Anda di halaman 1dari 4

1. management fraktur d) Infeksi.

Pada trauma ortopedi, infeksi


(4R):reduction,recogNition, dimulai pada kulit (superficial) dan masuk
retention,rehabilitation)- ke dalam. Hal ini biasanya terjadi pada
2. Factor yang mempengaruhi penyembuhan kasus fraktur terbuka, tetapi dapat juga
tulang (usia)- karena penggunaan bahan lain dalam
3. Fraktur yang khas pada anak dan dewasa pembedahan, seperti pin (ORIF & OREF)
4. Spondilosis vs spondilisis vs spondilolistesis
dan plat.
5. Patofisiologi osteoporosis-
e) Nekrosis Avaskular. Terjadi karena aliran
6. Buat table OA,RA,GA
darah ke tulang rusak atau terganggu
Criteria diagnose, penegakan OA tanpa dan
dengan rotgen,berdasarkan ACR/eural, sehingga menyebabkan nekosis tulang.
Syok. Terjadi karena kehilangan banyak
Pseudogout?
darah dan meningkatnya permeabilitas
7.penegakan diagnosis berdasarkaan scenario kapiler sehingga menyebabkan oksigenasi
menurun.
8. komplikasi fraktur(early,late)-
LATE

a) Delayed Union. Merupakan kegagalan


Jawab :
fraktur berkonsolidasi sesuai dengan
(RHEUMATOLOGY,ORTHOPAEDICS AND TRAUMA waktu yang dibutuhkan tulang untuk
GLANCE ED.2) menyambung. Hal ini terjadi karena
suplai darah ke tulang menurun.
8. EARLY b) Non-union. Adalah fraktur yang tidak
sembuh antara 6-8 bulan dan tidak
a) Kerusakan Arteri. Pecahnya arteri karena
didapatkan konsolidasi sehingga
trauma dapat ditandai dengan tidak adanya
terdapat pseudoartrosis (sendi palsu).
nadi, CRT menurun, sianosis pada bagian
Pseudoartrosis dapat terjadi tanpa
distal, hematoma melebar, dan rasa dingin
infeksi, tetapi dapat juga terjadi
pada ekstremitas Karena tindakan darurat
bersama-sama infeksi.
spt splinting,
c) Mal-union. Adalah keadaan ketika
b) Sindrom kompartemen. Merupakan
fraktur menyembuh pada saatnya,
komplikasi serius . penyebabnya adalah
tetapi terdapat deformitas yang
terjebaknya otot, tulang saraf, dan
berbentuk angulasi, varus/valgus,
pembuluh darah dalam jaringan parut.
rotasi, pemendekan, atau union secara
Penyebabnya adalah edema atau
menyilang, misalnya pada fraktur tibia-
perdarahan yang menekan otot, saraf, dan
fibula.
pembuluh darah, atau karena tekanan dari
luar seperti gips dan pembebatan yang
terlalu kuat.
c) Fat Embolism Syndrome (FES). Ini
merupakan komplikasi serius yang sering
terjadi pada fraktur tulang panjang. FES
terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan
bone marrow kuning masuk ke aliran darah
dan menyebabkan kadar oksigen dalam
darah menjadi rendah. Ditandai dengan
(RHEUMATOLOGY,ORTHOPAEDICS
gangguan pernafasan, tahikardi, hipertensi,
AND TRAUMA GLANCE
tahipnea, dan demam.
ED.2&jurnal Manajemen Fraktur pada 5. Std. Remodelling
Trauma Muskuloskeletal FK UNUD)
Faktornya :

1. MANAGEMENT FRAKTUR 1. Lokasi fraktur Fraktur metafisis


penyembuhannya lebih cepat dibanding
a) REDUKSI : langkah pertamanya dengan dengan fraktur diafisis,lalu Konfigurasi
meningkatkan deformitas ke lokasi yang fraktur seperti fraktur transversal
mengalami kerusakan, ini memungkinkan untuk sembuhnya lebih lambat dibanding fraktur
fragmen sendi atau frakturnya dipisahkan satu oblik karena kontaknya yg luas yang lebih
sama lain tanpa merusak kapsul banyak. Kemudian jika kedua fragmen
sendi/periosteum. Periosteum yg utuh ini akan dapat vaskularisasi yang baik, maka
digunakan untuk engsel dan panduan untuk penyembuhannya lebih cepat dan tanpa
reposisi struktur. komplikasi. Bila ada segmen fraktur yang
b) RECOGNITION : Agar penanganannya baik, perlu vaskularisasinya sehingga mengalami
diketahui kerusakan apa saja yang terjadi, baik nekrosis, maka akan menghambat
pada jaringan lunaknya maupun tulangnya. terjadinya union (penyembuhan) dan dapat
Mekanisme trauma juga harus diketahui, menyebabkan nonunion.
apakah akibat trauma tumpul atau tajam, 2. Reduksi fraktur factor ini diperlukan agar
langsung atau tak langsung segmen fraktur mendapatkan vaskularisasi
c) RETAINING : tindakan mempertahankan hasil yang lebih baik dalam posisi asalnya.
reposisi dengan fiksasi (imobilisasi). Hal ini akan 3. Imobilisasi yang sempurna akan mencegah
menghilangkan spasme otot pada ekstremitas pergerakan dan kerusakan pembuluh darah
yang sakit sehingga terasa lebih nyaman dan yang dapat mengganggu penyembuhan
sembuh lebih cepat fraktur.
d) REHABILITATION : mengembalikan kemampuan 4. infeksi pada daerah fraktur, baik itu
anggota gerak yang sakit agar dapat berfungsi, disebabkan oleh tindakan seperti reposisi
Mengembalikan akti fi tas fungsional terbuka fraktur tertutup atau pada fraktur
semaksimal mungkin untuk terbuka, dapat mengganggu terjadi
menghindari atropi atau prosesnya penyembuhan.Infeksi pada
kontraktur. jika keadaan meungkinkan, tulang oleh bakteria dapat menyebabkan
harus segera dimulai melakukan lati hanla komplikasi fraktur berupa osteomyelitis.
ti han untuk mempertahankan kekuatan 5. penyakit metabolik seperti Diabetes
anggota tubuh dan mobilisasi. Melitus dan obesitas juga dapat
mengganggu penyembuhan fraktur. Karena
2. FAKTOR PENYENBUHAN FRAKTUR Diabetes menurunkan pembentukan dan
(Analisis Faktor-Faktor Yang fungsi osteoblast dan meningkatkan
Berhubungan Dengan Status
osteoklas yg berhubungan dengan proses
Fungsional Paska Open Reduction
dimana tulang diinduksi oleh trauma atau
Internal Fixation
inflamasi dan memiliki kadar IL-1β, TNF-α,
(Orif) Fraktur Ekstremitas
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah, and prostaglandin E2, yang dapat
2013) merangsang resorpsi tulang.
Fasenya ada 4 : 6. Usia usia muda lebih cepat sembuh Ini
disebabkan karena anak-anak masih berada
1. Std. Destruksi / Hematom dalam masa pertumbuhan dan aktivitas
2. Std. Inflamasi & Proliferasi sel osteoblast lebih mendominasi dan masih
3. Std. Pembentukan kalus sangat aktif membelah dari pada aktivitas
4. Std. Konsolidasi (perekatan kembali)
osteoklas Osteoblas akan terus aktif bekerja
sampai mencapai usia dewasa. kadar mineral tulang menurun, sehingga akan
untuk menjaga kepadatan tulang. Namun, mengalami osteoporosis
kemampuan osteoblas lama-kelamaan akan Terapi:
kalah dengan osteoklas seiring Terapi hormonal yang dapat diberikan misalnya
bertambahnya usia. Ketika mengalami patah raloxifene dan kalsitonin. Terapi nonhormonal
tulang, osteoblas akan berfokus untuk yang dapat diberikan misalnya pemberian
menyembuhkan area yang cedera bisphosphonate atau suplementasi vitamin D

Factor risiko:
a. Genetic : jika ortu osteoporosis maka
(RHEUMATOLOGY,ORTHOPAEDICS AND TRAUMA
keturunan berisiko 50% osteoporosis
GLANCE ED.2&jurnal Patogenesis dan Metabolisme
b. usia
Osteoporosis pada Manula FK UNPAD)
c.jenis kelamin wanita lebih berisiko
d, ras asia lebih berisiko daripada afrika karena
5. patofisiologi osteoporosis
sekitar 90 persen mengalami intoleransi laktosa
Osteoporosis dibagi dalam 2 bentuk, dan menghindari produk hewani
yaitu primer dan sekunder. Dikatakan e. Konsumsi kafein, seperti minum teh atau sof
osteoporosis primer apabila penyebabnya drink. Sebab, kafein dapat mengganggu
berhubungan dengan usia ( senile osteoporosis) penyerapan kalsium.
f. Penggunaan obat yang steroid,karena dapat
Progresifitas resorpsi tulang meningkat pada
hambat pembentukan tulang
proses penuaan yg diawali pada antara usia
dekade 3 sampai 5 kehidupan, pada wanita akan (jurnal penatalaksanaan kelainan tulang
mengalami percepatan mekanisme ini saat belakang FK UNUD)
premenopause. Pada Osteoporosis sekunder ; 4. spondylosis penyakit degeneratif tulang
kebiasaan gaya hidup, obat-obatan atau belakang. Spondylosis ini disebabkan oleh
penyakit tertentu merupakan penyebab utama proses degenerasi yang progresif pada diskus
terjadinya osteoporosis. Penyebab tersering intervertebralis, yang mengakibatkan makin
osteoporosis sekunder adalah terapi dengan menyempitnya jarak antar vertebra sehingga
glukokortikoid ( sindroma cushing ), mengakibatkan terjadinya osteofit,
tirotoksikosis, alkoholisme, hiperparatiroid, penyempitan kanalis spinalis dan foramen
diabetes melitus, hipogonadisme, perokok, intervertebralis dan iritasi persendian posterior.
penyakit gastrointestinal, gangguan nutrisi, Rasa nyeri pada spondylosis ini disebabkan oleh
hipercalsiuria dan immobilisasi. tulang yang terjadinya osteoarthritis. Selain itu penyebabnya
sering terjadi fraktur akibat osteoporosis adalah karena adanya kompresi dan penyempitan saraf
tulang belakang, panggul dan pregelangan yang nantinya dapat menyebabkan kelumpuhan
tangan bahkan gangguan perkemihan
Estrogen mengalami penurunan mulai Factor penyebab : usia, obesitas, duduk dalam
usia 40 tahun Kadar estrogen yang menurun, waktu yang lama dan kebiasaan postur yang
menyebabkan proses pematangan tulang jelek.
terhambat serta percepatan reabsorbsi tulang.
Pengurangan masa tulang pada pre- dan awal Spondylolisthesis adalah pergeseran kedudukan
menopause akan terjadi perlahan–lahan, corpus vertebra kea rah anterior maupun
densitas tulang menurun 2-3% per tahun, tulang posterior terhadap vetebra atas atau disebelah
menjadi lemah (osteopenia). Dengan turunnya bawahnya.Spondylolisthesis paling sering terjadi
kadar estrogen maka proses pematangan tulang pada sendi lumbo sacral (SLs) karena beban
(osteoblast) terhambat, vitamin D dan PTH yang paling banyak pada tulang punggung
(parathyroid hormon) juga menurun sehingga terletak pada persendian ini. Gangguan yang
dapat ditimbulkan akibat kondisi ini antara lain
nyeri tekan pada regio lumbal, spasme otot,
terjadi penurunan kekuatan otot, keterbatasan
gerak, dapat juga terjadi penjalaran nyeri pada
tungkai. Sehingga dapat menimbulkan
keterbatasan fungsi seperti gangguan saat
bangun dari keadaan duduk, saat membungkuk,
duduk atau berdiri lama dan berjalan

Anda mungkin juga menyukai