“RESPIRASI TUMBUHAN”
Dosen Pengampu:
Yuliawati SP., M.Si.
Disusun Oleh:
Masno Siregar
A.2010868
1.2 Tujuan
III METODELOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 04 Juni 2022 yang
berlokasi di Laboratorium Universitas Djuanda, Ciawi, Kecamatan Ciawi,
Bogor, Jawa Barat
3.2. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum meliputi akuades (kontrol), tauge,
kecambah kacang hijau, NaOH 0,2 %, dan larutan PP. Alat yang digunakan,
seperti tabung erlenmeyer, buret dan statif, corong, pipet, gelas ukur, timbangan
digital, kain, gunting.
1. Timbang akuades (kontrol) atau tauge atau kecambang kacang hijau seberat 25
gr, lalu bungkus menggunakkan kain serta ikat 2. Siapkan larutan NaOH sebanyak
100 ml, kemudian masukan dalam tabung erlenmeyer 3. Masukan bungkus tauge
atau kecambah dengan posisi kain terendam dan menggantung di dalam
erlenmeyer. 4. Kocok larutan hingga berubah warna 5. Ambil 25 ml larutan
tersebut pisahkan dalam tabung lain 6. Tetesi pp sebanyak 2 tetes, aduk hingga
berwarna merah 7. Titrasi menggunakkan larutan HCL hingga berubah warna
kembali 8. Catat berapa jumlah HCL yang dibutuhkan 9. Perhitungan NaOH +
HCl → NaCl + H2O
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada praktikum ini yang bertujuan
untuk mengetahui respirasi pada kecambah kacang hijau.respirasi adalah proses
oksidasi dalam sel untuk melepaskan energy yang diperlukan dalam berbagai
aktivitas orgasnisme hidup. Respirasi sebagai proses oksidasi yang terdiri dari
tahapan-tahapan reaksi dan juga respirasi merupakan oksidasi selular dimana
energy yang disimpan dalam molekul-molekul makanan dilepaskan dan
digunakan oleh sel.
Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan memiliki banyak perbedaan
bahwa pada kecambah sebelum dilakukan titrasi warna awal kecambah yaitu
cokelat tua dan setelah di titrasi dengan HCL sebanyak 29,6 ml berubah warna
menjadi warna merah. Pada tauge sebelum dilakukan titrasi memiliki warna
bening dan setelah di titrasi dengan HCL sebanyak 42 ml berubah warna menjadi
merah jambu. Dan pada control sebelum dilakukan titrasi memiliki warma yang
sama dengan tauge yaitu warna bening namun ketika dititrasi dengan HCL
sebanyak 53,5 ml berubah warna menjadi pink.hal ini menunjukan bahwa larutan
basa telah bereaksi sempurna dengan asam sehingga larutan menjadi netral
Titrasi yang dilakukan adalah titrasi asidimetri, yaitu titrasi penetralan
basa(KH) dengan menggunakan asam(HCL). Fungsi titrasi ini untuk mengetahui
jumlah CO² yang terikat KOH. Hal ini terjadi respirasi jika air akar genang air
(banjir), untuk sementara waktu terjadi respirasi anaerob(fermentasi) yang
menghasilkan energy kecil, sehingga tidak mencukupi untuk proses kehidupan.
Jika terjadi dalam waktu lama tumbuhan akan mati. Demikian pentingnya oksigen
ini sehingga tumbuhan yang hidup pada habitat yang kurang oksigen mempunyai
adaptasi khusus untuk memenuhi kebutuhannya akan oksigen seperti tumbuhan
yang hidup di air yang tergenang seperti padi mempunyai batang berongga dan
adanya jaringan aerenkhim demikian juga bakau yang mempunyai akar nafas
( (Gardener, F. P. R. B Pear dan F. L. Mitaheel, 991).
V PENUTUP
5.2. Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah efisien waktu saat
dilaboratorium, dikarenakan alat dan bahan hanya sedikit mengakibatkan
penumpukan orang saat akan menghitung berat daun. Untuk kedepannya waktu
dan ketertiban lebih ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Azmi, dan masna. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Pop-UP Mata
Pelajaran Ipa Untuk Anak Tunarungu Kelas IV SDLB B. Yogyakarta
Gardener, F. P. R. B Pear dan F. L. Mitaheel. (991). Fisiologi Tanaman Budidaya.
Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Kitajima, K, and Slot. (2014). General Patterns of Acclimation of Leaf
Respiration to Elevated Temperatures across biomes and plant types.
Oecologia, Vol 177 (3), pp. 885-900.
Tetty Setiowati dan Deswaty Furqonita. (2007). Biologi Interaktif. Jakarta: Azka
Press.
LAMPIRAN