RPP Fauziyah 15 Menit
RPP Fauziyah 15 Menit
NIM : 1710111220023
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
1. Kedatangan Islam ke Nusantara.
*Terlampir
E. Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.
2. Pendekatan : Scientific dengan langkah – langkah : mengamati, menanya,
mengekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
G. Kegiatan Pembelajaran
LAMPIRAN 1
1. Penilaian pengetahuan:
Kunci jawaban :
1) Sarjana-sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam
yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau
abad ke-7 H. Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel
bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah
memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel kemudian
didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta (1912). Argumentasinya
didasarkan pada batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijjah
831 H atau 1297 M di Pasai, Aceh.
2) Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) mengatakan bahwa Islam berasal
dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad
pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh
para musafir (kaum pengembara) yang datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum ini
biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya
pengembangan agama Islam.
Soal Skor
1 50
2 50
Skor Maksimal 100
Penilain = skor peroleh x skor maksimal : 100
2. Penilaian Sikap
Sikap sosial
Jumlah
No Nama
Sikap Spiritual Jujur Kerjasama Toleransi Skor
(1-4) (1-4) (1-4) (1-4)
3. Penilaian keterampilan
Penilaian untuk kegiatan mengamati peserta didik pada uji coba kompetensi yang
diberikan.
Jumlah
No Nama Relevansi Kelengkapan Kebahasaan
Skor
(1-4) (1-4) (1-4)
1
Keterangan :
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik mengumpulkan
informasi faktual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap
dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah hasil pengamatan (berupa
informasi) bukan cara mengamati.
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian
kegiatan mengamati.
Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan
informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/Tujuan
Pembelajaran (TP).
Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin
sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.
Kebahasaan menunjukkan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta
yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang
benar dan mudah dipahami).
c. Skor rentang antara 1 - 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat baik
Tindak Lanjut
Remedial :
1. Proses Islamisasi di Nusantara berlangsung sangat lama bahkan sampai kini pun masih
dapat kita lihat. Coba jelaskan tentang hal ini!
Kunci jawaban:
1. Pasai dan Malaka, adalah tempat di mana tongkat estafet Islamisasi dimulai. Pengaruh
Pasai kemudian diwarisi Aceh Darussalam. Sedangkan Johor tidak pernah bisa
melupakan jasa dinasti Palembang yang pernah berjaya dan mengislamkan Malaka.
Peranan para perantau dan penyiar agama Islam dari Minangkabau juga selalu diingat
dalam tradisi Luwu dan Gowa-Tallo. Pada pertengahan abad ke-15, ibu kota Campa,
Wijaya jatuh ke tangan Vietnam yang datang dari utara. Dalam kenangan historis Jawa,
Campa selalu diingat dalam kaitannya dengan Islamisasi. Di bagian lain, Demak telah
berhasil mengislamkan Banjarmasin. Mata rantai proses Islamisasi di Kepulauan
Indonesia masih terus berlangsung. Jaringan kolektif keislaman di Kepulauan Indonesia
inilah nantinya yang mempercepat proses terbentuknya nasionalisme Indonesia.