Anda di halaman 1dari 22

IOP Publishing Journal Title

Journal XX (XXXX) XXXXXX https://doi.org/XXXX/XXXX

Indeks bias Spektrometer Prisma


Rihana Zakiyah1
1Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UniversitasIslam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution No.105, Kota Bandung, Jawa Barat 40614

E-mail: zakiyahrihana@gmail.com

Telah dilakukan percobaan spektrometer yang bertujuan untuk Menentukan indeks bias prisma untuk setiap spektrum warna,
Menentukan panjang gelombang setiap spektrum warna. Prinsip yang digunakan pada percobaan spektrometer ini adalah
prinsip lampu gas. Lampu halogen dipasang di depan kolimator pada alat spektrometer kemudian dihubungkan dengan
sumber tegangan listrik dan dilihat sudut garis spektrum warna dengan memposisikan garis warna menggunakan teleskop.
Jarum yang tertunjuk pada skala ukur merupakan sudut deviasi masing-masing warna spektrum. Hasil pada percobaan ini
yaitu. teori spektrometer prisma dapat dilakukan dengan mengunakan cahaya yang bersifat polikromatik. Spektrum warna
yang terjadi pada lampu halogen yaitu warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Panjang gelombang hasil perhitungan
dengan panjag gelombang yang telah diketahui dari konstanta planck adalah brbanding lurus dan nilai panjang gelombang
pada setiap spectrum warna semakin kebawah semakin besar dengan nilai merah yang paling besar dengan nilai 642 dan nilai
warna ungu yang paling kecil dengan nilai 402. Sudut deviasi berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya, semakin
besar panjang gelombangnya semakin ke kecil sudut deviasinya.

Kata kunci: lampu halogen, spektrum, prisma, spektro-meter.

puncak optic klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang


1. Pendahuluan elektromagnetikdan memicu serangkaian penemuan dan
pemikiran lainnya mengenai cahaya. Seperti Faraday yang
Dalam menjalankan kehidupan sehari - hari sebagai makhluk
menemukan sinar katoda pada tahun 1838. Kemudian Albert
hidup kita sangat membutuhkan cahaya dalam aktivitas.
Einstein membuat percobaan mengenai efek fotoelektrik,
Sedangkan dalam ruang hampa kecepatan cahaya adalah
cahaya yang menyinari atom mengeksitasi electron untuk
sama untuk setiap panjang gelombang atau warna cahaya.
melejit orbitnya. (Vasudeva, 2010)
Ketika sebuah cahaya polikromatik atau cahaya putih yang
berhadapan dengan sebuah prisma kaca kemudain Sifat-sifat cahaya diantaranya adalah dapat mengalami
membentuk sudut terhadap permukaan prisma tersebut dan pemantulan atau bisa disebut dengan reflekasi pembiasan
ada cahaya yang melewati prisma kaca tersebut. Maka atau yang dikenal dengan sebutan refraksi, pelenturan atau
cahaya putih akan diuraikan atau didespersikan menjadi biasa disebut difraksi, diserap arah getarnya atau polarisasi,
spectrum warna, disperse atau penguraian warna terjadi di dan diuraikan cahaya atau biasa disebut dengan
dalam prisma karena kecepatan gelombang cahaya di dalam dispersi. Dispersi yaitu peristiwa terurainya cahaya putih atau
prisma, karena kecepatan gelombang caya berbeda untuk polikromatik menjadi cahaya mono kromatik atau cahaya
setiap panjang gelombang. Oleh sebab itu Newton percaya yang berwarna-warni. Suatu cahaya putih terdiri atas
bahwa cahaya putih merupakan campuran dari komponen- beberapa spektrum warna yang terbagi berdasarkan panjang
komponen warna. (Giancolli, 2001) gelombang masing-masing. Saat suatu sinar cahaya melewati
suatu medium yang transparan maka akan mengalami
Cahaya merupakan gelombang transversal dan termasuk
pembiasan akibat perbedaan indeks bias medium yang
pada gelombang elektromagnetik. Studi mengenai cahaya
dilewatinya. Cahaya putih yang dapat terurai menjadi cahaya
dimulai dengan munculnya era optik klasik yang
yang berwarna-warni disebut cahaya polikromatik sedangkan
mempelajari tentang besaran optic, seperti intensitas, panjang
cahaya tunggal yang tidak bisa diuraikan lagi disebut cahaya
gelombang, gelombang polarisasi dan fase cahaya. Pada

xxxx-xxxx/xx/xxxxxx 1 © xxxx IOP Publishing Ltd


Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

monokromatik. Peristiwa dispersi juga terjadi apabila


seberkas cahaya putih dilewatkan pada suatu prisma
sehingga membentuk spektrum cahaya. Spektrum ini dapat
diamati melalui spectrometer. (Sears, 1994)

Spektrometer merupakan sebuah alat untuk


mengukur panjang gelombang dengan akurat menggunakan
kisi difraksi atau prisma untuk memisahkan panjang
gelombang cahaya yang berbeda. Kisi difraksi adalah
sejumlah besar celah parallel yang bergerak sama. cahay dari
sumber lampu yaitu lampu gas neon, helium, hydrogen yang
melewati celah pada kolimator. Celah berada pada titik focus
lensa sehingga cahaya parallel jatuh pada kisi. Teleskop
dapat memfokuskan berkas-berkas cahaya. Teleskop harus di
posisikan pada sudut yang sesuai dengan difraksi dari
panjang gelombang yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Gambar 1. Alat dan bahan praktikum
Semakin sempit celah maka makin redup garis yang dilihat
Sumber: Diambil saat praktikum
pada spectrometer. Spektrometer digunakan untuk
identifikasi atom atau molekul. Ketika gas tersebut
dipanaskan dan dilewati arus listrik, maka gas akan Berikut ini merupakan prosedur percobaan spektrometer
memancarkan spektrum garis yang mempunyai arti hanya prisma:
cahaya dengan panjang gelombang diskrit tertentu yang di
pancarkan dan berbeda untuk unsur dan senyawa yang 1. Menghidupkan sumber cahaya dan meletakkan
berbeda. Spektrum garis hanya terjadi untuk gas yang sehingga cahaya masuk ke celah
bertemperatur tinggi dan bertekanan yang rendah. (Film, 2. Mengatur posisi teleskop sehingga sejajar dengan
1994) posisi kolimator
Sebuah prisma memisahkan cahaya putih menjadi 3. Mengatur hingga tanda positif (+) di teleskop tepat
pelangi. Hal ini di sebut dispersi prisma. Sebuah prisma di tengah celah
dapat bekerja karena dispersi pembelokan cahaya dengan 4. Mengatur fokus teleskop hingga teleskop
panjang gelombang berbeda ke sudut yang berbeda pula. menunjukkan gambar yang tajam
Pelangi merupakan peristiwa terurainya cahaya matahari oleh 5. Memposisikan skala vernier diposisi 0°
butiran-butiran air hujan. Peristiwa terurainya cahaya ini
disebabkan oleh perbedaan indeks bias dari masing-masing 6. Menempatkan prisma sedemikian sehingga salah
cahaya, dimana indeks cahaya merah paling kecil dan satu ujungnya menghadap tepat ke
indeks bias cahaya ungu paling besar. Karena cahaya putih kolimator
merupakan campuran dari panjang gelombang yang tampak  Menentukan indeks bias prisma
dan ketika jatuh pada prisma, panjang gelombang yang 1. Mengatur posisi prisma sedemikian rupa sehingga
berbeda tersebut di belokkan dengan derajat yang berbeda- salah satu sisi prisma membentuk
beda. Dan cahaya ungu di belokkan paling jauh sehingga sudut dengan kolimator
penyebaran cahaya putih menjadi spectrum. (Arthur, 2003)
2. Memutar teleskop hingga terlihat spektrum warna,
2. Metodologi Penelitian kemudian kunci teleskop agar
Praktikum spectrometer prisma ini dilaksanakan tidak bergerak.
menggunakan satu buah alat yaitu spektometer akan 3. Memutar meja prisma searah putaran teleskop
tetapi menggunakan lampu dan prisma untuk secara perlahan hingga tampak
mendukung praktikum, praktikum ini dilakukan untuk spektrum bergeser. Suatu saat akan tampak
mencari indeks bias dari suatu spectrum warna yang pergeseran spektrum akan berbalik arah,
terlihat dari pembiasan cahaya . bahan yang dibutuhkan posisikan meja prisma tepat saat spektrum warna
untuk praktikum ini adalah spectrometer, prisma, akan berbalik arah.
cahaya dari lampu halogen. 4. Memposisikan tanda positif pada salah satu
spektrum yang akan diukur indeks
biasnya.

2
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

5. Mencatat sudut pergeseran teleskop kemudian


mengulang langkah di atas hingga λ_hitung
seluruh spektrum warna terukur.
800
3. Hasil dan pembahasan 600
400
a. Analisis hubungan 𝝀𝒓𝒆𝒇 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝝀𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 λ_hitung
200
Panjang gelombang pada setiap spektrum 0
memiliki nilai yang berbeda nilai panjang 0 500 1000
gelombang yang paling besar adalah warna
merah dan warna yang memiliki panjang Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa panjang
gelombang yang paling kecil adalah warna gelombang hitung berbanding lurus dengan panjang
ungu. Hubungan panjang gelombang dari yang gelombang yang telah diketahui, dan tidak linear
telah diketahui melalui konstanta planck
dengan panjang gelombang dengan b. Analisis hubungan 𝜹𝒎 dengan 𝝀𝒓𝒆𝒇
perhitungan adalah berbanding lurus
Sudut deviasi pada setiap panjang gelombang
pada setiap panjang gelombang berbanding
Warna 𝝀𝒓𝒆𝒇 𝝀𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
terbalik, semakin besar panjang gelombang
maka sudut deviasi akan semakin kecil nilainya
Ungu 402 418,337
Warna 𝝀𝒓𝒆𝒇 𝜹𝒎
Biru 472 431,71
Ungu 402 34,27
Hijau 517 552,556
Biru 472 34,14
Orange 612 622,77
Hijau 517 33,16
Merah 642 669,66
Orange 612 32,93
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa panjang
gelombang konstanta planck dengn panjang Merah 642 32,67
gelombang hitung adalah berbanding lurus, nilai
terkecil dari panjang gelombang baik dari hasil
perhitungan maupun panjang gelombang yang
34.5
sudah diketahui adalah warna ungu dan yang paling
terbesar adalah warna merah.
34

33.5

33

32.5
0 200 400 600 800

3
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

Dapat dilihat dari tabel dan juga grafik bahwa Arthur, B. (2003). Konsep fisika modern. Jakarta:
panjang gelombang berbanding terbalik dengan Erlangga.
sudut deviasinya.
Film, E. J. (1994). Dasar-dasar fisika Universitas edisi 2.
c. Analisis indeks bias pada setiap spektrum warna
Jakarta: Erlangga.
Pada spektrum warna yang didapatkan adalah warna
Giancolli, D. C. (2001). Fisika dasar. Jakarta: Erlangga.
ungu, biru, hijau, orange, dan merah. Indeks bias
pada setiap spektrum merahlah yang mempunyai Sears. (1994). Fisika universitas. Jakarta: Erlangga.
nilai indeksbias yang paling kecil sedangkan ungu
memiliki nilai indeksbias yang paling besar Vasudeva, A. S. (2010). Modern egnering physics. USA:
S Chan.
Warna 𝒏𝒑

Ungu 1,466

Biru 1,464

Hijau 1,452

Orange 1,448

Merah 1,446

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin


kebawah nilai indeks biasnya semakin kecil. Nilai
indeksbias ungu adalah yang paling besar.

4. Kesimpulan

a. Indeksbias pada setiap spektrum warna niali ungu


adalah yang paling besar dengan nilai 1,466 disusul
dengan biru dengan nilai 1,464, nilai hijau dengan
warna 1,452, jingga dengan nilai 1,448, dan merah
dengan nilai 1,446. Semakin kebawah nilai indeks
biasnya semakin kecil.

b. Panjang gelombang pada spektrum warna semaikn


kebawah semakin basar nilainya nilai yang paling
dimulai dari warna ungu yang bernilai 402, biru
dengan nilai 472, hijau dengan niali 517, jingga
dengan warna 612, dan merah dengan nilai 642.
Nilai yang paling kecil dimiliki warna ungu dan
nilai indeks bias yang besar adalah warna merah

References

4
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

LAMPIRAN
Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan dan jelaskan komponen spektriskop !
Bagian-bagian Sektometer Prisma
a. Kalimator, merupakan tabung yang dilengkapi dengan sebuah lensa akromatik yang
berhadapan dengan prisma dan sebuah celah yang dapat diatur-atur lebarnya yang
berhadapan dengan sumber cahaya.
b. Teleskop, berfungsi untuk menentukan posisi benang silang maupun spektrum warna .
teleskop dilengkapi sebagai lensa objektif yang menghadap langsung dengan meja
prisma dan sebuah benda akuler yang dapat ditarik maupun didorong. Teleskop ini
dapat diputar kekiri maupun kekanan, dan bagian bawahnya dilengkapi dengan skla
derajat yang dapat dibaca pada skala s1 dan s2.
c. Meja Spektrometer, berfungsi untuk menempatkan prisma. Meja ini dapat berputar dan
memiliki kunci pembias prisma, kedudukanya dapat dinaikan atau diturunkan atau
diputar dengan melonggarkan sekrup dan mengeratkanya.

2. Gambarkan perjalanan sinar dari sumber chaya menuju mata pada spektrometer prisma!

5
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

3. Gambarkan berkas sinar yang melewati prisma dari medium udara !

4. Jelaskan peristiwa terurainya cahaya polikromatik ( cahay sumber) menjadi cahaya monokromatik
pada prisma sehingga teramati spektrum warna pada teleskop oleh mata kita!
Penguraian cahaya polikitmatik menjadi sinar monokromatik terjadi karena adanya perbedaan
indeks bias, medium asal dengan medium yang dituju ketika cahaya menuju prisma, maka akan
menjadi medium asal asalah udara dan medium yang dituju adalah prisma. Maka ketika cahaya
memasuki prisma cahaya tersebut akan dibiaskan yang menyebabkan cahaya menjadi terdispersi (
terurai) ketika cahaya meninggalkan prisma maka yang menjadi medium utama asal adalah prisma
dan medium yang dituju adalah udara. Sehungga cahaya akan kembali mengalami peristiwa dispersi
peristiwa dospersi pada prisma bisa siamati dengan mengunakan teleskop.

5. Turunkan persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan indeks bias prisma!
1
sin 𝑖 𝑛2 sin 2 (𝛿𝑚 + 𝛽) 𝑛2
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
sin 𝑟 𝑛1 1 𝑛1
sin 2 𝛽
1 1
𝑛1 sin (𝛿𝑚 + 𝛽) = 𝑛2 sin 𝛽
2 2

6
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

Lampiran

A. PENGOLAHAN DATA
1. Ungu

No. 𝛿1 𝛿12

1 34,32 1177,8624

2 34,24 1172,3776

3 34,24 1172,3776

4 34,32 1177,8624

5 34,24 1172,3776

∑ 171,36 5872,8576

(∑𝛿1 )2 = 29364,2496

Dit : ∆𝛿1 , 𝐾𝑆𝑅, 𝐾𝑇𝑃

Jawab :
∑𝑛1 171,36
𝛿1 = = = 34,272
𝑛 5

7
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

1 𝑛 (∑𝛿1 2 ) − (∑𝛿1 )2
∆𝛿1 = √
𝑛 𝑛−1

1 5 (5872,8576) − (29364,2496)
= √
5 4

1 29364,288 − 29364,2496
= √
5 4

1 29364,288 − 29364,2496
= √
5 4

1 0,0384
= √
5 4

1
= √0,0096
5
1
= 9,8 𝑥 10−2
5
∆𝛿1 = 1,96 𝑥 10−2
∆𝛿1
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿1
1,96 𝑥 10−2
= 𝑥 100%
34,272 𝑥 10
𝐾𝑆𝑅 = 5,72% (3 𝐴𝑝)
𝐾𝑇𝑃 = (𝛿1 ± ∆𝛿1 )
= ( 34,1 ± 1,96 )

2. Biru
No 𝛿2 2
𝛿2

1 34,16 1166,9056

2 34,16 1166,9056

3 34,14 1165,5396

4 34,14 1165,5396

5 34,12 1164,1744

∑ 170,72 5829,0648

∑2 29145,3184

8
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

Dit : ∆𝛿2 , 𝐾𝑆𝑅 , 𝐾𝑇𝑃

Jawab :
∑𝑛1 170,72
𝛿2 = = = 34,144
𝑛 5

1 𝑛(∑𝛿22 ) − (∑𝛿2 )2
𝛿2 = √
𝑛 𝑛−1

1 5(5829,0648) − (29145,3184)
𝛿2 = √
5 4

1 29145,324 − 29145,3184
𝛿2 = √
5 4

1 0,0056
𝛿2 = √
5 4

1
𝛿2 = √0,0014
5
1
𝛿2 = 0,0374
5
∆𝛿2 = 7,48 𝑥 10−3

∆𝛿2
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿2
7,48 𝑥 10−3
= 𝑥 100%
34,144
𝐾𝑆𝑅 = 2,19 % (3𝐴𝑝)

𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿2 ± ∆𝛿2 )

= ( 34,1 ± 7,48 )

3. Hijau
No 𝛿3 2
𝛿3

1 33,16 1099,5856

2 33,14 1098,2596

3 33,16 1099,5856

9
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

4 33,17 1100,2489

5 33,17 1100,2489

∑ 165,8 5497,9286

∑2 27489,64

Dit : ∆𝛿3 , 𝐾𝑆𝑅 , 𝐾𝑇𝑃

Jawab :
∑𝛿3 165,8
𝛿3 = = = 33,16
𝑛 5

1 𝑛(∑𝛿32 ) − (∑𝛿3 )2
𝛿3 = √
𝑛 𝑛−1

1 5(5497,9286) − (27489,64)
= √
5 4

1 27489,643 − 27489,64
= √
5 4

1 0,003
= √
5 4

1
= √0,00075
5
1
= 0,0279
5
∆𝛿3 = 5,58 𝑥 10−3

∆𝛿3
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿3
5,58 𝑥 10−3
= 𝑥 100%
33,16
𝐾𝑆𝑅 = 1,68 % (3𝐴𝑝)

𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿3 ± ∆𝛿3 )

= ( 33,1 ± 5,58)

4. Oranye

10
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

No 𝛿4 2
𝛿4

1 32,98 1087,6804

2 32,90 1082,41

3 32,96 1086,3616

4 32,93 1084,3849

5 32,91 1083,0681

∑ 164,68 5423,905

∑2 27119,5024

Dit : ∆𝛿4 , 𝐾𝑆𝑅 , 𝐾𝑇𝑃

Jawab :
∑𝛿4 164,68
𝛿4 = = = 32,936
𝑛 5

1 𝑛(∑𝛿42 ) − (∑𝛿4 )2
𝛿4 = √
𝑛 𝑛−1

1 5(5423,905) − (27119,5024)
= √
5 4

1 27119,525 − 27119,5024
= √
5 4

1 0,0226
= √
5 4

1
= √0,00565
5
1
= 0,075
5
∆𝛿4 = 1,5𝑥10−2

∆𝛿4
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿4
1,5𝑥10−2
= 𝑥 100%
32,936

11
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

𝐾𝑆𝑅 = 4,5 % (3𝐴𝑝)

𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿4 ± ∆𝛿4 )

= ( 32,9 ± 1,50)
5. Merah
No 𝛿5 2
𝛿5

1 32,66 1066,6756

2 32,67 1067,3289

3 32,67 1067,3289

4 32,66 1066,6756

5 32,69 1068,6361

∑ 163,35 5336,6451

∑2 26683,2225

Dit : ∆𝛿5 , 𝐾𝑆𝑅 , 𝐾𝑇𝑃

Jawab :
∑𝛿5 163,35
𝛿5 = = = 32,67
𝑛 5

1 𝑛(∑𝛿52 ) − (∑𝛿5 )2
𝛿5 = √
𝑛 𝑛−1

1 5(5336,6451) − (26683,2225)
= √
5 4

1 26683,2255 − 26683,2225
= √
5 4

1 0,003
= √
5 4

1
= √0,00075
5
∆𝛿5 = 1,7210−3
∆𝛿5
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿5

12
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

1,72𝑥 10−3
= 𝑥 100%
32,67
𝐾𝑆𝑅 = 5,26 % (5𝐴𝑝)

𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿5 ± ∆𝛿5 )
= ( 32,7 ± 5,26 )

B. PERHITUNGAN DATA
1. Indeks bias prisma dari masing-masing spektrum warna
Menghitung nilai indeks bias pada masing-masing warna kami menggunakan persamaan :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

Karena 𝑎 adalah data tunggal dan 𝛿𝑚 adalah data majemuk sehingga ketidakpastiannya
dihitung menggunakan persamaaan berikut.
2 2 2
𝜕𝑛𝑝 2 𝜕𝑛𝑝
∆𝑛𝑝 = √( ) ( ∆𝑎) + ( ) (∆𝛿𝑚 )2
𝜕𝑎 3 𝜕𝛿𝑚

2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 (2 𝑎 + 2 𝛿𝑚 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + ( ) (∆𝛿𝑚 )2
𝑎 2 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)

Berikut ini perhitungan nilai indeks bias dan ketidakpastiannya


a. Spektrum warna ungu
Diketahui : 𝛿𝑚 = 34,292o
Ditanyakan : np ?
Jawab :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 34,292)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 34,292

13
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

1
𝑠𝑖𝑛 2 (94,292)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 47,46
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,466

2 2
𝛿𝑚 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + ( 2 2 𝑚 ) (∆𝛿 )2
2 𝑚
𝑎 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)

2 2
34,272 2
1 1
𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑐𝑜𝑠 (2 60 + 2 34,272)
∆𝑛𝑝 = √(− 2 ) (0,043)2
2 ) ( . 0,5) + ( 2
60 3 60
2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 )

2 2
𝑠𝑖𝑛(17,136) 𝑐𝑜𝑠(30 + 17,136)
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,043)2
2 𝑠𝑖𝑛(30)2 2 𝑠𝑖𝑛(30)2

0,2946408 2 0,6802604 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,001849)
1,95241 1,95241

0,2946408 2 0,6802604 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,001849)
1,95241 1,95241

∆𝑛𝑝 = √0,00252794 + 0,000224463


∆𝑛𝑝 = √0,0524633
∆𝑛𝑝 = 0,229049

∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝

0,229049
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,466
𝐾𝑆𝑅 = 15% (2 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (0,7± 0,2)

b. Spektrum warna Biru

14
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

Diketahui : 𝛿𝑚 = 34,144o
Ditanyakan : np ?
Jawab :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 34,144)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 34,144

1
𝑠𝑖𝑛 2 (94,144)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 47,072
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,464

2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿𝑚 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + ( 2 2 ) (∆𝛿𝑚 )2
𝑎 2 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)

2 2
34,144 2 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 𝑐𝑜𝑠 (2 60 + 2 34,144)
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( . 0,5) + ( ) (0,0167)2
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 )

2 2
𝑠𝑖𝑛(17,072) 𝑐𝑜𝑠(30 + 17,072)
∆𝑛𝑝 = √(− 2
) (0,111) + ( ) (0,0167)2
2 𝑠𝑖𝑛(30) 2 𝑠𝑖𝑛(30)2

0,2935732 2 0,7322101 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00027889)
1,95241 1,95241

∆𝑛𝑝 = √0,00250965 + 0,0000392249

∆𝑛𝑝 = √0,0504864
∆𝑛𝑝 = 0,224692

15
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝

0,224692
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,464
𝐾𝑆𝑅 = 15% (2 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,4± 0,2)

c. Spektrum warna Hijau


Diketahui : 𝛿𝑚 = 33,160o
Ditanyakan : np ?
Jawab :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 33, 16)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 33,16

1
𝑠𝑖𝑛 2 (93,16)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 45,58
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,452

2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + (− 2 2 𝑚 ) (∆𝛿 )2
2 𝑚
𝑎 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)

2 2
33,16 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 60 + 33,16)
2 2 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( . 0,5) + ( ) (0,01224)2
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2

16
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

2 2
𝑠𝑖𝑛(16,58) 𝑐𝑜𝑠(30 + 16,58)
∆𝑛𝑝 = √(− 2
) (0,111) + ( ) (0,00014982)
2 𝑠𝑖𝑛(30) 2 𝑠𝑖𝑛(30)2

0,2853538 2 0,7263348 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00014982)
1,95241 1,95241

∆𝑛𝑝 = √0,00237109 + 0,0000207349

∆𝑛𝑝 = √0,0023918249
∆𝑛𝑝 = 0,048906

∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝
0,048906
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,452
𝐾𝑆𝑅 = 3,3% (3 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,45± 0,04)

d. Spektrum warna Orange


Diketahui : 𝛿𝑚 = 32,936o
Ditanyakan : np ?
Jawab :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 32,936)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 32,936

1
𝑠𝑖𝑛 2 (92,936)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 46,468
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,448

17
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 (2 𝑎 + 2 𝛿𝑚 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + (− ) (∆𝛿𝑚 )2
𝑎 2 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)

2 2
32,936) 1 1
𝑠𝑖𝑛 (
2 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 60 + . 32,936)
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( . 0,5) + ( 2 2 ) (0,0336)
2

60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2

2 2
𝑠𝑖𝑛(16,468) 𝑐𝑜𝑠(46,468)
∆𝑛𝑝 = √(− 2
) (0,111) + ( ) (0,00112896)
2 𝑠𝑖𝑛(30) 2 𝑠𝑖𝑛(30)2

0,2834798 2 0,6887595 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00112896)
1,95241 1,95241

∆𝑛𝑝 = √0,00234005 + 0,0001404985

∆𝑛𝑝 = √0,0024805485
∆𝑛𝑝 = 0,0498051

∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 =
× 100%
𝑛𝑝
0,0498051
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,448
𝐾𝑆𝑅 = 3,4% (3 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,44± 0,04)

e. Spektrum warna Merah


Diketahui : 𝛿𝑚 = 32,728o
Ditanyakan : np ?
Jawab :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼

18
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 32,67)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 32,67

1
𝑠𝑖𝑛 2 (94,67)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 46,335
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,446

2 2
𝛿𝑚 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + (− 2 2 𝑚 ) (∆𝛿 )2
2 𝑚
𝑎 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)

2
32,728)
𝑠𝑖𝑛 ( 1 1
2
2 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 60 + . 32,728) 2
∆𝑛𝑝 = − ( . 0,5) + ( 2 2 ) (0,1302)
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2
√( )

2 2
𝑠𝑖𝑛(16,364) 𝑐𝑜𝑠(46,364)
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,016952)
2 𝑠𝑖𝑛(30)2 2 𝑠𝑖𝑛(30)2

0,2817386 2 0,6900744 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00112896)
1,95241 1,95241

∆𝑛𝑝 = √0,00231139 + 0,000141035

∆𝑛𝑝 = √0,002452425
∆𝑛𝑝 = 0,049522

∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝
0,049522
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,446
𝐾𝑆𝑅 = 3,4% (3 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,44± 0,04)

19
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

2. Panjang gelombang

1.47
1.465 y = 5740.2x + 1.4332

indeks bias
1.46 R² = 0.8752
1.455
1.45 Linear (Y-
1.445 Values)
1.44
0 0.000002 0.000004
0.000006
0.000008
1/lamda kuadrat

Berdasarkan grafik diatas maka didapatkan nilai y=5740,2x+1,4332,sehingga nilai a=5740,2 dan b=1,4332

 Mencari panjang panjang gelombang menurut perhitungan (𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 )

Diketahui :

No Spectrum warna 𝜆𝑟𝑒𝑓 (𝑛𝑚) 𝑛𝑝 𝑎 𝑏

1 Ungu 402 1,446

2 Biru 472 1,464

3 Hijau 517 1,452 5740,2 1,4332

4 Orange 612 1,448

5 Merah 642 1.446

Ditanyakan:𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada setiap spectrum warna dan niali errornya

√𝑎 𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Jawab: 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Error = | | 𝑥100%
𝑛𝑝 −𝑏 𝜆𝑟𝑒𝑓

a. Ungu

20
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

𝑎
𝜆𝑢𝑛𝑔𝑢 =√𝑛
𝑝 −𝑏

5740,2
=√1,466−1,4332

=√175006,1

=418,337

𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = |
𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%

402− 418,337
=|
402
| 𝑥100%

−16,337
=| 402
| 𝑥100%

=400,1 x100%

=4,1%

b. Biru
𝑎
𝜆𝑏𝑖𝑟𝑢 =√
𝑛𝑝 −𝑏

5740,2
=√
1,464−1,4332

=431,71

𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%

472− 432,71
=| 472
| 𝑥100%

=8,5%

c. Hijau
𝑎
𝜆ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢 =√𝑛 −𝑏
𝑝

5740,2
=√1,452−1,4332

=552,566
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%

21
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al

517− 552,566
=| 517
| 𝑥100%

=6,8%

d. Orange
𝑎
𝜆𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 =√𝑛
𝑝 −𝑏

5740,2
=√1,448−1,4332

=622,77
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%

612− 622,77
=| 612
| 𝑥100%

=1,7%

e. Merah
𝑎
𝜆𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ =√𝑛
𝑝 −𝑏

5740,2
=√1,446−1,4332

=669,66

𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%

642− 669,66
=| 642
| 𝑥100%

=4,1%

22

Anda mungkin juga menyukai