1.

Pemimpin wanita
Pemimpin dalam suatu organisasi sangatlah diperlukan. Peran pemimpin bukan hanya
menjadi tonggak berjalannya kegiatan namun juga menjadi pemersatu anggota maupun
karyawan yang dinaunginya. Normalnya, menganut pada budaya dan norma yang ada di
Indonesia, pemimpin adalah jabatan seorang lelaki. Akan tetapi, seiring dengan adanya
modernisasi dan emansipasi, wanita dpat pula menjabat sebagai pemimpin dan memiliki
kedudukan yg setara dengan kaum lelaki. Hal tersebut mendapat banyak pertentangan
karena wanita dinilai memiliki kestabilan emosi dan penggunaan logika yg lbh lemah dr
kaum lelaki.
Pendapat saya pribadi adalah saya tidak menentang kepemimpinan kaum wanita juga
tidak menyetujui secara bebas kepemimpinan wanita selama wanita tersebut memiliki syarat
yang pantas untuk jadi pemimpin dan wanita tersebut diperbolehkan menjadi pemimpin oleh
mahromnya. Adapun 2 syarat umum menjadi pemimpin antara lain memiliki kehebatan
intelektual dan profesi. Jdi apabila seseorang (baik laki2 maupun perempuan) memiliki
syarat umum untuk memimpin sebuah organisasi, maka akan menjadi baik jika seseorang
itu memimpin.
Islam sendiri tidak melarang atau bahkan mengharamkan seorang wanita itu menjadi
seorang pemimpin atau turut berpartisipasi dalam persoalan ilmu pengetahuan yang sangat
spesifik atau bahkan turut berpartisipasi pada masalah-masalah legislasi kalu dianggap
bahwa pengalaman dan kompetensi telah terpenuhi oleh wanita itu sendiri. Sebagaimana
telah disebutkan dlm firman Allah Q.S At-Taubah ayat 71 yang mnegatakan bahwa lelaki
dan perempuan adalah penolong bagi sebagian yang lain dan menyuruh mengerjakan amal
ma’ruf

2. Upaya menanggulangi dampak negatif internet bagi pihak ortu, sekolah, msy, dan
pemerintah
a. Pihak orangtua
Pada era modern seperti sekarang ini anak-anak memang perlu diawasi 2x lebih ketat
karena jaman sekarang kejahatan tidak hanya terjadi secara langsung tapi kejahatan juga
bisa terjadi melalui perantara teknologi dan internet, tetapi pengawasan yang over
protektif bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan malah cenderung berkeinginan
untuk memberontak. Salah satu pperan orang tua yang cukup penting dan mendasar dlm
menyikapi dampak negatif internet adalah dengan menerapkan sikap keterbukaan
kepada anaknya. Pada era seperti sekarang kedekatan antar anggota keluarga harus bisa
melebihi kedekatan anak dengan teman”nya karena apabila anak merasa nyaman dengan
keluarganya dia akan senang hati menceitakan apa saja yang terjadi pada lingkungannya,
dengan begitu pihak orangtua bisa dengan mudah memantau anak bahkan tanpa turun
tangan langsung.
Cara kedua masih berkaitan dgn yang pertama, yaitu dengan menanyakan langsung
kondisi anak pada orang” terpercaya yang ada di lingkungannya, sepperti guru di
sekolah. Cara ketiga adalah perlunya mengajarkan ilmu agama supaya anak tau scr
mendasar mengenai hal yang baik dan hal yang buruk dan juga sangat penting untuk
menerapkan ilmu kejujuran dan menerapkan pegertian bahwa berbohong adalah suatu
hal yang salah dan tidak baik
 b. Pihak sekolah
Pihak sekolah bisa membantu mengantisipasi dampak negatif internet dengan cara
mengunci segala akses yang berkaitan dengan kejahatan, seperti akses ke website yang
berbau seks dan kekerasan. Pihak sekolah juga bisa memantau murid-muridnya dari
orangtua masing-masing.
Namun apabila anak muridnya mengalami kejahatan di dunia maya perlu diskusi lebih
lanjut dengan keluarga / orangtua / wali murid yang bersangkutan apakah pihak sekolah
perlu untuk membantu atau tidak.

c. Pihak masyarakat
Pihak masyarakat juga turut berperan aktif dalam menanggulangi dmpak negatif
internet, dengan cara mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya mengenai kejahatan IT
apa saja seringkali terjadi dan masyarakat jug harus tau dan berperan aktif untuk
mencegahnya. Masyarakat berwirausaha dibidang IT diharuskan tidak hanya
memikirkan keuntungan semata dan mengorbankan moral. Sebagai contoh apabila ada
seseorang yang ingin membuka usaha warnet, maka orang tersebut seharusnya
mengunci website-website yang bisa merusak moral bangsa, seperti web pornografi dll

d. Pemerintah
Pemerintah sebagai puncak kepemimpinan memiliki peran yang tidak kalah penting
dibanding 3 pihak diatas. Pemerintah berperan untuk membuat undang-undang baru
mengenai kejahatan IT dan memampatkan undang-undang yang sudah ada. Selain
pembuatan undang-undang juga harus disertai dengan pelaksanaan nyata pada lapangan.
Penerapan ini berfungsi untuk membuat efek jera bagi pelanggar aturan dan agar
penjahat IT tersebut tidak menganggap sepele pemerintahan dan juga apabila sudh ada
korban kejahatan IT pemerintah diwajibkan untuk memantau proses pengobatannya dan
perkembangan kondisi psikologis pasien, juga harus dijaga kerahasiaan indentitas
korban supaya tidak terjadi trauma dalam jangka panjang.

3. Pandangan mengenai sifat anak laki2 yg menyerupai perempuan dan sebaliknya

Menurut saya menggunakan atau menghiasi serta memperindah diri dengan cara
berpenampilan seperti layaknya lawan jenis tidak dibenarkan dalam ajaran agama islam
disebabkan telah menyalahi kodrat manusia dan tidak lagi bersyukur kepada Allah swt atas
kehendak yang diberikan kepadanya.
Ada 2 macam kasus yang umum terjadi berkaitan dgn etika berpenampilan yg tidak
sesuai kodratnya, yaitu yg pertama kasus laki-laki menyerupai perempuan atau sebaliknya
terjadi diakibatkan karena hormon ke laki-lakian lebih dominan di bandingkan hormon
keperempuanan terhadap wanita atau hormone ke wanitaan lebih dominan di bandingkan
hormon ke laki-lakian terhadap pria, hal ini bukanlah suatu dosa jika hal tersebut muncul
dengan alami sebagai hasil ciptaan Allah swt. Untuknya dan jika seseorang yang
mengalaminya mau berusaha mengubah penampilan sesuai dengan kodratnya. Akan tetapi
yang menjadi persoalan dan termasuk dosa ialah kasus kedua mengenai etika
berpenampilan, yaitu orang yang sengaja menyerupai salah satu dari dua jenis ciptaan Allah
swt sebagaiman telah disebutkan dalam hadits Dari Ibnu Abbas ra berkata, bahwasanya
 Rasulullah SAW melaknat mukhannasin (laki-laki yang menyerupai perempuan) dan mutarajjilat
(perempuan yang menyerupai laki-laki)

4. Solusi supaya pemukiman ttp terpenuhi tnp merusak lahan pertanian supaya penyediaan
pangan ttp terjaga
Menurut pendapat saya, salah satu cara terbaik untuk memenuhi pemukiman tanpa
merusak lahan pertanian adalah dengan menggunakan bangunan apartemen atau biasa
disebut rumah susun sebagai tempat tinggal. Penggunaan rumah susun ini harus dibarengi
dengn fasilitas-fasilitas yang memadai, lokasi yang strategis, dan biaya sewa yang relatif
terjangkau, serta harus dibangun dengan syarat ysng memenuhi sebagai kriteria rumah
sehat. Keuntungan dari penggunaan rumah susun ini adalah meminimalisir tempat
pembangunan rumah, sehingga lahan hijau atau lahan pertanian yang ada terjaga dan bahkan
bisa lebih luas
Cara kedua adalah dengan dilakukan pembatasan jumlah kelahiran pada setiap
keluarga. Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia jumlah angka kelahiran penduduk
sangat tinggi. Dengan semakin tingginya jumlah penduduk yang lahir, maka semakin
banyak pula lahan perumahan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, dengan mengurangi jumlah
angka kelahiran akan bisa mengurangi perusakan lahan pertanian juga. Pengurangan angka
kelahiran bisa dengan menggunakan cara umum, yaitu KB
Cara ketiga menurut saya adalah dengan melakukan pemeratan penduduk. Konsep dari
program ini adalah melakukan transmigrasi dr kota yang padat penduduk ke kota yang
jarang penduduk. Tujuannya adalah supaya produktivitas di tiap-tiap kota dan tiap pulau
yang ada di Indonesia bisa optimum. Pemerataan penduduk ini juga harus dibarengi dengan
pembangunan di daerah yang perlu dibangun supaya roda perekonomian Indonesia benar-
benar bisa berjalan seoptimal yang diinginkan.
Cara terakhir yang bisa dilakukan apabila lahan pertanian sudah sangat terbatas adalah
dengn dilakukan penanaman tumbuhan menggunakan teknik hidroponik di tiap-tiap rumah
penduduk. Cara ini sangat praktis dipraktekkan pada area perkotaan (minim lahan hijau)
karena tidak membutuhkan lahan banyak, juga bisa menggunakan media penanaman yang
ada, seperti pasir, kerikil, potongan kayu, sabut kelapa, dan lain lain