Anda di halaman 1dari 16

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP

PENIGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG FUNGSI PEMBERIAN

TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK SELATAN

BANJARMASIN

2018

OLEH :

GREGORIUS GERRY

113063C115014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

BANJARMASIN

2018
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu, data penelitian berupa angka-angka,

pengumpulan data menggunakan instrumen dan analisis data menggunakan

statistik (Sugioyono, 2015).

Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah Pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest and post test

design, yaitu dimana terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan dan

posttest setelah diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat

diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (Sugiyono, 2015). Dengan jenis

dan rancangan penelitian ini, peneliti menganalisis Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Dengan Media Video Animasi Terhadap Tingkat Pengetahuan

ibu hamil tentang fungsi pemberian tablet FE di wilayah Kerja Puskesmas

Banjarmasin. Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut :

Pretest Posttest

O1 X O2

Skema 3.1 Rancangan Penelitian

Pre-Eksperimen One Group Pretes Posttes Design


Keterangan :

O1 : Nilai Pretest sebelum diberikan pendidikan kesehatan

O2 : Nilai Posttes setelah diberikan pendidikan kesehatan

X : Pendidikan kesehantan mengenai fungsi pemberian tablet FE dengan

media video

Pada penelitian ini, peneliti akan mengukur tingkat pengetahuan

mengenai fungsi pemberian tablet FE dari kelompok perlakuan untuk

mendapatkan nilai Pretest (O1), kemudian peneliti melakukan pendidikan

kesehatan dengan media video animasi terhadap kelompok perlakuan (X),

setelah itu peneliti mengukur kembali tingkat pengetahuan mengenai fungsi

pemberian tablet FE setelah diberikan pendidikan kesehatan untuk

mendapat nilai Posttes (O2).

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan februari 2019 di Puskesmas

Alalak Selatan Banjarmasin. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini

adalah bahwa di Puskesmas Alalak Selatan ini belum pernah dilakukan

pendidikan kesehatan mengenai fungsi pemberian tablet FE dengan media

video atau menggunakan media apapun, ibu hamil masih belum mengetahui

fungsi pemberian tablet FE.

C. Populasi

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah

dengan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan


Banjarmasin. Alasan peneliti mengambil populasi ibu hamil karena

masi h banyak ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Alalak

Selatan Banjarmasin tidak mengkonsumsi tablet FE. Populasi ibu hamil

di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin juga tinggi.

Menurut hasil wawancara dengan pihak Puskesmas, ada 200 ibu hamil

di bulan juni, juli, agustus 2018.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan sampel menurut Isaac & Michael (Sugiyono, 2010 :69).

[ƛ2 .𝑁.𝑃.𝑄 𝑆 ]
Rumus 𝑆 = 𝑑2 (𝑁−1)+ƛ2𝑑.𝑃 𝑄

Ket :

S : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

ƛ² : Chi kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1% 5% 10%)

d : 0,05

P = Q = 0,5

[ƛ2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄 𝑆𝑑 ]
𝑆= 2
𝑑 (𝑁 − 1) + ƛ2 . 𝑃 𝑄
0,05𝑥100𝑥0,5𝑥0,5
𝑆=
0,052 (200 − 1) + 0,5𝑥0,5
100𝑥0,25
𝑆=
0,0025𝑥199 + 0,25
25
𝑆=
0,4975 + 0,25
25
𝑆=
0,7475
𝑆 = 33,444
𝑆 = 33

Berdasarkan rumus tersebut maka didapat jumlah sampel sebanyak 34

responden. Jumlah minimal ditambah 10% sebagai antisipasi responden

drop out dengan perhitungan sebagai berikut

𝑛
𝑛′ =
1−𝑓

Keterangan :

𝑛′ : Jumlah sampel setelah dikoreksi

n : Jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya

f : Prediksi sampel drop out (10%)

21
𝑛′ =
1 − 0,1

33
𝑛=
0,9

= 36,667

= 37 responden

Berdasarkan perhitungan sampel diatas maka jumlah sampel yang akan

diambil dalam penelitian ini sebanyak 37 responden.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2017).


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini akan

menggunakan non probability sampling jenis puposive sampling, yaitu

suatu teknik yang penepatan sampel dengan cara memilih sampel di

antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah sebelumnya (Nursalam, 2013). Kriteria

sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil

penelitian, peneliti membuat kriteria sampel dengan menggunakan :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2013). Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu yang sedang dalam masa kehamilan di wilayah Kerja

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin yang dipilih peneliti

2) Bersedia menjadi responden dan ikut dalam penelitian

3) Belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai

fungsi pemberian tablet FE

b. Kriteri Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2013). Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah:

Ibu hamil yang tidak hadir


D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan merupakan sesuatu yang digunakan sebagai

ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian

tentang sesuatu konsep penegertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel

dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :

1) Variabel Independen ( Bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dengan

media video animasi.

2) Variabel Dependen ( Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah tingkat pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Alalak Selatan Banjarmasin.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan

serta pengembangan instrumen (Notoatmodjo, 2010).

Program Edukasi dengan Media Audio Visual

Program edukasi dengan media audio visual adalah program

pendidikan kesehatan yang akan diberikan pada ibu hamil yang tidak

mengetahui fungsi pemberian tablet FE dengan menggunakan video yang

dikembangkan oleh peneliti. Program edukasi diberikan sebanyak 1 kali


selama 15-30 menit, metode yang akan digunakan adalah dengan pemutaran

video yang berisi tentang pemahaman dasar dari pengertian, dosis, dan

dampak dari tidak mengkonsumsi tablet FE. Berikut definisi operasional

dari masing-masing variabel bebas dan terikat :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Defini Parameter Alat Skala Hasil


operasional Ukur Ukur
Efektifitas Proses 1. Memberikan SOP - -
Pedidikan pemberian salam dan
kesehatan informasi memperkenalka
dengan dengan n diri
media video menggunaka 2. Berdoa
terhadap n sofware 3. Prettest
4. Video animasi
tentang fungsi
pemberian
tablet FE
5. Tanya jawab
6. Posttest
7. Hasil pretest
dan posttest
Peningkata Hasil tahu Tahu mengenai : Kuesione Numeri Bena
n dan terjadi 1. Ibu hamil r k r=1
Pengetahua setelah orang mengatahui Salah
n ibu hamil mengadakan pengertian dari =0
Tentang penginderaa tablet FE
Fungsi n terhadap 2. Ibu
Pemberian suatu objek . hamilmengetah
Tablet FE ui fungsi
pemberian
tablet
FE
3. Ibu hamil
mengetahui
dampak dari
tidak
mengkonsumsi
tablet FE saat
masa kehamilan
F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan cara

mengumpulkan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015).

Kuesioner dalam penelitian ini akan diberikan sebelum dan sesudah

diberikan pendidikan kesehatan dengan media video animasi. Untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang fungsi pemberian tablet

FE, peneliti akan menggunakan kuesioner. Dalam pembuatan pertanyaan

kuesioner peneliti akan menggunakan skala Guttman dengan dua pilihan

jawaban benar dan salah. Kuesioner tingkat pengetahuan tentang fungsi

pembeian tablet FE akan terdiri dari 10 pertanyaan. Dalam lembar kuesioner

responden akan diminta untuk memberikan check list () pada pilihan

jawaban yang disediakan.

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan video dalam kegiatan

pendidikan kesehatan. Video merupakan alat yang akan digunakan untuk

pendidikan kesehatan kepada ibu yang sedang dalam masa kehamilan di

wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Video ini akan berisi

tentang pengertian tablet FE, dosis pemberian tablet FE saat hamil, dampak

dari tidak mengkonsumsi tablet FE saat masa kehamilan. Peneliti akan

mencari literatur dan contoh-contoh video animasi tentang tablet FE setelah

peneliti menemukan video, peneliti akan menyusun dan mengedit video


dengan bantuan aplikasi. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan dapat

dilihat dalam tabel.

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan

NO PERNYATAAN NO SOAL JUMLAH


SOAL
Favorable Unfavorable

1. Pengertian tablet 1, 2 2
FE
2. Dosis tablet FE 3, 4 3 2

3. Akibat kekurangan 5 1
tablet FE
4. Gejala kekurangan 6, 7 7 2
tablet FE
5. Efek samping 8, 9, 10 9, 10 3
meminum tablet FE
Total 10

Pemberian skor ini akan dilakukan jika reponden memberikan

jawaban pada pertanyaan positif (Favorable) “Benar” akan diberikan nilai 1

dan “Salah” akan diberikan nilai 0. Jika responden memberikan jawaban

pada pertanyaan negatif (unfavorable) “Benar” akan diberikan nilai 0 dan

‘Salah” akan diberikan nilai 1.

G. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat

mengukur apa yang har us diukur (Nursalam, 2013). Sebelum alat

penelitian ini akan digunakan untuk mengukur variabel, terlebih dahulu


peneliti akan melakukan uji coba kuesioner di wilayah Kerja Puskesmas

Alalak Selatan Banjarmasin dengan sampel yang akan diambil 125 ibu

hamil Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reabilitas

agar data yang diperoleh akan akurat.

1. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).

Instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang bilamana digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan hasil

yang sama (Sugiyono, 2015).

Setelah mengukur validitas dari kuesioner tingkat pengetahuan,

maka akan dilanjutkan dengan mengukur reliabelitas instrumen.

Pengukuran reliabelitas dalam penelitian ini akan menggunakan metode

Cronbach’s Alpha. Menurut Dharma (2010) rumus reliabilitas dengan

menggunakan metode Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

𝑘 ∑ 𝜎𝑏 2
𝑟={ } {1 − }
𝑘−1 𝜎𝑡 2

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrumen (Cronback Alpha)

k : Banyak butir pertanyaan .atau banyaknya soa

∑ 𝜎𝑏 2 : Total varians butir

𝜎𝑡 2 : Total varians

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan uji reliabilitas dengan

metode Cronbach’s Alpha. Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima

dengan memilki Cronback Alpha. Dengan keputusan dikatakan reliabel jika


Cronback Alpha > 0,6. Sebaliknya dikatakan tidak reliabel jika Cronback

Alpha < 0,6.

H. Teknik pengambilan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk

mengumpulkan data (Hidayat, 2008).

1. Tahap persiapan pengumpulan data

Tahap persiapan pengumpulan data dilakukan sesuai prosedur

administrasi yang berlaku yaitu mendapatkan ijin terlebih dahulu dari

ketua Koordinator Riset Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan

Banjarmasin yang diajukan ke Kesbangpol sebagai permohonan izin

untuk ke Dinas Kesehatan Banjarmasin dan selanjutnya diajuakan

kepada Dinas Kesehatan Banjarmasin sebagai permohonan studi

pendahuluan dan setelah itu peneliti mengantar surat ijin kepada kepala

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin untuk menerima ijin melakukan

penelitian.

2. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti untuk

penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang akan diberikan

kepada responden, setelah responden mengisi dan menandatangani

informed consent yang menyatakan persetujuan untuk menjadi

responden. Selanjutnya, responden akan dikumpulkan di tempat untuk

diadakan prettest sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Pada tahap

ini peneliti akan terlebih dahulu memperkenalkan diri dan mengucapkan

salam. Selanjutnya, pada saat pembagian kuesioner akan dilakukan


langsung oleh peneliti dan peneliti akan menjelaskan bagaimana cara

pengisian kuesioner. Setelah semua responden mengerti, selanjutnya

peneliti akan memberikan pendidikan kesahatan dengan media video

animasi mengenai fungsi pemberian tablet FE. Selanjutnya peneliti akan

melakukan evaluasi dengan cara membuka sesi tanya jawab untuk

responden. Kemudian, peneliti akan melakukan posttest dengan

membagikan kuesioner yang sama. Selanjutnya, setelah data

dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya peneliti akan melakukan

pengolahan data untuk melihat efektivitas pendidikan kesehatan dengan

media video animasi mengenai fungsi pemberian tablet FE.

I. Pengolahan Data

Analisa data yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini

meliputi analisa kuantitatif yang dimaksud untuk mengolah dan

memisahkan data, serta menemukan hasil yang dapat dibaca dan dapat

diinterpretasikan (Notoatmodjo, 2010). Setelah data dikumpulkan,

selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan proses pengolahan data

meliputi :

a. Editing

Editing merupakan upaya yang dilakukan untuk memeriksa

kembali data yang diperoleh apakah sudah lengkap atau belum. Peneliti

akan melakukan editing ditempat pengumpulan data, sehingga jika ada

kekurangan jawaban dan lembar kuesioner peneliti akan meminta

responden untuk mengisi kembali kuesionernya.


b. Coding (penggkodean)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting karena pengolahan dan analisis data yang akan dilakukan

peneliti menggunakan komputer. Peneliti akan memberikan kode angka

pada masing-masing lembar kuesioner yang telah dijawab oleh

responden untuk mempermudah peneliti dalam menganalisa data.

c. Scoring

Scoring yaitu menentukan skor nilai untuk item pernyataan dan

menentukan nilai terendah dan tertinggi. Peneliti akan memberikan nilai

(skor) pada lembar kuesioner berdasarkan kategori.

d. Data Entry

Data Entry yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar

kode atau kartu sesuai dengan jawaban masing-masing pernyataan. Pada

tahap ini peneliti akan memasukkan jawaban-jawaban dari masing-

masing responden dalam bentuk kode (angka/huruf) dimasukkan dalam

master tabel.

e. Tabulating

Peneliti pada tahap ini membuat tabel yang digunakan untuk

memasukkan data yang berupa kode-kode untuk memudahkan dalam

melakukan perhitungan.
f. Cleaning

Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan pembersihan data

dengan cara memeriksa kembali data yang sudah dimasukkan, apakah

data sudah lengkap dan benar atau belum, sehingga hasil yang disajikan

sesuai dengan tujuan penelitian.

J. Cara Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat yaitu analisis terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari

tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Setelah kuesioner terkumpul dan

telah memenuhi syarat yang ada maka selanjutnya data di analisa.

Peneliti akan menggunakan teknik dan metode statistik untuk

menganalisa dan menginterpretasikan data yang terkumpul, meliputi :

a. Frekuensi (f) dan persentase distribusi (%) akan digunakan untuk

mempresentasikan karakteristik responden. Perhitungan persentase

akan menggunakan rumus menurut Arikunto (2010), sebagai

berikut:

𝑓
𝑝= 𝑥100%
𝑛

Keterangan :

p : Persentase

f :Nilai frekuensi

n : Jumlah soal
b. Mean akan digunakan mengukur rata-rata pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Rumus untuk mengukur

mean adalah sebagai berikut :

∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ = 𝑛

Keterangan :

𝑥̅ = Mean ( rata-rata)

= Jumlah nilai data ke-i

𝑛 = Banyak sampel

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat yaitu menganalisis variabel-variabel penelitian

untuk menguji hipotesis penelitian serta untuk melihat gambaran

hubungan antara variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini memiliki skala Nomerik, dengan demikian

peneliti akan menggunakan uji nonparametrik Uji T dengan bantuan

rumus. Adapun rumus Uji T , sebagai berikut :

𝑥̅ 1 − 𝑥̅ 2
𝑡=
𝑠12 𝑠22

𝑛1 + 𝑛2

Keterangan :

𝑥̅ 1 : Rata-rat sampel 1

𝑥̅ 2 : Rata-rata sampel 2

𝑠12 : Varians sampel 1

𝑠22 : Varians sampel 2

𝑛 ∶ banyak sampel

Anda mungkin juga menyukai