Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Bronkopneumonia merupakan infeksi pada parenkim paru yang


terbatas pada alveoli kemudian menyebar secara berdekatan ke bronkus
distal terminalis. Gejala dan tanda pada penderita bronkopneumonia dapat
mengalami onset demam akut atau sub akut, batuk dengan atau tanpa
produksi, dan sesak nafas.
Penanganan bronkopneumonia terdiri dari terapi medikamentosa
berupa pemberian antibiotik dan terapi supportif. Hasil pengobatan biasanya
bagus, namun tingkat mortalitas lebih tinggi pada penderita manula.

30
DAFTAR PUSTAKA

Alberta Medical Association. Guideline for The Diagnosa and Management of

Community Acquired Pneumonia Pediatric.2001.

http:/www.albertadoctor.org.

Betty JT. Viral Pneumonia & Bacterial Pneumonia. Chest Radiography. 2002.

USA: Department of General Surgery College of Medicine University of

Kentucky

Levison, M. Pneumonia, dalam Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 2002.

Jakarta: EGC

Patel, Pradip R. Radiologi Lecture Notes. 2009. Jakarta: EMS; hal 36-7

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Nosokomial: Pedoman Diagnosis

dan Penatalaksanaan di Indonesia. 2003; hal 2-5

Putri, Enda Silvia. Karakteristik Balita Penderita Bronkopneumonia Rawat Inap

Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009. 2010. Fakultas

Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Rab, Tabrani. Ilmu Penyakit Paru, 2000. Jakarta: Hipokrates.

Rasad Siriraj. Radiologi Diagnostik. Edisi Kedua. 2005. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI

Reynolds J H, McDonald, Alton H, Pneumonia in the Immunocompetent patient :

Review Article ; The British Journal of Radiology, 83 (2010) 998-1009

Robins, Kumar. Buku Ajar Patologi II. 1995. Jakarta: EGC.

31
Soeparman Waspadji S. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. 1999. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI.hal: 695-705

Thomson, A.D., Cotton, R.E. Catatan Kuliah Patologi. Jakarta: EGC.

Tierney, L, dkk. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam). 2002.

Jakarta: Salemba Medika.

32

Anda mungkin juga menyukai