Nim : 173212668
Kelas : A II-A
b. Hambatan Semantik.
Kata-kata yg dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima
c. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu
komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yg berbeda
antara pengirim dan penerima pesan
4. Hambatan dalam komunikasi terapeutik
a. Resistens
1. Upaya klien untuk tidak menyadari aspek dari penyebab cemas atau
kegelisahan yg dialami. Ini juga merupakan keengganan alamiah
atau penghindaran secara verbal yang dipelajari.
2. Perilaku resistens biasanya diperlihatkan oleh pasien selama fase
kerja karena fase ini memuat sebagian besar proses penyelesaian
masalah.
3. Contoh : tidak menepati janji pertemuan atau datang terlambat
untuk suatu sesi, lupa, diam atau mengantuk.
b. Transferens
1. Respon tak sadar berupa perasaan atau perilaku terhadap perawat
yg sebetulnya berawal dari berhubungan dengan orang-orang
tertentu yg bermakna baginya pada waktu dia masih kecil.
2. Reaksi transference membahayakan untuk proses terapeutik
hanya bila hal ini diabaikan dan tidak ditelaah oleh perawat.
3. Ada dua jenis utama reaksi transference yaitu reksi bermusuhan
dan tergantung.
c. Pelanggaran Batas
1. Perawat perlu membatasi hubungannya dgn klien. Batas
hubungan perawat-klien adalah bahwa hubungan yg di bina
adalah hubungan terapeutik,dalam hubungan ini perawat
berperan sebagai penolong dan klien berperan sebagai yg di
tolong.
2. Pelanggaran batas terjadi jika perawat melampaui batas
hubungan yg terapeutik dan membina hubungan sosial, ekonomi,
atau personal dengan klien
3. Contoh : batas uang, waktu, tempat, peran dan pemberian hadiah
dan pelayanan, bahasa, kontak fisik
B. Komunikasi terapiutik pada anak dan lansia
1. Komunikasi pada anak
Bentuk komunikasi Pra-bicara selama satu setengah tahun petama, sebelum anak
mempelajari kata-kata sebagai bentuk komunikasi, mereka menggunakan
empat bentuk komunikasi pra-bicara atau (prespeech) yakni:
a. Tangisan
Pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama yg dapat
dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
b. Ocehan dan celoteh
Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yg ditimbulkan oleh perubahan
gerakan mekanisme ‘suara’.
Celoteh merupakan mekanisme otot saraf bayi berkembang dan sebagian
bayi mulai berceloteh pada awal bulan kedua, kemudian meningkat cepat
antara bulan ke-6& ke-8.
c. Isyarat
yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai
pengganti atau pelengkap bicara. contoh isyarat umum pada masa bayi:
Mendorong putting susu dari mulut artinya kenyang/tidak
lapar tersenyum dan mengacungkan tangan artinya inngin
digendong menggeliat, meronta, menangis, selama berpakaian dan
mandi artinya tidak suka akan pembatasan gerak.
d. Ungkapan Emosional
adalah ungkapan emosional melalui perubahan tubuh dan
roman muka.
Contoh :
1. Gembira : mengendurkan badan, mengangkat tangan/kaki, tersenyum
dan ramah.
2. Marah : menegangkan badan, gerakan membanting
tangan/kaki, roman muka tegang dan menangis.
2. Teknik Komunikasi pada lansia
a. Asertif
Sikap dapat menerima memahami pasangan dengan menunjukkan sikap
peduli sabarnuntuk memperhatikan pasangan agar komunikasinya dapat
dimengerti
b. Responsif
Berespon artinya sikap aktif tidak menggangu permintaan bantuan dari klien
c. Focus
Sikap ini digunakan perawat untuk konsisten terhadap komunikasi yang di
inginkan
d. Suportif
Sikap yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri klien lansia sehingga
lansia tidak merasa menjadi beban bagi keluarganya.
e. Klarifikasi
Dilakukan dengan mengajukan pertanyaan ulang dan memberikan
penjelasan lebih dari satu.
f. Sabar dan iklas
Perubahan ini perlu disikapi dengan sabar dan iklas perawat tidak menjadi
jengkel dan tetap tercipta komunikasi terapieutik dan tidak juga
menimbulkan kerusakan hubungan dengan klien.
PERTEMUAN YANG KE 10
1. Menjelaskan
Dalam berkomunikasi perawat dapat menjelaskan apa yg akan perawat
lakukan terhadap klien. Penjelasan itu dapat berupa intervensi yg akan
dilakukan kepada klien. Dengan menjelaskan pesan secara spesifik,
kemungkinan untuk dipahami menjadi lebih besar oleh klien.
2. Memfokuskan
4. Mempertahankan ketenangan
Mempertahankan ketengan pada pasien tidak sadar, perawat dpt
menujukkan dgn kesabaran dalam merawat klien. Ketenagan yg perawat
berikan dpt membantu ata mendorong klien menjadi lebih baik.