Disusun Oleh :
Dikota besar sampah menjadi masalah baik dari segi jumlah maupun dari
jenisnya. Besar kecilnya masalah sampah tumbuh seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk yang ada dikota tersebut. Persoalan dapat berkurang tidak hanya
oleh pihak pemerintah, tetapi juga masyarakat. Keiikutsertaan masyarakat dalam
pengelolaan sampah perlu ada peningkatan dari waktu ke waktu, selain itu
pengetahuan dari berbagai pihak yang peduli lingkungan perlu digalakkan melalui
jalur pendidikan.
TAHAPAN PENELITIAN
1. Studi literature
2. Pengumpulan data sekunder
3. Penyebaran kuesioner
4. Pengumpulan data primer, berupa jumlah sampel sampah domestik
5. Jumlah sampel sampah didasarkan pada metode SNI 19-3964-1994.
6. Pengujian sampel sampah, yang dilakukan dilapangan dan di laboratorium
7. Pengujian sampel sampah di lapangan adalah analisis timbulan sampah secara
berat dan volume sampah, berat jenis sampah, faktor pemadatan dan
komposisisampah serta karakteristik biologi sampah.
8. Di Laboratorioum untuk pengujian sampel sampah berupa analisis
karakteristik fisik sampah dan kimia.
9. Pengolahan data, berupa analisis timbulan, komposisi dan karakteristik
sampah domestik.
10. Penentuan lokasi pengambilan sampel sampah.
CARA PEMERIKSAAN DI LAPANGAN
yang diteliti adalah kelompok (organik, plastik, kertas karton kardus, kaca,
aluminium dan logam, karet dan kulit, komposit dan inert, tekstil, kayu, produk
saniter, bahan berbahaya beracun/B3 dan lain-lain).
Berat jenis sampah TPA dihitung dengan menggunakan kotak kayu berukuran
0,5 m x 0,5 m x 0,5 m yang telah ditimbang beratnya. Sampah dimasukkan ke dalam
kotak tersebut. Kemudian kotak tersebut dihentak tiga kali dengan diangkat setinggi ±
20 cm, lalu dijatuhkan ke tanah. kemudian diukur dan dicatat volume sampah dan
beratnya.
Penentuan kandungan energi (nilai kalor) dari sampah dapat ditentukan dengan
menggunakan full-scale boiler sebagai kalorimeter, bomb calorimeter di laboratorium
dan perhitungan (jika komponen dasar diketahui). Saat pengukuran nilai kalor tidak
dilaksanakan secara langsung, model empiris dapat digunakan untuk memprediksi
nilai kalor dari sampah. Variabel bebas di dalam modelisasi empiris nilai kalor
sampah adalah elemen komposisi, diketahui bahwa modelisasi empiris juga dapat
diketahui dari komposisi atau juga komposisi proksimat (kadar volatil, kadar air,
karbon tetap atau abu) dari sampah dapat juga memprediksi nilai kalor sampah