Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi, pada industri tekstil pun mengalami banyak


perubahan. Kini serat yang digunakan untuk tekstil bukan hanya dari serat alam saja,
melainkan serat sudah bisa dibuat oleh manusia sendiri. Serat yang telah menjadi
benang dan kain kini dapat diidentifikasi serat pembentuknya. Pemeriksaan serat
tersebut dapat dilakukan degan tiga cara. Antara lain, uji pembakaran, uji mikroskop
dan uji pelarutan.

Pemeriksaan serat dengan mikroskop ini dimaksudkan untuk mengetaui


penampang melintang dan membujur dari serat. Prinsipnya adalah serat dipotong setipis
mungkin sehinga dapat diamati di bawah mikroskop. Pembuatan irisan melintang dapat
menggunakan cara gabus, mikroton tanan atau mikroton mekanis. Yang paling mudah
dilakukan adalah cara gabus.

1.2 Tujuan

1. Untuk dapat menggunakan mikroskop guna melihat bentuk penampang memanjang


(longitudinal section) dan penampang melintang (cross section) dari bermacam-
macam serat;
2. Untuk dapat mengetahui bentuk-bentuk morfologi serat yang mempunyai
karakteristik morfologi yang khas setiap seratnya.

1|uji mikroskop penampang serat


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroskop

Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda-benda


yang terlalu kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh
Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello
Malphgi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van
Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat
mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya.

Setelah itu, pada sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop
yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang
dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu
mikro yang artinya kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah penglihatan.
Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam laboratorium yang memberikan
bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat
dengan mata. (cindy : 2009).

Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena
itu dibutuhkan alat bantu untuk mengamati benda-benda yang ukurannya kecil atau
mikroskopis. Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang
ukurannya mikroskopis disebut mikroskop. Mikroskop berasal dari kata micro : kecil
dan scopium : penglihatan. Jadi mikroskop adalah sebuah alat untuk mengamati
benda-benda yang mempunyai ukuran kecil. Mikroskop berfungsi untuk
meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati
obyek yang sangat halus.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, mikroskop adalah suatu alat yang fungsinya
untuk melihat benda-benda atau obyek kecil. Semua itu dikarenakan manusia
mempunyai daya pisah yang terbatas, sehingga dibutuhkan alat untuk dapat
mengamati obyek yang sangat halus sehingga dapat dilihat oleh mata.
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

 Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
 Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis
mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

2|uji mikroskop penampang serat


Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat
kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.

Berikut bagian-bagian dari mikroskop :

Bagian-bagian optik

 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6,
10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian
objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan
benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat
dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti
dan lensa okuler mikroskop.

3|uji mikroskop penampang serat


 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
 Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Mikroskop yang digunakan dalam uji penampang serat ini adalah dengan
menggunakan mikroskop optik/cahaya.

Sesuai dengan namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang


memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar bayangan
objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek
yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan Mikroskop
cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya
matahari, bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki
tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10 kali), sedang
(40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak
mikroskop cahaya memiliki pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran
sebenarnya. Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler
(monokuler) adapula yang memiliki dua lensa okuler (binokuler). Mikroskop yang
memiliki satu lensa okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar objek,
sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek secara 3 dimensi, yaitu
panjang, lebar, dan tinggi objek. Mikroskop Binokuler juga dikenal dengan nama
Mikroskop Stereo.

4|uji mikroskop penampang serat


2.2 Penampang Melintang dan Membujur Serat

Pada serat alam, morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan


perbedaan yang besar antara satu dengan yang lainnya, karena serat-serat tersebut
ditentukan oleh jenis tanaman dan jenis hewannya. Dalam batas tertentu morfologi
mempunyai bentuk yang tetap, oleh karena itu morfologi serat dari serat alam sangat
menentukan dalam identifikasi seratnya.

Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat, karena
morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan seratnya, dan
bukan oleh jenis seratnya.

Struktur serat yang terkecil adalah serat, dimana serat terbagi atas :

 Serat selulosa : rami, jute, sisal, kapas, sabut kelapa, dll.


 Protein : bulu unta, vicuna, sutera dan wol.
 Mineral : asbes

Yang kesemuanya itu merupakan serat alam, sedangkan serat buatan meliputi :

 Organik : alginat, triasetat, rayon, nylon, poliester.


 Anorganik : kaca, logam.

Pada dasarnya identifikasi serat tekstil dapat dilakukan dengan beberapa cara antara
lain : cara mikroskopi, cara pelarutan, pewarnaan, pengukuran berat jenis,
pembakaran, dan pengukuran titik leleh. Dari beberapa cara tersebut, cara yang
digunakan pada percobaan ini adalah dengan cara mikroskop.
Identifikasi serat – serat tekstil dengan cara mikroskop dimaksudkan untuk
mengetahui jenis serat dari pandangan melintang dan pandangan membujur, dengan
demikian dapat diketahui ciri – ciri suatu serat contohnya wool dimana seratnya
bersisik dilihat dari penampang membujur atau serat sutera mempunyai penampang
melintang yang berbentuk menyerupai segitiga.

Uji identifikasi dengan mikroskop merupakan cara yang baik, karena kita dapat
mengetahui dengan jelas terutama untuk jenis serat campuran, dalam pengujian
dengan mikroskop ini dilakukan dengan 2 cara melintang dan membujur, dengan
percobaan mikroskop ini denagan jelas mengetahui perbedaan serat yang satu dengan
serat yang lain. Namun kekurangan dari pemeriksaan ini adalah penampan melintang
dan membujur serat buatan hampir sama, sehingga penentuannya tidak spesifik dan
tidak akurat. Hanya pada serat alam yang benar-benar dapat terlihat dan berbeda,
(serat sutera, wool, rami dan kapas)

Pemeriksaan Serat

Tiap-tiap serat tekstil menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut dapat diperiksa


dengan berbagai cara, yaitu Pemeriksaan Visual (Mikroskop, memutuskan benang,
bahan kimia) dan uji pembakaran.

5|uji mikroskop penampang serat


Pemeriksaan Visual.

Dengan memperhatikan, meraba, mengepal sehelai kain, kita mungkin belum dapat
mengetahui sefat-sofat kain tekstil. Pada pemeriksaan Visual, beberapa sifat yang
perlu diketahui untuk enentukan jenis serat, misalnya :

 Panjang Serat. Tiap-tiap jenis serat mempunyai panjang tertentu. Panjang serat kapas,
2,5 – 5 cm; lenan, 50 – 75 cm; wool, + 2,5 – 12,5 cm; sutera + 3600 m. serat buatan
rayon, polyester dan nilon merupakan benang terus atau disebut filament.
 Kilau Serat. Serat kapas kurang berkilau, kecuali kalau di sempurnakan melalui
proses memerser; serat lenan kilaunya bagus serta jelas; kilau serat sutera sangat
bagus dan lembut; serat rayon berkilau tajam menyerupai logam, sedang serat wool
tidak berkilau karena keriting (bergelombang).
 Keriting Serat. Serat wool adalah satu-satunya serat yang mempunyai keriting asli.
Keriting ini menyebabkan wool berpori. Serat rayon juga ada yang mempunyai
keriting, tetapi keritingnya juga mudah hilang. Keriting raon dibuat dengan cara
menggetarkan tutup pemintal.
 Daya Kenyal. Serat wool mempunyai daya kenyal besar,demikian pula serat sintetis
dan serat sutera
 Kehalusan Serat. Sutera adalah serat yang terhalus diantara serat-serat asli yang lain,
kemudian sera sintetis dan serat rayon. Sedangkan serat lenan adalah serat yang cukup
kasar.
 Daya Isap Air dari Udara. Daya isap serat wool sangat besar, dapat menghisap air
sampai 40%, tetapi belum terasa basah. Serat sutera dapat menghisap air sampai 30%,
Lenan 20% dan kapas 8.5%.
 Kekuatan Serat. Serat sutera adalah serat yangterkuat diantara serat-serat
lain,kemudian nilon, wool, dan kapas. Serat rayon dalam keadaan basah berkurang
kekuatannya. Serat sutera lebih kuat dalam keadaan basah dari pada dalam keadaan
kering.
 Daya Kempa. Ialah sifat dari sisik wool yangsaling kait-mengait dengan pertolongan
air panas dan sabun. Serabut yang dapat dikempa adalah wool. Ada juga kain wool
yang dibuat dari wool yang sudah terpakai (reused wool). Sedangkan bahan wool
yang dibuat dari pada sisa wool (cessed wool). Reused wool dan reprocessed wool
tidak dapat dikempa karena bagian sisiknya sudah hilang.
 Serat kapas. Penampang membujur daris erat kapas dibawah mikroskop tampak
seperti pita yang pipih dan berpilin-pilin. Pilinan ini disebut pilinan asli.
 Serat Lenan. Kalau dilihat dibawah mikroskop, bentuknya seperti silinder, dan terlihat
ruas-ruas yang menyerupai bentuk batang bamboo.
 Serat wol. Jika bulu wol dipandang dengan mikroskop, ternyata dindingnya terdiri
dari sisik-sisik yang letaknya tindih-menindih. Wol tidak mempunyai lumen,
disebabkan sisik-sisik wol maka bulu-bulu mengait satu sama lain.
 Filamen Sutera. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa dua filament sutera dilakukan
dengan perekat, disebut serisin.
 Filamen Rayon Kupramonuim. Jika dilihat dengan mikroskop tampak berkilau lembut
seperti filamen sutera.
 Serat Rayon Viskosa. Jika dilihat dengan mikroskop tampak seperti benang
memanjang, lebar dan licin.
 Asetat. Bila diletakkan dibawah mikroskop kelihatan berkilau dan mempunyai dua
garis yang membagi serat itu.

6|uji mikroskop penampang serat


 Nilon. Nilon bila diselidiki dengan mikroskop tampak sangat berkilau berbentuk
bulat, rata (tidak berbintik) dan jernih (transparant)
 Dekron. Dilihat dengan mikroskop, tampak lurus, rata dan bulat. Terlihat pula titik-
tiitk tersebar duseluruh serat.
 Orlon. Penampang melintang orlon kalau dilihat dengan mikroskop berbentuk
menyerupai tulang anjing, sedangkan bila dilihat dari samping terlihat memanjang,
rata dan licin.
 Saran. Jika dilihat dengan mikroskop, akan kelihatan rata, bulat dan tembus cahaya.
 Serat Gelas. Jiak dilihat dengan mikroskop kan tampak bulat, tembus cahaya,sangat
halus dan amat mudah lentur.
 Vikara. Jka dilihat dengan mikroskop tampak bulat. Serat Vikara berasal dari sari
protein jagung.

7|uji mikroskop penampang serat


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


A. Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca preparat (slide glass)
3. Kaca penutup (Cover glass)
4. Jarum
5. Pipet tetes
6. Kertas saring
7. Silet tajam
8. Lem
9. Gabus
10. Benang
11. Gunting
B. Bahan :
1. Air suling (medium)
2. Lem lak merah
3. Jarum mesin jahit
4. 13 macam serat
(serat kapas, serat rayon viskosa, serat rami, serat sutera, serat wool, serat
poliester, serat poliakrilat,serat poliamida (nylon), serat poliester-kapas, serat
poliester-rayon, serat poliester-wool, serat asetat rayon, serat cupproamonium).

3.2 Cara Kerja


A. Cara kerja uji mikroskop penampang membujur:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, pastikan alat dalam kondisi baik
dan bersih;
2. Serat diletakkan sejajar di atas kaca objek/kaca preparat dan dipisahkan satu
sama lain dengan menggunakan jarum hingga serat benar-benar terurai satu-
satu dan renggang;
3. Kemudian, tetesi dengan air suling supaya serat tidak bergeser;
4. Jika kelebihan air, dihisap oleh kertas saring;
5. Tutup serat dengan cover glass;
6. Preparat yang sudah jadi, letakkan di meja mikroskop (himpit dengan
penghimpit untuk mengatur pergeseran guna mendapat cahaya);
7. Amati contoh serat dibawah mikrosop;
8. Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan dimulai dengan
menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, atur agar objek mendapat cukup
cahaya, agar dapat terlihat pada lensa okuler. Lalu dengan tidak menggeser
objek di meja mikroskop, lensa objektif tersebut diubah dengan fokus lebih
besar 5 kali, lalu rubah ke 10 kali dan 40 kali pembesaran.

8|uji mikroskop penampang serat


9. Pengamatan di bawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, dapat
diambil dan disimpan gambar bentuk penampang tersebut setelah itu print dan
dimuat dalam jurnal dan hasil pengamatan.

B. Cara kerja uji mikroskopik penampang melintang:


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, pastikan alat dalam kondisi
baik dan bersih;
2. Ambil benang (menggunakan gunting) kira-kira panjangnya 10cm;
3. Masukka benang tersebut ke dalam lubang pada jarum mesin jahit, kemudian
samakan kedua ujung serat;
4. Ambil gabus, kemudian masukkan jarum ke dalam gabus (dari permukaan
gabus yang luas ke yang kecil) kira-kira tepat pada bagian tengah hingga
jarum mencuat ke salah satu sisi gabus (yang permukaaannya kecil);
5. Setelah itu keluar-masukkan jarum perlahan dengan tidak sampai terpisah
dari serat, yang bertujuan untuk mengambil benang yang terlipat di lubang
jarum mesin jahit;
6. Setelah itu, keluarkan jarum dari gabus; benang menjadi berada di dalam
gabus, dengan salah satu sisi benang terlipat dua (untuk memasukkan serat);
7. Ambil tipis salah satu jenis serat kemudian pilin-pilin hingga serat terpuntir
terbentuk setebal helai satu benang;
8. Rekatkan serat dengan lem lak merah sampai benar-benar masuk kedalam
dan terbaluri lem seluruhnya;
9. Kaitkan serat ke lubang yang terbentuk dari benang;
10. Tarik hingga benangnya saja masuk ke dalam gabus;
11. Supaya lem benar-benar kering, masukkan gabus beserta serat dan benang ke
dalam oven, panaskan sampai 5 menit;
12. Setelah lem kering, maka tarik benang hingga serat pun masuk ke dalam
gabus dan sedikit keluar dari salah satu sisi lain gabus;
13. Masukkan lagi ke dalam oven sampai serat dalam gabus benar-benar kering
(5 menit);
14. Kemudian proses pengirisan, pertama, iris tipis ujung gabus yang
permukaannya kecil dan yang terdapat serat panjang;
15. Iris kanan dan kiri gabus sedikit saja;
16. Lalu iris tipis gabus yang mana tengahnya terdapat serat yg di dalam,
berbentuk bulat/akan terlihat penampang membujurnya;
17. Letakkan di kaca preparat, tetesi air suling dan tutup dengan cover glass;
18. Amati dibawah kaca mikroskop;
19. Untuk mempermudah penggunaan mikroskop, pengamatan dimulai dengan
menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, atur agar objek mendapat cukup
cahaya, agar dapat terlihat pada lensa okuler. Lalu dengan tidak menggeser
objek di meja mikroskop, lensa objektif tersebut diubah dengan fokus lebih
besar 5 kali, lalu rubah ke 10 kali dan 40 kali pembesaran.

9|uji mikroskop penampang serat


BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Data hasil pengamatan terlampir (Jurnal Praktikum Uji Mikroskop)

4.2 Pembahahasan

Pada pengamatan penampang membujur, serat yang digunakan haruslah benar-


benar terurai. Jangan bertumpuk-tumpuk karena akan menyulitkan saat pengamatan.
Serat yang telah menjadi benang, terlebih dahulu urai-uraikan menggunakan jarum
sehingga beberapa serat keluar, dapat diambil dan taruh di kaca preparat. Tetesi dengan
air supaya serat tidak berhamburan/bergeser dan tutup dengan cover glass.
Pada penggunaan mikroskop, perhatikan banyak cahaya yang dibutuhkan. Atur
agar cahaya yang digunakan cukup. Karena ini menggunakan mikroskop listrik maka
atur cahaya lampu pd mikroskop tersebut. Pengamatan dilakukan dengan lensa
pembesaran terkecil dahulu (10x) kemudian dengan tigak menggeser kaca preparat amati
dengan lensa objektif yang lebih besar (40x).
Pada pembuatan sampel penampang melintang, pengambilan serat untuk dipuntir
jangan terlalu banyak. Karena akan membuat serat sulit dimasukkan ke dalam gabus.
Rekatkan serat dengan lem sampai benar-benar serat terolesi seluruhnya, dengan cara
ditekan-tekan. Setelah di lem, maupun setelah serat dimasukkan ke dalam gabus, sampel
di oven sampai kering (kurang lebih 5 menit), supaya saat pengirisan, serat tidak ada
yang goyah.
Pengirisan serat pada penampang melintang, merupakan proses yang diperlukan
kehati-hatian. Iris setipis mungkin gabus tersebut 3 sampai 5 irisan, dan letakan di kaca
preparat.
Pada praktikum ini diperlukan kesabaran, ketelitian dan keselamatan. Supaya
menghasilan preparat yang baik dan hasil pengamatan yang sempurna, walaupun
beberapa serat memiliki penampang yang sama. Diantaranya serat-serat buatan. Karena
hasil dari cetakan (lubang spineret) yang sama maka serat memiliki kebanyakan bentuk
bulat.

10 | u j i m i k r o s k o p p e n a m p a n g s e r a t
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya mendapat kesimpulan, yakni bentuk
morfologi setiap serat, antara lain:

1. Wool
Wol memiliki penampang bujur yang bersisik sedangkan penampang lintangnya
berbentuk bulat tidak beraturan, ada yang sedikit lonjong.
2. Poliamida
Poliamida dan poliester memiliki bentuk penampang melintang maupun membujur
yang hampir mirip. Karena mereka adalah serat buatan. Bentuk membujur poliamida
adalah seperti silinder yang rata terdapat bintik dan trasparan. Bentuk melintangnya
bulat.
3. Poliester
Poliester memiliki bentuk membujur seperti silinder rata namun terdapat garis. Dan
bentuk melintangnya bulat.
4. Kapas
Penampang membujur kapas pipih, seperti pita dan terpuntir. Dan penampang
melintangnya berbentuk seperti ginjal, agak pipih dan hampir bulat, terdadpat lumen
di tengah.
5. Rami
Penampang lintang rami seperti biji kopi dan lonjong juga terdapat lumen.
Penampang membujurnya silinder dengan permukaan bergaris-garis dan berkerut.
6. Sutera
Penampang lintang sutera berbentuk segitiga. Sedangkan penampang membujurnya
silinder agak tidak beraturan dan banyak cairan/lendir perekat disekitar serat. Ini
ditunjukkan serat bellum bersih.
7. Rayon viskosa
Penampang membujur berbentuk silinder dengan permukaan bergaris-garis. Dan
penampang melintangnya bergerigi/keriput. Hal ini dikarenakan serat dipengaruhi
larutan koagulasi.
8. Rayon asetat
Penampang melintang rayon asetat seperti daun semanggi (berlekuk-lekuk) akibat dari
dikelilinginya serat dengan pearut. Dan penampang membujurnya silinder dan ada
garis-garis.
9. Poliakrilat
Penampang membujur poliakrilat tidak jauh berbeda dengan poliester maupun
poliamida, yaitu silinder, nampun serat agak tidak beraturan. Bentuk melintangnya
seperti kacang, ini dipengaruhi oleh penyedotan udara satu sisi serat.
10. Cupproamonium
Cupproamonium adalah serat dari keluarga rayon. Bentuk melintangrnya bulat dan
membujurnya silinder polos, berkilau.

11 | u j i m i k r o s k o p p e n a m p a n g s e r a t
Pada serat gabungan dari dua serat seperti Poliester rayon, Poliester wool, dan
Poliester kapas bentuk melintang dan membujurnya adalah gabungan dari serat-serat itu
sendiri.
Pada uji mikroskop ini dilakukan dengan mikroskop cahaya/optik dengan
permbesaran lensa objektif 40X. Untuk mengidentifikasi serat buatan menggunakan uji ini
bersifat tidak akurat, karena bentuk melintang maupun membujurnya yang hampir sama.
Untuk serat buatan lebih baik diuji dengan cara pelarutan.
Sebaliknya, pada serat alam cocok diidentifikasi dengan cara mikroskopik, yakni
serat kapas, sutera, rami dan wool. Karena bentuk lintang dan membujur dari masing-masing
serat jelas berbeda.

12 | u j i m i k r o s k o p p e n a m p a n g s e r a t
DAFTAR PUSTAKA

Soeprijono, P dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil

Komalasari, M dkk. 2013. Bahan Ajar Praktikum Serat Tekstil. Bandung: Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil

Faiqoh. Uji Mikroskop. Diakses dari: http://faiiqoh017.blogspot.co.id/2013/04/laporan-


praktikum-penggunaan-mikroskop.html
Fungsi dan macam-macam bagian mikroskop. Diakses dari:
http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-Mikroskop-
Adalah.html
Syaifa Rifianti. Serat Uji mikroskop. Diakses dari:
http://syifarifianti.blogspot.co.id/2014/03/tugas-praktikum-serat-uji-mikroskop.html
Super akhwat. Uji serat mikroskop 1 dan 2. Diakses dari
https://superakhwat08.wordpress.com/2011/04/22/uji-serat-nikroskop-1-dan-2/

13 | u j i m i k r o s k o p p e n a m p a n g s e r a t

Anda mungkin juga menyukai