Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PERAN KOMUNIKATOR”

DOSEN PENGAMPU :
M. Ridwan, M.PH

NAMA :
TIARA PUSPITA SARI
(N1A119204)
1D

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji
dan bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita
memohon perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu
menghembuskan kebatilan pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang


berjudul “Peran Komunikator ” ini dapat di selesaikan dengan baik. Saya
menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di
dalam makalah ini.

Saya mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan


evaluasi saya dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu
semua menjadikan cambuk bagi saya agar lebih meningkatkan kualitas
makalah ini di masa yang akan datang.

Jambi, 17 Februari 2020

Tiara Puspita Sari

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKATOR
B. PERANAN KOMUNIKATOR DAN PERSUASI
C. PERANAN KOMUNIKATOR BERDASARKAN RETORIKA
D. PRINSIP UMUM KREDIBILITAS KOMUNIKATOR
E. DIMENSI KREDIBILITASKOMUNIKATOR
F. TIPE KOMUNIKATOR
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

ii
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
Komunikator adalah sumber, pengirim, atau pihak yang mengambil
prakarsa untuk berkomunikasidengan pihak lain yang dimana
Komunikator harus mampu mengembangkan dirisebagai penyebar
pesan, memanipulasi pesan,memilih media, menganalisis audiens
agar pesan- pesan dapat mempengaruhi warga masyarakat.
Untuk menjadi komunikator yang efektif, adalah beralasan kalau si
komunikator mempunyai basis pengetahuan. Pengetahuan terbagi
pada pengetahuan isi (content knowledge). Pengetahuan ini bisa
didapat dari buku-buku, dosen dan pengalaman lainnya. Lalu,
pengetahuan prosedural (procedural knowledge) yang sangat berguna
menentukan bagaimana menjadi komunikator yang efektif. Dalam
banyak interaksi manusia dengan lainnya, basis pendidikan yang
intensif dan ekstensif membantu kita dalam membangun pengetahuan
mengenai perilaku orang-orang, lingkungan sekitar, perilaku kelompok,
norma budaya, sejarah dan seni. Dalam hubungan yang lebih dekat,
kita mesti lebih dalam lagi mengetahui mengenai lawan hubungan kita,
bagaimana respons terhadap situasi tertentu, asumsi mereka tentang
hubungan, sejarah keluarga mereka dan lain-lainnya. Tanpa keintiman
ini, pengetahuan individual, maka kita sebenarnya belum memiliki
hubungan yang lebih intim. Tapi, dengan kemampuan ini, kita
mempunyai kemampuan lebih untuk memberi respon dan beradaptasi
dengan keseharian partner kita dalam hubungan yang lebih dekat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Komunikator ?
b. Apa saja peranan Komunikator ?
c. Bagaimana tipe yang digunakan oleh Komunikator ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu Komunikator
b. Untuk mengetahui peranan sebagai Komunikator
c. Untuk mengetahui tipe apa saja yang ada di dalam
Komunikator
D. Manfaat
a. Agar dapat menambah wawasan tentang Komunikator
b. Agar dapat mengetahui peranan apa saja yang dilakukan
Komunikator

1
c. Agar dapat mempelajari apa saja tipe dalam Komunikator

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKATOR
Komunikator adalah sumber, pengirim, atau pihak yang mengambil
prakarsa untuk berkomunikasidengan pihak lain. Komunikator yang
menetapkan peranan dariseluruh unsur proses komunikasi. Komunikator
harus mampu mengembangkan dirisebagai penyebar pesan,
memanipulasi pesan,memilih media, menganalisis audiens agar pesan-
pesan dapat mempengaruhi warga masyarakat, Pengalaman komunikatif
dapat diraih melalui pengamatan terhadap yang lainnya (kemampuan
diagnosa) dan berpartisipasi dengan yang lainnya (membangun skill
performance). Sejak kecil, kita meniru respons komunikatif dan model dari
perilaku kita dengan yang lainnya. Ada banyak argumentasi bagaimana
pengalaman dalam membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Tanpa
pengetahuan mengenai orang dan situasi yang berbeda, maka
fleksibilitas dan adaptasi susah dilakukan. Kemampuan anak-anak
dengan orang dewasa dalam hal ini berbeda-beda, karena
pengalamannya yang terbatas.
Menumbuhkan hasrat untuk berkomunikasi sangat penting. Karena itu,
dalam banyak kasus, ketiadaan kemauan untuk berkomunikasi dalam
membangun dialog dengan yang lain menjadi faktor terbentuknya
kesalahpahaman terhadap apa yang dimaui dan dibutuhkan dalam
hubungan tersebut. Sikap menjadi hal kritis dalam membangun
komunikasi yang efektif dengan yang lainnya. Kita dapat memprediksi
perbedaan ataupun kadar hubungan komunikasi kita melalui sikap yang
ditunjukkan oleh komunikan. Menjadi komunikator yang efektif,
melibatkan usaha yang berketerusan untuk mengimprovisasi
pemahaman, kemampuan analisis dan kemampuan penampilan.

B. PERANAN KOMUNIKATOR DAN PERSUASI


Peranan Komunikator adalah “mempengaruhi” yang dalam bahasa
psikologi-komunikasi disebut “persuasi”Persuasi dapat diartikan sebagai:
 Suatu kemauan yang disadari dari seorang komunikator untuk
memodifikasi pikiran dan tindakan komunikanmelalui manipulasi motif

2
dari komunikan agar komunikandapat berubah pikiran dan tindakan
sebagaimana yangdikehendaki oleh sumber.
 Seni yang digunakan oleh komunikator untuk mempengaruhi
komunikan;
 Proses untuk mengubah sikap, kepercayaan, pendapat atau perilaku
komunikan

 Taktik Persuasi
 Taktik intensify (meningkatkan kualitas dan kuantitas pesan):
– Repetition
– Association
– Composition

 Taktik downplay (menurunkan kualitas atau kuantitas pesan):


– Omission
– Diversion
– Confusion

C. PERANAN KOMUNIKATOR BERDASARKAN RETORIKA


Menurut Aristoteles, perbedaan cara berpikir dan bertindak dapat
dipersatukanmelalui retorika yang dalam praktiknyatergantung dari
bagaimana menerapkan jenis kemampuan untuk mengungkapkan
pendapat, yaitu: ethos, pathos, dan logos.

a. Ethos
Komunikan akan dipengaruhi oleh seorang pembicara hanya karena
dia menampilkandiri sebagai seorang yang dilihat dandirasakan audiens
sebagai orang:
– Intelligence
– Character
– Goodwill

b. Pathos
Komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga
mampu membangkitkan perasaan komunikan. Kemampuan iniditunjukkan
oleh manipulasi:
– Making calming – anger

3
– Love – hate
– Fear – confidence
– Shame – shamelessness
– Indignation – envy
– Admiration - envy

c. Logos
Komunikator secara intelek mengatakansesuatu secara rasional dan
argumentatif.Logos meliputi:
– Invention
– Arrangement
– Style
– Memory
– Delivery

D. PRINSIP UMUM KREDIBILITAS KOMUNIKATOR

a. Attractiveness/Daya Tarik
 Daya Tarik Sosiologis – Antropologis
– Komunikan akan lebih tertarik pada mereka dengan pekerjaan sama,
status sama, agama sama, suku yang sama

 Daya Tarik Psikologis


– Orang-orang yang mempunyai kebutuhan psikologis yangsama lebih
suka membagi pikiran dan parasaan di antaramereka

 Daya Tarik Fisik


– Komunikator yang bertubuh tinggi, tegap dan besar lebihdisukai
audiens daripada yang bertubuh pendek apalagikurus

 Faktor Dinamis

b. Motives/Motif
 Audiens lebih suka menerima informasi darikomunikator yang secara
terus terang, terbuka, jujur menyatakan maksud
berkomunikasi•Komunikator dianjurkan untuk menyatakanmotif
komunikasi:

4
– Untuk senang
– -senang
– Memenuhi afeksi
– Santai
– Keterlibatan
– dll

c. Similarity/Kesamaan
 Kesamaan antara audiens dengankomunikator dikenal dengan
istilahhomofili sebagai lawan kata dari heterofili
 Semakin banyak faktor kesamaan antarakomunikator dengan audiens
maka semakin besar peluang audiens menerima pesan
darikomunikator

d. Trustworthiness/dapat dipercaya
 Belum ada indikator yang konsisten tentang“dapat dipercaya” ini
 Dalam praktik terlihat atau terasa dariungkapan kata-kata verbal atau
non-verbalkomunikator.
 Berkaitan dengan reputasi seorangkomunikator yang dihubungkan
dengan jabatan, pangkat, pendidikan dan pengalaman.

e. Expertness/Kepakaran
 Kepakaran adalah kunci penerimaanaudiens terhadap seorang
komunikator
 Pelbagai penelitian menunjukkan bahwaseorang komunikator yang
pakar di bidangnya lebih mudah dipercaya daripadayang tidak pakar
 Penyuluh kesehatan yang berlatar belakang pendidikan FKM akan
lebih dipercaya daripadadari FISIP atau FKIP

f. Origin the Message/Keasliansumber pesan


 Orang lebih percaya informasi ilmiahkesehatan yang bersumber dari
jurnalkesehatan daripada dari surat kabar umum.
 Orang lebih mudah percaya informasi tentang bahaya Narkoba yang
bersumber dari seorangmantan pecandu Narkoba dari seorang dokter
sekalipun.
 Dll.

5
E. DIMENSI KREDIBILITASKOMUNIKATOR
Dua komponen kredibilitas yang paling penting ialah keahlian dan
kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikate tentang
kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang
dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap
sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman, atau terlatih.
Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang
berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikator dinilai jujur, tulus,
bermoral, adil, sopan dan etis? Atau apakah ia dinilai tidak jujur, lancung,
suka menipu, tidak adil dan tidak etis? Aristoteles menyebutnya "good
moral charachter". Quintillianus menulis, "A good man speaks well;" orang
baik berbicara baik.

F. TIPE KOMUNIKATOR
1. Tipe Pasif.
Mereka yang selalu lebih baik diam, nrimo. Kuatir akan apa yang nanti
dipikirkan atau dikatakan orang lain tentang dirinya. Mereka selalu
berpikir “Bagaimana nanti kalau saya dianggap orang yang sulit, suka
komplain atau cerewet?”. Mau bicara mereka selalu takut dianggap bodoh
atau sok tahu.
Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa mencapai tujuan mereka.
Mengapa demikian? Karena mereka tidak pernah bisa meminta atau
mengekspresikan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka.
Ada apa-apa ya diam saja. Ketika disakiti mereka diam. Lama-lama
masalah terpendam ini bisa menjadi stress, sakit hati atau merasa tak
berdaya.
2. Tipe Agresif
Mereka yang lebih menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan
mereka. Jika perlu gunakan cara seperti marah atau intimidasi. Mereka
juga tidak peduli akan kepentingan atau perasaan orang lain.
Apakah orang tipe ini bisa mendapatkan keinginan mereka? Jawabnya
bisa, akan tetapi dengan mengorbankan relasi mereka dengan orang lain.
Akibatnya mereka dijauhi orang.
Di Indonesia, dengan budaya timurnya, tipe pasif lebih populer
dibandingkan tipe agresif. Sementara di negara-negara barat tipe agresif
lebih sering dijumpai.
3. Tipe Asertif
Tipe asertif adalah tipe yang percaya diri. Mereka bisa

6
mengungkapkan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan mereka,
tanpa merusak relasi. Mereka juga nyaman menjadi diri sendiri, otentik
dan apa adanya, tanpa senantisa kuatir akan apa yang dipikirkan atau
dikatakan orang lain.
Mereka bisa bicara untuk memperjuangkan aspirasi, ide dan perasaaanya
dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aristoteles menyebut karakter komunikator ini sebagai ethos.
Ethos terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang
baik (good sense, good moral character, good will). Istilah lain dari
ethos ini adalah credibility yang terdiri dari dua unsur: expertise
(keahlian) dan trustwhortiness (dapat dipercaya).
Kedua komponen ini telah disebut dengan istilah-istilah lain
oleh ahli komunikasi yang berbeda. Untuk expertness, juga
disebut authoritativeness, reliablelogical; qualification. Untuk
trustworthiness, juga digunakan istilah safety, character, atau
evaluative factor. Semua itu kita sebut saja dengan kredibilitas.
Tetapi kredibilitas hanya yang pertama. Unsur lainnya adalah
atraksi komunikator (source attractiveness) dan kekuasaan
(source power). Makalah ini berkesimpulan, bahwa ketiga hal
yang disebut ethos di atas, merupakan karakter dasar yang harus
dipenuhi oleh komunikator. Namun, karakter itu masih hanya ada
pada diri komunikator. Sementara, agar komunikasi antar pribadi
dapat efektif maka strategi komunikasi perlu dilakukan.

B. Saran
Kita sebagai calon sarjana tenaga Kesehatan Masyarakat
harus menjadi komunikator yang baik, agar kita mampu untuk
bersosialisasi pada masyarakat dan agar dapat mudah di pahami
serta di terima di kalangan masyarakat.

7
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Nirwansyah (2016, 31 Mei) Karakteristik Komunikator Efektif


dalam Komunikasi Antar Pribadi. Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
https://www.researchgate.net/publication/331802050_Karakteristik_
Komunikator_Efektif_dalam_Komunikasi_Antar_Pribadi

Riadi, Muchlisin (2019, 05 Juli) Pengertian, Tipe dan Jenis Gaya


Komunikasi. https://www.kajianpustaka.com/2019/07/pengertian-
tipe-dan-jenis-gaya-komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai