Rumus : KR = V2
V1 + V2
Keterangan: V1 = Volume NaCL sebelum diberi KOH
V2 = Volume NaCL setelah diberi KOH
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini membahas mengenai respirasi pada tumbuhan. Seperti
yang kita ketahui bahwa selain melakukan fotosintesis, tumbuhan juga melakukan
respirasi. Pada dasarnya respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik
menjadi senyawa anorganik dengan menghasilkan energi. Secara umum, proses respirasi
dapat dilihat dari reaksi di bawah ini:
Dalam praktikum kali ini, digunakan kecambah kacang hijau karena tumbuhan
ini merupakan suatu organisme yang walaupun ia masih belum berkembang dengan
sempurna tetapi sudah bisa melakukan pernapasan, hal ini terbukti dari hasil percobaan
yang telah diamati dimana kecambah sebagai bahan percobaan mampu melakukan
respirasi. Digunakan pula alat yang disebut respirometer, alat ini berfungsi untuk
mengukur jumlah oksigen yang diperlukan dalam respirasi. Langkah awal dalam
praktikum ini yakni kertas saring dimasukkan ke dalam dasar labu dan dibasahi dengan
air. Hal ini dilakukan agar kondisi dalam labu lembab dan disesuaikan dengan keadaan
lingkungan kecambah sehingga aktifitas metabolisme kecambah terus berlangsung.
Kemudian kecambah diletakkan diatas kertas saring tadi sampai labu terisi penuh agar
aktifitas respirasi mudah diamati. Kecambah yang dimasukkan tadi diusahakan tidak
sampai patah. Setelah labu terisi penuh, labu ditutup agar tidak terjadi proses fotosintesis
sehingga hanya proses respirasi yang teramati. Tabung respirometer diisi dengan larutan
NaCl. Hal ini disebabkan karena larutan NaCl memiliki nilai fiskositas yang lebih
tinggi dari air sehingga tidak menempel pada dinding tabung sama dengan air raksa. 45
menit setelah penambahan NaCL, diberi pula penambahan KOH bertujuan untuk
mengikat CO2 hasil respirasi kecambah. Dengan begitu jumlah volume udara yang
diserap atau dikeluarkan oleh tumbuhan dapat teramati dengan baik ( Danang,2008 )
Pada percobaan yang di lakukan oleh kelompok 3 dan kelompok 4 dengan berat
kecambah 20 gram menunjukkan hasil yang sama, yaitu ditemukan kenaikan larutan
NaCl setinggi 1 strip yang menandakan bahwa adanya sejumlah oksigen yang diambil dari
ruang tabung dan sejumlah karbondioksida yang dikeluarkan. Namun jumlah oksigen
yang diserap lebih banyak dibandingkan jumlah karbondioksida yang diserap, sehingga
larutan NaCl dalam tabung mengalami kenaikan. Namun pada saat ditambahkan KOH,
larutan mengalami kenaikan 0,5 strip. Adapun rumus untuk penentuan koefisien respirasi
adalah rumus positif yaitu KR=V2/(V1+V2). Dari perhitungan diperoleh koefisien
respirasi sebesar 0,3 yang berarti bahwa substrat yang dirombak untuk memperoleh energi
adalah lemak. Untuk memperoleh sejumlah energi dari lemak, terlebih dahulu subtrat
tersebut harus dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
langsung masuk pada daur krebs dan transport elektron yang pada akhirnya menbentuk
sejumlah ATP ( Syamsuri, 2000 ).
Respirasi pada kecambah hijau dengan berat 20 gram lebih cepat dibandingkan
kecambah hijau dengan berat 10 gram, karena kecambah hijau berta 20 gram lebih banyak
menghembuskan CO2 akibatnya kadar CO2 dalam tabung lebih besar daripada O2.
Sehingga O2 yang dibutuhkan juga meningkat. Maka udara yang ada pada pipa akan
terhirup lebih cepat. Dengan demikian larutan NaCL akan menuju tabung lebih cepat.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu tanaman antara lain:
umur tanaman tersebut, ukuran tanaman itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta
cahaya juga mempengaruhi rata-rata respirasi ( Kimball, 2002 ).
Dapus