1. Energy 80-220 kkal/kg BB/hari, protein 1-4 gr/kg BB/hari (tergantung fase yang
diberikan secara bertahap sesuai dengan kondisi anak).
2. Vitamin dan mineral cukup, bila mungkin ditambahkan vitamin A, B complek, C dan Fe
di dalam makanan.
3. Mudah cerna dan tidak merangsang
4. Porsi kecil dan sering serta dapat diterima pasien
5. Variasi, rasa, warna perlu diperhatikan, dan dihidangkan dalam keadaan panas
6. Rendah garam
7. Cairan 150-200 ml/kgBB/hari
8. Teruskan pemberian ASI
9. BB < 7 kg diberikan makanan bayi, BB > 7 kg diberikan makanan anak secara bertahap.
10. Perhatikan anamnesa dan riwayat gizi
2. Pemberian makanan :
Secara teratur (24 jam)
Bertahap (cair, lembik, padat)
Porsi kecil dan sering
Melalui fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi
Tidak boleh tergesa-gesa menaikkan berat badan
Selalu di pantau dan di evaluasi
4. Bila energy dan protein terlalu tinggi pada tahap stabilisasi maka natrium tiba-tiba akan
dikeluarkan dari intraseluler ke plasma maka terjadi beban jantung meningkat mendadak
dan terjadilah gagal jantung dan berakir dengan meninggal dunia (refeeding Syndrom)
5. Bila protein pada tahap awal terlalu tinggi maka akan digunakan sebagai bahan bakar
yang akan menyebabkan NH3 dilepas dan mengakibatkan beban kerja hati dan ginjal
menjadi meningkat sehingga NH3 meningkat dan terjadi pengeluaran urin yang
berlebihan, ini bisa menyebabkan pasien dehidrasi