E-mail: zakiyahrihana@gmail.com
Telah dilakukan percobaan spektrometer yang bertujuan untuk Menentukan indeks bias prisma untuk setiap spektrum warna,
Menentukan panjang gelombang setiap spektrum warna. Prinsip yang digunakan pada percobaan spektrometer ini adalah
prinsip lampu gas. Lampu halogen dipasang di depan kolimator pada alat spektrometer kemudian dihubungkan dengan
sumber tegangan listrik dan dilihat sudut garis spektrum warna dengan memposisikan garis warna menggunakan teleskop.
Jarum yang tertunjuk pada skala ukur merupakan sudut deviasi masing-masing warna spektrum. Hasil pada percobaan ini
yaitu. teori spektrometer prisma dapat dilakukan dengan mengunakan cahaya yang bersifat polikromatik. Spektrum warna
yang terjadi pada lampu halogen yaitu warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Panjang gelombang hasil perhitungan
dengan panjag gelombang yang telah diketahui dari konstanta planck adalah brbanding lurus dan nilai panjang gelombang
pada setiap spectrum warna semakin kebawah semakin besar dengan nilai merah yang paling besar dengan nilai 642 dan nilai
warna ungu yang paling kecil dengan nilai 402. Sudut deviasi berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya, semakin
besar panjang gelombangnya semakin ke kecil sudut deviasinya.
2
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
33.5
33
32.5
0 200 400 600 800
3
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
Dapat dilihat dari tabel dan juga grafik bahwa Arthur, B. (2003). Konsep fisika modern. Jakarta:
panjang gelombang berbanding terbalik dengan Erlangga.
sudut deviasinya.
Film, E. J. (1994). Dasar-dasar fisika Universitas edisi 2.
c. Analisis indeks bias pada setiap spektrum warna
Jakarta: Erlangga.
Pada spektrum warna yang didapatkan adalah warna
Giancolli, D. C. (2001). Fisika dasar. Jakarta: Erlangga.
ungu, biru, hijau, orange, dan merah. Indeks bias
pada setiap spektrum merahlah yang mempunyai Sears. (1994). Fisika universitas. Jakarta: Erlangga.
nilai indeksbias yang paling kecil sedangkan ungu
memiliki nilai indeksbias yang paling besar Vasudeva, A. S. (2010). Modern egnering physics. USA:
S Chan.
Warna 𝒏𝒑
Ungu 1,466
Biru 1,464
Hijau 1,452
Orange 1,448
Merah 1,446
4. Kesimpulan
References
4
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
LAMPIRAN
Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan dan jelaskan komponen spektriskop !
Bagian-bagian Sektometer Prisma
a. Kalimator, merupakan tabung yang dilengkapi dengan sebuah lensa akromatik yang
berhadapan dengan prisma dan sebuah celah yang dapat diatur-atur lebarnya yang
berhadapan dengan sumber cahaya.
b. Teleskop, berfungsi untuk menentukan posisi benang silang maupun spektrum warna .
teleskop dilengkapi sebagai lensa objektif yang menghadap langsung dengan meja
prisma dan sebuah benda akuler yang dapat ditarik maupun didorong. Teleskop ini
dapat diputar kekiri maupun kekanan, dan bagian bawahnya dilengkapi dengan skla
derajat yang dapat dibaca pada skala s1 dan s2.
c. Meja Spektrometer, berfungsi untuk menempatkan prisma. Meja ini dapat berputar dan
memiliki kunci pembias prisma, kedudukanya dapat dinaikan atau diturunkan atau
diputar dengan melonggarkan sekrup dan mengeratkanya.
2. Gambarkan perjalanan sinar dari sumber chaya menuju mata pada spektrometer prisma!
5
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
4. Jelaskan peristiwa terurainya cahaya polikromatik ( cahay sumber) menjadi cahaya monokromatik
pada prisma sehingga teramati spektrum warna pada teleskop oleh mata kita!
Penguraian cahaya polikitmatik menjadi sinar monokromatik terjadi karena adanya perbedaan
indeks bias, medium asal dengan medium yang dituju ketika cahaya menuju prisma, maka akan
menjadi medium asal asalah udara dan medium yang dituju adalah prisma. Maka ketika cahaya
memasuki prisma cahaya tersebut akan dibiaskan yang menyebabkan cahaya menjadi terdispersi (
terurai) ketika cahaya meninggalkan prisma maka yang menjadi medium utama asal adalah prisma
dan medium yang dituju adalah udara. Sehungga cahaya akan kembali mengalami peristiwa dispersi
peristiwa dospersi pada prisma bisa siamati dengan mengunakan teleskop.
5. Turunkan persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan indeks bias prisma!
1
sin 𝑖 𝑛2 sin 2 (𝛿𝑚 + 𝛽) 𝑛2
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 =
sin 𝑟 𝑛1 1 𝑛1
sin 2 𝛽
1 1
𝑛1 sin (𝛿𝑚 + 𝛽) = 𝑛2 sin 𝛽
2 2
6
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
Lampiran
A. PENGOLAHAN DATA
1. Ungu
No. 𝛿1 𝛿12
1 34,32 1177,8624
2 34,24 1172,3776
3 34,24 1172,3776
4 34,32 1177,8624
5 34,24 1172,3776
∑ 171,36 5872,8576
(∑𝛿1 )2 = 29364,2496
Jawab :
∑𝑛1 171,36
𝛿1 = = = 34,272
𝑛 5
7
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
1 𝑛 (∑𝛿1 2 ) − (∑𝛿1 )2
∆𝛿1 = √
𝑛 𝑛−1
1 5 (5872,8576) − (29364,2496)
= √
5 4
1 29364,288 − 29364,2496
= √
5 4
1 29364,288 − 29364,2496
= √
5 4
1 0,0384
= √
5 4
1
= √0,0096
5
1
= 9,8 𝑥 10−2
5
∆𝛿1 = 1,96 𝑥 10−2
∆𝛿1
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿1
1,96 𝑥 10−2
= 𝑥 100%
34,272 𝑥 10
𝐾𝑆𝑅 = 5,72% (3 𝐴𝑝)
𝐾𝑇𝑃 = (𝛿1 ± ∆𝛿1 )
= ( 34,1 ± 1,96 )
2. Biru
No 𝛿2 2
𝛿2
1 34,16 1166,9056
2 34,16 1166,9056
3 34,14 1165,5396
4 34,14 1165,5396
5 34,12 1164,1744
∑ 170,72 5829,0648
∑2 29145,3184
8
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
Jawab :
∑𝑛1 170,72
𝛿2 = = = 34,144
𝑛 5
1 𝑛(∑𝛿22 ) − (∑𝛿2 )2
𝛿2 = √
𝑛 𝑛−1
1 5(5829,0648) − (29145,3184)
𝛿2 = √
5 4
1 29145,324 − 29145,3184
𝛿2 = √
5 4
1 0,0056
𝛿2 = √
5 4
1
𝛿2 = √0,0014
5
1
𝛿2 = 0,0374
5
∆𝛿2 = 7,48 𝑥 10−3
∆𝛿2
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿2
7,48 𝑥 10−3
= 𝑥 100%
34,144
𝐾𝑆𝑅 = 2,19 % (3𝐴𝑝)
𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿2 ± ∆𝛿2 )
= ( 34,1 ± 7,48 )
3. Hijau
No 𝛿3 2
𝛿3
1 33,16 1099,5856
2 33,14 1098,2596
3 33,16 1099,5856
9
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
4 33,17 1100,2489
5 33,17 1100,2489
∑ 165,8 5497,9286
∑2 27489,64
Jawab :
∑𝛿3 165,8
𝛿3 = = = 33,16
𝑛 5
1 𝑛(∑𝛿32 ) − (∑𝛿3 )2
𝛿3 = √
𝑛 𝑛−1
1 5(5497,9286) − (27489,64)
= √
5 4
1 27489,643 − 27489,64
= √
5 4
1 0,003
= √
5 4
1
= √0,00075
5
1
= 0,0279
5
∆𝛿3 = 5,58 𝑥 10−3
∆𝛿3
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿3
5,58 𝑥 10−3
= 𝑥 100%
33,16
𝐾𝑆𝑅 = 1,68 % (3𝐴𝑝)
𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿3 ± ∆𝛿3 )
= ( 33,1 ± 5,58)
4. Oranye
10
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
No 𝛿4 2
𝛿4
1 32,98 1087,6804
2 32,90 1082,41
3 32,96 1086,3616
4 32,93 1084,3849
5 32,91 1083,0681
∑ 164,68 5423,905
∑2 27119,5024
Jawab :
∑𝛿4 164,68
𝛿4 = = = 32,936
𝑛 5
1 𝑛(∑𝛿42 ) − (∑𝛿4 )2
𝛿4 = √
𝑛 𝑛−1
1 5(5423,905) − (27119,5024)
= √
5 4
1 27119,525 − 27119,5024
= √
5 4
1 0,0226
= √
5 4
1
= √0,00565
5
1
= 0,075
5
∆𝛿4 = 1,5𝑥10−2
∆𝛿4
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿4
1,5𝑥10−2
= 𝑥 100%
32,936
11
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿4 ± ∆𝛿4 )
= ( 32,9 ± 1,50)
5. Merah
No 𝛿5 2
𝛿5
1 32,66 1066,6756
2 32,67 1067,3289
3 32,67 1067,3289
4 32,66 1066,6756
5 32,69 1068,6361
∑ 163,35 5336,6451
∑2 26683,2225
Jawab :
∑𝛿5 163,35
𝛿5 = = = 32,67
𝑛 5
1 𝑛(∑𝛿52 ) − (∑𝛿5 )2
𝛿5 = √
𝑛 𝑛−1
1 5(5336,6451) − (26683,2225)
= √
5 4
1 26683,2255 − 26683,2225
= √
5 4
1 0,003
= √
5 4
1
= √0,00075
5
∆𝛿5 = 1,7210−3
∆𝛿5
𝐾𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝛿5
12
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
1,72𝑥 10−3
= 𝑥 100%
32,67
𝐾𝑆𝑅 = 5,26 % (5𝐴𝑝)
𝐾𝑇𝑃 = ( 𝛿5 ± ∆𝛿5 )
= ( 32,7 ± 5,26 )
B. PERHITUNGAN DATA
1. Indeks bias prisma dari masing-masing spektrum warna
Menghitung nilai indeks bias pada masing-masing warna kami menggunakan persamaan :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼
Karena 𝑎 adalah data tunggal dan 𝛿𝑚 adalah data majemuk sehingga ketidakpastiannya
dihitung menggunakan persamaaan berikut.
2 2 2
𝜕𝑛𝑝 2 𝜕𝑛𝑝
∆𝑛𝑝 = √( ) ( ∆𝑎) + ( ) (∆𝛿𝑚 )2
𝜕𝑎 3 𝜕𝛿𝑚
2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 (2 𝑎 + 2 𝛿𝑚 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + ( ) (∆𝛿𝑚 )2
𝑎 2 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)
1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 34,292)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 34,292
13
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
1
𝑠𝑖𝑛 2 (94,292)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 47,46
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,466
2 2
𝛿𝑚 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + ( 2 2 𝑚 ) (∆𝛿 )2
2 𝑚
𝑎 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)
2 2
34,272 2
1 1
𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑐𝑜𝑠 (2 60 + 2 34,272)
∆𝑛𝑝 = √(− 2 ) (0,043)2
2 ) ( . 0,5) + ( 2
60 3 60
2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 )
2 2
𝑠𝑖𝑛(17,136) 𝑐𝑜𝑠(30 + 17,136)
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,043)2
2 𝑠𝑖𝑛(30)2 2 𝑠𝑖𝑛(30)2
0,2946408 2 0,6802604 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,001849)
1,95241 1,95241
0,2946408 2 0,6802604 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,001849)
1,95241 1,95241
∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝
0,229049
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,466
𝐾𝑆𝑅 = 15% (2 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (0,7± 0,2)
14
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
Diketahui : 𝛿𝑚 = 34,144o
Ditanyakan : np ?
Jawab :
1
𝑠𝑖𝑛 2 (𝛼 + 𝛿𝑚 )
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼
1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 34,144)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 34,144
1
𝑠𝑖𝑛 2 (94,144)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 47,072
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,464
2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿𝑚 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + ( 2 2 ) (∆𝛿𝑚 )2
𝑎 2 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)
2 2
34,144 2 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 𝑐𝑜𝑠 (2 60 + 2 34,144)
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( . 0,5) + ( ) (0,0167)2
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( 2 )
2 2
𝑠𝑖𝑛(17,072) 𝑐𝑜𝑠(30 + 17,072)
∆𝑛𝑝 = √(− 2
) (0,111) + ( ) (0,0167)2
2 𝑠𝑖𝑛(30) 2 𝑠𝑖𝑛(30)2
0,2935732 2 0,7322101 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00027889)
1,95241 1,95241
∆𝑛𝑝 = √0,0504864
∆𝑛𝑝 = 0,224692
15
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝
0,224692
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,464
𝐾𝑆𝑅 = 15% (2 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,4± 0,2)
1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 33, 16)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 33,16
1
𝑠𝑖𝑛 2 (93,16)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 45,58
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,452
2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + (− 2 2 𝑚 ) (∆𝛿 )2
2 𝑚
𝑎 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)
2 2
33,16 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 60 + 33,16)
2 2 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( . 0,5) + ( ) (0,01224)2
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2
16
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
2 2
𝑠𝑖𝑛(16,58) 𝑐𝑜𝑠(30 + 16,58)
∆𝑛𝑝 = √(− 2
) (0,111) + ( ) (0,00014982)
2 𝑠𝑖𝑛(30) 2 𝑠𝑖𝑛(30)2
0,2853538 2 0,7263348 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00014982)
1,95241 1,95241
∆𝑛𝑝 = √0,0023918249
∆𝑛𝑝 = 0,048906
∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝
0,048906
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,452
𝐾𝑆𝑅 = 3,3% (3 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,45± 0,04)
1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 32,936)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 32,936
1
𝑠𝑖𝑛 2 (92,936)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 46,468
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,448
17
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
2 2
𝛿 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑚 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 (2 𝑎 + 2 𝛿𝑚 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + (− ) (∆𝛿𝑚 )2
𝑎 2 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)
2 2
32,936) 1 1
𝑠𝑖𝑛 (
2 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 60 + . 32,936)
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( . 0,5) + ( 2 2 ) (0,0336)
2
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2
2 2
𝑠𝑖𝑛(16,468) 𝑐𝑜𝑠(46,468)
∆𝑛𝑝 = √(− 2
) (0,111) + ( ) (0,00112896)
2 𝑠𝑖𝑛(30) 2 𝑠𝑖𝑛(30)2
0,2834798 2 0,6887595 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00112896)
1,95241 1,95241
∆𝑛𝑝 = √0,0024805485
∆𝑛𝑝 = 0,0498051
∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 =
× 100%
𝑛𝑝
0,0498051
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,448
𝐾𝑆𝑅 = 3,4% (3 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,44± 0,04)
18
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
1
𝑠𝑖𝑛 2 (60 + 32,67)
𝑛𝑝 =
1
𝑠𝑖𝑛 2 32,67
1
𝑠𝑖𝑛 2 (94,67)
𝑛𝑝 =
sin 30
𝑠𝑖𝑛 46,335
𝑛𝑝 =
1
2
𝑛𝑝 = 1,446
2 2
𝛿𝑚 1 1
𝑠𝑖𝑛 ( 2 ) 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑎 + 𝛿 )
∆𝑛𝑝 = √(− ) ( ∆𝑎) + (− 2 2 𝑚 ) (∆𝛿 )2
2 𝑚
𝑎 3 𝑎 2
2 𝑠𝑖𝑛 (2) 2 𝑠𝑖𝑛 (2)
2
32,728)
𝑠𝑖𝑛 ( 1 1
2
2 2 2 𝑐𝑜𝑠 ( 60 + . 32,728) 2
∆𝑛𝑝 = − ( . 0,5) + ( 2 2 ) (0,1302)
60 2 3 60 2
2 𝑠𝑖𝑛 ( ) 2 𝑠𝑖𝑛 ( )
2 2
√( )
2 2
𝑠𝑖𝑛(16,364) 𝑐𝑜𝑠(46,364)
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,016952)
2 𝑠𝑖𝑛(30)2 2 𝑠𝑖𝑛(30)2
0,2817386 2 0,6900744 2
∆𝑛𝑝 = √(− ) (0,111) + ( ) (0,00112896)
1,95241 1,95241
∆𝑛𝑝 = √0,002452425
∆𝑛𝑝 = 0,049522
∆𝑛𝑝
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛𝑝
0,049522
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
1,446
𝐾𝑆𝑅 = 3,4% (3 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (𝑛𝑝 ± ∆𝑛𝑝 ) = (1,44± 0,04)
19
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
2. Panjang gelombang
1.47
1.465 y = 5740.2x + 1.4332
indeks bias
1.46 R² = 0.8752
1.455
1.45 Linear (Y-
1.445 Values)
1.44
0 0.000002 0.000004
0.000006
0.000008
1/lamda kuadrat
Berdasarkan grafik diatas maka didapatkan nilai y=5740,2x+1,4332,sehingga nilai a=5740,2 dan b=1,4332
Diketahui :
√𝑎 𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Jawab: 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = Error = | | 𝑥100%
𝑛𝑝 −𝑏 𝜆𝑟𝑒𝑓
a. Ungu
20
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
𝑎
𝜆𝑢𝑛𝑔𝑢 =√𝑛
𝑝 −𝑏
5740,2
=√1,466−1,4332
=√175006,1
=418,337
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = |
𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%
402− 418,337
=|
402
| 𝑥100%
−16,337
=| 402
| 𝑥100%
=400,1 x100%
=4,1%
b. Biru
𝑎
𝜆𝑏𝑖𝑟𝑢 =√
𝑛𝑝 −𝑏
5740,2
=√
1,464−1,4332
=431,71
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%
472− 432,71
=| 472
| 𝑥100%
=8,5%
c. Hijau
𝑎
𝜆ℎ𝑖𝑗𝑎𝑢 =√𝑛 −𝑏
𝑝
5740,2
=√1,452−1,4332
=552,566
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%
21
Journal XX (XXXX) XXXXXX Author et al
517− 552,566
=| 517
| 𝑥100%
=6,8%
d. Orange
𝑎
𝜆𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 =√𝑛
𝑝 −𝑏
5740,2
=√1,448−1,4332
=622,77
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%
612− 622,77
=| 612
| 𝑥100%
=1,7%
e. Merah
𝑎
𝜆𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ =√𝑛
𝑝 −𝑏
5740,2
=√1,446−1,4332
=669,66
𝜆𝑟𝑒𝑓− 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Error = | 𝜆𝑟𝑒𝑓
| 𝑥100%
642− 669,66
=| 642
| 𝑥100%
=4,1%
22