1. Latar Belakang
Lalat merupakan serangga yang tersebar luas di seluruh dunia. Bagian tubuh lalat
yang dapat berperan sebagai alat penularan penyakit antara lain yaitu kaki, sayap,
bulu pada tubuh, faeces serta muntahannya )Ditjen PPM dan PLP 1991, h-1). Lalat
sangat tertarik pada bau-bauan yang busuk, sayuran serta sisa-sisa potongan pada
penjualan daging
baik antara pedagang dengan pembeli. Salah satu bentuk pengawasan sanitasi pasar
adalah dengan melakukan pengukuran kepadatan lalat dan identifikasi jenisnya serta
Pasar sebagai sarana tempat umum berdasarkan persyaratan yang ada selain aman
dan nyaman juga harus bebas dari vector penyakit dan binatang pengganggu. Vektor
penyakit yang ada dipasar antara lain adalah lalat. Keberadaan lalat di pasar tidak
terlepas dari adanya kegiatan jual beli yang senantiasa menghasilkan menghasilkan
sampah dan bau-bauan kas (Menurut Sidik Wasito (1979, h.79) mengatakan bahwa
adanya kehidupan lalat dalam masyarakat bahwa adanya kehidupan lalat dalam
masyarakat merupakan bukti rendahnya tingkat kondisi sanitasi. Populasi lalat yang
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suantu aktivitas dari pada manusia itu
sendiri, perilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat
diamati secara langsung atau tidak langsung. Dan hal ini berarti bawha perilaku
terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yag
Berdasarkan survei awal yang penulis dapatkan dibeberapa titik lokasi penelitian,
kondisi lingkungan pasar dan perilaku masyarakat terkait dengan membuang sampah
sembarangan masih dianggap bermasalah yang mana pada lingkungan pasar yang
terlihat tidak memenuhi syarat dan kondisi sanitasi lingkungan yang kurang bersih
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
3
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepadatan lalat dan perilaku
2. Tujuan khusus
Ulu Siau
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
5. Tinjauan Pustaka
Pengertian Lalat
Lalat adalah salah satu insekta yang termasuk orde Diphtera, yakni insekta
Genus lalat yang penting adalah genus Musca (Slamet 2002). Genus ini
disebut juga dengan lalat karena memiliki kesukaan tinggi di sekitar rumah, di dalam
rumah, dan di kandang ternak (Sujoto dkk., 1997). Sedangkan menurut Azwar
(1995), yang paling penting hanya beberapa saja, misalnya lalat rumah (Musca
domestica), lalat kandang (Stomoxys calcitrans), lalat hijau (Phenisia), lalat daging
transport). Disebut vektor mekanis karena lalat dalam menyebarkan penyakit, kuman
(bibit penyakit) menempel pada kaki, bulu, sayap, badan, dan turut tersebar kemana
lalat terbang dan hinggap. Apabila lalat hinggap pada makanan, maka bibit penyakit
(kuman) akan tertinggal pada makanan tersebut, dan bila dimakan manusia maka
manusia tersebut akan sakit (Sujoto dkk., 1997). Jadi, semua bagian tubuh lalat bisa
berperan sebagai alat penular penyakit, yaitu badan, bulu pada tangan dan kaki serta
Berbagai macam penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat khususnya lalat
rumah adalah demam typhus, paratyphus, disentri amuba maupun disentri baciller,
6
ditimbulkan lalat atara lain penyakit typhoid fever, paratyphoid fever, disentri basiler,
Lalat biasanya hidup pada tempat yang kurang saniter. Karena selain banyak
makanan, tempat tersebut juga dapat digunakan untuk berkembang baik. Dengan
demekian tingginya populasi lalat dapat dipakai sebagai indikator keadaan sanitasi
dalam lingkungan masyarakat. Hal ini disebabkan karena tata hidup lalat yang senang
pada tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat sanitasi, seperti: tempat basah,
kotoran manusia, kotoran manusia, kotoran hewan (kuda, ayam, sapi), salura air
Kepadatan lalat di suatu tempat tempat dikatakan tinggi jika kepadatan lalat
melebihi 6 ekor per blok grill. Secara khusus, sesuai dengan SK Dirjen PPM & PLP
2 ekor per blok grill, perlu dilakukan pemberantasan dan perbaikan pengelolaan
pembuangan akhir sampah (TPA) bila populasi lalat melebihi 20 ekor per blok grill
kepadatan lalat menggunakan fly grill didasarakan pada sifat lalat yang mempunyai
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Azwar (!990) menyatakan bahwa sampah adalah sebagaian dari sesuatu yang tidak
disenangi, tidak terpakai atau sesuatu yang dibuang, pada umumnya berasal dari
sampah adalah sisa kegiata sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa sampah adalah hasil kegiatan
Sumber sampah
Sumber sampah antara lain sampah yang berasal dari permukiman, sampah
yang berada di tempat umum, sampah yang ada di kotoran, di jalan raya, sampah
yang berasal dari industry, sampah dari hasil pertanian/perkebunanm, peternakan dan
Jenis sampah
8
Jenis sampah dapat dibedakan menurut beberapa kandungan yaitu berdasarkan zat
kimia yang terkandung di dalamnya yaitu sampah anorganik dan sampah organik.
Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya :
logam/besi, pecahan gelas, plastic dan sebagainya yang pada umumnya dapat
2003)
Pngertian Perilaku
Perilaku yang dijelaskan pleh Ensiklopedia Amerika adalah sebagai suatu aksi
dan reaksi organism terhadap lingkungannya. Hal ini berarti perilaku baru terjadi
apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut
reaksi atau perilaku tertentu. (Menurut Pradana 2012) perilaku juga merupakan
aktivitas yang timbul karena adanya stimulasi respon serta dapat diamati secara
stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas
dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
Menurut Pradana (2012), tim ahli World Health Organization (WHO) telah
menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan
pokok, yaitu:
Apabila sesorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakana dan
lakukan cenderung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok
referensi.
3. Sumber-suber Daya
4. Budaya
10
suatu pola hidup yang disebut. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek
terhadap perilaku.
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia yang menerima stimulus dari pihak luar, baik yang
dipengaruhi oleh tiga faktor pokok, yaitu faktor predisposisi (predisposing factor).
Pendidika
Pengetahuan
11
intelegensia.
2. Faktor eksternal yang berasal dari luar diri, misalnya keluarga dan
masyarakat.
Sikap (attitude)
Faktor yang di peroleh dari orang terdekat dan adanya dukungan social
6. Kerangka konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya, atau atara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari maslah yang ingin diteliti (
indepnden dari penelitian ini adalah perilaku membuang sampah di pasar ikan
VARIABEL INDEPENDEN
VARIABEL DEPENDEN
PERILAKU MEMBUANG
KEPEDATAN LALAT
SAMPAH DI PASAR IKAN
13
7. Metode Penelitian
A. Desain/Jenis Penelitian
- Waktu : April-mei
C. Variable Penelitian
D. Definisi Oprasional
1. Kepadatan lalat adalah salah satu ordo Diptera. Tiga Diptera yang penting
tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan kealam dalam bentuk
3. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
sebagainya.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang ada di Pasar Ikan Ulu
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua pedagang di Pasar Ikan Ulu
F. Instrument Penelitian
variabel penelitian.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
dengan penelitian
H. Jalanya Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Penelitian
3. Tahap Penyusun
I. Analisis Data
1. Analisis Univariant
2. Analisis Bivariant
di pasar ulu siau) dengan menggunakan uji statistik Chy Square dan diolah
(SPSS)
16
8. Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei juni Jul Agu
1 Survey Awal
2 Penyusunan proposal
3 Seminar proposal
4 Perbaikan proposal
5 Penelitian
6 Penyunsunan skriosi
7 Seminar skripsi
8 Komperensif
9 Perbaikan skripsi
17
9. Biaya Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 1995. Sikap Manusia: Teoti dan Pengukurannya, Edisi 2. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Widya, Jakarta
Heru Subaris K, SKM, M,Kes – Dwi Endah. SKM, MPH, 2016, tentang Sedekah Sampah
Pradana, Kristian Adi. 2012. Konsep Perilaku. Dikutip tanggal 11 november 2018
dari http://cristianpradana.blogspot.co.id/
http://syakira-blog.blogspot.co.id/.