Anda di halaman 1dari 2

1.

pemeriksaan penunjang infeksi jamur dan parasit Pemeriksaan penunjang fungi :

2. mekanisme kerja farmakoteraapi parasit dan jamur


tes KOH
3. perbedaan respon imun bakteri, parasit dan jamur Dalam tes KOH akan diambil sampel berupa
dan penunjang
kerokan kulit pasien yang terinfeksi, lalu
mencampurnya dengan larutan KOH (kalium
hidroksida). KOH akan menghancurkan sel kulit
Jawab
sehat, dan menyisakan sel kulit yang terinfeksi
jamur.
Osborn Diagnostic Imaging Elsevier & jurnal akademika
baiturahim vol.4 No.2 tahun 2015 Kultur jamur
Kultur jamur dilakukan guna mendeteksi apakah
1. pemeriksaan penunjang parasit terdapat jamur di area tubuh yang terinfeksi.
Prosedurnya akan diambil sampel darah, kulit,
cacing di pemeriksaan eosinofil dan tes intradermal dan kuku, atau lapisan dalam kulit pasien untuk
tes fiksasi komplemen dibiakkan di laboratorium.
Sampel bisa juga pakek cairan serebrospinal kalo
a) Analisa faces→untuk memeriksa ada tidaknya dicurigai ada infeksi pada otak dan tulang belakang.
telur dan larva cacing. Pemeriksaan ini Dalam prosedur ini, sampel cairan serebrospinal
yang menyelubungi otak dan tulang belakang
dilakukan setelah 40 hari setelah terinfeksi pasien akan diambil, menggunakan metode pungsi
b) Pemeriksaan darah →untuk cek ada tidaknya lumbal, yaitu melalui celah tulang belakang di
peningkatan leukosit jenis eosinofil dan Ig E
daerah punggung bawah.

akibat infeksi cacing. hal ini karena cacing Tes pewarnaan gram
merangsang Th2 dan CD4+ yang melepas IL4 Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan
infeksi lain, yaitu bakteri. Tes pewarnaan gram
untuk prodksi IgE dan IL5 untuk aktifkan
dilakukan dengan mengambil sampel dahak, darah,
eosinofil.IgE berikatan dengan cacing kemudian atau urine pasien untuk diteliti di laboratorium.
diikat eosinofil →sekresi granula enzim Biopsi
penghancur cacing
Dengan cara mengambil sampel kulit, paru-paru,
c) Foto pencitraan dengan sinar X, USG, CT scan, tulang sumsum, atau kelenjar getah bening,
dan MRI untuk melihat secara langsung ada tergantung kepada area yang terinfeksi.

tidaknya parasit dalam tubuh melalui Farmakoterapi pada penyakit dan infeksi parasit oleh

pencitraan dr.agung birowo m.kes

2. farmakoterapi parasit mekanisme

a) a.Dietilkarbamazin→ menyebabkan paralisis


dan perubahan pada permukaan membrane
microfilaria cacing →lisis
b) b.levamisol →meningkatkan potensial aksi dan
menghambat transmisi neorumuskular→cacing
paralisis
c) c.Mebendazol→efektif untuk obati cacing jamur bocor dan komponen nya keluar dari
sel jamur
gelang,kremi,tambang dan pita. Cara Kerjanya
c) terbinafin→hambat squalen epoksidase
→merusak subseluler dan hambat sekresi (enzim yg digunakan untk konversi squalen
menjadi squalen epoksid
asetilkolin cacing, dan menghambat
d) ketokonazol→menimbulkan kerusakan
pengambilan glukosa oleh cacing pada dinding sel jamur, hambat sintesis
as.nukleat dan penimbunan as.peroksida →
d) d.Gandarusa→mengandung zat alkaloid justicin,
kerusakan sel jamur
flavanoid, tannin, iridoit, saponin, kalium dan
gandarusi. Mekanismenya →menghambat
kolineterase sehingga asetilkolinmenumpuk
pada reseptor nikotinik neuromuskular→terjadi
kontraksi ototterus menerus→timbulkan
paralisis otot→cacing mati
e) e.piperazin→ menyebabkan blockade respon
otot cacing terhadap asetilkolin→
mengakibatkan cacing paralisis dan cacing akan
dikeliarkan melalui peristaltic usus
f) f.pirantel pamoat→menimbulkan depolarisasi
pada otot cacing dan menghambat enzim
kolineterase sehingga akan meningkatkan
kontraksi otot cacing,meningkatkan impuls
caacing,dan depolarisasi otot cacing →cacing
mati dalam keadaan spatis(kaku dan Lumpuh)
g) g. pirazikuantel→menimbulkan peningkatan
aktivitas otot cacing karena ion Ca intrasel
hilang→terjadi kontraksi dan paralisis
spastik→cacing lepas dari tempatnya
h) h.tiabendazol→hambat enzim fumarat
reduktasi dan enzim asetilkolinerase cacing
→cacing mati

infeksi jamur

a) griseofulvin →hambat mitosis jamur dengan


berikatan dengan mikrotubulus dan hambat
polimerasi tubilin menadi mikrotubulus
b) azol→hambat 14-α-demetilase(enzim untuk
sintesis ergosterol yang merupakan sterol
utama membrane sel jamur. Konsentrasi
azol yg tinggi akibatkan K+ dan komponen

Anda mungkin juga menyukai