Anda di halaman 1dari 14

DMDI

DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA


https://seruanmasjid.com

MENYIKAPI PEMIMPIN
DIKTATOR

KHUTBAH PERTAMA


‫ده‬ُ‫م‬
َْ‫نح‬َ ,َ‫ّلِل‬
ََّ ‫د‬َ‫م‬
َْ ْ َّ
‫الح‬ ‫إن‬
,ُ‫َر‬
‫ُه‬ ‫َغ‬
‫ْف‬ ََ
‫نسْت‬ ‫ و‬,ُ ‫ُه‬
‫َين‬‫َع‬ ََ
‫نسْت‬‫و‬
‫ْ شُر‬
‫ُور‬
َ ‫َن‬‫َاّلِلَ م‬ ُ ‫نع‬
َّ ‫ُوذ ب‬ ََ
‫و‬
‫َاتَ‬ ‫َا‪ ,‬و‬
‫َسَيَئ‬ ‫ُس‬
‫َن‬ ‫َْ‬
‫نف‬ ‫أ‬
‫َا‬
‫لن‬‫َاَ‬ ‫َع‬
‫ْم‬ ‫أ‬
‫َّ‬
‫َل‬ ‫َالَ ُ‬
‫مض‬ ‫َّ‬
‫اّلِلُ ف‬ ‫َ‬
‫َه‬‫هد‬
‫يْ‬‫ْ َ‬
‫من‬‫َ‬
‫َيَ‬ ‫َالَ ه‬
‫َاد‬ ‫ْ ف‬‫َل‬‫ْل‬
‫يض‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫من‬‫ََ‬ ‫َله‬
‫ُ‪ ,‬و‬
‫ُ‪,‬‬‫َله‬
‫َالَّ هللاُ‬ ‫ََله‬
‫َ ا‬ ‫َن‬
‫ْ الَ ا‬ ‫هُ‬
‫د أ‬ ‫َشَْ‬
‫أ‬
‫ََ‬
‫ة‬ ‫ُ‪ ،‬شَه‬
‫َاد‬ ‫َ َله‬ ‫َْ‬
‫يك‬ ‫ه َالشَر‬
‫دُ‬‫َْ‬
‫َح‬‫و‬
‫َام‬
‫ًا‬ ‫مق‬‫ٌ َّ‬
‫ْر‬‫َي‬‫َ خ‬ ‫ْ ُ‬
‫هو‬ ‫من‬‫َ‬
‫ًَّ‬
‫يا‪.‬‬ ‫ند‬‫ُ َ‬ ‫َح‬
‫ْسَن‬ ‫َأ‬‫و‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫هد أن سَيَدنا‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َأشَ‬ ‫و‬
‫ه‬ ‫َسُوُ‬
‫ْلُ‬ ‫َر‬‫ه و‬
‫دُ‬‫ُْ‬
‫َب‬ ‫مً‬
‫دا ع‬ ‫ََّ‬
‫مح‬
‫م‬
‫َ‬‫َ‬‫ر‬ ‫ا‬‫َ‬‫َك‬
‫م‬ ‫ْ‬
‫َال‬‫ب‬ ‫ُ‬
‫ف‬‫َ‬‫ص‬‫َّ‬
‫ُت‬‫م‬ ‫ْ‬
‫ال‬
‫ًّا‪.‬‬
‫َبَي‬
‫َص‬‫ًا و‬ ‫َار‬ ‫َب‬
‫ك‬
‫لى‬‫ََ‬
‫ْ ع‬‫َم‬
‫َسَل‬
‫َ و‬
‫َل‬‫َص‬‫َّ ف‬
‫ُم‬ ‫َ َّ‬
‫لله‬ ‫ا‬
‫َ‬
‫َق‬‫َاد‬‫َ ص‬
‫َان‬‫ٍ ك‬
‫مد‬‫ََّ‬
‫مح‬‫نا ُ‬‫ََ‬‫سَيَد‬
‫ْالً‬ ‫َ ر‬
‫َسُو‬ ‫َان‬‫َك‬‫َ و‬
‫ْد‬‫َع‬ ‫ْ‬
‫الو‬
‫َ‬
‫ْبَه‬‫َح‬
‫َص‬‫َ و‬ ‫له‬‫لى آَ‬ ‫ََ‬
‫َع‬‫ًّا‪ ،‬و‬
‫نبَي‬‫َ‬
‫هم‬
‫ْ‬ ‫َسْالََ‬
‫مُ‬ ‫َ إ‬‫ْن‬‫ُو‬
‫َن‬‫ْس‬
‫يح‬‫َ ُ‬
‫ين‬‫َْ‬ ‫َّ‬
‫الذ‬
‫ًا‬
‫ْئ‬‫ْا شَي‬
‫لو‬‫َُ‬
‫ْع‬ ‫ْ َ‬
‫يف‬ ‫وَ‬
‫َلم‬
‫يا‪،‬‬ ‫َر‬
‫ًَّ‬ ‫ف‬
‫َا‬ ‫ُّ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ْد‪ ،‬فيا أيه‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫أما بع‬‫َ‬

‫ُم‬
‫ُ هللاُ‪،‬‬ ‫مك‬ ‫َ ر‬
‫َحََ‬ ‫ْن‬ ‫َر‬
‫ُو‬ ‫َاض‬ ‫ْ‬
‫الح‬
‫ُم‬
ْ ََّ
‫ياك‬ ‫َإ‬‫و‬ ‫ي‬
ْ َ
‫س‬ ْ
‫ف‬ َ
‫ن‬ ‫ي‬
ْ َ
‫ن‬ْ‫ي‬َ
‫ص‬ ‫و‬
ْ ُ
‫ا‬
َ
‫َاز‬ ‫ف‬ َْ
‫د‬ ‫َق‬‫ ف‬،َ‫َى هللا‬‫ْو‬‫َق‬‫َت‬‫ب‬
َ
‫ْن‬ ‫َّق‬
‫ُو‬ ‫ُت‬ ْ
‫الم‬.
َ ‫تع‬
: ‫َالى‬ ‫َقال‬
َ ُ‫َ هللا‬

‫َّى‬
‫َت‬ ‫ُون‬
‫َ ح‬ ‫َن‬‫ْم‬
‫يؤ‬ُ ‫َكَ َال‬
‫َب‬ ‫ََال و‬
‫َر‬ ‫ف‬
َ ‫َا شَج‬
‫َر‬ ‫َيم‬ ‫َ ف‬‫ُوك‬‫َم‬‫َك‬
‫يح‬ُ
‫َي‬
‫دوا ف‬َُ‫يج‬َ ‫َّ َال‬
‫ثم‬ ُ ْ
‫هم‬َُ
‫ْن‬ َ
‫بي‬
َ
‫ْت‬ ‫ما َقض‬
‫َي‬ ََّ
‫ًا م‬‫َج‬ ‫َر‬
‫ْ ح‬ ‫َه‬
‫َم‬ ‫ُس‬
‫نف‬َْ
‫أ‬
‫َيم‬
‫ًا‬ َ ‫ُوا‬
‫تسْل‬ ‫َم‬
‫ُسَل‬
‫َي‬
‫و‬
Demi Tuhanmu, sekali-kali mereka tidaklah beriman hingga mereka
menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim (pemutus perkara) dalam
segala permasalahan yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa sempit di dalam diri mereka, dan mereka pun pasrah dengan
sepenuhnya, atas apa saja yang kamu putuskan (QS an-Nisa’ [4]: 65).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Alhamdulillah, kita masih bisa melaksanakan kewajiban kita sebagai
seorang Muslim di tempat yang mulia ini, masjid Allah. Di hari yang
mulia, hari Jumat. Bersama orang-orang yang mulia, orang-orang yang
bertakwa. Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada
junjungan alam habibana wa maulana Rasulullah Muhammad SAW
Yang pertama dan paling utama, marilah kita terus meningkatkan takwa
kita kepada Allah. Takwa yang diwujudkan dengan ketaatan kepada
Allah. Menjalankan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh
larangan-Nya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Orang yang bertakwa pasti tidak nyaman bila dirinya diatur dengan
aturan yang tidak sesuai dengan ketakwaannya. Terlebih lagi bila aturan
yang dibuat itu hanya menguntungkan sebagian kecil orang, yakni para
pengusaha dan elit kekuasaan. Karena pada dasarnya manusia secara
fitrah menginginkan keadilan. Bagaimana mungkin keadilan akan lahir
bila aturan hidup dibuat demi kepentingan segelintir orang?

Tapi nyatanya, kondisi yang seperti ini terjadi dan ada di hadapan mata
kita. Sebagai contoh, Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta
Lapangan Kerja (Cilaka) yang diduga melahirkan diktator baru di negeri
ini. Mengapa? Karena memberikan kewenangan yang terlalu luas kepada
Presiden. Di antaranya, untuk mengubah UU hanya melalui Peraturan
Pemerintah. Setelah ketahuan oleh publik, pasal tentang kewenangan
Presiden tersebut diklaim hanya ‘salah ketik’.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Tidakkah kita mengambil pelajaran dari proses ini? Sungguh, hal seperti
ini terjadi sebagai dampak penerapan sistem demokrasi. Sistem ini
memungkinan sekelompok orang saja yang sebenarnya menentukan arah
negeri ini sesuai dengan kepentingan mereka sendiri. Sistem yang berasal
dari Yunani kuno ini tidak akan melahirkan keadilan, apalagi
kesejahteraan bagi umat. Anehnya, justru sistem ini yang dipuja-puja.
Empat belas abad yang lalu, baginda Nabi SAW telah mengabarkan akan
lahirnya kediktatoran di tengah-tengah umat. Beliau bersabda:

‫َا‬
‫ْ م‬ ‫ُم‬
‫َيك‬‫ة ف‬َُّ
‫ُو‬ ‫ُّب‬
‫ُ الن‬ ‫ُون‬
‫تك‬َ
َّ
‫ثم‬ ُ َ‫ُون‬
‫تك‬َ ْ ‫َن‬ َّ ‫ء‬
‫اّلِلُ أ‬ َ‫شَا‬
ْ
‫ء أن‬َ َ‫َا شَا‬‫َذ‬ ‫َا إ‬ ‫َع‬
‫ُه‬ ‫ْف‬
‫ير‬َ
ٌَ
‫ة‬ ‫ُ خََالف‬ ‫ُون‬ َ َّ
‫تك‬ ‫ثم‬ ُ ‫َا‬ ‫َع‬
‫َه‬ ‫ْف‬
‫ير‬َ
‫َّة‬
َ ‫ُو‬‫ُّب‬
‫َاجَ الن‬ ‫ْه‬
‫َن‬‫لى م‬ََ‫ع‬
‫َن‬
‫ْ‬ ‫ء َّ‬
‫اّلِلُ أ‬ ‫َا شَاَ‬‫ُ م‬ ‫ُون‬ ‫َت‬
‫َك‬ ‫ف‬
‫َا‬‫َذ‬
‫َا إ‬ ‫َع‬
‫ُه‬ ‫ْف‬
‫ير‬‫َّ َ‬
‫ثم‬ ‫َ ُ‬
‫ُون‬‫تك‬‫َ‬
‫َّ‬ ‫ُ‬
‫َا ثم‬ ‫َه‬ ‫َ‬
‫ْفع‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ء َّ‬
‫اّلِلُ أن ير‬ ‫شَاَ‬
‫ُ‬
‫ُون‬ ‫َي‬
‫َك‬ ‫ًّا ف‬
‫َاض‬‫لكًا ع‬ ‫مْ‬
‫ُ ُ‬‫ُون‬
‫تك‬‫َ‬
‫َّ‬
‫ثم‬ ‫َ ُ‬ ‫ُون‬ ‫ْ َ‬
‫يك‬ ‫َن‬ ‫ء َّ‬
‫اّلِلُ أ‬ ‫َا شَاَ‬‫م‬
‫َن‬
‫ْ‬ ‫َا شَاَ‬
‫ء أ‬ ‫َذ‬ ‫َا إ‬
‫ُه‬‫َع‬‫ْف‬ ‫َ‬
‫ير‬
‫لكًا‬‫مْ‬
‫ُ ُ‬
‫ُون‬ ‫َّ َ‬
‫تك‬ ‫ثم‬ ‫َا ُ‬
‫َه‬‫َع‬‫ْف‬ ‫َ‬
‫ير‬
‫َا شَاَ‬
‫ء‬ ‫ُ م‬ ‫َك‬
‫ُون‬ ‫ً ف‬
‫َت‬ ‫ية‬‫ََّ‬
‫ْر‬‫َب‬
‫ج‬
‫َا‬ ‫َع‬
‫ُه‬ ‫ْف‬
‫ير‬‫َّ َ‬
‫ثم‬‫ُ‬ ‫َ‬
‫ُون‬ ‫ْ َ‬
‫تك‬ ‫َن‬ ‫َّ‬
‫اّلِلُ أ‬
‫َّ‬
‫ثم‬ ‫َا ُ‬‫َه‬‫َع‬
‫ْف‬‫ير‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ء أن‬ ‫َا شَاَ‬‫َذ‬ ‫إ‬
‫َاج‬
َ ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ى‬ َ
‫ل‬َ‫ع‬ ً
‫ة‬ َ
‫ف‬ َ
‫ال‬َ
‫خ‬ ُ
‫ن‬ ‫و‬ُ‫ك‬ َ
‫ت‬
‫َّ سَكَت‬
َ ‫ثم‬ ُ َ ‫َّة‬
‫ُو‬ ‫ُّب‬
‫الن‬
Masa Kenabian ada di tengah-tengah kalian. Masa itu akan tetap ada
selama Allah berkehendak. Kemudian Allah mengangkat masa itu jika Dia
berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada masa Khilafah 'ala minhaj
an-nubuwwah. Masa itu akan tetap ada selama Allah berkehendak.
Kemudian Allah mengangkat masa itu jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Lalu akan ada masa kekuasaan ‘yang menggigit’. Masa
itu akan tetap ada selama Allah berkehendak. Kemudian Allah
mengangkat masa itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan
ada masa kekuasaan (diktator). Masa itu akan tetap ada selama Allah
berkehendak. Kemudian Allah mengangkat masa itu jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Lalu akan ada lagi masa Khilafah 'ala minhaj an-
nubuwwah.” Kemudian Nabi SAW diam (HR Ahmad).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Berkaitan dengan kepemimpinan diktator (al-mulk al-jabri) dalam hadis


tersebut, Syaikh Hisam al-Badrani menjelaskan bahwa kepemimpinan
diktator bermakna kepemimpinan yang menegakkan hukum-hukum
kufur di negeri-negeri kaum Muslim. Ini didasarkan pada pengertian nas-
nas syariah mengenai definisi al-mulk al-jabri (Al-Badrani, An-Nizham as-
Siyasi Ba’da Hadm al-Khilafah, hlm. 38).
Lalu, apa ciri-ciri penguasa diktator? Banyak hadis Nabi SAW menjelaskan
hal itu. Pertama, tidak mempunyai kapabilitas untuk memimpin
masyarakat banyak. Pemimpin seperti ini oleh Nabi SAW disebut dengan
ruwaybidhah. Pemimpin seperti ini dapat menjungkirbalikkan segala nilai
dan tatanan: orang jujur dikatakan pembohong, pembohong dikatakan
orang jujur; pengkhianat dipercaya, orang yang bisa dipercaya malah
dianggap pengkhianat (HR Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, hadis nomor
4036).
Kedua, tidak mengikuti petunjuk dan Sunnah Rasulullah SAW. Faktanya,
pada zaman modern ini, yang dijalankan oleh pemimpin diktator
bukanlah syariah Islam (Sunnah Rasulullah SAW), melainkan sistem
demokrasi-sekuler yang berasal dari kaum kafir Barat (Yahudi dan
Nasrani). Kepemimpinan seperti ini disebut oleh Nabi SAW dengan istilah
imarah as-sufaha’ (kepemimpinan orang-orang bodoh). Siapa saja yang
mengikuti kepemimpinan orang-orang bodoh ini, kelak di akhirat tidak
akan diakui Nabi SAW sebagai umatnya dan tidak akan dibolehkan
menjumpai beliau di telaganya (HR Ahmad, Al-Musnad, 3/111, hadis
nomor 14.481).
Ketiga, bertindak kejam dan biadab, bahkan tidak segan membunuh
rakyatnya sendiri jika mereka tidak mau tunduk kepada dirinya.
Pemimpin seperti ini, dalam sebagian atsar dari para Sahabat, disebut
dengan imarah ash-shibyaan (kepemimpinan kanak-kanak), yakni
kepemimpinan dari orang-orang yang belum sempurna akalnya
sebagaimana halnya anak-anak (HR Ibnu Abi Syaibah, Al-Mushannaf,
hadis nomor 37546).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Muncul pertanyaan, bagaimana kita umat Islam menyikapinya?
Pertama, menjauhkan diri dari mereka (HR Muslim, hadis nomor 1847).
Kedua, tidak mendengar dan menaati mereka. Nabi SAW bersabda:

‫م‬
َ َ
‫ل‬ْ‫المس‬ َ
‫ء‬ْ‫ر‬ ‫لم‬ ْ
‫ا‬ ‫ى‬ َ
‫ل‬َ
‫ع‬
‫َا‬‫ْم‬‫َي‬ ُ‫َ الطَّاع‬
‫َة ف‬ ‫ُ و‬‫مع‬ َّْ‫الس‬
‫ر‬
ُ ‫م‬
َْ‫ؤ‬ ُ
‫ي‬ ْ
‫ن‬ َ
‫أ‬ َّ
‫ال‬ ‫إ‬ ‫ه‬
َ ‫ر‬َ‫ك‬ َ
‫و‬ َّ
‫ب‬ َ
َ‫أ‬
‫ح‬
َ َ
ُ
‫َر‬
َ ‫ْ أم‬ ََ
‫إن‬ ‫ٍ ف‬ ‫َّة‬
‫َي‬ ‫ْص‬
‫مع‬ ََ‫ب‬
َ‫َ ال‬ ‫َع‬
‫َ و‬ ‫َالَ سَم‬ ‫َّة‬
‫ٍ ف‬ ‫َي‬‫ْص‬
‫مع‬ََ
‫ب‬
َ
‫َة‬‫طَاع‬.
Orang Muslim wajib mendengar (pemimpin) dalam hal apa saja yang dia
senangi dan dia benci, kecuali kalau dia diperintah untuk berbuat maksiat.
Jika dia diperintah untuk berbuat maksiat, maka pemimpin tersebut tidak
boleh didengar dan ditaati (HR Muslim).

Ketiga, tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu


kezaliman mereka (HR Ahmad, Al-Musnad, 3/111, hadis nomor 14.481).
Keempat, melakukan muhasabah (kontrol dan koreksi) serta amar makruf
nahi mungkar terhadap mereka. Sesuai sabda Nabi SAW, inilah ‘jihad’
yang paling utama (HR Abu Dawud, hadis nomor 3781; Ibnu Majah,
hadis nomor 4001).
Kelima, berdoa kepada Allah SWT agar selamat dari kepemimpinan
mereka yang zalim dan kejam, sebagaimana doa Nabi SAW kepada Kaab
bin ‘Ujrah dalam hadis tentang imarah as-sufaha’ (HR Ahmad).
Semoga Allah menjadikan kita orang yang istiqamah di alam Islam.
Aamiin.

[]
‫ َونَفَعَ ِني َو ِإيَّا ُك ْم‬،‫آن اْل َع ِظي ِْم‬ ِ ‫ار َك هللا ِلي َولَ ُك ْم فِى اْلقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
‫ِب َمافِ ْي ِه ِمن اآليَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم‬
‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َهذَا‬،‫س ِم ْي ُع العَ ِل ْي ُم‬
َّ ‫تِالَ َوتَهُ َو ِإنَّهُ ُه َو ال‬
َّ ‫فَأ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ العَ ِظي َْم ِإنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِحيْم‬

Khutbah II
‫لى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه‬
‫ع َ‬‫ش ْك ُر لَهُ َ‬
‫سا ِن ِه َوال ُّ‬
‫لى ِإ ْح َ‬
‫ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْمد ُ هللِ َ‬
‫َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك‬
‫إلى‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫ا‬‫َّ‬ ‫د‬ ‫ال‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫ُ‬ ‫ل‬‫و‬‫ْ‬ ‫س‬
‫ُ‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫ُ‬ ‫د‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ًا‬ ‫د‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫َا‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫د‬ ‫ي‬
‫ِ‬ ‫س‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫أن‬ ‫ُ‬ ‫د‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ش‬ ‫َ‬ ‫لَهُ َوأ‬
‫علَى ا َ ِل ِه‬
‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫س ِل ْم ت َ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا‬ ‫َوأ َ ْ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َ‬

‫هللا ِف ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬


‫ع َّما‬ ‫أ َ َّما بَ ْعد ُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫اس اِتَّقُو َ‬
‫نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى‬
‫ِب َمآل ئِ َكتِ ِه ْال ُم َ‬
‫س ِب َح ِة ِبقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ‬
‫صلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي ِه‬ ‫لى النَّ ِبى يآ اَيُّ َها الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا َ‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫صل‬
‫يُ َ‬
‫صلَّى هللاُ‬ ‫علَى َ‬
‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫س ِل ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫َو َ‬
‫علَى ا َ ْن ِبيآئِ َك‬ ‫س ِل ْم َو َعلَى آ ِل َ‬
‫س ِي ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫َ‬
‫ض الل ُه َّم َع ِن اْل ُخلَفَ ِ‬
‫اء‬ ‫س ِل َك َو َمآل ِئ َك ِة اْل ُمقَ َّر ِبي َْن َو ْ‬
‫ار َ‬ ‫َو ُر ُ‬
‫ع ْن بَ ِقيَّ ِة‬ ‫عثْ َمان َو َ‬
‫علي َو َ‬ ‫الرا ِش ِدي َْن أ َ ِبى بَ ْك ٍر َو ُ‬
‫ع َمر َو ُ‬ ‫َّ‬
‫ان ِالَى‬
‫س ٍ‬‫ص َحا َب ِة َوالتَّا ِب ِعي َْن َوتَا ِب ِعي التَّا ِب ِعي َْن لَ ُه ْم ِبا ِْح َ‬
‫ال َّ‬
‫عنَّا َمعَ ُه ْم ِب َر ْح َمتِ َك َيا أ َ ْر َح َم‬
‫ض َ‬
‫ار َ‬
‫الدي ِْن َو ْ‬
‫يَ ْو ِم ِ‬
‫اح ِمي َْن‬
‫الر ِ‬
‫َّ‬

‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِي َْن َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬


‫ت َواْل ُم ْس ِل ِمي َْن‬
‫ت الل ُه َّم أ َ ِع َّز اْ ِإل ْسالَ َم‬
‫ت اَالَ ْحيآء ِم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ِ‬‫َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫ص ْر ِعبَادَ َك‬ ‫الش ْر َك َواْل ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْن ُ‬ ‫َواْل ُم ْس ِل ِمي َْن َوأ َ ِذ َّل ِ‬
‫اخذ ُ ْل َم ْن َخذَ َل‬ ‫الدي َْن َو ْ‬‫ص َر ِ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫اْل ُم َو ِح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬
‫اْل ُم ْس ِل ِمي َْن َو دَ ِم ْر أ َ ْعدَا َء ِ‬
‫الدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َما ِت َك ِإلَى يَ ْو َم‬
‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫الزالَ ِز َل‬ ‫الدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫ِ‬
‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َ‬
‫ط َن‬ ‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َح َن َما َ‬
‫َواْ ِلم َح َن َو ُ‬
‫سا ِئ ِر اْلبُ ْلدَ ِ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِمي َْن‬ ‫صةً َو َ‬
‫ع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْند ُو ِن ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫َ‬
‫سنَةً َو ِفى‬ ‫عآ َّمةً َيا َر َّ‬
‫ب اْلعَالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آ ِتنا َ ِفى الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫سنَا‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬
‫عذ َ َ‬
‫اب النَّ ِ‬ ‫اْ ِ‬
‫آلخ َرةِ َح َ‬
‫اإن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن ِم َن اْلخَا ِس ِري َْن‪.‬‬
‫َو ْ‬
‫ْتآء ِذي‬
‫ان َو ِإي ِ‬
‫س ِ‬ ‫ِعبَادَهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا ِباْل َع ْد ِل َواْ ِإل ْح َ‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬
‫ظ ُك ْم‬ ‫ع ِن اْلفَ ْح ِ‬ ‫بى َويَ ْن َهى َ‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْو َن َوا ْذ ُك ُروا هللاَ اْلعَ ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ‬
‫لى ِنعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أ َ ْكبَ ْر‬
‫ع َ‬‫َ‬

Anda mungkin juga menyukai