sering kencing dan pinggang pegal di trimester III. Teori menjelaskan ibu
sering kencing karena Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke
rongga panggul akan makin menekan kandung kencing ibu hamil, Ny.S
punggung dirasakan pada TM II dan III karena semakin besar uterus semakin
II dan III adalah sering kencing, sakit kepala, bengkak pada kaki, kram pada
atas keadaan fisik Ny.S masih dalam keadaan normal. Kehamilan berjalan
dengan fisiologis.
antropometri Ny.S berdasarkan kasus, berat badan Ny.S sebelum hamil 54 kg,
kg. Menurut penulis penambahan berat badan ibu masih dalam keadaan
normal, karena ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap
berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup
119
sebelum hamil BMInya baik dianjurkan bertambah 5,5 kg dan sampai akhir
kehamilan 11–12,5 kg. Berdasarkan hal diatas, kenaikan berat badan Ny. ‘’S’’
Tekanan darah ibu harus dalam batas normal (antara 110/70 mmHg
hal ini harus diwaspadai karena dapat berdampak buruk pada ibu dan janin
apabila tidak ditangani sedini mungkin menurut Marmi (2014). Untuk Ny.S
setiap kali periksa tekanan darah ialah 100/70 mmHg sampai 110 mmHg.
mual hilang yaitu satu tablet sehari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet.
Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
sudah mendapatkan tablet zat besi sebanyak ± 60 tablet, pada trimester II dan
III Ny.S mendapatkan 40 tablet. Ny.S mau meminum tablet zat besi sesuai
Perubahan fisik yang terjadi pada Ny. S saat hamil trimester II dan III,
yaitu muka tidak oedema,konjongtiva merah muda, seklera putih, tangan dan
kaki tidak odema.Menurut penulis, Pemeriksaan fisik untuk ibu hamil harus
kita bisa menyimpulkan ada atau tidaknya tanda bahaya dan resiko yang
mungkin terjadi. Hal ini fisiologis menurut Romauli (2011) perubahan yang
terjadi pada ibu hamil trimester II dan III di dapatkan tidak ada oedema pada
muka, seklera putih, konjungtiva nerah muda, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan teroid, tidak ada bendungan vena jugularis. Hal ini tidak
Analisa pada asuhan ini adalah ibu hamil dengan kehamilan normal.
Masalah yang ada yaitu sering kencing, nyeri punggung pada trimester 3. Pada
pada trimester III dan terjadi perubahan sistem dalam tubuh yang
ditemukannya masalah, asuhan yang diberikan yaitu seperti KIE tentang tanda
Pada pembahasan yang kedua, akan dijelaskan tentang kesesuaian teori dan
kenyataan pada Intranatal Care. Berikut akan disajikan data-data yang mendukung
yang berkaitan dengan Intranatal Care maka dapat diperoleh data pada tabel
berikut ini.
23.10
Ibu 21 VT 4 cm, VT: vulva Lama kala Lama kala Lama kala
kelainan kosong,
perdarahan
20 cc
tanggal 21 November 2018 WIB. Menurut penulis keluhan ini fisiologis pada ibu
bersalin. Menurut Manuaba (2010) keluhan yang sering dirasakan ibu bersalin yaitu
dimulai dengan adanya his yang dipengaruhi oleh hormon esterogen dan
progesterone. Selanjutnya keluar lendir darah terjadi karena adanya pembuluh darah
yang pecah akibat pendataran dan pembukaan servik. Adanya pengeluaran cairan, hal
ini dikarenakan karena ketuban pecah. Sebagian ketuban pecah menjelang pembukaan
24 jam.Berdasarkan hal diatas keadaan fisik Ny. S masih dalam keadaan normal.
Diperoleh data pada Ny. S muka tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera
putih, mukosa bibir lembab, payudara bersih, puting susu menonjol, kolostrum sudah
bulat,lunak, tidak melenting, Bagian kanan perut ibu teraba panjang, keras seperti
papan, di bagian kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin, di bagian bawah perut ibu
teraba bulat, keras, melenting, kepala sudah masukPAP 1/5, Kontraksi : 3x dalam 10
DJJ: 140 x/menit, Genetalia : Tidak odema, tidak ada varises, keluar lendir
(+), Hodge: I.
Menurut penulis pemeriksaan yang dilakukan masih dalam batas normal dan
fisiologis. Menurut Manuaba (2010), pemeriksaan fisik pada ibu bersalin meliputi
muka tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera putih, mukosa bibir lembab,
payudara bersih, puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar, tidak ada bendungan/
massa abnormal, pemeriksaan abdomen pada ibu bersalin, meliputi: TFU Mc. Donald
(cm) sesuai dengan umur kehamilan, pemeriksaan Leopold (Leopold I, II, III, dan
IV), DJJ (normalnya 120-160x/menit). genetalia bersih, tidak oedem, tidak varises,
tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini maupun
Menurut penulis proses persalinan pada ibu yang hamil cukup bulan, dengan
presentasi belakang kepala, yang berlangsung dalam waktu 24 jam dan tidak
menimbulkan komplikasi baik ibu maupun janin. Yang diawali dengan terjadinya
kontraksi/mules yang datangteratur setiap 10-15 menit,keluarnya lendir dan darah dari
jalan lahirdengan 4 tahapan yaitu kala 1, kala 2, kala 3 dan kala 4. Menurut
konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri)
Kala I : Persalinan kala I fase laten Ny. S berlangsung selama 2 jam (18.00-
20.00WIB). Pada kala ini pasien mendapatkan asuhan pemenuhan nutrisi, mobilisasi
dan relaksasi.Menurut penulis hal ini fisiologis, merupakan kemajuan persalinan yang
bagus bahwa batas pembukaan persalinan yaitu primigravida 10-12 jam dan
multigravida 8-10 jam dan telah mendapatkan asuhan yang sesuai. Menurut
Sulistiyowati (2013) persalinan kala Iberlangsung antara pembukaan 0-10 cm. Pada
permulaan His, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga pasienmasih
diberikan makan dan minum dan tehnik relaksasi, hal ini sesuai dengan pendapat
Sarwono (2010), pada ibu bersalin kekuatan dipengaruhi asupan nutrisi sebelum
persalinan. Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara teori, opini
(22.35 WIB), tidak ada penyulit selama proses persalinan pasien mendapatakan
asuhan bimbingan meneran, pertolongan persalinan dan IMD. Menurut penulis hal ini
(2013), Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
2016) pada kala II diberikan asuhan bimbingan meneran, pertolongan persalinan dan
Kala III : Persalinan kala III Ny. S berlangsung selama 10 menit (23.10 WIB),
tidak ada penyulit pasien mendapatakan asuhan penyuntikan oksitosin, PTT, dan
masasse.Menurut penulis hal ini fisiologis dalam kala III karena tidak ada penyulit
atau masalah yang menyertai. Menurut Fitria (2013), kala III dimulai segera setelah
bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit
dengan asuhan menejemen aktif kalaIII. Berdasarkan hal diatas, tidak dijumpai
pemeriksaan TTV, masasse dan personal hygiene. Menurut penulis hal ini fisiologis
perdarahan dan TTV dalam batas normal tidak melebihi batas maksimal pasien telah
mendapat asuhan yang sesuai. Hal ini sesuai dengan teori Fitria ( 2013 ), kala IV
dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang
harus dilakukan pada kala IV adalah : tingkat kesadaran klien, periksaan tanda-tanda
vital : tekanan darah, nadi, dan pernapasan, kontraksi uterus, TFU, terjadinya
perdarahan, perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebihi 400-
500 cc.Berdasarkan hal diatas, tidak ditemui adanya kesenjangan antara fakta,
bayi baru lahir normal dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
memakai alat, pada usia 37-42 minggu dengan berat badan lahir antar 2500-
4000 gram. Ny.S melahirkan bayinya dengan cara Normal pada tanggal 21
November 2018 pukul 22.35 WIB, berjenis kelamin laki-laki dengan berat
126
badan lahir 2545 gram. Selama dilakukan pengkajian tidak ditemukan masalah
pada By.Ny S.
nadi 122 x/menit, respirasi 35 x/menit. Antropometri PB 49,5 cm, berat badan
lahir 2545 gram. Hal ini sesuai dengan teori Sudarti (2010) Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat badan lahir 2500 gram dengan 4000 gram. Berat badan dapat
pergerakan aktif, anus (+), ditandai dengan keluarnya mekonium dan bayi
sudah buang air kecil dan buang air besar dengan normal.
pemeriksaan hari ke 7, tali pusat sudah kering dan tidak terdapat tanda-tanda
merah muda), kepala (mesosepal), perut (tidak ada kemerahanan dan tali pusar
sudah lepas).
Asuhan yang sudah diberikan yaitu KIE perawatan bayi baru lahir
sehari-hari seperti cara menjaga kehangatan sesuai dengan teori Jenny (2013)
yaitu dengan memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak kulit antar kulit
bayi dengan kulit ibu, ganti handuk/kain yang basah dan bungkus bayi tersebut
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh bayi. Perawatan tali pusat
pada bayi Ny.S dilakukan dengan cara pertahankan tali pusat dalam keadaan
terbuka agar terkena udara dan dibiarkan dalam keadaan bersih dan kering
tanpa diberikan kassa betadin maupun alkohol pada tali pusat. Jika tali pusat
127
terkena tinja, dicuci dengan sabun dan air bersih, kemudian dikeringkan
tentang tanda bahaya sesuai dengan teori Jenny (2013) yaitu tanda bahaya
(kemerahan, bengkak, terdapat cairan, berbau busuk dan berdarah), dan bayi
mengalami diare.
baju,topi, popok, bedong dan tanpa menggunakan gurita. Memberi KIE tanda
Berdasarkan hasil yang didapatkan Ny.S pada hari pertama sudah bisa
sedikit aktifitas seperti duduk, berdiri, berjalan ke kamar mandi, dan dapat
mandi sendiri. Menurut Vivian dan Tri ( 2013) ibu dalam fase puerperium dini
serta melakukan aktifitas selayaknya normal lainnya. Hal tersebut tidak ada
Pada hari ke pertama darah nifas yang keluar berwarna merah segar.
Warna darah nifas yang berwarna merah segar merupakan hal normal sesuai
dengan teori Marmi (2017) yang mengatakan pada hari pertama sampai hari
ketiga masa postpartum warnanya biasaya merah dan mengandung darah dari
perobekan atau luka pada plasenta dan srabut dari deciduas dan chorion..
Keluhan pada nifas hari 7 yaitu ASI tidak lancar. ASI Ny S tidak
keluar lancar, tidak ada bendungan, tidak ada massa abnormal. Menurut
128
penulis hal ini fisiologis pada payudara terjadi proses laktasi. Pada keadaan
keluarnya ASI dengan tidak lancar dapat dipengaruhi oleh refleks hisap bayi/
refleks let down, semakin kuat hisapan bayi, semakin lancar ASI yang keluar
serta posisi menyusui dan nutrisi dari ibu. Berdasarkan hal diatas, proses
Pada kunjungan nifas hari ke 25 ibu tidak ada keluhan, ibu mengatakan
darah nifas berhenti pada tanggal 2 januari 2019, Menurut peneliti, proses
involusi berdasarkan lochea pada Ny. S berjalan fisiologis dan cepat. Menurut
Marmi (2017), bahwa lochea rubra berwarna merah berlangsung selama 1-2
hari post partum, lochea sanguinolenta warnanya merah kuning berisi darah
dan lendir, terjadi pada hari ke 3-7 hari post partum, lochea serosa berwarna
kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 post partum, lochea
alba merupakan cairan putih yang terjadi pada hari setelah 2 minggu post
normal
aerola, ASI tidak keluar lancer pada nifas hari ke-7. ASI matur dikeluarkan
mulai hari ke 14 post partum, keluarnya ASI dengan tidak lancar dapat
dipengaruhi oleh refleks hisap bayi/ refleks let down, semakin kuat hisapan
bayi, semakin lancar ASI yang keluar serta posisi menyusui dan nutrisi dari
ibu.
129
Analisa pada asuhan ini adalah ibu nifas dengan normal. Masalah yang
ada pada hari 1 tidak ada keluhan, hari ke 7 ibu ada keluhan ASI belum lancar,
hari ke 25 tidak ada keluhan . Pada analisa masih disebutkan nifas normal
Asuahan yang sudah diberikan pada Ny. S nifas hari pertama tidak ada
istirahat, dan cara merawat luka operasi. Keluhan pada nifas hari 7 ASI tidak
lancar dan diberikan KIE tentang keluhan ibu : menyarankan ibu untuk
sesering mungkin menyusui bayinya minimal 2 jam sekali atau semau bayi.
selama ini telah ibu lakukan. Menyarankan ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi ibu dengan cara makan makanan yang seimbang dan bergizi, seperti
makan 4 sehat lima sempurna agar ASI ibu lancer. Menyarankan ibu untuk
let down, semakin kuat hisapan bayi, semakin lancar ASI yang keluar serta
posisi menyusui dan nutrisi dari ibu.. Hari ke 25 tidak ada keluhan.
Memberikan mengenai jenis kontrasepsi yang cocok untuk ibu, ibu berencana
normal tanpa adanya masalah yang berarti, hal ini dikarenakan ibu mau
dijelaskan tentang kesesuaian teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan pada
Pada 18 hari pasca nifas Ny. S tidak ada keluhan, dan ia berencana
menggunakan KB IUD bulan setelah usia sampai saat ini ibu belum haid.Pada 49
hari pasca nifas Ny. S menggunakan KB IUD sebagai akseptor baru. Menurut
peneliti, keadaan ibu dalam batas normal semua, serta rencana ibu untuk memilih
KB IUD adalah hal yang efektif karena ibu mau menggunakan KB jangka
panjang dan juga KB IUD tidak memengaruhi produksi ASI. Menurut Affandi
(2012), yaitu kontrasepsi IUD boleh untuk ibu menyusui, boleh digunakan oleh
wanita pada tekanan darah <180/110 mmHg, usia reproduksi, nulipara dan yang
telah memiliki anak, menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai, tidak
progestin wanita hamil atau dicurigai hamil, perdarahan pervaginam yang belum
amenorea, menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara dan diabetus
ibu normal semua. Menurut peneliti, hasil pemeriksaan ibu dalam batas normal
salah satunya tekanan darah ibu yaitu 110/70 mmHg. Menurut peneliti, ibu saat ini
panjang dan ibu masih menyusui. Menurut Affandi (2012), KB IUD merupakan
kontrasepsi yang dipasang di dalam Rahim yang tidak menganggu ASI serta
cocok untuk ibu menyusui, boleh digunakan oleh wanita pada tekanan darah
<180/110 mmHg, usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak,
menyusui. Berdasarkan hal diatas KB suntik 3 bulan telah diberikan kepada Ny.
‘S.
Berdasarkan data yang diperoleh yaitu Ny. S akseptor baru KB IUD. Ibu saat
ini menggunakan KB IUD. Menurut penelti, KB IUD baik untuk ibu karena tidak
mengurangi produksi ASI serta tekanan darah ibu selama ini masih dalam batas
yang cocok untuk ibu menyusui, boleh digunakan oleh wanita pada tekanan darah
<180/110 mmHg, usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak,
pada Ny. S akseptor baru KB IUD, ibu diberi KIE tentang efek samping KB IUD,
keuntungan dan kerugian KB IUD dan kunjungan ulang. Menurut Affandi (2012)
keluhan.
132
BAB V
A. Simpulan
Dalam melaksanakan studi kasus ini penulis telah memberikan asuhan kebidanan
secara komprehensif pada klien sejak masa kehmilan, persalinan, bayibaru lahir, dan
nifas. Asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.S usia 29 tahun G1P0A0Ah0 usia
kehamilan 11+2 minggu minggu sampai masa nifas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif yang bersumber dari Ny.S
telah dilakukan kajian dengan hasil bahwa ibu tidak mempunyai keluhan yang
keadaan ibu.
dapat di analisa simpulan Ny.S usia 29 tahun P1A0Ah1 masa nifas normal.
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang bersumber Ny.S dan By.Ny.S
dapat dianalisa simpulan By.Ny.S bayi baru lahir normal. Telah diberikan
B. SARAN
kualitas pengetahuan baik materi atau pratik asuhan kebidanan komprehensif. Asuhan
komprehnsif meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas sehingga
bagi pembaca taua peneliti selanjutknya mampu memberikan asuhan komprehnsif yang
DAFTAR PUSTAKA
:Fitramaya. Hal 1
3. Muhammad, I,2015. Karya Tulis Ilmiah Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil. Jurnal
5. Kohort PBM Dyah Ayu Amd.keb, tahun 2017, Desa Dukuhmojo, Kecamatan,
9. Pantiawati,I, & Saryono, 2010, Asuhan Kebidan 1 Kehamilan Yogyakarta, Hal 65-
73
10. Manuaba, C, & Fajar, G, 2009 Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita . jakarta :
11. Sulistiyawati, A, 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan jakarata : salemba
12. Ningsih, L, 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
13. Sulistiyawati, A, & Nungraheny, E, 2010, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin,
213.Midwifery update
16. Rukiyah, A, Yulianti, L, & Liana, M,. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas) jakarta :
17. Dewi, V, 2010 Asuahan Neonatus Bayi Dan Anak Balita, yogyakarta : Hal : 1-25