Anda di halaman 1dari 5

Nama : Riyana Anggraeni Eka Suci

Kelas : 6A

NPM : 036117015

Buatlah intrumen penelitian berupa angket untuk variabel (Pilih salah satu):

1. Perilaku Hidup Sehat

Dalam membuat instrumen lengkapi dengan :

1. Definisi Konseptual

2. Definisi Operasional

3. Kisi-kisi Instrumen

4. Butir-butir Instrumen (buat 10 item saja)

5. Kalibrasi Instrumen

Jawab
1. Definisi Konseptual
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara umum merupakan perilaku-
perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Menurut Atikah Proverawati &
Eni Rahmawati (2012:2) perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola
hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh
anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan
dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarahat. Menurut
Ahmad Kholid (2012: 29) perilaku hidup bersih dan sehat adalah suatu respon
seseorang (organism) terhadap stimulus obyek yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan.
Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat adalah segala tindakan atau perilaku
seseorang yang disadari dan diterapkan untuk mencapai keadaan sehat, baik sehat
secara jasmani dan rohani yang didapat dari hasil pembelajaran sehingga seseorang
tersebut mampu menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
2. Definisi Operasional
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah segala tindakan atau perilaku seseorang
yang disadari dan diterapkan untuk mencapai keadaan sehat, baik sehat secara jasmani
dan rohani yang didapat dari hasil pembelajaran sehingga seseorang tersebut mampu
menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Perilaku hidup sehat peserta didik diukur menggunakan
kuesioner dalam bentuk skala likert. Terdiri atas 10 pernyataan dan memiliki alternatif
jawaban yaitu : SangaT Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Siswa memilih pendapat sesuai dengan kondisi yang
dialami dan memberikan tanda “X” pada jawaban yang tertera pada kuesioner.
Menghitung skor dari skala likert dilakukan dengan cara memberikan bobot nilai 5
sampai 1 untuk pernyataan positif dan 1 sampai 5 untuk pernyataan negatif. Data
kuantitatif pada kuesioner perilaku hidup sehat diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner yaitu berupa jumlah skor total. Penyusunan instrumen penelitian ditunjang
dari kuesioner siswa yang dilakukan pada saat studi pendahuluan.
3. Kisi-kisi Instrumen

Indikator Butir Pernyataan Jumlah


Positif Negatif
Perilaku terhadap makanan 1,4 6 3
dan minuman
Perilaku terhadap 2,7,9 10 4
kebersihan lingkungan
Perilaku kebiasaan yang 3,5 8 3
merusak kesehatan
Jumlah 10

4. Butir-butir Instrumen (buat 10 item saja)

No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Saya selalu makan makanan yang bergizi
2. Saya selalu membersihkan lingkungan rumah
3. Saya tidak suka merokok
4. Setiap hari saya makan buah-buahan
5. Saya memahami dampak budaya sexs bebas
6. Saya makan cukup dengan mie instan
7. Saya selalu menguras bak kamar mandi
8. Saya tidak membersihkan alat reproduksi saat
terjadi mimpi basah/menstruasi
9. Saya selalu melaksanakan tugas piket di kelas
10. Saya tidak pernah merapikan tempat tidur setelah
bangun tidur

5. Kalibrasi Instrumen
(1) Uji Validitas
Uji validitas perilaku hidup sehat siswa dilakukan dengan menguji validitas
masing-masing butir instrumen dengan menggunakan rumus korelasi point
biseral. Menurut Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan
penyusunan skala-skala psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang
minimal sama dengan 0,30. Dengan demikian, semua item yang memiliki korelasi
kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat
test adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0,30 dengan pengertian
semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula
konsistensinya (validitasnya).

Untuk menghitung koefisien korelasi point biserial berikut merupakan formula


yang digunakan:

Keterangan:
r = koefisien korelasi point biserial

Mp= jumlah responden yang menjawab benar

Mq= jumlah responden yang menjawab salah

St= standar deviasi untuk semua item

P=proporsi responden yang menjawab benar

Q= proporsi responden yang menjawab benar

koefisien korelasi untuk seluruh item telah dihitung, perlu ditentukan angka
terkecil yang Bila dapat dianggap cukup “ tinggi ” sebagai indikator adanya
konsistensi antara skor item dan skor keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan
yang tegas. Prinsip utama pemilihan item dengan melihat koefisien korelasi adalah
mencari harga koefisien yang setinggi mungkin dan menyingkirkan setiap item yang
mempunyai korelasi negatif (-) atau koefisien yang mendekati nol (0,00).

(2) Pengujian Reliabilitas

Menurut Sugiono (2005), reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau


serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan
alat ukur itu dilakukan secara berulang. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas
ialah KR 20. rumus K-R 20, sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan. p = proporsi


subyek yang menjawab item dengan benar. q =
proporsi subyek yang menjawab item dengan salah.
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q.

N = banyak item.

S2 = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).

Sedangkan rumus varians yang digunakan untuk menghitung reliabilitas, sebagai berikut:

Keterangan:
s2 = Varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat.

(Σx)2 = Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa. Σx2


= Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa.
n = banyaknya subjek pengikut tes.

Berikut tabel interpretasi nilai KR20 :

Anda mungkin juga menyukai