PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar
digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)
dan rencana penerimaan sampel produk (acception sampling). Pengendalian kualitas
proses dan produk juga dapat dibagi dua golongan menurut jenis datanya, yaitu data
variabel dan data atribut. Data variabel memberikan lebih banyak informasi dari pada
atribut. Namun demikian data variabel tidak dapat digunakan untuk mengetahui
karakteristik kualitas seperti banyaknya kesalahan atau presentase kesalahan suatu proses.
Data variabel dapat menunjukkan seberapa jauh penyimpangan dari standar proses,
sementara data atribut tidak dapat menunjukkan informasi tersebut.
Kenapa diperlukan peningkatan kualitas produk atau jasa? Banyak alasan yang
dapat menjelaskan hal ini, diantaranya adalah dapat meningkatkan daya saing, menarik
konsumen kembali dan memberikan konsumen informasi dan keyakinan terhadap produk
dan jasa serta mengurangi biaya yang terjadi karena konsumen pindah ke merek lainnya.
Disini peran statistika sangat penting, statistika proses kontrol(SPC) sebagai ilmu yang
mempelajari tentang teknik/metode pengendalian kualitas berdasarkan prinsip-prinsip dan
konsep statistik.
B. Rumusan masalah
Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.
C. Tujuan
Untuk mengetahui cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas statistik (Statistical Quality Control) memiliki pengertian
sama dengan Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control). Pengendalian
proses statistik adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menjabarkan penggunaan
teknik-teknik dalam memantau dan meningkatkan performansi untuk menghasilkan
produk yang berkualitas.
Pengendalian kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk
menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang
minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan pabrik. Pada
dasarnya pengendalian kualitas statistic merupakan penggunaan metode statistic untuk
mengumpulkan dan menganalisa data dalam menentukan dan mengawasi kualitas hasil
produk. Tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas
secara sistemik dalam karakteristik kunci produk itu.
91 – 150 10
151 – 280 15
282 – 400 20
401 – 500 25
501 – 1200 35
1201 – 3200 50
3201 – 10000 75
LAMPIRAN
60
50
40
30
20
10
5
0.1
48 49 50 51 52
sampel
49.0
LC L=48.734
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28
Sample
U C L=3.291
3
Sample Range
2
_
R=1.443
1
0 LC L=0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28
Sample
Gambar 3.4 Perbandingan Peta Kendali Xbar-S dan Peta Kendali Xbar – R
Berdasarkan Gambar 3.4 Perbandingan Peta Kendali Xbar-S dan Peta
Kendali Xbar – R terlihat bahwa batas kendali atas dan batas kendali bawah peta
kendali Xbar – R lebih sempit jika dibandingkan dengan peta kendali Xbar-S,
sehingga pada sampel yang kecil akan lebih baik jika menggunakan peta kendali
Xbar – R.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan peta kendali Xbar-S dan peta kendali Xbar–R dapat
disimpulkan bahwa rata-rata panjang keramik dalam setiap subgroup dalam
kondisi in-kontrol atau tidak terjadi cacat produk. Kondisi ini menunjukkan
bahwa produk keramik kayu lantai di CV. Tri Makmur Sentosa dengan variabel
pengamatan panjang keramik sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
oleh perusahaan. Dengan kondisi ini maka dapat di sarankan bahwa batas peta
kendali dari Xbar-S dan peta kendali Xbar – R saat ini bisa digunakan sebagai
batas kendali dalam proses selanjutnya dengan lebih mengutamakan untuk
membuat peta kendali Xbar-R karena batas-batas dari peta kendali Xbar – R
memiliki selang yang lebih sempit.
DAFTAR PUSTAKA
Adityo, Sutrisno. 2013.Studi Kasus Pada Pt. Rapico Busana Permata Indah. Bekasi: UG
Sahiradewi D. P. 185090501111017
Pratiwi Dwi Yanti 185090501111019
Isaac D.H.A. 185090501111030
Henida Ratna Ayu Putri 185090501111033
Reza Panduwaskita 185090507111032