Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN

TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN PHBS

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran akan pentingnya kesehatan,
perilaku tersebut merupakan hasil pembelajaran yang menjadikan individu, keluarga, atau masyarakat
mampu mandiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. PHBS dalam
lingkungan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.

MANFAAT PHBS RUMAH TANGGA

Keberhasilan penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari memberikan manfaat kepada setiap lapisan
masyarakat, dimulai dari rumah tangga itu sendiri samapi dengan pihak pemerintahan. Manfaat tersebut
anatara lain:

Bagi Rumah Tangga:

Setiapanggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit

Anak tumbuh sehat dan cerdas

Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat

Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga, pendidikan dan
modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga

Bagi Masyarakat:

Manyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat

Masyarakat mampu mencegah dan menaggulangi masalah-masalah kesehatan

Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti


posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok
pemakai air, ambulans desa, dan lain-lain

Bagi Pemerintah Kabupaten:


Peningkatan prosentase Rumah Tangga Sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah
Kabupaten/Kota yang baik

Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan dapat dialihkan untuk
pengembangan lingkungan yang sehat dan penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata,
bermutu, dan terjangkau

Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pengembangan PHBS di
Rumah Tangga.

INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA

Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan
masih ada beberapa masyarakat yang bersalin dengan tenaga non medis, seperti dukun bayi. Selain tidak
aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi dikhawatirkan berisiko besar
dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi

Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.

Menimbang Balita Setiap Bulan

Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita setiap
bulan. Penimbangan dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5
tahun. Setelah dilakukan penimbangan, dilakukan pencatatan hasil penimbangan di buku KMS (Kartu
Menuju Sehat). Berdasarkan KMS tersebut dapat diketahui perkembangan dari Balita.

Menggunakan Air Bersih

Penggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan
air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit.

Air minum yang layak dikonsumsi tidak hanya air yang bebas bakteri dan virus, melainkan lebih dari itu.
Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS
(Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air adalah:
zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan chlorine.
Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang
dengan cara direbus. Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS <100.
Pada dasarnya kategori air menurut TDS terbagi menjadi 4:

100 ppm : bukan air minum

10 - 100 ppm : air minum

1 - 10 ppm : air murni

0 ppm : air organik

Batas TDS air yang bisa diminum adalah di bawah 100 ppm. Mineral yang baik bagi tubuh manusia
adalah mineral organik yang berasal dari sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air
disebut mineral non-organik atau mineral dari benda mati yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh. Bila
terlalu banyak mineral non-organik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring berjalannya
waktu akan mengalami pengendap di dalam tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian tubuh

Air minum dagang yang baik ada dua macam, yaitu air minum bermineral dan demineral. Air minum
bermineral bisa berasal dari air bakunya (biasanya Air tanah) ditambahkan zat yang diinginkan, berupa
mineral, logam, ion negatif ataupun ion positif. Air seperti ini biasa disebut Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK), Sedangkan air minum Demineral yaitu produk olahan air baku (Air Tanah / Air Laut) yang
diminalisir zat-zat dalam air baku. Jenis air ini didapatkan dari cara pengolahan secara destilasi,
deionisasi, reverse osmosis dan proses setara. Air seperti inilah yang dihasilkan dari air minum isi ulang.

Bahan yang digunakan untuk air minum harus memenuhi standar kualitas yang telah diterapkan oleh
Departemen Kesehatan (Depkes), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau Kementrian Lingkungan
Hidup (KLH). Kualitas air minum yang kita minum, harus diukur dari 3 (tiga) aspek , yaitu:

fisik, aspek Fisik, bahan air minum tidak boleh berwarna, berbau, berasa, dan keruh.

kimiawi, aspek Kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung unsur-unsur berbahaya dan beracun
seperti halnya unsur-unsur logam berat (Hg, Ni, Pb, Zn, Ag, dll) juga zat-zat beracun antara lain senyawa
hidrokarbon, dan deterjen. Selain itu unsur-unsur kimia lainnya pun tidak boleh melebihi ambang batas
yang telah ditentukan.

Biologis, aspek Biologis, air minum tidak boleh mengandung mikroba khususnya bakteri koli.

Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.

Persyaratan Fisika Air

Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:


Jernih atau tidak keruh

Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan
koloid maka air semakin keruh.

Tidak berwarna

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan
lain yang berbahaya bagi kesehatan.

Rasanya tawar

Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air
tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan
rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.

Tidak berbau

Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.

Temperatur normal

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada
saluran atau pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro
organisme.

Tidak mengandung zat padatan

Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.

Persyaratan Kimia

Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.

pH (derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang
larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan
tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu
kesehatan.

Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan nonkarbonat (permanen).
Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan
memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium
disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l
dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat
menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat
menyebabkan rasa mual.

Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air,
serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang
merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal
yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l

Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu
0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila
dikonsumsi.

Zat organik

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi
lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan

Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat
merebus air (panci atau ketel) selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan
dengan penanganan dan pengolahan air bekas.

Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari
NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari
kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi
Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine
yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan
untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa
asin dan korosi pada pipa air.

Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap standar
kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur
yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan anak.

Persyaratan mikrobiologis

Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:

Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera
dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.

Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton coliform, Cladocera dan
lain-lain. (Sujudi,1995)

Mencuci tangan pakai sabun

Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan
kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cuci tangan setiap kali
sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan
hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.

Proses mencuci tangan yang baik adalah membasuh kedua tangan di bawah air mengalir, memakai sabun
digosok mulai dari punggung, telapak sampai kuku-kuku jari tangan. Langkah-langkah yang benar dalam
mencuci tangan yang baik dan benar ada tujuh, meliputi:

Membasuh kedua tangan dibawah air mengalir, menggunakan sabun kemudian membersihkan kedua
telapak tangan dengan menggosok - gosok.

Membersihkan punggung- punggung tangan.

Membersihkan sela- sela jari.

Membersihkan kuku jari.

Membersihkan kedua ibu jari.

Membersihkan ujung- ujung kuku.

Membersihkan sampai pergelangan tangan.


Membiasakan mencuci tangan sebelum atau sesudah melakukan aktifitas yang berubungan dengan
kesehatan banyak hal menguntungkan yang diperoleh, diantaranya terhindar dari berbagai macam
penyakit misalnya diare. Diare dapat terjadi karena dari tangan yang kurang bersih setelah memegang
benda-benda kemudian langsung memegang makanan lalu makanan yang masuk mengganggu sistem
pencernaan dan mengakibatkan diare.

Gunakan Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Terdapat beberapa
syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah
oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air,
tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Memberantas jentik

Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga dilakukan seminggu sekali. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas
bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, penampungan air lainnya. Selain itu, juga
dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara Gerakan 3M plus. Gerakan 3M dilakukan
untuk memberantas nyamuk demam berdarah, yaitu :

Menguras bak mandi, vas dan tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali. Menabur bubuk abete
atau altosid pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras.

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, atau memelihara ikan di tempat-tempat penampungan
air.

Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Pencegahan yang penting dan tambahan dari gerakan 3M adalah dengan:

Perilaku hidup bersih: gerakan 3 M di atas sebenarnya bagian dari ini, dan tentu perilaku hidup bersih ini
masih banyak yang bisa kita lakukan, baik untuk diri sendiri, rumah maupun lingkungan

Pemberian makanan bergizi: adalah kunci untuk memperkuat pertahanan tubuh agar lebih kuat
terhadap infeksi virus atau kuman penyebab penyakit.
Memperbaiki kesehatan lingkungan, penyemprotan (fogging, perbaikan saluran air, tempat sampah
umum, dll adalah bagian dari ini).

Makan buah dan sayur setiap hari

Konsumsi sayur dan buah secara seimbang dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam
vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.

Melakukan aktifitas fisik setiap hari

Aktifitas fisik, kegiatan yang mengeluarkan tenaga sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari, aktifitas fisik
yang diharapkan adalah olahraga. Olahraga merupakan salah satu cara yang sederhana untuk mencegah
sekaligus menyembuhkan penyakit baik bagi orang yang menderita penyakit seperti jantung ataupun
bukan.

Jenis latihan yang baik dilakukan adalah latihan aerobic, seperti senam, jalan, lari, naik sepeda,
melakukan pekerjaan rumah tangga dan sebagainya. Namun demikian setiap olahraga memerlukan
format atau aturan. Sebelum latihan diawali dengan pemanasan dan diakhirai dengan pendinginan.
Untuk penyakit jantung dengan berolahraga 30 menit tiap hari dapat memperbaiki kesehatan jantung
dan memberi manfaat efektif bagi kesehatan. Menurut Depkes RI Nomor 131 Tahun 1962, Olahraga
mempunyai arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi segala usaha untuk mendorong, membangkitkan,
mengembangkan dan membina kekuatan jasmani dan rohani manusia.

Menurut penelitian idealnya frekuensi latihan dilakukan minimal 3 kali seminggu pada hari yang
bergantian, artinya selang sehari. Hal ini dikarenakan bahwa tubuh memerlukan pemulihan selesai
berolahaga sehingga otot dan persendian diberi kesempatan untuk memulihkan diri. Jenis aktifitas fisik
lain yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian,
dan lain-lainnya.

Tidak merokok di dalam rumah

Terdapat 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). Jika
ada anggota keluarga yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam rumah, asap yang dihasilkan dari
rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, melainkan juga orang-orang disekitarnya (perokok
pasif) yang berefek buruk bagi kesehatan. Rumah sebagai tempat berlindung bagi keluarga, termasuk
dari asap rokok. Oleh karena itu, perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas dari
kepulan asap rokok.

Penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga, bergantung dari kesadaran dan peran aktif masyarakat
di lingkungan tempat tinggalnya. Sebab, upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan mendukung
pola perilaku kehidupan masyarakat yang sehat secara berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai