Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN MANAGEMEN

TUGAS KELOMPOK STAFING DALAM KEPERAWATAN

MAKALAH

Oleh
Aclun Nisa Mubaros Nim 152310101002
Rise Dyah Pawestri Nim 152310101018
Ida Wahyuni Nim 152310101021
Ervina Erlin A Nim 152310101023
Tira Anjeli Rahmah Nim 152310101201

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018

1. Prinsip Pengembangan Jenjang Karir Keperawatan

Penelitian ini didahului dengan studi pendahuluan yaitu mengidentifikasi


SDM yang ada di RSBB kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi
sistem jenjang karir yang sedang dilaksanakan dan menyusun model
rancangan jenjang karir, berikut contoh pengembangan karir RSBB

Model jenjang karir perawat klinik menurut Kornela dkk, 2014

keterangan

1. S 2Kep MK 4 tahun
S2 Kep MK 1 tahun
Kompetensi keperawatan sub
Spesialis dan konsultan
2. S 1 Kep MK 9 tahun
S 2Kep MK 2 tahun
S 3 Kep MK 0 tahun
Kompetensi sub spesialis
Bimbingan
3. D III Kep MK 9 tahun
S 1 Kep 6 tahun
S 2 Kep 0 tahun
Kompetensi khusus bimbingan
4. D III Kep MK 5 tahun
S 1 Kep MK 3 tahun
Kompetensi dasar di bawah
Bimbingan
5. D III Kep MK 2 tahun
S 1 Kep MK 0 tahun
Kompetensi dasar
1. Perawat Perawat Manajer
Klinik V III (Kepala
a. Senior keperawatan)
b. Middle
c. Junior

2. Perawat Klinik
IV Perawat Manajer II
(Kepala ruangan)
a. Senior
b. Midlle
c. junior

D III. Pendiidkan
Berkelanjutan

3. Perawat klinik III


Perawat Manajer I
a. Senior (Ketua tim)
b. Midlle
c. junior

4. Perawat klinik
II

a. Senior
b. Midlle
c. junior

5. Perawat klinik
I

a. Senior
b. Midlle Asosiasi perawat
c. junior

Rekrutmen
Jenjang karir yang di laksanakan RSBB 2014

Jenjang karir
perawat di
RSBB

Rekruitmen:
- Seleksi (seleksi data
karyawan,
wawancara, tes MMPI)
- Orientasi (2 minggu)
- Evaluasi
- Kontrak

Promosi: Rotasi:
- Berdasarkan - Sesuai pelatihan
penilaian /kebutuhan
aktivitas dantanggung -
Prioritas pegawai masa
kerja < 5 tahun

2. Standart Kompetensi Setiap Jenjang Karir Keperawatan

Standar Kompetensi merupakan persyaratan fungsional dan teknikal


dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu sehingga memastikan bahwa suatu
produk, pelayanan atau proses telah dilakukan sesuai persyaratan yang ditentukan.
Persyaratan fungsional dan teknikal meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang relevan yang secara konsisten dilakukan di dalam situasi dan lingkungan
kerja yang dipersyaratkan.
Standar kompetensi menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh pekerja,
target pencapaian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bagaimana mengetahui bahwa
pekerja telah berada pada tingkat pelaksanaan yang diharapkan. Standar
kompetensi menjadi acuan pembanding dalam asesmen kompetensi yaitu kriteria
yang akan dipergunakan untuk melakukan penilaian terhadap
kemampuan perawat. Dengan adanya asesemen kompetensi maka akan
dinilai adanya kesenjangan/gap antara kemampuan perawat dengan standar
kompetensinya. Jenjang karir di Rumah Sakit meliputi rekruitmen, seleksi,
orientasi rotasi dan promosi. Promosi karir perawat dilakukan berdasarkan
penilaian aktivitas perawat sehari-hari, belum dilaksanakan sesuai kompetensi
perawat. (K Febi Kornela, 2014)
Adapun standar Pola jenjang karir yang dapat di implementasikan di
Indonesia saat ini antara lain menurut Depkes RI (2006) yaitu pertama jenjang
Perawat Klinik (PK) yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan
langsung kepada pasien/individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Kedua
Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan di
sarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah ( front line manajer),
tingkat menengah (Middle manajer) maupun tingkat atas (Top manajer). Ketiga
Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta
didik di instansi pendidikan keperawatan. Ke empat Perawat Riset/peneliti (PR)
yaitu perawat yang bekerja di bidang penelitian keperawatan / kesehatan.
Pengembangan jenjang karir pada setiap bidang harus berjenjang mulai dari
jenjang I – V (From Novice To Expert ), pengembangan karir ini bersifat terbuka
sehingga semua perawat berkesempatan untuk mencapai jenjang tersebut dengan
terus meningkatkan kompetensi yang dimiliki antara lain tingkat pendidikan yang
terus di tingkatkan.

3. Komponen Pengembangan Jenjang Karir


Menurut Benner, 1984, kompetensi perawat dapat dibagi menjadi lima
tingkatan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Novice (pemula, belum mempunyai pengalaman)
a. Perawat yang belum mempunyai penglaman kerja bisa mengantisipasi
situasi secara luas.
b. Masih terikat dengan data-data objektif misalnya vital sign, intake dan
output.
c. Menentukan kondisi pasien sesuai dengan buku atau prosedur yang
ditetapkan.
d. Diperlukan supervisi yang ketat dan bantuan pada situasi yang non rutin.
e. Memerlukan pendidikan yang kontinyu baik formal maupun nonformal
2. Advanced Beginner (pemula, sudah punya pengalaman)
a. Cukup mengetahui situasi yang riil, dapat mencatat aspek situasi klinik.
b. Masih minta bantuan pada kasus kompleks, belum bisa menentukan
intervensi yang essensial.
c. Tidak perlu disupervice secara ketat.
d. Perlu penunutun (mentor) dan support dari kelompok kerja.
e. Pengalaman lebih kurang satu tahun.
3. Competent (mampu melaksanakan tugas utama)
a. Dapat menganalisa masalah klien, dapat mengelola situasi kompleks.
b. Dapat memutuskan, menilai kondisi pasien serta dapat memprediksi
situasi klien dan menentukan apa yang penting dalam tujuan jangka
panjang.
c. Sudah mempunyai feeling, minta bantuan sedikit dan selektif.
d. Pengalaman kerja 2-3 tahun
4. Proficient (cakap)
a. Sudah dapat mengetahui dan menentukan situasi secara luas.
b. Dapat menentukan penanganan dan bisa merencanakan asuhan klien
selanjutnya.
c. Melakukan keputusan secara cepat dan luas serta dapat menangani
situasi.
d. Bekerja efisien, dapat mengidentifikasi pasien.
e. Pengalaman kerja 3-5 tahun.
5. Expert (ahli)
a. Institusinya bagus dan tanggap bila melakukan pemecahan masalah.
b. Dapat mengantisipasi komplikasi.
c. Dapat melatih perawat-perawat lain.
d. Pendidikan formal masih diperlukan sedangkan pendidikan informal
sudah cukup
e. Pengalaman kerja lebih dari 5 tahun.

4. Mekanisme Kenaikan Jenjang Karir


Setiap perawat mempunyai hak untuk mencapai jenjang karir I s/d IV. Untuk
memperoleh pengakuan kenaikan jenjang, setiap perawat diharuskan mengikuti
ketentuan sebagai berikut :
1. Telah memiliki kemampuan/kompetensi jenjang sebelumnya, Contoh :
Untuk naik ke jenjang PK II maka harus memiliki kompetensi jenjang PK
I.
2. Memiliki contoh kredit dari mengikuti Pendidikan Berkelanjutan bagi
Perawat (PBP) sebanyak sembilan (9) SKP setara dengan 641 – 960 jam
(90 – 140 hari) sumber daya manusia khususnya keperawatan, berikut ini
diuraikan satu bentuk promosi tenaga keperawatan.

3. Jika seorang perawat mulai bekerja di suatu institusi pelayanan kesehatan


baik RS/Puskesmas dengan membawa pengalaman kerja sebelumnya,
maka untuk mendapatkannya pada suatu jenjang dilakukan uji penempatan
dan jika perlu mengikuti matrikulasi.
DAFTAR PUSTAKA

K Febi Kornela, dkk. 2014. Clinical Nursing Career Model Development in


Inpatient Units of Hospital. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28,
Suplemen No. 1

Herawati Mulia Tri, Rr Hariyati Sri Tutik, Afifah Efy. 2017. Pengembangan
Profesional Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia. 20(01). 41-47.

Saparwati M & Mutinik. 2017. Persepsi Perawat Tentang Jenjang Karir Di Rsud
Tugurejo Semarang. Jurnal Keperawatan Indonesia. VOL.4. NO.2. ISSN:
2503-0388

Anda mungkin juga menyukai