Anda di halaman 1dari 7

CHIKUNGUYA

&
HIV AIDS

ADRIAN HOSEA
X CAIRO
A. CHIKUNGUYA
1.Struktur Virus

2.Klasifikasi Virus
Kingdom : Virus
Divisio : -
Class : -
Ordo : Virales
Familia : Togaviridae
Genus : Alphavirus
Species : Chikungunya (CHIKV)

3. Materi Genetik
Materi genetika terdiri dari kromosom dan gen. Salah satu materi genetika yaitu
kromosom yang terdiri atas DNA dan protein. Informasi genetika yang mengatur aktivitas
sel terletak dalam struktur DNA-nya dan bukan pada proteinnya. Makin banyak jumlah
kromosom, makin besa DNA terdiri atas rangkaian beberapa nukleotida. Nukleotida
mengandung nukleosida yang terikat dengan asam fosfat, sedang nukleosida terdiri atas
basa nitrogen.

1. Replikasi DNA
Materi genetika berupa DNA mempunyai kemampuan heterokatalik, yaitu mampu
membentuk molekul kimia lain dari sebagian rantainya dan autokatalik, yaitu mampu
memperbanyak diri. Ketika terjadi pembelahan mitosis, pita kembar yang berpilin pada
DNA akan dilepas sebagian oleh enzim DNA polimerase pada ikatan hidrogen antara purin
dan pirimidin.

Ikatan tersebut lemah, sehingga mudah pecah dibandingkan dengan ikatan kovalen
antara fosfat dan deoksiribosa. Pada materi genetika, setelah ikatan masing-masing
berjauhan, selanjutnya akan membentuk pasangan baru. Sebagai contoh, rantai A
mendapat pasangan baru B’, sedangkan rantai B mendapat pasangan baru A’ maka
terbentuk dua DNA yang masing-masing memiliki rantai AB’ dan A’B.

2. Kode Genetika
Pada struktur DNA sebagai materi genetika, rangkaian purin dan pirimidin berkelompok-
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut
kodogen (kode genetik). Kodogen tertentu menentukan jenis asam amino yang harus
dirangkai. Gambaran rangkaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Dalam tubuh
manusia terdapat 20 macam asam amino dengan kode-kode genetiknya, seperti pada
tabel berikut ini:r kandungan DNA-nya.

4.Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik.
Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya
tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut
kemudian membentuk provirus.

Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi,
penyisipan gen virus dan pembelahan sel inang.

Tahap siklus
Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu
menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang
dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.

Penyisipan gen virus


Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip
kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk
provirus (pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom
dan provirus akan bereplikasi.

Pembelahan sel inang


Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah
bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang
sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.

5.Penularan Chikunguya
Penularan demam Chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk penular ,
kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Virus menyerang semua usia, baik anak-
anak maupun dewasa di daerah endemis (berlaku dengan kerap di suatu kawasan atau populasi dan
senantiasa ada). Selain manusia, primata lainnya diduga dapat menjadi sumber penularan. Selain itu,
pada uji hemaglutinasi inhibisi, mamalia, tikus, kelelawar, dan burung juga bisa mengandung antibodi
terhadap virus Chikungunya.

Seseorang yang telah dijangkiti penyakit ini tidak dapat menularkan penyakitnya itu kepada
orang lain secara langsung. Proses penularan hanya berlaku pada nyamuk pembawa. Masa
inkubasi dari demam Chikungunya berlaku di antara satu hingga tujuh hari, biasanya berlaku
dalam waktu dua hingga empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai sepuluh
hari.

6.Pencegahan Chikunguya
Seperti yang dikutip dari medicastore, satu-satunya cara menghindari penyakit ini adalah
membasmi nyamuk pembawa virusnya. Nyamuk ini, senang hidup dan berkembang biak di
genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang
menampung air bersih.
Malation dipakai dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini
karena Aedes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang
menggantung. Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk memberantas nyamuk ini
adalah dengan cara menguras tempat penampungan air bersih, bak mandi, vas bunga dan
sebagainya, paling tidak seminggu sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari
telur sampai menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
Halaman atau kebun di sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan
menampung air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan jendela
rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar
matahari dapat masuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat.
Dengan demikian, tercipta lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut.

Pencegahan individu dapat dilakukan dengan cara khusus seperti penggunaan obat oles kulit
(insect repellent) yang mengandung DEET atau zat aktif EPA lainnya. Penggunaan baju lengan
panjang dan celana panjang juga dianjurkan untuk dalam keadaan daerah tertentu yang
sedang terjadi peningkatan kasus.
B.HIV AIDS
1.Strukrur Virus HIV

2.Klasifikasi Virus
Kategori klinis A
Mencakup satu atau keadaan lebih ini pada usia dewasa atau remaja. Individu dengan
kategori klinis ini adalah HIV positif . Penderita mungkin tanpa gejala, tapi dengan
limpadenopati generalisata yang persisten ataupun infeksi HIV yang akut.

Kategori klinis B
Penderita dikategorikan ke dalam tipe ini adalah yang mengalami satu atau lebih diantara
keadaan klinis yang timbul karena infeksi HIV ataupun indikasi penurunan sel immunitas
medial serta merupakan komplikasi dari infeksi HIV. Keadaan klinis tersebut seperti :
endokarditis bakterial, meningitis, pneumonia, sepsis, vulvovaginal candidiasis persisten,
orophayrngeal candidiasis (trush), carcinoma, gejala konstitusional seperti demam, diare
selama satu bulan atau lebih.

Kategori klinis C
Seseorang diklasifikasikan dalam tipe C bila mengalami satu dari tanda dan gejala atau
penyakit berikut: kandidiasis broncial, trakeal, pulmonal dan esofageal; kanker serviks invasif,
herfes simpelk, imunoblastik limfoma kanker otak.

3.Materi Genetik
Materi genetika terdiri dari kromosom dan gen. Salah satu materi genetika yaitu
kromosom yang terdiri atas DNA dan protein. Informasi genetika yang mengatur aktivitas
sel terletak dalam struktur DNA-nya dan bukan pada proteinnya. Makin banyak jumlah
kromosom, makin besa DNA terdiri atas rangkaian beberapa nukleotida. Nukleotida
mengandung nukleosida yang terikat dengan asam fosfat, sedang nukleosida terdiri atas
basa nitrogen.

1. Replikasi DNA
Materi genetika berupa DNA mempunyai kemampuan heterokatalik, yaitu mampu
membentuk molekul kimia lain dari sebagian rantainya dan autokatalik, yaitu mampu
memperbanyak diri. Ketika terjadi pembelahan mitosis, pita kembar yang berpilin pada
DNA akan dilepas sebagian oleh enzim DNA polimerase pada ikatan hidrogen antara purin
dan pirimidin.
Ikatan tersebut lemah, sehingga mudah pecah dibandingkan dengan ikatan kovalen
antara fosfat dan deoksiribosa. Pada materi genetika, setelah ikatan masing-masing
berjauhan, selanjutnya akan membentuk pasangan baru. Sebagai contoh, rantai A
mendapat pasangan baru B’, sedangkan rantai B mendapat pasangan baru A’ maka
terbentuk dua DNA yang masing-masing memiliki rantai AB’ dan A’B.
2. Kode Genetika
Pada struktur DNA sebagai materi genetika, rangkaian purin dan pirimidin berkelompok-
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut
kodogen (kode genetik). Kodogen tertentu menentukan jenis asam amino yang harus
dirangkai. Gambaran rangkaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Dalam tubuh
manusia terdapat 20 macam asam amino dengan kode-kode genetiknya, seperti pada
tabel berikut ini:r kandungan DNA-nya.

4.Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang,
dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini disebut profaga.
Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat menghasilkan
faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi
atau adanya beberapa zat kimia tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah
mekanisme reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis.

5.Penularan AIDS
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu
mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara –
cara seperti di bawah ini :
 Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
 Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
 Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
 Makan dan minum.
 Gigitan nyamuk dan serangga lain.
 Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :
 melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
 Transfusi darah yang mengandung virus HIV
 Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang
mengidap virus AIDS
 Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS
kepada janin yang dikandungnya.

6.Pencegahan AIDS
 Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu
orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
 Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
 Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan
hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
 Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
 Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah
penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada
seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui
seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan
dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media
elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat
mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang
bisa menimbulkan virus AIDS.

Anda mungkin juga menyukai