Anda di halaman 1dari 3

V Pembahasan

Praktikum kali ini merupakan praktikum kedua dalam mata kuliah Kimia
farmasi analisis kualitatif di mana dilakukan pengujian terhadap senyawa
golongan fenol yang diketahui banyak terdapat dalam sediaan farmasi.
Banyaknya sediaan farmasi dari golongan fenol karena golongan tersebut
merupakan salah satu golongan senyawa organik yang stabil. Stabil karena
dikatakan bahwa golongan fenol dengan cincin aromatisnya mengalami
resonansi atau perputaran elektron dari ion fenoksi yang dimilikinya.
Metode sampling yang digunakan adalah random di mana praktikan
mendapatkan sampel dengan secara acak. Sampel yang diperoleh praktikan
adalah no. 39 dan 72. Untuk meminimalisir kesalahan dan mengoptimalkan
sampel yang ada, ketika praktikan memperoleh sampel maka satu pot sampel
yang berisi satu analit tersebut dibagi menjadi tiga bagian sama banyak untuk
dilakukan berbagai macam analisis diantaranya uji pendahuluan/organoleptis,
uji penggolongan dan uji identifikasi spesifik. Untuk uji penggolongan dan uji
identifikasi, sampel diencerkan dengan pelarut yang sesuai + 10ml, hal ini
bertujuan untuk membuat stok sampel yang akan dianalisis menjadi lebih
memadai jumlahnya dibandingkan sebelumnya.
Sampel yang pertama diujikan merupakan sampel no.39 didapatkan hasil
bahwa sampel tersebut adalah nipagin. Dari uji organoleptik diperoleh bentuk
dan kelarutannya sama dengan nipagin atau nipasol. Untuk memastikan
dugaan tersebut, maka dilakukan uji golongan dan uji penegasan. Untuk uji
golongan dengan menggunakan reaksi Millon dan reaksi Landolt. Untuk
reaksi millon didapatkan hasil positif untuk fenol monovalent dengan adanya
warna merah violet. Warna tersebut terbentuk karena adanya senyawa
merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna. Berikut mekanisme
reaksi yang terjadi :

Dari
mekanisme reaksi tersebut terlihat bahwa reaksi tersebut terjadi di o-posisi
gugus hidroksil fenolik, yang diikuti oleh substitusi atom merkuri dengan
+,
menyerang NO dan koordinasi mengakibatkan nitrosophenol zat baik
merkuri organik atau anorganik memberi berwarna. Sedangkan untuk reaksi
Landolt didapatkan hasil positif dengan adanya endapan putih yang tidak larut
dalam air yang terbentuk dari hasil substitusi.
Selanjutnya dilakukan uji identifikasi atau penegasan untuk memastikan
sampel tersebut benar nipagin atau nipasol. Uji penegasan ini dilakukan
dengan mereaksikan sampel tersebut dengan FeCl3. Untuk reaksi dengan
FeCl3 didapatkan hasil ungu kemerahan yang menandakan positif untuk
nipagin. Dimana reaksi FeCl3 ini akan memberikan hasil yang positif bagi
senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang langsung melekat pada inti
aromatic.
Berikut mekanisme reaksinya :

Mekanisme reaksi tersebut bekerja dengan membentuk sebuah kompleks


yang sangat elektrofilik yang menyerang cincin benzene pada senyawa
aromatis dengan bantuan katalis asam lewis FeCl 3 sehingga dapat membentuk
warna ungu dengan demikian sampel dengan no.39 adalah nipagin.
sampel berikutnya yang diujikan merupakan sampel 72 dengan uji yang
pertama dilakukan adalah uji pendahuluan yang biasanya terdiri dari uji
organoleptis yang dapat diraba, dirasa, dicium baunya oleh panca indera.
Sampel no 72 yang memiliki bentuk hablur halus berbentuk jarum dengan
warna putih, bau khas yang cukup tajam serta rasa yang manis. Ketika
diencerkan sampel 72 tidak larut dalam air melainkan larut dalam etanol, dan
berdasarkan data tersebut praktikan memiliki dugaan bahwa sampel
merupakan salah satu golongan fenol yakni senyawa vanilin karena
berdasarkan warna yang dimiliki putih hablur berjarum dan rasa yang manis
serta bau yang khas dan praktikan prediksi bahwa sampel yang diperoleh
telah diencerkan sebelumnya menggunakan pealrutnya yang sesuai namun
praktikan tetap harus menguji seluruh prosedur karena uji organoleptis
dilakukan tidak begitu spesifik terhadap keberadaan suatu sampel.
Uji berikutnya yaitu melakukan uji dengan menggunakan reaksi landolt
diaman sampel ditambahkan dengan aquabrom yang menghasilkan warna
merah kecoklatan dan terdapat endapat berwarna putih ini menandakan
bahwa sampel tersebut termasuk pada fenol golongan monovalen. Setelah itu
lalu dilakukan uji identifikasi atau penegasan dimana sampel ditambahkan
FeCl3 menghasilkan warna ungu ini sesuai dengan literatur namun untuk lebih
memastikan bahwa sampel no.72 adalah vanilin praktikan melakukan kembali
pengujian sampel dengan penambahan H2SO4 lalu ditambahkan lagi dengan
metanol dan warna yang terbentuk ialah violet ini menunjukan bahwa sampel
dengan no.72 adalah vanilin

Anda mungkin juga menyukai