Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH SUHU TERHADAP

LAJU RESPIRASI AEROB


Disusun oleh :
Nandika Aisya Pratiwi ( 11067 )
RESPIRASI

• Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2


untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian
respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks,
dimana substrat dioksidasi menjadi CO2
sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O
REAKSI RESPIRASI :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + energi ( ATP
+ panas )
PROSES RESPIRASI
• Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara
keseluruhan berlangsung secara difusi. Oksigen
yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam
setiap sel tumbuhan dengan jalan difusi melalui
ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan
membran sel. Demikian juga halnya dengan CO2
yang dihasilkan respirasi akan berdifusi ke luar sel
dan masuk ke dalam ruang antar sel. Hal ini
karena membran plasma dan protoplasma sel
tumbuhan sangat permeabel bagi kedua gas
tersebut.
MACAM-MACAM RESPIRASI
• Respirasi Aerob : proses respirasi yang
membutuhkan O2
• Anaerob : proses repirasi yang
Respirasi
berlangsung tanpa membutuhkan O2.
Respirasi anaerob sering disebut juga dengan
nama fermentasi
• Perbedaan antara keduanya akan terlihat
pada proses tahapan reaksi dalam respirasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI RESPIRASI
• Ketersediaan Substrat
• Tumbuhan yang mengandung cadangan pati,
fruktan, dan gula yang rendah akan
menunjukkan laju respirasi yang rendah pula
• Ketersediaan Oksigen
• Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju
respirasi, tetapi besarnya pengaruh tersebut
berbeda antara spesies dan bahkan berbeda
antar organ pada tumbuhan yang sama
Lanjut…
• Suhu
• Suhu optimum untuk melakukan respirasi adalah 5-25
derajat celcius. Untuk kisaran suhu tersebut, laju respirasi
meningkat dua kali lipat, tetapi jika ditingkatkan terus laju
respirasi akan menurun.
• Tipe dan umur tumbuhan
• Karena perbedaan morfologi antara berbagai jenis
tumbuhan, maka terjadilah pula perbedaan laju respirasi
antara tumbuhan tersebut
• Umur tumbuhan akan mempengaruhi laju respirasinya.
Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap
tinggi pada pertumbuhan vegetatif awal kemudian turun
dengan bertambahnya umur tumbuhan
LAJU RESPIRASI
• Pengukuran laju respirasi dapat dilakukan
dengan percobaan membungkus kecambah
kacang hijau dengan kain kelambu, diletakkan
pada botol yang telah diisi NaOH kemudian
diletakkan pada 3 tempat dengan suhu yang
berbeda.
• Suhu panas : rumah kaca
• Suhu optimum : laboratorium
• Suhu rendah : lemari es
Lanjut…
• Setelah 24 jam, larutan NaOH tersebut
dititrasi dengan HCl dan sebelumnya diberi
larutan PP sebagai indikator dan larutan BaCl2
sampai warna merah jambu hilang.
• Berapa mililiter HCl yang dapat digunakan
untuk menitrasi NaOH menunjukkan
banyaknya CO2 yang dikeluarkan pada proses
respirasi tersebut. Hal inilah yang
menunjukkan laju respirasinya.
HASIL PENGAMATAN

• Suhu ( 0C )
• Laju Respirasi ( jumlah CO2/gram/jam )
• Rumah Kaca
• 39
• 0,67
• Laboratorium
• 30
• 0,66
• Lemari Es
• 4
• 0,02
Hubungan antara laju respirasi dan suhu dapat
dilihat pada grafik di bawah ini
Penjelasan Grafik…
• Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa laju respirasi pada
suhu maksimum (390C) mencapai angka 0,67; pada suhu
optimum ( 300C ) mencapai angka 0,66; dan terakhir pada
suhu dingin 40C mencapai laju respirasi 0,22. Hal tersebut
tidak sesuai dengan teori yang ada. Seharusnya, laju
respirasi maksimum dicapai pada suhu optimum (300C)
bukan pada suhu maksimum karena tidak semua tanaman
dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang terlalu panas.
Ketidaksesuaian antara praktik dengan teori ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal antara lain kurang rapat
pada saat penutupan di dalam botol sehingga masih ada
udara luar yang masuk ke dalam botol. Selain itu juga dapat
disebabkan oleh ketidaktelitian praktikan saat melakukan
titrasi.
Fungsi Penambahan Larutan
• Penambahan larutan NaOH 0,2 N berguna
untuk mengikat CO2 hasil respirasi kecambah
kacang hijau, sehingga tidak ada CO2 yang
keluar dari dalam botol. Larutan BaCl2
berfungsi untuk mengendapkan larutan
setelah perlakuan dan HCl 0,1 N berfungsi
untuk menetralkan NaOH pada saat titrasi.
Larutan phenolptalein digunakan sebagai
indikator larutan yang menentukan terjadi
atau tidaknya reaksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai