Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

PELATIHAN PENERAPAN MPKP


(MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH
MANADO
TA. 2020
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam
memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui
proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2012).
Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi
keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat.
Profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,
dinilai, dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Keperawatan Indonesia
sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai
profesi. Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal, kemampuan teknis, dan moral. Keperawatan sebagai
pelayanan/asuhan profesional bersifat humanistis, menggunakan pendekatan
holistis, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi pada
kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama. Perawat dituntut untuk
selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar atau rasional dan baik
atau etis (Nursalam, 2011).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Proses registrasi dan legislasi keperawatan mulai
terjadi sejak diakuinya keperawatan sebagai profesi, sejak tumbuhnya pendidikan
tinggi keperawatan (S1 Keperawatan dan Ners), serta sejak berlakunya Undang-
Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Permenkes No. 1239/2001
tentang Registrasi dan Praktek Perawat. Namun pelaksanaan Permenkes No.
1239/2001 tersebut masih perlu mendapatkan persiapan-persiapan yang optimal
oleh profesi keperawatan. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala yang
dihadapi, meliputi: belum ada pengalaman dalam memberikan pengakuan
terhadap praktik keperawatan; belum ada pemahaman tentang wujud dan batasan
dari praktik keperawatan sebagai praktik keperawatan profesional; dan jenis serta
sifat praktik keperawatan profesional yang harus dikembangkan. Menurut Grant
dan Massey (1997) dan Marquis dan Huston (1998), jenis metode pemberian
asuhan keperawatan yang profesional ada 4 metode, yaitu metode fungsional,
metode kasus, metode tim, dan metode primer. Keempat metode tersebut dikenal
dengan Model Praktik Keperawatan Profesional (Nursalam, 2011).
Pengembangan MPKP merupakan upaya banyak negara untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan dan lingkungan kerja perawat. Di berbagai negara,
pengembangan ini mendapat dukungan yang besar dari Departemen Kesehatan
dan dari organisasi profesi (Hoffart dan Woods, 1996; Pearson, 1997).
Pengembangan MPKP juga menjadi strategi berbagai rumah sakit untuk
membuat perawat betah bekerja di suatu rumah sakit yang sering dikenal dengan
istilah magnet hospital. (Scott, Sochalski, dan Aiken, 1999 dikutip oleh Sitorus,
2006). Adapun rumah sakit yang menerapkan pengembangan MPKP di berbagai
negara seperti Professional Practice Home (Iowa Veterans Home, 1967),
Professional Nursing Practice Model (Beth Israel Hospital, 1973), Unit Level
Self Management Model (John Hopkins Hospital, 1981), Nursing Development
Units (Burford Hospital, 1983), Professionally Advanced Care Team Model
(Robert Wood Johnson Hospital, 1987), Shared Governance (St. Luke’s
Hospital, 1988), Transformational Model for the Practice of Professional
Nursing (Shadyside Hospital, 1993), dan Clinical Development Units Nursing
(The Western Sydney Area Health Service, 1996), (Sitorus, 2006). Di negara
Indonesia, Model Praktik Keperawatan Profesional pertama kali dikembangkan
oleh RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM). MPKP FKUI –
RSUPNCM ini dikembangkan oleh Sitorus (1997), pengembangan model
tersebut difasilitasi dengan Surat Keputusan Direktur RSUP Nasional dr.
Cipto Mangunkusumo Nomor : 2093 / TU.K/VII/1996 (Sitorus, 2006).
Rumah sakit RS Tk. II R.W. Mongisidi Manado adalah salah satu rumah sakit
yang menerapkan Model Praktik Keperawatan Professional (MPKP) termasuk di
dalamnya adalah ruangan rawat inap Cendana, Asoka Bougenville, Dahlia, dan
Flamboyan. Jika dilihat dari ketenagaan/sumber daya manusia yang ada, ruangan
rawat inap masuk dalam tingkatan MPKP Pemula. Sistem penugasan di ruangan
inap hampir semua sendiri menggunakan metode Tim dalam pemberian asuhan
keperawatan dengan modifikasi keperawatan fungisional. Struktur organisasi
terdiri dari: Kepala Ruangan, Ketua Tim shift dan Perawat Pelaksana/Perawat
Asosiet, yang menjalankan peran dan fungsi masing – masing berdasarkan tugas
dan tanggung jawab sebagaimana terlampir dalam buku standar model praktik
keperawatan profesional yang ditetapkan oleh Komite Keperawatan Rumah
Sakit. Metode perawatan tim dengan modifikasi keperawatan fungisional di
Ruang inap telah berjalan namun belum optimal. Tingkat keberhasilan metode
perawatan tentunya dipengaruhi oleh kinerja dari perawat yang ada, mulai dari
Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Pelaksana. Sehingga diperlukan kerja
sama yang baik, kekompakan dan saling percaya satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, Model Praktik Keperawatan Profesional benar-benar perlu
terlaksana dengan baik.
Oleh karena itu pelatihan penerapan MPKP ini diselenggarakan selain
sebagai salah satu program kerja mahasiswa profesi Ners STIKES
Muhammadiyah Manado stase menejemen juga sebagai upaya untuk
mempersiapkan rumah sakit untuk menghadapi penilaian akreditasi sesuai
dengan standar SNARS.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan penerapan MPKP, diharapkan dapat
meningkatkan mutu pelayanan (sumber daya manusia) professional yang
memiliki kompetensi yang tinggi dan mempunyai standar pemberi asuhan
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, diharapkan dapat :
a. Perawat mampu memahami penerapan MPKP di ruang rawat inap RS
Tk. II R.W. Mongisidi Manado.
b. Perawat mampu memberikan Feed Back (Umpan balik/masukan) dalam
penerapan MPKP di ruang rawat inap RS Tk. II R.W. Mongisidi
Manado.
C. Tempat dan Waktu Pelatihan
1. Waktu Pelatihan
Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan pada Rabu, 28 Januari 2020, Jam
08.00- Selesai.
2. Tempat Pelatihan
Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan di Ruang Aula Akper Rumkit Tk.
II R.W. Mongisidi Manado.

D. Sasaran Peserta :

Peserta kegiatan penerapan MPKP meliputi Kepala Ruangan, Ketua Tim, dan

Perawat pelaksana Ruang Rawat Inap RS Tk. II R.W. Mongisidi Manado.

Jumlah peserta sebanyak 40 orang.

E. Narasumber
Pemateri pelatihan penerapan MPKP akan diberikan langsung oleh:
1. Hj. Ns. Silvia D.M. Riu, S.Kep. M.Kep
NIRA. 71710417652
2. Ns. Nurseha Djafar, S.Pd., S.Kep., M.Kes,
NIRA. 71710417652
3. Ns. Norman Alfian Talibo, S.Kep. M.Kep
NIRA. 31730464069

F. Panitia Pelaksana
Ketua : Muhammat Fahri Duwila, S.Kep
Wakil Ketua : Aswar Salim Muhayyang, S.Kep
Sekertaris : Wiji Lestari, S.Kep
Bendahara : Astiny Riny Akase, S.Kep
Seksi Acara : Nurhayati Hamzah, S.Kep (Koordinator)
Dwi Fujidianty Riman, S.Kep
Rany Datuela, S.Kep
Fero R. Rumokoy, S.Kep
Seksi Dokumentasi : Riany Pakaya, S.Kep (Koordinator)
Sri Wahyuni Ismail, S.Kep
Adeningsih Kasim, S.Kep
Seksi Konsumsi : Gita A. Rafid, S.Kep (Koordinator)
Iin W. Sading, S.Kep
Vistia M. Mulalinda, S.Kep
Dwi Yulianti, S.Kep
Seksi Perlengkapan : Nofal Mansyur, S.Kep (Koordinator)
Kareka Umamit, S.Kep
Ismoyo Ngofangare, S.Kep
Yulianty Wongkar, S.Kep
Gita Wahyuni, S.Kep

G. Rencana Anggaran
No Barang Anggaran Total
1 Kue 80 x Rp. 1.500 Rp. 120.000
2 Aqua Dos 2 x Rp. 24.000 Rp. 48.000
3 Makanan Dos 50 x Rp. 30.000 Rp. 1.500.000
4 Aqua Botol 5 x Rp 4.000 Rp. 20.000
5 Buku Paket SDKI dan SIKI (Doorprice) 2 x Rp. 70.000 Rp. 140.000
6 Kertas Cover 50 x Rp. 700 Rp. 3.500
7 Baliho (2x1 m) Ro. 100.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 1.931.000

H. Jadwal Kegiatan
Susuan Acara
Waktu
Kegiatan PIC
08.00-08.30 Registrasi Peserta Panitia
08.00-08.30 Pembukaan Panitia
08.30-08.45 Sambutan I Karumkit
08.45-09.00 Sambutan II Ketua STIKES Muhammadiyah
09.00-09.10 Pre Test Panitia
09.10-10.00 Materi I Ns. Norman Alfian Talibo, S.Kep. M.Kep
10.00-10.10 Coffee Break Panitia
10.100-11.00 Materi II Ns. Nurseha Djafar, S.Pd., S.Kep., M.Kes
11.00-12.00 Pelatihan
12.00-12.30 ISHOMA
12.30-13.30 Materi III Hj. Ns. Silvia D.M. Riu, S.Kep. M.Kep
13.30-14.00 Diskusi/ Post Test Panitia
14.00-14.20 Penutupan Panitia
14.20-14.30 Foto Bersama Panitia

I. Penutup
Demikian proposal kegiatan pelatihan ini disusun untuk memberikan
deskripsi gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan, sekaligus sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan ini. Segala sesuatu yang tercantum
merupakan pencapaian minimal dalam hal kuantitas dan kualitas dari kegiatan di
atas.
Atas dasar yang kuat dan komitmen dari pelaksana, didukung oleh
kontribusi dari berbagai pihak, serta dibingkai oleh keyakinan dan keridhoan
Allah SWT, semoga kegiatan ini dapat mencapai tujuan dengan baik.

Manado, 21 Januari 2020


PANITIA PELAKSANA

KETUA PANITIA SEKERTARIS

Muhammat Fahri Duwila, S.Kep Wiji Lestari, S.Kep

MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI
PROFESI NERS

Ns. Hj. Silvia D. Mayasari Riu, S.Kep, M.Kep


NIDN.0905098601

Anda mungkin juga menyukai