Anda di halaman 1dari 4

11

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan mulai 23 Februari sampai dengan 11 Maret 2011.
Sampel susu diambil di peternakan pemasok susu untuk pabrik keju. Pengujian
Mikrobiologi dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pengambilan dan Jumlah Sampel


Sampel susu diambil di tempat penampungan yang berasal dari 6 peternakan
pemasok susu untuk pabrik keju dengan jumlah yang berbeda-beda dari setiap
peternakan. Sampel diambil dari pemerahan pagi dan sore. Peternakan 1
sebanyak 4 sampel, peternakan 2, 6 sampel, peternakan 3, 8 sampel, peternakan 4,
4 sampel, peternakan 5, 12 sampel, dan peternakan 6, 1 sampel. Jumlah
keseluruhan sampel yang diperiksa sebanyak 35 sampel. Volume sampel minimal
500 ml. Setiap sampel dimasukkan ke dalam kantong plastik steril, kemudian
kantong plastik diberi label dan disimpan dalam cool box berisi es.

Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel susu sapi, plate
count agar (Acumedia 7157A), Vogel Johnson agar (Oxoid CM0641), violet red
bile agar (M049S Himedia), buffered pepton water (BPW) 0.1% (Pronadisa Cat.
1402.00), dan alkohol 70%.
Alat yang digunakan adalah kantong plastik sampel steril, cool box, cawan
petri (Normax, diameter 10 cm), tabung reaksi (Iwaki Pyrex volume 15 ml),
sumbat tabung reaksi, pipet volumetrik ukuran 1 ml, 2 ml, 5 ml, dan 10 ml (Iwaki
Pyrex), kertas label, spidol marker, tissue, kain lap, gunting steril, pengocok
tabung (Vortex mixer VM-1000), pembakar bunsen, inkubator (Memmert INB
500), dan counter untuk menghitung koloni.
12

Pengujian Jumlah Total Mikroorganimse


Pengujian jumlah total mikroorganisme menggunakan metode hitungan
cawan dengan cara tuang (pour plate method). Sebanyak 1 ml sampel
dipindahkan dari 100 ke dalam larutan 9 ml BPW 0.1% untuk didapatkan
pengenceran 10-1. Dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, dan
10-5. Pengujian ini dimulai dari pengenceran 10 -3 sampai 10-5. Selanjutnya
dimasukkan sebanyak 1 ml suspensi dari setiap pengenceran ke dalam cawan
Petri, kemudian dituang 10 ml sampai dengan 15 ml plate count agar yang sudah
didinginkan hingga suhu 45 °C pada masing-masing cawan. Suspensi dan plate
count agar dihomogenkan dengan cara cawan diputar ke depan dan ke belakang
atau membentuk angka delapan dan didiamkan sampai memadat. Kemudian
diinkubasikan pada suhu 37 ºC selama 24 jam dengan posisi terbalik.
Cawan Petri yang mengandung jumlah koloni 25 sampai dengan 250 dipilih
untuk penghitungan koloni. Penghitungan koloni dilanjutkan pada cawan Petri
dengan pengenceran yang lebih tinggi bila pada cawan Petri dengan pengenceran
terendah berisi < 25 koloni dan atau > 250 koloni. Namun, jika seluruh cawan
Petri memiliki jumlah kurang dari 25, dicatat jumlah sebenarnya dari tingkat
pengenceran terkecil. Semua koloni yang tumbuh dihitung dalam setiap cawan
Petri. Rumus perhitungan jumlah total mikroorganisme:

Jumlah total mikroorganisme (cfu/ml) = jumlah koloni x faktor pengenceran *

*
Faktor pengenceran =

Pengujian Koliform
Pengujian koliform menggunakan metode hitungan cawan dengan cara
tuang (pour plate method). Sebanyak 1 ml sampel dari 100 dipindahkan ke dalam
larutan 9 ml BPW 0.1% untuk didapatkan pengenceran 10 -1. Dengan cara yang
sama dibuat pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4. Pengujian ini dimulai dari
pengenceran 10-2 sampai 10-4. Selanjutnya dimasukkan sebanyak 1 ml suspensi
dari setiap pengenceran ke dalam cawan Petri, kemudian dituang 10 ml sampai
13

dengan 15 ml agar violet red bile. Suspensi dan agar violet red bile
dihomogenkan dengan cara cawan diputar ke depan dan ke belakang atau
membentuk angka delapan dan didiamkan sampai memadat. Setelah agar violet
red bile memadat, dituang lagi 3-4 ml agar violet red bile cair 45 ºC-48 ºC
(overlay) di atas permukaan agar yang telah memadat sebelumnya dan dibiarkan
memadat kembali. Kemudian diinkubasikan pada suhu 37 ºC selama 24 jam
sampai dengan 48 jam pada posisi terbalik.
Cawan Petri yang mengandung jumlah koloni 25 sampai dengan 250 dipilih
untuk penghitungan koloni. Penghitungan koloni dilanjutkan pada cawan Petri
dengan pengenceran yang lebih tinggi bila pada cawan Petri dengan pengenceran
terendah berisi < 25 koloni dan atau > 250 koloni. Namun, jika seluruh cawan
Petri memiliki jumlah kurang dari 25, dicatat jumlah sebenarnya dari tingkat
pengenceran terkecil. Koloni berwarna merah keunguan dikelilingi oleh zona
merah dengan diameter koloni 0.5 mm. Semua koloni yang tumbuh dihitung
dalam setiap cawan Petri. Rumus perhitungan jumlah mikroba sama seperti
rumus perhitungan pengujian jumlah total mikroorganisme.

Pengujian Staphylococcus aureus


Pengujian Staphylococcus aureus menggunakan metode hitungan cawan
dengan cara tuang (pour plate method). Sebanyak 1 ml sampel dipindahkan dari
100 ke dalam larutan 9 ml BPW 0.1% untuk didapatkan pengenceran 10 -1.
Dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4. Pengujian ini
dimulai dari pengenceran 10-2 sampai 10-4. Selanjutnya dimasukkan sebanyak 1
ml suspensi dari setiap pengenceran ke dalam cawan Petri, kemudian dituang 10
ml sampai dengan 15 ml Vogel Johnson agar. Suspensi dan Vogel Johnson agar
dihomogenkan dengan cara cawan diputar ke depan dan ke belakang atau
membentuk angka delapan dan didiamkan sampai memadat. Kemudian
diinkubasikan pada suhu 37 ºC selama 24 jam sampai dengan 48 jam pada posisi
terbalik.
Cawan Petri yang mengandung jumlah koloni 25 sampai dengan 250 dipilih
untuk penghitungan koloni. Penghitungan koloni dilanjutkan pada cawan Petri
dengan pengenceran yang lebih tinggi bila pada cawan Petri dengan pengenceran
14

terendah berisi < 25 koloni dan atau > 250 koloni. Namun, jika seluruh cawan
Petri memiliki jumlah kurang dari 25, dicatat jumlah sebenarnya dari tingkat
pengenceran terkecil. Koloni Staphylococcus aureus pada Vogel Johnson agar
mempunyai ciri khas bundar, licin dan halus, konveks, diameter 2 mm sampai
dengan 3 mm, berwarna abu-abu sampai hitam pekat, dikelilingi zona opak,
dengan atau tanpa zona luar yang terang (clear zone). Tepi koloni putih dan
dikelilingi daerah yang terang. Konsistensi koloni seperti mentega atau lemak
jika disentuh oleh ose. Galur non-lipolitik memiliki sifat koloni sama seperti di
atas, tetapi tidak dikelilingi zona opak dan zona luar yang terang. Semua koloni
yang tumbuh dihitung dalam setiap cawan Petri. Rumus perhitungan jumlah
mikroba sama seperti rumus perhitungan pengujian jumlah total mikroorganisme.

Analisis Data
Hasil pengujian laboratorium terhadap uji jumlah total mikroorganisme,
koliform, dan Staphylococcus aureus yang berupa data kualitatif dianalisis secara
deskriptif.

Anda mungkin juga menyukai