Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN (PRE-PLANNING) WAHAM

Nama Mahasiswa : Ceria Septi Pradana

Stase : Keperawatan Jiwa

Waktu :

Tempat & Ruang :

Nama Klien :

Diagnosa Medis :

Topik Interaksi :

Fase Pra Interaksi

Kasus :

Fase Orientasi Respon Klien


Making Observation, Exploring

Halo Ibu/Bapak ......... tampaknya hari ini


sedang ada yang dipikirkan? (Making
Observation)

Bisa diceritakan pada saya apa yang sedang


Ibu/Bapak pikirkan? (Broad Opening)
Oh jadi Ibu/Bapak merasa bahwa
…………………………………………..........
(validation)

Saya Perawat Ceria akan menemani Ibu/Bapak


hari ini. Kita akan mendiskusikan mengenai
pikiran-pikiran yang ditakutkan oleh Ibu/Bapak.
Kira-kira waktunya 10 atau 15 menit?
Tempatnya mau disini atau di kamar saja?
(Offering Self)
Fase Kerja Respon Klien
Ibu/Bapak coba ingat-ingat kembali yang
membuat Ibu/Bapak merasa cemas itu namanya
apa? (Exploring)

Apakah sudah ada perawat yang memberitahu


mengenai hal yang membuat Ibu/Bapak takut?
(Exploring)

Oh jadi belum ada yang memberitahu ya


(Validation)

Baik, jadi jika Ibu/Bapak merasa cemas karena


ada sesuatu yang ……………........................itu
dinamakan waham. (Giving Information)

Coba ceritakan kembali kemarin yang


dipikirkan Ibu/Bapak, yang membuat Ibu/Bapak
ketakutan dan cemas itu karena apa ya Pak/Bu ?
(exploring)
Oh Jadi Ibu/Bapak merasa bahwa ada sesuatu
yang …………………………………………...
Ibu/Bapak ya. (validation)

Lalu apa yang Ibu/Bapak lakukan ketika


ibu/bapak merasa yakin bahwa ada sesuatu yang
……………………………………………….?
(exploring)

Lalu apa akibatnya dari tindakan yang


Ibu/Bapak lakukan tersebut? (exploring)

Baiklah, jika Ibu/Bapak merasa cemas karena


……………………………………………….
kemudian Ibu/Bapak melakukan tindakan
…………………………………………….....
itu akan membahayakan diri Ibu/Bapak dan juga
membahayakan orang lain juga (giving
information)
Fase Terminasi Respon Klien
Baik Ibu/Bapak tadi kita sudah berdiskusi
tentang perasaan ketakutan dan kecemasan yang
dirasakan Ibu/Bapak bahwa ada sesuatu yang
…………………………………………….…..
(summarizing)

nanti setelah makan siang saya akan


mengajarkan Ibu/Bapak untuk mengendalikan
pikiran Bapak/Ibu yang datang agar bisa
terkendali, nanti saya beritahu cara-caranya
seperti apa. Tempatnya mau disini lagi atau di
taman? Waktunya 10 atau 15 menit? (Offering
Baik nanti kita beratemu sesuai yang sudah kita
sepakati ya. Sekarang Ibu/Bapak bisa
bergabung kembali dengan teman-teman yang
lain.

Fase Pra Interaksi


Kasus :

Fase Orientasi Respon Klien


Making Observation, Exploring

Ibu/Bapak sekarang kelihatannya lebih


bersemangat ya (making observation)

Jadi, tadi pagi kan kita sudah berdiskusi tentang


perasaan-perasaan yang membuat Ibu/Bapak
merasa takut dan cemas. Sekarang, saya akan
menemani Ibu/Bapak selama 10/15 menit untuk
belajar mengendalikan perasaan-perasaan itu
dengan menggunakan pikiran Ibu/Bapak,
tempatnya mau disini saja atau di
kamar?(offering self)
Fase Kerja Respon Klien
Ibu/Bapak coba ceritakan kepada saya, pada
saat Bapak/Ibu merasa cemas, itu apa yang di
pikirkan?(exploring)
Oh jadi seperti itu ya, Ibu/Bapak yakin bahwa
ada sesuatu yang …………………………
Ibu/Bapak (Validation)

Coba ibu/bapak jelaskan ciri-ciri sesuatu yang


………………………………………………
itu seperti apa? (Exploring)

Bagus Bapak/Ibu sudah mai bercerita kepada


saya (Giving Reinforcement)

Jadi Ibu/bapak manusia itu ciri-cirinya seperti


kita ada mata, hidung, mulut, telinga, tangan dan
kakinya yg menapak di tanah. Ibu/Bapak merasa
ada yang mengejar tidak hanya suara saja yang
didengar, namun juga kakinya menapak ditanah.
Dari cerita Ibu/Bapak perasaan cemas ada yang
mengejar hanya ada suara gemuruh dan bayang-
bayang. ( Presenting Reality)
Fase Terminasi Respon Klien
Baik Ibu/Bapak jadi kalau manusia itu punya
mata, hidung, mulut, telinga, tangan dan
kakinya yg menapak di tanah ya
pak.(summarizing)

Wah Ibu/Bapak kelihatannya sudah paham ya.


(Giving Reinforcement)

Besok kita bertemu lagi ya, saya akan


memberikan terapi Ibu/Bapak melalui
musik.(offering self)
Besok mau jam 9 atau 10? Tempatnya mau
disini atau dikamar? (offering self)

Baiklah kalau begitu Ibu/Bapak, saya permisi


dulu ya.

Anda mungkin juga menyukai