Kebijakan k3
Kebijakan k3
3) Pelatihan K3
Elemen pelatihan pada sistem ini biasanya diberikan oleh karyawan yang telah
mendapatkan spesialis pelatihan sebagai instruktur. Banyak pelatihan yang wajib
diikuti oleh karyawan berdasarkan peraturan dan perundangan.
5) Pengendalian Bahaya
Analisis Bahaya Pekerjaan ini membantu pemahaman tentang bahaya yang mungkin ada
di dalam suatu pekerjaan dan bagaimana mencegah agar tidak menyebabkan cedera
dengan cara mengikuti langkah-langkah pencegahannya yang direkomendasikan.
7) Pertemuan K3
8) Penyelidikan Kecelakaan
Penyelidikan kecelakaan adalah proses penentuan oleh seorang atau lebih banyak orang
yang memenuhi kualifikasi terhadap fakta dan latar belakang informasi yang siginifikan
berkaitan terjadinya suatu kecelakaan, berdasarkan pernyataan yang diambil dari orang-
orang yang terlibat, saksi-saki, pengamatan lapangan, pengamatan terhadap kendaraan
dan permesinan atau peralatan.
Konsep Kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Organisasi buruh internasinal ILO mengeluarkan guidline untuk pelaksanaan OHS
managemen mulai dari tingkat nasional sampai pada tingkat perusahaan. Menurut
ILO-OSH guidline ini, kebijakan K3 tingkat nasional menekankan hal-hal berikut;
1. Manajemen K3 harus merupakan bagian integral dari keseluruhan manajemen
organisasi.
2. Memfasiltasi kegiatan K3 baik tingkat nasional dan organisasi.
3. Keterlibatan pekerja atau perwakilan pekerja pada tingkat organisasi.
4. Melaksanakan perbaikan terus menerus terhadap biroksrasi, administrasi dan biaya.
5. Kerjasama antar instansi terkait dalam kerangka manajemen K3
6. Melakukan evaluasi berkala terhadap efektifitas kebijakan K3 nasional.
7. Mempublikasikan manajemen K3
8. Memastikan manajemen K3 diberlakukan sama terhadap kontraktor, pekerja kontrak
dan pekerja tetap.
Kerangka konsep kebijakan OSH (K3) internasional menurut komite gabungan ILO
dan WHO untuk Occupational Health Program K3 nasional harus memiliki tiga unsur
yaitu; Program promosi budaya K3, Program Penguatan Sistem Manjemen K3,
dan Program Sasaran Penerapan. Ketiga program tersebut harus didukung oleh
advokasi promosi, perundang-undangan, pengawasan dan tenaga ahli dibidang K3.
Dalam membuat kebijakan nasional, pemerintah harus mengacu pada peraturan-
perturan international seperti WHO dan ILO. Pemerintah juga harus membentuk
Dewan Penesehat K3 untuk membantu membuat kebijakan atau program K3
[Takala.J, 2007].