Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak bumi berasal dari formasi batuan yang berumur antara sepuluh juta
sampai empat ratus juta tahun dan sekarang telah terbukti bahwa pembentukan
minyak bumi berkaitan dengan pengembangan batuan sedimen berbutir halus,
yang mengendap dilaut atau didekat laut dan bahwa minyak bumi adalah produk
dari binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di laut. Walaupun demikian
mengenai asal usul minyak bumi ini telah banyak teori yang diajukan
diantaranya ada yang menganggap bahwa minyak bumi berasal dari bahan
anorganik.
Minyak dan gas bumi sampai saat ini masih merupakan sumber energi yang
menjadi pilihan utama untuk digunakan pada industri, transportasi, dan rumah
tangga. Selain itu, pemanfaatan produk akhir atau produk-produk turunan
minyak bumi juga semakin meningkat sehingga peningkatan akan permintaan
minyak bumi diseluruh dunia telah mengakibatkan pertumbuhan dan ekspansi
 pada kegiatan eksplorasi dan pengolahan minyak mentah diberbagai Negara,
termasuk Indonesia.
Kilang minyak (oil refinery)
refinery) adalah pabrik atau fasilitas industri yang
mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung
digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi  industri
 petrokimia. 
 petrokimia.  Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara
lain: minyak nafta, bensin
nafta, bensin ( gasoline),
 gasoline), bahan bakar diesel, minyak tanah
(kerosene),
kerosene), dan elpiji.
dan elpiji. Kilang
 Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat
kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya.
Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat besar.
Kilang minyak merupakan salah satu bagian downstream paling
downstream paling penting
 pada industri
 pada industri minyak bumi.
Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum
diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara
optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang
minyak. Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang
tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut,
minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan
mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang
 bermanfaat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah perkembangan kilang musi?
2. Bagaimana proses pengolahan dan hasil produk dari kilang musi?

1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai sejarah perkembangan kilang
musi.
4. Untuk mengetahui proses pengolahan dan hasil produk dari kilang musi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah PT. Pertamina (Persero)


PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan BUMN yang
 bergerak di bidang eksplorasi dan pengolahan minyak serta gas bumi menjadi
 berbagai jenis bahan bakar dan petrokimia. Sejarah berdirinya PT. Pertamina
(Persero) dimulai pada tahun 1871, ketika Jhon Reenik melakukan eksplorasi
sumber minyak bumi pertama kali di Indonesia, tepatnya di kaki Gunung
Ceremai. Usaha eksplorasi yang dilakukan oleh Reenik ini mengalami
kegagalan. Lalu pada tanggal 15 Juni 1885, Aleko Jan Zooen Zijkler berhasil
melakukan proses pengeboran di Pangkalan Brandan dan menjadikan sumur
minyak tersebut sebagai sumur minyak komersial pertama di Indonesia.
Sejak keberhasilan Zjikler itulah usaha-usaha pengeboran minyak di
 berbagai daerah di Indonesia mulai dilakukan. Beberapa usaha pengeboran
minyak yang dilakukan antara lain di Telaga Said (Sumatera Utara) pada tahun
1885, Krika (Jawa Timur) pada tahun 1887, Ledok (Cepu) pada tahun 1901,
dan Talang Akar (Pendopo) tahun 1921. Hal ini mendorong tumbuhnya
 perusahan-perusahan minyak asing pada abad ke-19 antara lain:
a. AS (Andrian Stoop), pada tahun 1887
 b. KNPC (Klininklijke Nederlandsche Petroleum Company), pada tahun 1890
c. STTC (Shell Transport and Trading Company), pada tahun 1890
d. TKSG (The Kloninklijke Shell Group), pada tahun 1894
e. BPM (Bataafsche Petroleum Company), pada tahun 1894
f. DPC (Dortsche Petroleum Company), pada tahun 1894
g.  NKPM (Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij), pada tahun
1894
h.  NPPM (Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij), pada tahun 1894
i. STANVAC (Standard Vacuum Oil), pada tahun 1933
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, berbagai
upaya dilakukan untuk mengambil ahli perusahaan-perusahaan asing yang
menguasai minyak dan gas di Indonesia. Pada tahun 1951, perusahaan minyak
nasiaonal pertama di Indonesia didirikan dengan nama PerusahaanTtambang
Minyak Negara Republic Indonesia (PTMRI). Lalu pada tanggal 10 Desember
1957, PT EMTSU diambil ahli oleh Indonesia dan dilakukan perubahan nama
menjadi PN PERMINA, dan tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya PT.
PERTAMINA (PERSERO). Pada tahun 1961, pemerintah mengeluarkan UU
 No. 44 Tahun 1961 yang menyatakan pembentukan tiga perusahaan Negara di
 bidang minyak dan gas yaitu:
a. PN PERTAMIN didirikan berdasarkan PP No. 3/1961
 b. PN PERMINA didirikan berdasarkan PP No. 199/1961
c. PN PERMIGAN didirikan berdasarkan PP No. 199/1961
Pada tahun 1965, PN PERMIGAN dibubarkan dan semua kekayaan, yaitu
sumur minyak dan penyulingan di Cepu, diserahkan kepada Lemigas,
sedangkan fasilitas produksinya diserahkan kepada PN PERMINA dan fasilitas
 pemasarannya diserahkan kepada PN PERTAMIN. Pada 1968, berdasarkan PP
 No. 27/1968, PN PERTAMIN dan PERMINA digabung menjadi satu
 perusahaan yang menjadi pengelola tunggal dibidang industri minyak dan gas
 bumi di Indonesia dan diberi nama Perusahaan Negara Pertambangan Minyak
dan Gas Bumi Nasional (PN PERTAMINA). PN PERTAMINA berubah nama
menjadi Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional
(PERTAMINA). Pada tanggal 17 September 2003, PT. PERTAMINA berubah
nama menjadi PT. Pertamina (Persero). PT Pertamina (Persero) memiliki tugas-
tugas pokok yaitu:
1. Eksplorasi dan Produksi
Kegiatan ini mencakup upaya pencarian lokasi yang memiliki
 potensi ketersediaan minyak dan gas bumi, kemungkinan penambangannya,
serta proses produksi menjadi bahan baku untuk proses pengolahan
2. Pengolahan
Kegiatan ini tersusun dari proses-proses pemisahan dan pemurnian
untuk mengolah minyak dan gas mentah menjadi produk yang diinginkan
seperti premium, solar, kerosin, petrokimia, dan lain-lain.
3. Pembekalan dan Pendistribusian
Kegiatan ini meliputi penampungan, penyimpanan, serta
 pendistribusian bahan baku ataupun produk akhir yang siap dikirim.
4. Penunjang
Kegiatan penunjang mencakup segala kegiatan yang dapat
menunjang terselenggaranya kegiatan-kegiatan eksplorasi, produksi,
 pengolahan, pembekalan, dan pendistribusian. Kegiatan penunjang ini
diantaranya pengadaan penyukuhan keselamatan kerja, dan lain-lain.
PT. Pertamina (Persero) memiliki tujuh unit pengolahan ( Refinery),
namun pada tahun 2007,  Refinery Unit   I di Pangkalan Brandan berhenti
 beroperasi karena terdapat permasalahan pada pasokam bahan umpan.
Keenam unit pengolahan lain yang masih beroperasi saat ini, yaitu:
1.  Refinery Unit  II di Dumai-Sei Pakning, Riau
2.  Refinery Unit  III di Plaju-Sei Gerong, Sumatera Selatan
3.  Refinery Unit  IV di Cilacap, Jawa Tengah
4.  Refinery Unit  V di Balikpapan, Kalimantan Timur
5.  Refinery Unit  VI di Balongan, Jawa Barat
6.  Refinery Unit  VII di Kasim, Papua

2.2 Refinery Unit III Musi (Plaju dan Sungai Gerong)


UP-III Musi berlokasi di Sumatera Selatan di dua wilayah yaitu Plaju dan
Sungai Gerong. Sejarah panjang kilang ini diawali sejak tahun 1885 saat
ditemukannya sumur minyak di Telaga Tunggal. Tahun 1903, Shell, perusahaan
minyak milik Belanda mendirikan kilang di Plaju. Dua puluh tiga tahun
 berselang, Stanvac dari USA mendirikan kilang Sungai Gerong. Kepemilikkan
kilang Plaju berpindah tangan ke pemerintah Indonesia sejak tahun 1965 saat
Pertamina membelinya dari Shell. Tak lama kemudian, tahun 1970 Pertamina
membeli kilang Sungai Gerong dari tangan Stanvac. Integrasi kedua kilang ini
dilakukan pada tahun 1972.
PT. PERTAMINA RU.III Plaju mempunyai visi menjadi kilang minyak dan
 petrokimia yang unggul, maju dan terkemuka sedangkan misinya adalah
mengelola kilang minyak dan petrokimia dalam menghasilkan produk Bahan
Bakar Minyak (BBM), Non Bahan Bakar Minyak (NBM) dan Petrokimia yang
 bermutu internasional untuk dipasarkan di dalam ataupun di luar negeri,
 berlandaskan pada etika dan prinsip-prinsip bisnis unggulan, serta untuk
memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan stake holder .
PT.PERTAMINA RU.III Plaju merupakan perusahaan Persero yang hasil
 produksinya dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu produk Bahan Bakar
Minyak (BBM), Bahan Bakar Khusus (BBK), Non Bahan Bakar (NBM) dan
Petrokimia. Bahan baku untuk produk BBM, BBK dan NBM digunakan bahan
minyak mentah yang diperoleh dari bahan tambang. Sedangkan bahan baku
untuk produk Petrokimia digunakan bahan paraxylene dan propane propylene
yang diperoleh dari PT. PERTAMINA RU.IV Cilacap dan kilang FCCU S.
Gerong. PT. PERTAMINA RU. III Plaju.

Gambar 1. Refinery Unit III Musi


Salah satu proses utama pengolahan minyak bumi dan petrokimia di
Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong adalah  Primary Process.  Primary
 Process merupakan proses pemisahan komponen-komponen minyak mentah
yang dilakukan secara fisik, yaitu dengan cara distilasi pada tekanan atmosferik
maupun pada tekanan vakum. Sebagian dari hasil distilasi ada yang menjadi
 produk langsung dan sebagian lagi harus melewati tahapan secondary process
untuk pengolahan lebih lanjut. Unit operasi yang digunakan pada proses ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah PT. Pertamina (Persero) ..................................................... 3
2.2 Refinery Unit III Musi (Plaju dan Sungai Gerong) ......................... 5
2.3 Unit Proses Pengolahan Minyak Bumi ........................................... 7
2.4 Pemanfaatan dan Pengolahan Bahan Mentah .................................. 9
2.5 Pemanfaatan dan Pengelolaan Energi ............................................. 9
2.6 Produk PT. Pertamina (Persero) RU III Plaju ............................... 10
2.7 Rantai Pasokan .............................................................................. 12
2.8 Penanganan Limbah ...................................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH TEKNOLOGI GAS DAN MINYAK BUMI
KILANG MUSI

DISUSUN OLEH:
KELAS C1
KELOMPOK 2

Ridhan (09220160002)
Siti Zulfikar Sahra (09220160007)
 Nasrah Kiramang (09220160012)
Fitra Amilia Ied Hariadi (09220160017)
Muhammad Fitrah (09220160022)
A. Anindita Dzakiah (09220170094)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

Anda mungkin juga menyukai