Titrasi ke Volume I2 (ml)
1 10,9
2 10,6
3 11
Rata-rata 10,8
V1.N1 = V2.N2
10.0,01= 10,8.N2
N2 = 0,1/10.8
N2 = 0,00925N
Titrasi ke Volume I2 (ml)
1 5,5
2 5,5
3 5,8
Rata-rata 5,6
7. Pengamatan
(Terlampir)
8. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kita melakukan praktek yang berjudul
penetapan kadar vitamin C dengan metode iodimetri. Tujuannya agar
mahasiswa dapat menentukan kadar vitamin C dengan metode iodimetri.
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Vitamin C mempunyai peranan yang sangat penting bagi tubuh. Vitamin C
mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-
molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai
peranan yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen,
pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolisme kolesterol menjadi asam
empedu dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter
norepinefrin. Struktur kimia vitamin C atau asam askorbat:
Pada praktikum kali ini menggunakan metode iodimetri. Iodimetri (titrasi
langsung) adalah analisa titrimetri untuk zat-zat reduktor seperti natrium
tiosulfat, arsenat dengan menggunakan larutan iodin baku. Jika titrasi
terhadap zat-zat reduktor dengan titrasi langsung dan tidak langsung.
Dilakukan percobaan ini untuk kadar-kadar zat oksidator secara langsung,
seperti kadar yang terdapat pada serbuk vitamin C. Indikator yang umum
digunakan suatu larutan kanji. Warna yang terjadi biru tua hasil reaksi I 2,
titrasi iodimetri dilakukan dalam keadaan netral, maka iodin dapat
mengalami reaksi diproporsionisasi menjadi hipordat, tetapi kanji juga
mempunyai kekurangan sebagai berikut:
Kanji tidak dapat larut dalam air dingin
Suspensinya dalam air tidak stabil
Bila penambahan kanji dilakukan pada awal titrasi dengan I2 akan
membentuk kompleks iod-amilum. Jika dalam titrasi menggunakan
indikator kanji maka penambahan kanji dilakukan pada saat
mendekati titik ekuivalen
Percobaan pertama yang dilakukan yaitu ambil larutan Na2S2O3 0,01N
sebanyak 10ml dengan menggunakan pipet volume, lalu masukan kedalam
Erlenmeyer, titrasi dengan iodium 0,01N dan ditambahkan indikator kanji 10
tetes menjelang titik akhir titrasi lalu titrasi kembali sampai warna berubah
menjadi biru stabil
Percobaan kedua penetapan kadar vitamin C, ambil larutan tersebut
sebanyak 10ml dengan menggunakan pipet volumetrik lalu masukan
kedalam Erlenmeyer, titrasi larutan tersebut dengan iodium 0,01N dan
tambahkan 10 tetes indikator kanji menjelang titik akhir titrasi kemudian
kembali sampai sampai warna biru stabil
9. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini kita dapat menyimpulkan bahwa:
Kadar vitamin C dalam sampel, yaitu 0,151% b/v
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Vitamin C mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat
melindungi molekul-molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
Struktur kimia vitamin C terdiri dari rantai 6 atom C dan
kedudukannya tidak stabil (C6H8O6)
Titrasi iodimetri yaitu titrasi yang dilakukan dengan zat-zat untuk
oksidasi potensial yang lebih rendah dan system yodium-yodium