Anda di halaman 1dari 4

Hadirin jamaah idul fitrih yang berbahagia, dimulai dari “ yaa aiyyuhallazinaamanu” artinya

Alhamdulillah segala puji dan syukur hanyalah “hai orang-orang yang beriman” imanlah yang
milik Allah Swt. Dialah pemilik, pengatur dan dipanggil untuk melaksanakan ibadah ini, tidak
penguasa alam semesta ini, dialah pemilik lain dan tidak bukan adalah nilai-nilai keimanan,
sesungguhnya. Semua yg kita miliki hanyalah sepanjang Ramadhan iyalah bulan penempaan
titipan Allah, mari kita selalu bersyukur sebab nilai-nilai keimanan. Disiang hari begitu banyak
begitu banyak nikmat Allah yang tercurahkan makanan dan minuman yang begitu mudah untuk
untuk kita, bahkan sampai kita tidak mampu untuk di makann dan diminum begitu aja, sungguh kita
menghitung jumlahnya, hal ini tentu menyadarkan tidak mau di karenakan kita dalam berpuasa oleh
kita kembali kepada kebenaran Al-qur”an ketika karena itu kita meyakini bahwa Allah melihat apa
Allah mengatakan : Artinya: dan jika engkau yang kita lakukan, inilah nilai-nilai keimanan.
menghitung nikmatku, niscaya engkau tidak akan Maka kita terjemahkan didalam kehidupan kita
sanggup untuk menghitungnya. (Q.S An-Nahl:18). sehari-hari dengan mengendalikan diri, dari sini
semuanya berangkat dan kesini semuanyalah akan
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
menuju. “yaa ayyuhallazinaamanu” hai orang-
buat junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,
orang yang beriman” zaman boleh berubah tapi
keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga
aqidah kita jangan sampai goyah, masa boleh
akhir zaman nanti, beliau adalah teladan terbaik
berganti tapi keyakinan kita jangan sampai mati,
sepanjang masa yang seharusnya menjadi idola kita
tetaplah berada dalam nilai-nilai keimanan.
dalam menjalani kehidupan ini, agar mendapatkan
kehidupan yng bahagia di dunia dan di akhirat Kedua, bulan Ramadhan adalah bulan untuk
kelak. mengokohkan akar kebersamaan, bulan Ramadhan
kita bersama-sama melaksanakan puasa, dengan
Allahu akbar, allahua akbar, allahu akbar,
waktu yang sama dan aturan yang sama, dibulan
walillahillham
Ramadhan kita shalat taraweh witir bersama-sama,
Hadirin jamah shalat ‘id yang dirahmati Allah. dengan bacaan yang sama dan dengan kiblat yang
Pada hari ini, kalimat takbir dan tahmid sama, terjemahannya dalam kehidupan kita adalah
berkumandang diseluruh jagad raya ini, semuanya agar kita menjaga persatuan, jangan kita
memuji keagungan Allah, sebagai tanda bahwa memperuncing masalah yang seharusnya tidak jadi
telah datangnya hari kemenangan, sebagai petanda masalah, Ramadhan mendidik kita arti
bahwa kita telah ditinggalkan oleh bulan kebersamaan, hanya dengan kebersamaanlah kita
Ramadhan 1440 H, suatu bulan yang sangat kuat itulah Ramadhan, bulan untuk menumbuhkan
istimeawa, ramdhan adalah bulan yang dipilih oleh rasa kebersamaan.
Allah untuk menurunkan Al-qur’an, seperti yang
Ketiga, Ramadhan adalah bulan untuk
dijelaskan didalam firmanNya :
meningkatkan ibadah, dalam pengertian yang
Artinya : bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya seluas-luasnya kesolehan ibadah yang dituangkan
diturunkann Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi menjadi kesolehan social, kita bersyukur dan
manusia dan penjelasan-penjelasan bagi petunjuk bertafakkur sebab banyak saudara-saudara kita
itu dan pembeda (antara yg haq dan yg bathil), yang Ramadan kemarin masih tarawih bersama
(Q>S Al-Baqarah ayat 185). kita, sekarang sudah pergi meninggalkan kita untuk
se-lama-lamanya, Ramadhan kemarin masih
Bulan Ramadhan ibarat sebuah madrasah, dimana
berpuasa bersama kita, sekarang sudah tidak ada
kita banyak sekali mendapatkan pelajaran-
lagi, kita bersyukur diberikan kesempatan dan
pelajaran untuk mengarungi kehidupan ini, sejenak
kesempatan ini kita manfaatkan untuk selalu
mari kita kembali merenungi pelajaran apa yang
meningkatkan ibadah kita kepada Alllah Swt,
telah Ramadhan berikan kepada kita.
sebab puasa tahun depan belum tentu kita masih
Pertama, Ramadhan sebagai bulan penempaan diberi kesempatan oleh Allah Swt.
iman, ayat yang memerintahkan kita berpuasa
Masih banyak lagi pelajaran-pelajaran yang hak mereka yang kami abaikan, jadikanlah itu
diberikan Ramadhan kepada kita, dan puncaknya semua sebagai penghapus terhadap dosa-dosa
adalah hari ini, dengan berkumandangnya kalimat mereka, ketinggian dalam derajat mereka,
takbir dan tahmid, sebagai petanda hari kelebihan dalam kebaikan mereka. Wahai yg
kemenangan itu telah tiba, hari kemenangan bagi mengubah keburukan dengan kebaikan secara
orang-orang yang sudah berhasil melawan hawa berlipat ganda.
nafsunya selama sebulan penuh, pelajaran-
Kedua,
pelajaran yang kita dapatkan dibulan Ramadhan
harus kita biasakan untuk sebelas bulan yang akan Jika kita pernah merampas hak orang lain atau
datang. membicarakan dan memfitnah mereka atau
memeras tenaga mereka untuk keuntungan kita
Hadirin hadirat yang berbahagia
sendiri, atau menyakiti hati mereka dengan
Rasulullah Saw bersabda” ‘ada tiga dosa yang akan penghinaan atau makian, atau mendengki mereka
disegerakan siksanya di dunia ini juga tidak akan dan berusaha menjatuhkan kehormatan mereka
ditangguhkan pada hari akhirat; dengan tuduhan keji, atau menyikasa mereka
dengan lisan atau tindakan, atau kita mengabaikan
1. Durhaka kepada orang tua,
mereka ketika mereka meminta pertolongan, atau
2. Berbuat zalim kepada manusia dan tidak memaafkan mereka ketika mereka meminta
maaf, kita sesungguhnya telah berbuat zalim
3. Tidak berterimakasih keapada kebaikan orang
kepada mereka.
lain.
Allah Swt berfirman
Pertama,

Jika kita merasa kurang berkhidmat kepada orang


tua, jika kita selama ini mengabaikan mereka, jika
: dan orang-orang yang menyakiti mukminin dan
kita tidak segan-segan menyakiti hati mereka,
mukminat bukan karena apa yang mereka laukan,
segeralah datang kepada keduanya. Bersimpuhlah
sungguh mereka telah memikul fitnah besat dan
di kaki mereka, cium tangan mereka, dan basahi
dosa yang nyata. (Q.S Al-Ahzab:58).
tangan yang pernah menimang kita dengan air
matanya, mintakan maaf atas kekurangan Kita telah menundang azab Allah. Kembailaknlah
pengkhidmatan kita kepada mereka. Jika diantara segala hak mereka yang telah kita rampas.
keduanya sudah meninggalkan dunia, kirimkan doa Muliakanlah kehormatan mereka yang telah kita
yang tulus kepada mereka. Antarkan doa itu rendakan. Berbuat baiklah kepada mereka setelah
dengan amal shaleh dan hadiakan amal shaleh itu kita berbuat jahat kepada mereka. Mintalah maaf
kepada mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. dengan tulus jika mereka sudah meninggal dunia,
Mohonkan rahmatnya agar dia ridak menurunkan ucapkan doa buat mereka. Lalu bertaubatlah
azabnya kepada kita. Mohonkan kepada Allah agar kepada Allah. Mohonkan rahmatnya agar dia tidak
dia mengasihi kedua orang tua kita sebagaimana menurunkan azabNya kepada kita.
mereka mengasihi kita diwaktu kecil.
Ketiga,
Marilah ditempat ini kita bacakan doa untuk meeka
Jka kita pernah menerima kabikan dari makhluk
; yaAllah balaslah kebaikan mereka karena telah
Allah, yang lewat mereka Allah mengalirkan
mendidik kami. Berikanlah ganjaran kepada
nikmatnya kepada kita, lalu kita tidak membalas
mereka karena telah memuliahkan kami. Jagalah
kebaikan itu dengan kebaikan, atau kita tidak
mereka sebagaimana mereka telah memelihara
sedikitpun menampakkan terima kasih kita kepada
kami pada masa kecil kami.
mereka, kita telah mengundang azab Allah.
yaaAllah, untuk setiap derita yang menimpa
Mereka yang erbuat kepada kita tidak tehitung
mereka karena kami, untuk setiap hal yang tidak
jumalahnya. Disitu ada orangtua yang
enak mengenai mereka karena kami, untuk setiap
membesarkan kita, guru yang mengajrkan ilmu Kedua, dengan idul fitrri ini kita bahagia, sebab
kepada kita, kawan yang menolong kita, istri atau kita akan memasuki lembaran baru, sebab idul fitri
suami yang berkhidmat kepada kita, pegawai yang secara garis besar berarti kembali kepada kesucian,
mlaksanakan perintah kita, atau orang-orang kecil yang merupakan sifat dan kodrt manusia yang
yang secara tidak langsung membesarkan kita. senantiasa mempunyai kecenderungan kepada
Berbuat baiklah kepada mereka sekarang juag. kebenaran dan ketauhidan.
Ungkapkan terimakasih kita kepda mereka, paling
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar
tidak dengan penghormatan yang kita berikan
walillahilham
kepada mereka. Berbuat baiklah kita kepada
mereka setelah kita bebuat jahat kepada mereka. Dibulan Ramadhan kita merasakan lapar dan haus,
Mintakan maaf yang tulus. Sebutkan nama-nama disini Allah mengajarkan kepada kita agar kita
mereka dalam do’a kita. Jika mereka sudah merasakan bagaimana penderitaan yang dirasakan
meninggal dunia, hadiakan amal shaleh kita kepada oleh orang-orang miskin, sebab untuk merasakan
mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah,. penderitaan orang miskin tidak bisa dengan
Mohonkan rahmatnya agar dia tidak menurunkan ceramah saja, tidak bisa dengan melihat televisi
azabnya kepada kita, karena kita tidak saja. Untuk tahu bagaimana penderitaan orang
berterimakasih kepada orang-orang yang telah miskin, kita harus merasakan langsung bagaimana
berbuat baik kepada kita. rasanya lapar dan haus.
Hadirin-hadirat yang berbahagia Hari ini kita melihat anak-anak dan adik-adik kita
berjalan memakai pakaian serba baru, mulai dari
Mari kita isi sisa hidup kita didunia ini dengan
sepatu, sandal, celana, baju, kopia dan jilbab
sedapat mungkin meninggalkan upaya untuk
semuanya serba baru, mereka begitu bahagia
menyakiti hati orang lain. Tinggalkanlah gerakan-
dengan menunjukan punya aku yang paling bagus,
gerakan lidah yang membicarakan dan
punya aku yang paling mahal, ada yang dibelikan
menjatuhkan kehormatan orang lain. Hindarkanlah
dua stel bahkan tiga stel. Tapi diantara mereka yang
segalah perbuatan tangan dan kaki kita dai berbuat
bahagia itu terlihat wajah sedih dibalik tawa yang
sesuatu yang dapat emnganiaya mereka. Karena
dipaksakannya, mereka adalah anak-anak yang
kezaliman yang kita lakukan akan menghapus
sudah kehilangan ayah dan ibu, ada yang ayah
seluruh amal shaleh kita. Marilah kita mulai hidup
sudah tiada, ada yang ibu sudah mendahuluinya
kita ini sekarang dengan berusaha untuk
bahkan ada yang keduanya sudah tiada, ada yang
membahagiakan orang lain, membahagiakan
hidup hanya menompang dengan nenek yang sudah
orang-orang disekitar kita. Maafkanlah segala
tua, ada yang hidup dengan ayah yang menduda,
kesalahan yang pernah mereka lakukan.
ada yang hidup dengan ibu yang menjanda, ada
Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar keluarga yang kayah tapi tidak pernah bertanya apa
walillahilham kemauannya. Padahal Ramadhan telah mendidik
kita untuk merasakan penderitaan anak yatim dan
Jika Ramadhan diumpamakan sebagai bulan
orang miskin, disaat teman-temannya sibuk
pendidikan, maka idul fitri ibarat hari perpisahan,
memilih dan mengoleksi baju lebaran, iyaa hanya
dimana perpisahan kita terjemahkan pada dua sikap
bisa menundukkan kepala sambil menahan butiran
:
air mata akan jatuh dipipinya, air sedih, air mata
Pertama, kita sedih, sebab kita akan berpisah bingung, kepada siapa harus mengadu, air mata
dengan bulan yang banyak memberikan pelajaran rindu dengan sosok kasih sayang seorang ibu dan
kepada kita, dan kita sedih sebab belum tentu tahun ayah, disaat teman-temannya dengan bangga
depan kita berjumapa dengan bulan yang muliah memperlihatkan baju lebaran yang sudah
ini, waktu terus berputar maju dan usia terus surut disiapkan, dia hanya berlari sekuat tenaga, agar
kebelakang sementara kematian terus mengintai tidak ada yang tahu bahwa iya menahan rasa sedih
disetiap persimpangan kehidupan ini. yang teramat dalam, dari jauh dia menatap kawan-
kawannya yang bahagia dengan baju-baju barunya,
dibalik dinding rumah yang usang, ia mengusap air
mata sambil berkata “ibu dimanakah ibu kini, ayah
.. mengapa ayah tega meninggalkan aku yang
belum siap menerima kenyataan ini”. Dengan
tersedu-sedu iya berusaha untuk taba, sebab iya
sadar tidak ada tempat untuk mengadu.
Hadirin jamah shalat ‘id yang berbahagia,

Mengapa kita malah menutup mata untuk


tidak mau peduli kepada mereka yang sudah tidak
punya ayah dan ibu, padahal mereka adalah
tanggung jawab kita semuanya, Allah telah
mengingngatkan kita dalam Al Qur’an Surat Al-
Ma’un :

Artinya ; tahukah kamu orang yang mendustakan


agama itu ?

Yaitu orang-orang yang menghardik anak yatim


dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin

Maka celaka orang-orang yang lalai dari shalatnya


yang berbuat riya’ dan enggan memberi bantuan.

Hari ini seharusnya semua kita bergembira,


seharusnya tidak ada diantara kita yang
meneteskan air mata karena hidup dalam
kekurangan semoga kita bukan tergolong kepada
orang-orang yang mendustakan agama itu, dalam
kesempatan ini mari kita satukan niat tulus, ikhlas
dalam sanubari kita, kita hilangkan rasa benci, rasa
dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong,
dan rasa bangga dengan apa yang kita miliki. Hari
ini kita ganti dengan saling memaafkan, dan saling
merangkul satu sama lain, mari kita berdo’a kepada
Allah, agar kita menjadi pribadi yang bertaqwa.

Fa’tabiruu ya ulil absoor, la’allakum tuplihun

Anda mungkin juga menyukai