Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatnya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas Makalah Keperawatan Jiwa ini dengan judul
“Gangguan Prosese Pikir Waham”.
Makalah ini ditulis dengan judul “Gangguan Prosese Pikir Waham”, karena makalah ini
merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa dan
adanya keingintahuan kami tentang bagaimana itu gangguan proses piker khususnya waham dan
bagaimana cara penanganannya. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan
dari pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Waham ............................................................................... 6
B. Tanda Dan Gejala Dari Waham ........................................................... 6
C. Macam – Macam Waham .................................................................... 7
D. Rentang Respon Waham ...................................................................... 7
E. Penyebab Dari Waham ........................................................................ 7
F. Pohon Masalah Dari Waham ............................................................... 8
G. Akibat Dari Waham ............................................................................. 8
H. Masalah Keperawatan Pada Waham .................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Waham merupakan salah satu gangguan orientasi realitas. Gangguan orientasi
realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan berespons pada realitas. Klien tidak
dapat membedakan rangsangan internal dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan
dan kenyataan. Klien tidak mampu memberi respons secara akurat, sehingga tampak
perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan.
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu yaitu
fungsi kognitif dan isi fikir; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik dan fungsi
sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan kemampuan menilai
dan menilik terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan
kemampuan berespons terganggu yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka,
gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan
orientasi realitas terkait dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul
disebut pula respons neurobiologik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Waham?
2. Apa saja tanda dan gejala dari Waham?
3. Apa itu macam – macam Waham?
4. Bagaimana rentang respon Waham ?
5. Apa saja penyebab dari Waham?
6. Bagaimana pohon masalah dari Waham ?
7. Apa akibat dari Waham ?
8. Bagaimana masalah keperawatan pada Waham ?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Waham.
2. Mengetahui apa saja tanda dan gejala dari Waham.
3. Mengetahui apa itu macam – macam Waham.
4. Mengetahui bagaimana rentang respon Waham
5. Mengetahui apa saja penyebab dari Waham.
6. Mengetahui bagaimana pohon masalah dari Waham
7. Mengetahui apa akibat dari Waham
8. Mengetahui bagaimana masalah keperawatan pada Waham
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti
adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya.
Waham adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat, tidak sesuai
dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu
dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah dibuktikan kemustahilannya
atau kesalahannya atau tidak benar secara umum.
Waham adalah keyakinan keliru yang sangat kuat yang tidak dapat dikurangi
dengan menggunakan logika.
6
C. Macam Macam Waham
1. Waham agama: percaya bahwa seseorang menjadi kesayangan supranatural atau alat
supranatural
2. Waham somatik: percaya adanya gangguan pada bagian tubuh
3. Waham kebesaran: percaya memiliki kehebatan atau kekuatan luar biasa
4. Waham curiga: kecurigaan yang berlebihan atau irasional dan tidak percaya dengan
orang lain
5. Siar pikir: percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar
6. Sisip pikir: percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya
7. Kontrol pikir: merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lain
E. Penyebab Waham
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan konsep
diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri
dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan
diri, dan merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan Gejala :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
(rambut botak karena terapi)
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
3. Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
7
4. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
5. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,
mungkin klien akan mengakhiri kehidupannya. ( Budi Anna Keliat, 1999)
F. Pohon Masalah
H. Masalah Keperawatan
1. Pengkajian Data
Data Subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Data objektif :
8
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang
lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan/ realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
b. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham
c. Perubahan isi pikir : waham(……………..)berhubungan dengan harga diri
rendah.
3. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham
Tujuan umum : Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Rasional : hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan
interaksinya
Tindakan :
1. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas
topik, waktu, tempat).
2. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima
keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima,
katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak
membicarakan isi waham klien.
3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat
akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan
keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.
4. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri
9
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Rasional : dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien, maka akan
memudahkan perawat untuk mengarahkan kegiatan yang bermanfaat bagi klien
dari pada hanya memikirkannya
Tindakan :
1. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
2. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat
ini yang realistis.
3. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya
saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari - hari dan perawatan diri).
4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan
waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting.
10
d. Klien dapat berhubungan dengan realitas
Rasional : menghadirkan realitas dapat membuka pikiran bahwa realita itu lebih
benar dari pada apa yang dipikirkan klien sehingga klien dapat menghilangkan
waham yang ada
Tindakan :
1. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan
waktu).
2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
3. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan selalu dikemukakan
berulang-ulang. Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai
dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang
kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 thed.). St.Louis Mosby
Year Book, 1995
http://iloslayers.blogspot.com/2011/05/asuhan-keperawatan-pasien-dengan.html
http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/gangguan-pikir-bentuk-isi-dan-arus.html
13