Anda di halaman 1dari 1

SPIRIT DARI AL QUR`AN Langit tidak akan pernah menurunkan hujan berlian atawa emas perak.

Laut pun
tidak mengirimkan kekayaan perutnya ke daratan, sehingga orang-orang bisa beramai-ramai
mengaisnya. Islam tidak menganjurkan pemeluknya untuk memerankan diri sebagai penganggur, meski
dengan dalil untuk mengkonsentrasikan diri dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi,
usaha itu merupakan keharusan. Tidak ada kependetaan atau kerahiban dalam Islam. Seorang muslim
tidak selayaknya senang bergantung kepada orang lain, menunggu belas kasih dari orang-orang yang
lalu-lalang melewatinya. Renungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : ‫ض‬ ِ ْ‫صاَل ةُ فَا ْنتَ ِشرُوا فِي اأْل َر‬
َّ ‫ت ال‬ِ َ ‫ضي‬ِ ُ‫فَإِ َذا ق‬
َ‫“ َوا ْبتَ ُغوا ِم ْن فَضْ ِل هَّللا ِ َو ْاذ ُكرُوا هَّللا َ َكثِيرًا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. [al
Jumu’ah/62 : 10]. Al Qurthubi rahimahullah mengatakan: “Berpencarlah kalian di bumi untuk
berdagang, dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kalian, serta untuk mencari sebagian dari rizki
Allah Subhanahu wa Ta’ala ”.[3] Allah Subhanahu wa Ta’alal berfirman : ‫ض َذلُواًل فَا ْم ُشوا فِي‬ َ ْ‫ه َُو الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم اأْل َر‬
‫“ َمنَا ِكبِهَا َو ُكلُوا ِم ْن ِر ْزقِ ِه‬Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya, dan makanlah sebagian dari rizkiNya”. [al Mulk/67 : 15]. Tentang ayat ini, Ibnu Katsir
mengatakan : “Menyebarlah kemanapun kalian inginkan di penjuru-penjurunya, dan berkelilinglah di
sudut-sudut, tepian dan wilayah-wilayahnya untuk menjalankan usaha dan perniagaan”. [4]

Referensi: https://almanhaj.or.id/3722-rizki-tidak-mesti-berwujud-materi.html

Anda mungkin juga menyukai