Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan


sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan
manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah.

Ada juga yang menjelaskan definisi kewirausahaan adalah suatu sikap


mental seseorang yang memiliki kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat
sesuatu yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang
disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.

Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu proses


untuk mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi dan misi dalam
kehidupan. Kata “Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut
Kamus Bahasa Indonesia, Wira berarti; pejuang, berani dan berwatak agung,
berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti; bekerja, berbuat amal, berbuat
sesuatu.
PEMBAHASAN

A. PRODUKSI USAHA

Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang
diharapkan. Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi
dalam jumlah dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen,
kemampuan sumberdaya perusahaan serta harapan dari wirausahawan
sebagai pemilik dan mungkin juga sekaligus sebagai manajer.
Tahap awal dalam pelaksanaan proses produksi adalah merencanakan produk
yang akan diproduksi. Pada pembelajaran sebelumnya (Aspek Pemasaran)
telah dirumuskan jenis produk yang akan dihasilkan sesuai dengan potensi diri
yang dimiliki, tentunya produk tersebut memiliki potensi/prospek pasar yang
memadai. Gambaran mengenai karakteristik produk yang akan dihasilkan,
memberikan kemudahan dalam menyusun kebutuhan bahan,
tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi dan biaya yang dibutuhkan
dalam proses produksi. Dengan gambaran produk ini, juga akan memudahkan
dalam menetapkan system produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan
produk yang dimaksud. Olehnya itu, dalam sistem produksi dikenal adanya 3
(tiga) komponen, yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output).

Definisi Produksi

Berbagai literatur tentang produksi mendefenisikan produksi dengan gaya


pengungkapan yang berbeda-beda. Istilah produksi sering digunakan dalam
suatu organisasi untuk menghasilkan suatu keluaran atau output, baik berupa
barang maupun jasa. Produksi dari sudut pandang kegiatan penciptaan produk
seperti yang dikemukakan oleh Assauri (1993) bahwa produksi merupakan
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.
Demikian pula defenisi yang dikemukakan oleh Reksohadiprojo dan
Gitosudarmo (2003) bahwa produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan kehendak konsumen dalam hal
jumlah, kualitas, harga serta waktu.

Produksi tidak hanya menciptakan produk sebagai keluaran (output),


namun juga menggunakan berbagai faktor produksi sebagai masukan (input).
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Prawirosentono (1997) bahwa produksi
adalah membuat atau menghasilkan produksi suatu barang dari berbagai
bahan lain. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sofyan (1999) bahwa produksi
diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan
menjadi keluaran atau dengan pengertian bahwa produksi mencakup setiap
proses yang mengubah masukan menjadi keluaran yang berupa barang dan
jasa. Produksi sebagai suatu proses, diartikan sebagai cara, metode ataupun
teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan atau suatu kegiatan untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Ahyari
(1990) mengemukakan bahwa proses produksi adalah suatu cara, metode
ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat berbagai definisi yang telah
diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa proses produksi dalam
konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-
faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana, agar
menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang diharapkan
oleh konsumen.

B. Komunikasi Dalam Berwirausaha

Pengertian Komunikasi

Wirausaha secara individu dikenali bukan dalam isolasi, melainkan dalam


berkomunikasi dan interaksi dengan pihak lain di luar dirinya sendiri. Apa
sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup sendirian. Dari adanya
berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian yang mencakup
perilaku, sikap, dan sistem nilai. Kehidupan para wirausaha sehari-hari selalu
terlibat dengan menerima dan memberi informasi melalui komunikasi. Oleh
sebab itu, dengan adanya komunikasi di dalam dunia bisnis sangat penting sekali
untuk keberhasilan di dalam kegiatan usahanya. Jika demikian komunikasi itu
apa? Perkataan komunikasi berasal dari kata "Communicare" (bahasa Latin)
yang artinya memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut
"Communication" yang artinya suatu pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan
antara dua atau lebih.

Menurut Oxford Dictionary, komunikasi adalah pengiriman atau tukar


menukar informasi, ide, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Ensiklopedia,
komunikasi adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan
warta dari satu pihak dalam suatu organisasi. Jadi, sebenarnya komunikasi itu
adalah proses pernyataan antarmanusia. Pernyataan manusia itu dinamakan
pesan (message), dan orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator
(communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan pesan
(message) disebut komunikan (communicatee). Adapun isi pesan yang
disampaikan komunikator itu adalah pikiran atau perasaan, serta lambang
dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.

Sudah jelas bahwa salah satu yang paling penting bagi para
wirausahawan untuk mendapatkan sukses di dalam bisnis adalah dengan
berkomunikasi dan interaksi. Jika tidak dapat berkomunikasi maka tidak mungkin
bagi seorang wirausahawan dapat memperoleh kesempatan berbisnis, baik
untuk menciptakan ide-ide, gagasan, maupun cara mengembangkan
usahanya.

C. Kepemimpinan Dalam Berwirausaha

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah


pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka
mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter
pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:
1. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dana
mencapai sasaran.
2. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan
manusiawi.
Orientasi Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut:
1. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
2. Menetapkan tujuan yang sukar dapat dicapai, dan memberitahukan orang-
orang apa yang diharapkan dari merekan.
3. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan
untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara
jelas dan khas.
4. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,
mengarahkan membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada tujuan.
5. Berminat mencapai peningkatan produktifitas.
Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap dingin
dalam berhubungan dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada
prestasi individu dan persaingan daripada kerjasama, serta tidak pernah
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab.

Pemimpin dan Manajer


Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun
beberapa wirasahawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin
adalah wirausahawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktifitas
yang identik. Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan
(manage) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan
dipusatkan pada masalah perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan
terutama ditekabkan pada isu perilaku.

D. Motivasi, Inovasi dan Kreativitas Dalam Berwirausaha

Setiap tindakan selalu mempunyai motivasi yang melatarbelakanginya.


Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan, impuls. Motivasi seseorang tergantung kepada
kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan sangat besar menentukan perilaku
seseorang. Teori motivasi yang sangat populer adalah teori hirarki kebutuhan
yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow berpendapat bahwa hirarki
kebutuhan manusia dapat dipakai untuk melukiskan dan meramalkan
motivasinya.

Menurut Maslow terdapat lima kategori kebutuhan manusia, yaitu: physiological


needs, safety (security), social (affiliation), esteem (recognition), dan self
actualization. Bila satu tingkat kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan muncul
tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Namun ini tidak berarti tingkat kebutuhan
yang lebih rendah harus terpenuhi semuanya secara memuaskan. Bisa saja
kebutuhan lebih rendah belum dapat memuaskan sama sekali, tetapi sudah
muncul tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi.

Longenecker menyatakan untuk mendapatkan rewards wirausaha harus bekerja


keras, mendapat stress pribadi, dan menghadapi bahaya akan kegagalan
usaha. Ia membagi rewards ini dalam tiga kategori yaitu laba, kebebasan, dan
kepuasan cara hidup.

Faktor personal yang mendorong inovasi dalam mengembangkan


semangat wirausaha, yaitu keinginan berprestasi, sifat penafsiran, siap atau
berani mananggung risiko, pendidikan dan pengalaman dalam usaha atau
bisnis. Sebenarnya inovasi itu apa? Inovasi bahasa inggrisnya innovation yang
artinya segala hal yang baru atau pembaruan. Innovator adalah orang atau
sesuatu yang mendatangkan hal-hal baru. Wirausaha yang sukses selalu
menggunakan inovasi dalam pembuatan produknya dan pelayanan yang unik
sehingga tidak memandang usaha yang lain sebagai pesaing.

Wirausaha yang inovatif akan mampu menyesuaikan diri dengan situasi


dan kondisi usaha atau bisnisnya pada zaman sekarang. Adanya inovasi akan
membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, serta mempengaruhi
semangat kerja para wirausaha. Inovasi adalah suatu temuan yang luar biasa
tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi kea
rah yang lebih produktif. Adanya inovasi dari seorang wirausaha akan
mendorong semangat kerja didalam usahanya atau bisnisnya. Adapun faktor-
faktor yang mendorong inovasi yaitu adanyapeluang usaha,pengalaman dan
kreativitas wirausaha.
Kewirausahaan merupakan proses kemanusiaan (human process) yang
berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang,
mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud
menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka
waktu yang lama. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan
inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatip seseorang dapat
menemukan peluang.

Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali
merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru
timbul secara kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan
inovasi tersebut merupakan ciri-ciri yang melekat kepada wirausaha.
Daftar Pustaka

https://gugunawan.wordpress.com/2013/11/18/kewirausahaan-bab-4/

http://entrecompany.blogspot.com/2013/05/motivasi-
kewirausahaan.html
https://www.maxmanroe.com/pengertian-kewirausahaan.html

http://umarstain.blogspot.com/2009/04/komunikasi-dalam-
kewirausahaan.html

http://nugraha0215.blogspot.com/2013/09/kepemimpinan-dalam-
kewirausahaan.html

http://top-studies.blogspot.com/2014/10/inovasi-dalam-
kewirausahaan.html

http://karyawides.blogspot.com/p/konsep-dasar-kewirausahaan-dan-
wirausaha.html

Anda mungkin juga menyukai