Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi 2

Kapsul
Tabel Master Formula

No. Registrasi
....... ................ Jumlah
Nama produk produksi
No. Batch ...... ..........
.....
Tanggal Produksi Tanggal
formulasi .............. produksi
........... ........
Dibuat oleh:
No Kode Nama bahan Fungsi .............
bahan Jumlah Jumlah
persatuan perbatch
Amoksilin 500 mg

Avicel 15%

Aerosil 1%

Talk 1%

Mg. Stearat 1%

Laktosa qs
MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami cara memformulasi dan membuat sediaan
kapsul.
Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami cara memformulasi dan membuat sediaan kapsul
amoksisilin.
PRINSIP PERCOBAAN
Dalam formulasi sediaan dalam bentuk kapsul amoksisilin, dibuat serbuk dari zat
aktif dengan cara menggerus didalam lumpang lalu menambahkan zat tambahan sesuai
kandungan dari kapsul tersebut setelah itu dimasukkan krdalam kapsul yang sesuai.

ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Alat bukan mesin, ayakan (mesh),
baskom, handscoond, lumpang dan stamper, masker, penutup kepala, spatel.
Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu amoksisilin,
aerosol, avicel, laktosa, magnesium stearate, talk.
PERHITUNGAN BAHAN
Persediaan :Bobot tiap kapsul 1000mg
 Amoksisilin 500 mg
 Avicel 15 % = 15 % x 1000 mg = 150 mg
 Aerosil 1 % = 1% x 1000 mg = 10 mg
 Magnesium stearat 1 % = 1% x 1000 mg = 10 mg
 Talcum 1 % = 1% x 1000 mg = 10 mg
 Laktosa ad 1000 mg = (150 mg + 10 mg + 10 mg + 10 mg + 500 mg)
= 1000 mg- 680 mg
= 320 mg
Perbatch
Bobot untuk 50 kapsul = 50 x 1000 mg
= 50.000 mg
 Amoksisilin = 500 mg x 50 = 25.000 mg
 Avicel = 150 mg x 50 kapsul = 7500 mg
 Aerosil = 10 mg x 50 kapsul = 500 mg
 Magnesium stearat = 10 mg x 50 kapsul = 500 mg
 Talk = 10 mg x 50 kapsul = 500 mg
 Laktosa = 320 mg x 50 kapsul = 16000 mg

Perhitungan dengan penambahan 10 % = 0,1


 Amoksisilin = (0,1 x 25.000 mg) + 25.000 mg = 27.500 mg = 27,5 gram
 Avicel = (0,1 x 7500) + 7500 mg = 8250 mg = 8,25 gram
 Aerosil = (0,1 x 500) + 500 mg = 550 mg = 0,55 gram
 Magnesium stearat = (0,1 x 500) + 500 mg = 550 mg = 0,55 gram
 Talk = (0,1 x 500) + 500 mg = 550 mg = 0,55 gram
 Laktosa = (0,1 x 1600) + 16000 mg = 17.600 mg = 17,6 gram

PERHITUNGAN DOSIS
Dosis lazim Amoksisilin
1 x P = 250 mg – 500 mg
Sehari = 1 g – 2 g
500 𝑚𝑔
1 x P = 250 𝑚𝑔−500 𝑚𝑔 x 20 thn = 20 thn – 40 thn
500 𝑚𝑔
Sehari = 1 𝑔−2 𝑔 x 20 thn = 5 thn – 10 thn
PROSEDUR KERJA PEMBUATAN SEDIAAN
 Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
 Diayak bahan – bahan dengan mesh 40, kecuali magnesium stearat
 Dicampur semua bahan,laktosum,amoxicillin,avicel,aerosol,talk dan magnesium stearate
sampai homogen
 Setelah homogen timbang kembali bobot akhir/bobot keseluruhan untuk mengetahui
bobot akhirnya, catat
 Dilakukan uji alir
 Dimasukkan kedalam kapsul dengan menggunakan alat bukan mesin
 Dibersihkan kapsul dan masukkan kedalam wadaah botol
PROSEDUR KERJA EVALUASI SEDIAAN
1. Massa serbuk /granul
a. Sifat alir
Salah satu hal yang penting dalam produksi sediaan padat adalah sifat aliran
serbuk atau granul.Aliran massa akan mempengaruhi keseragaman bobot dalam
sediaan.kecepatan aliran serbuk ini ditentukan oleh factor ukuran partikel,distribusi
ukuran partikel,bentuk partikel,bobot jenis.uji terhadapsifat alir ini dilakukan dengan
menggunakan flow meter.timbang sejumlah serbuk/granul (50g) kemudian
masukkkan kedalam flow meter,buka bagian bawah dan catat waktu alir,

Tabel 1. Laju uji alir dan kategorinya


Laju alir (gram/detik ) Keterangan
>10 Sangat baik
4 -10 Baik
1,6 – 4 Sukar
<1,6 Sangat sukar

b. Sudut istirahat
Cara uji ini juga merupakan uji untuk menentukan sifar aliran massa.uji ini
dilakukan dengann menggunakan corong.dimana serbuka atau massa dialirkan
melalui corong,kemudian diukur jari – jari dan tinggi dari serbuk yang jauh
kebawah.

Tabel 2. Sudut istirahat dan kategorinya


Sudutistirahat(a) Keterangan
25 – 30 Istimewa
31 – 35 Baik
36 – 40 Cukup baik
41 – 45 Agak baik
46 – 55 Buruk
56 – 65 sangat buruk
> 66 Sangat buruk sekali
c. Kompersibilitas
Volume dan kerapatan srbuk ditentukan dari ukuran dan benruk
partikel.ukuran partikel dan kerapatan volume serbuk berpengaruh dengan volume
serbuk.Sehingga uji ini berguna untuk penentuan ukuran cangkang kapsul yang akan
digunakan. Bobot serbuk ditimbang dan dihitung
hati – hati keadalam suatu gelas ukur kemudian permukaaanya
ditaratakan,volume yang terbaca dalah volume tuang.Bobot ketukan diperoleh
melalui ketuakan vertikel timbunan serbuk yang diisikan kessbuah gelas ukur
tertutup yang terletak diataas daasar lunak..ketukkan tersebut dilakukan sampai
diperoleh volume konstan .
Tabel 3. Indeks Kompersibilitas (%) dan Kategorinya
Indekskompersibilitas (%) Keterangan
< 10 Istimewa
11 – 15 Baik
16 – 20 Cukup baik
21 – 25 Agak baik
26 – 31 Buruk
32 – 37 Sangat buruk
>38 Sangat buruk sekali

2. Evaluasi kapsul
Berdasarkan ketentuan dalam faarmakope Indonesia edisi IV
a. Uji Keseragaman bobot
b. Uji Waktu hancur
c. Uji Disolusi

Anda mungkin juga menyukai