Oleh :
A. Latar Belakang
Respirasi adalah proses oksigen dimasukkan dari luar dan digunakan untuk
proses respirasi guna memperoleh energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas
karbon dioksida (CO2) dikeluarkan melalui proses pernafasan. Energi hasil respirasi
tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh,
pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. proses pernafasan oksigen dimasukkan
dari luar dan oksigen tersebut digunakan untuk proses respirasi guna memperoleh
energi dan selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbon dioksida (CO2) dikeluarkan
melalui proses pernafasan (Bakri et al., 2017). Oksigen merupakan bahan
pernafasan yang dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Ikan
mengkonsumsi oksigen terlarut untuk menghasilkan energi melalui oksidasi lemak
dan gula (Ville et al., 1988).
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai
oleh tubuh per satuan waktu. Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi
karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang
bergantung pada adanya oksigen Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan
mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu.
(Putra, 2015).
Organ yang berperan dalam respirasi pada ikan adalah insang. Respirasi pada
ikan berhubungan dengan luas permukaan organ respirasi, darah, dan kemampuan
dari organisme untuk mendeteksi pengurangan oksigen pada lingkungan dan upaya
penyesuaian fisiologis untuk mengimbangi kekurangan oksigen. Respirasi berkaitan
erat dengan laju metabolisme karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi
dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Respirasi Hewan Air adalah
1. Mengukur konsumsi oksigen organisme air dengan cara titrasi (metode Winkler)
ataupun dengan alat DO meter.
2. Mengukur respon metabolik hewan air terkait dengan bobot tubuh serta
perubahan lingkungan atau stres.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah ikan air tawar, Nilem
(Osteochilus vittatus), Nila (Oreochromis niloticus), KOH-KI, H2SO4, Na2S2O3,
MnSO4, dan reagen amilum.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini aerator, timbangan teknikal,
respirometer, tabung erlenmeyer, botol Winkler, buret, statif, gelas ukur, spuit,
pipet, dan gelas beker.
B. Cara Kerja
1. Respirometer dinyalakan, pompa air dibiarkan selama 15 menit.
Vrespirometer B = 9.175 mL
K = 5.464 mL
2. Bobot dan volume ikan diukur. Rumus :
Vikan = Vrespirometer – Vikan
3. Ikan dimasukkan ke dalam respirometer bagian samping, dipastikan tidak ada
gelembung udara .
4. Sampel air diambil lalu dimasukkan ke dalam botol Winkler (250 mL).
5. Larutan ditambahkan: 1 mL MnSO4, 1 mL larutan KOH-KI, dan 1 mL H2SO4.
6. Larutan diambil sebanyak 100 mL kedalam erlenmeyer lalu ditetesi amilum
sebanyak 2-3 tetes.
7. Titrasi dilakukan dengan larutan Na2S2O3.
8. Setelah 15 menit, air sampel diambil kembali dengan botol winkler (250 mL).
9. Dilakukan titrasi terakhir.
Konsumsi O2 dihitung dengan rumus : VO2 = (cO2i – cO2f) x V x H-1 x W-1
Perhitungan kelompok 3
1000
Ota (cO2i ) = xpxqx8
100
1000
= x 3,5 x 0,025 x8
100
= 7 mg/mL
1000
Otak (cO2f) = xpxqx8
100
1000
= x 2 x 0,025 x8
100
= 4 mg/mL
Konsumsi oksigen
Oksigen terlarut awal (cO2i ) = 7 mg/mL
Oksigen terlarut akhir (cO2f) = 4 mg/mL
Berat ikan (W) = 123 gram
Waktu pengukuran oksigen awal dan akhir (H) = 0,25 jam
Volume tabung setelah dikurangi volume ikan (V) = Vrespirometer – Vikan = 9,035mL
= 0,84 mg/L/jam
B. Pembahasan
Alaerts, G., & Santika, S. S., 1987. Metode Penelitian Air. Surabaya: Badan Usaha
Nasional.
Bakri, A., Mohammad, K., & Endang, P., 2017. Alternatif Bahan Pembungkus Kalium
Hidroksida (KOH) dalam Penyerapan O2 dalam Percobaan Respirasi. Jurnal
Penelitian Sains, 19(1), pp. 17-22.
Chabot, D., Steffensen, J. F., & Farrell, A. P., 2016. The determination of standard
metabolic rate in fishes. Journal of Fish Biology, 88(1), 81–121.
Nikinmaa, M., 2013. Climate Change and Ocean Acidification-Interaction with Aquatic
Toxicology. Aquatic Toxicology, 126, pp. 365-372.
Putra, A.N., 2015. Laju Metabolisme pada Ikan Nila Berdasarkan Pengukuran Tingkat
Konsumsi Oksigen. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 5(1), pp: 13-18.
Richard, W. H., & Gordan., 1989. Animal Physiology. New York: Harper-Collins
Publisher.
Ville, C. A, Walker, W. F., & Barnes, R. D., 1988. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Winanto, T., Dedi, S., Ridwan, A., & Harpasis, S. S., 2009. Pengaruh Suhu dan
Salinitas Terhadap Respon Fisiologi Larva Tiram Mutiara Pinctada maxima
(Jameson). Jurnal Biologi Indonesia, 6(1), pp. 51-69.
Zonneveld, N. Z., Hulsman, & Boon, J., 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.