Anda di halaman 1dari 6

Alat-alat lab dalam kegiatan mikrobiologi

1. Neraca
Digunakan untuk mengamati suatu objek yang ukurannya sangat kecil (mikroskopik)
dengan perbesaran tertentu, sehingga objek dapat dilihat dengan jelas
Cara menggunakan:
 Letakkan wadah diatas piringan (pan) dan tutuplah penutup timbangan
 Tekan tombol tare pada neraca
 Ambil bahan tertimbang dan letakkan diatas wadah
 Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera di monitor
 Catat bobot benda tertimbang
2. Mikroskop
Berfungsi untuk membantu melihat benda bahkan mahluk hidup dengan ukuran
terkecil atau mikro
Cara menggunakan:
 Letakkan mikroskop ditempat yang sudah disediakan, lalu pindahkan
mikroskop dengan cara, tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan
kanan menopang kaki mikroskop
 Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada
diposisi suatu poros dengan lensa okuler yang ditandai dengan suara klik pada
revolver
 Atur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya yang masuk,
sehingga dari lensa okuler tanpak terang dan berbentuk bulat
 Tempatkan preparat pada tempat benda tersebut tepat pada lubang preparat
dan jepit dengan penjepit benda
 Atur fokus untuk memperjelas gambar benda dengan memutar pemutar kasar
sambil dilihat dari lensa okuler
 Jika bayangan objek ditemukan, perbesaran diganti dengan lensa objektif
dengan ukuran 10 x, 40 x, atau 100 x
 Jika sudah digunakan, bersihkan mikroskop dan simpan kembali pada tempat
yang tidak lembab
3. Bak pewarna
Berfungsi untuk mewarnai bahan yang akan digunakan
4. Tripod dan kawat kasa
Berfungsi untuk tripod sebagai penyangga kawat kasa ketika proses pemanasan dan
kawat kasa berguna untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan
Cara menggunakan:
 Diletakkan pada tempat yang datar
 Setelah diletakkan, tambahkan kawat kasa diatasnya sebagai alas untuk
menyangga atau menahan labu, gelas ukur, atau beaker yang akan dipanaskan
5. Cawan petri
Berfungsi sebagai wadah yang digunakan untuk media pertumbuhan mikroba
Cara menggunakan:
 Bersihkan cawan petri terlebih dahulu
 Masukkan bahan atau larutan yang akan di sterilisasi
6. Tabung reaksi
Berfungsi untuk mencampur, menampung, dan memanaskan bahan-bahan kimia cair
atau padat, utamanya untuk uji kualitatif
Cara menggunakan:
 Bersihkan tabung reaksi terlebih dahulu
 Isi ttabung reaksi dengan media padat atau cair
 Lalu tutup tabung reaksi dengan kapas atau aluminium foil
 Kemudian simpan ditempat yang sudah disediakan
7. Spider (perata)
Digunakan untuk meratakan cairan yang diperlukan saat praktek
Cara menggunakan:
 Ambil spider atau perata kemudian ratakan biakan bakteri yang terdapat pada
media yang sudah disediakan
8. Ose/lup inokulasi
Berfungsi untuk memindah biakan mikroba
Cara menggunakan:
 Ose disentuhkan pada pada bagian mikrobia
 Kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati
9. Pisau silet/gunting
Alat tyang digunakan untuk memotong bahan-bahan yang digunakan pada saat
praktikum
10. Objek glas dan cover glass
Objek glas berfungsi sebagai tempat objek yang akan dilihat/dianalisa dengan
menggunakan mikroskop sedangkan cover glass berfungsi sebagai penutup objek
yang ada pada objek glass
Cara menggunakan:
 Bersihkan objek glas terlebih dahulu
 Masukkan preparat pada objek glass
 Kemudian tutup preparat dengan cover glass
11. Kaca pilter warna biru,kuning,hijau, merah
Berfungsi untuk meningkatkan warna, mengurangi cahaya yang terlalu terang, atau
bahkan hanya melindungi kaca lensa saja
12. Mortal dan alue
Berfungsi untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu zat atau bahan yang masih
bersifat padat atau kristal
Cara menggunakan:
 Masukkan bahan yang ingin dihaluskan
 Kemudian haluskan denngan alue sampai halus
13. Botol duran/reagen
Berfungsi untuk menampung larutan yang tahan diautoklaf
14. Gelas kimia
Alat yang digunakan untuk melarutkan cairan, dalam mikrobiologi sering digunakan
preparasi media
Cara menggunakan:
 Pertama bersihkan gelas kimia terlebih dahulu
 Kemudian ukur volume zat baik itu cair ataupun padat
 Setelah selesai digunakan, kemudian dicuci hingga bersih
15. Gelas ukur
Berfungsi untuk mengukur volume larutan
Cara menggunakan:
 Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna, anda harus
memperlihatkan batas meniskus cekung bagian bawah
 Untuk mengukur volume raksa, anda harus memperhatikan batas meniskus
cembunf yang dilihat sejajar dengan mata dan meletakkan gelas ukur pada
bidang yang rata
16. Labu erlemenyer
Alat yang digunakan untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan
Cara menggunakan:
 Bersihkan erlemenyer yang akan digunakan
 Kemudian ukur dan hitung banyaknya titrasi yang tertera pada labu
erlemenyer
17. Pipet gondok dan kaca skala
Berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut
Cara menggunakan;
 Mulailah dengan membilas pipet volume dengan cairan yang akan
dipindahkan
 Pasang bulb atau penyedot karet pada bagian ujung atas pipet, jangan terlalu
kencang memasangnya karena nanti akan sulit dilepas
 Tekan bulb kemudian masukkan ujung bawah pipet volume dibawah
permukaan cairan yang akan dimasukkan lalu perlahan lepaskan tekanan bulb
hingga cairan masuk diatas batas garis
 Selanjutnya copot bulb dengan cepat kemudian segera tutup ujung atas pipet
menggunakan jari anda agar cairan yang sudah masuk tidak keluar lagi
 Dengan perlahan buang kelebihan cairan dengan cara membuka jari hingga
cairan keluar sedikit demi sedikit sampai mencapi garis batas volume
18. Pipet mikro
Berfungsi untuk meindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat
Cara menggunakan:
 Masukkan tip bersih de dalam nozzle/ujung mikropipet
 Tekan thumb knob sampai hambatan pertama/first stop, jangan ditekan lebih
kedalam lagi
 Masukkan tip kedalam cairan sedalam 3-4 mm
 Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari thumb knob
maka cairan akan masuk ke tip
 Pindahkan ujung tip ke dalam penampung yang diinginkan
 Tekan thum knob sampai hambatan ke 2/second stop atau tekan semaksimal
mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip
 Jika ingin melepas tip putar thumb knob searah jarum jam dan ditekan maka
tip akan terdorong keluar dengan sendirinya.
19. Corong
Berfungsi sebagai alat bantu untuk memindah atau memasukkan larutan ke wadah
yang mempunyai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil dan untuk menyaring
campuran kimia dengan gravitasi
Cara menggunakan:
 Meletakkan corong pada bagian mulut dan dipegang lalu cairan dipindahkan
20. Labu spritus
Berfungsi untuk memanasi larutan atau membakar zat proses percobaan kimia
Cara menggunakan:
 Isi bunsen dengan spiritus
 Kemudian hidupakan bunsen menggunakan korek api
21. Penjepit
Berfungsi untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan
Cara menggunakan:
 Ambil penjepit
 Kemudian gunakan penjepit tabung reaksi untuk mereksikan larutan yang
panas
22. Rak tabung reaksi
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga
tabung reaksi agar tidak berjamur
Cara menggunakan:
 Pertama ambil beberapa tabung reaksi yang akan disimpan/ diletakkan pada
rak tabung reaksi
 Kemudian letakkan pada setiap lubang rak tabung reaksi secara sejajar
23. Semprotan aquades
Digunakan untuk menyimpan aquades dan juga untuk mencuci ataupun membilas
bahan-bahan yang tidak larut dalam air
Cara menggunakan:
 Cara menggunakannya cukup dengan cara menekan badan botol sampai
aquades keluar
24. Spid kontrol
Berfungsi untuk mengaduk liquid yang ada pada tabung reaksi
Cara menggunakan:
 Siapkan tabung reaksi yang berisi larutan yang ajan diaduk
 Kemudian tekan on untuk menghidupkan spid kontrol
 Setelah itu letakkan tabung reaksi sambil dipegang diatas spid kontrol sampai
larutan tercampur rata
25. Hot plate stirrer
Berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan

Cara menggunakan:
 Dilakukan dengan cara menambah air pada ferri tartrat
 Lalu meletakkannya diatas hotplate
 Setelah dihubungkan dengan arus listrik,alat ini akan menghomogenkan
sekaligus memanaskan larutan tersebut
26. Inkubator
Berfungsi untuk menyimpan organisme dengan tujuan untuk menumbuhkan bakteri
pada suhu tertentu
Cara menggunakan:
 Masukkan semua medium ke dalam cawan petri
 Setelah itu masukkan ke dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu konstan
sesuai dengan yang diinginkan
27. Water bath
Berfungsi untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi. Serta, digunakan untuk melebur
basis dan menguapkan ekstrak
Cara menngunakan:
 Air dimasukkan kedalam bejana
 Atur suhu yang diinginkan dan hidupkan water bath
 Kemudian masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air letakkan
benda pada salah satu lubang
 Ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup
28. Oven
Digunakan untuk sterilisasi media ataupun alat-alat yang tidak menjadi rusak,
menyala, hangus, atau menguap pada suhu yang digunakan untuk sterilisasi panas
kering/ udara panas
Cara menggunakan:
 Alat-alat yang ingin disterilkan dibungkus dalam kertas
 Kemudian dimasukkan ke dalam oven
 Setelah itu mengaktifkan tombol power dan mengatur suhu yang diinginkan
 Temperatur yang digunakan untuk alat ini umumnya 180oC selama 2 jam

29. Kulkas
Berfungsi untuk menginaktifkan bakteri
Cara menggunakan
 Masukkan media yang akan diaktifkan bakterinya
 Kemudian hidupkan aliran listriknya kemudian atur suhu yang diinginkan
30. Laminar flow
Digunakan untuk pengerjaan secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan
penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam
sebelum digunakan
Cara menggunakan:
 Pertama bersihkan terlebih dahulu dengan alkohol
 Kemudian alirkan aliran listriknya kemudian hidupkan lampunya
 Kemudian pindahkan bahan yang akan kita sterilkan di dalam laminar
 Setelah selesai pemindahan bahan tutup kaca penutupnya lalu hidupkan UV
nya
 Jangan sampai terkena UV karena dapat menyebabkan kemandulan, untuk
menghindarinya tinggalkan ruangan selama proses sterilisasi
31. Autoklaf
Fungsi:
Digunakan untuk sterilisasi media maupun alat-alat
Cara menggunakan:
 Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf
 Masukkan peralatan dan bahan
 Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada
uap yang keluar dari bibir autoklaf
 Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121 oC.
 Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar
 Kemudian klep pengaman ditutup ( dikencangkan) dan tunggu sampai selesai
 Jika alarm tanda selesai bunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hinga sama dengan tekanan udara dilingkungan (jarum menunjuk ke
angka nol) kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf
dengan hati-hati

Media
1. Na (Nutrient agar)
Digunakan sebagai medium kultivasi dan enumerasi (perhitungan) bakteri
2. EMB (Eosin Methylene blue)
Berfungsi untuk mengidentifikasi dan mendiferensiasi bakteri koliform
3. Nb (Nutrient brooth)
Berfungsi sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri
4. PDA (potetus dart agar)
Macam-macam warna
1. Cristal violet
Merupakan pewarna primer (utama) yang memberi warna mikroorganisma target
2. Malasit hijau
Digunakan untuk mewarnai bakteri berbentuk warna hijau
3. Iyodium titur
Pewarna yang berfungsi memfiksasi pewarna primer yang diserap mikroorganisme
target

Anda mungkin juga menyukai