Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENUAAN, PENYEBARAN PENYAKIT PADA LANSIA, DAN

PERKEMBANGAN PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

M. ROIS ILHAM (P1337240617039)


DEVI LAILIN NAJAH (P1337420617068)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

PRODI DVI KEPERAWATAN

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gerontologi, studi ilmiah tentang efek penuaan dan penyakit
yang berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi aspek
biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan.
Sejak awal manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana
dan mengapa terjadi penuaan, namun tidak ada teori tunggal yang
dapat menjelaskan proses penuaan. Setiap orang akan mengalami
enuaan, tetapi penuaan pada setiap individu akan berbeda tergantung
faktor herediter, stresor lingkungan, dan sejumlah besar faktor yang
lain. Walaupun tidak ada satu teori yang dapat menjelaskan peristiwa
fisik, psikologis, dan peristiwa sosial yang kompleks yang terjadi
dari waktu ke waktu, suatu pemahaman dari penelitian dan teori-
teori yang dihasilkan sangant penting bagi perawat untuk membantu
orang lanjut usia memelihara kesehatan fisik dan psikis yang
sempurna.
Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa
penuaan terjadi biasanya dikelompokkan kedalam dua kelompok
besar, yaitu teori biologis dan psikosoaial. Penelitian yang terlibat
dengan jalur biologi telah memusatkan perhatian pada indikator
yang dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada
tingkat seluler, sedangkan ahli teori psikososial mencoba untuk
menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan
dengan kepribadian dan perilaku.

B. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan
lebih mendetail lagi mengenai mata kuliah keperawatan gerontik
khusus nya untuk materi tentang konsep penuaan.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tentang konsep pemuaan
2. Untuk mengetahui perkembangan pada lansia
3. Untuk mengetahui penyebaran penyakit pada lansia
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN PENUAAN

Proses menua merupakan proses yang terus menerus atau


berlanjut secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami
pada semua makhluk hidup.

Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran


misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi
keriput karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih,
pendengaran berkurang, penglihatan memburuk, gigi mulai
ompong, aktivitas menjadi lamban, nafsu makan berkurang dan
kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran.

B. TEORI MENUA

1. Teori biologi

a. Genetik Clock
Menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya
program jam genetik didalam nuklei. Jam ini akan berputar
dalam jangka waktu tertentu dan jika jam ini sudah habis
putarannya maka akan menyebabkan berhentinya proses
mitosis.

b. Error
Menurut teori ini prose menua diakibatkan oleh
menumpuknya berbagai macam kesalahan sepanjang
kehidupan manusia akibat kesalahan tersebut akan
berakibat keselahan metabolisme yang dapat
mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel secara
perlahan.
c. Autoimun
Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca
tranlasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri
(Self recognition).

d. Free radical
Penuaan dapat terjadi akibat interaksi dari komponen radikal
bebas dalam tubuh manusia. Radikal bebas dapat berupa :
superoksida (O2), Radikal Hidroksil (OH) dan Peroksida
Hidrogen (H2O2). Radikal bebas sangat merusak karena
sangat reaktif , sehingga dapat bereaksi dengan DNA,
protein, dan asam lemak tak jenuh.

e. Kolagen
Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan
kecepatan kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan
sel jaringan.

f. Wear teori biologi


Kelebihan usaha dan stress menyebaban sel tubuh rusak.

2. Teori psikologi
a. Activity theory, ketuaan akan menyebabkan penurunan
jumlah kegiatan secara langsung.
b. Teori kontinuitas, adanya suatu kepribadian berlanjut yang
menyebabkan adanya suatu pola prilaku yang meningkatkan
stress.
c. Disengagement Theory, putusnya hubungan dengan dunia
luar seperti hubungan dengan masyarakat, hubungan
dengan individu lain.
d. Teori Stratifikasi usia, karena orang yang digolongkan dalam
usia tua akan mempercepat proses penuaan.
e. Teori kebutuhan manusia dari Maslow, orang yang bisa
mencapai aktualisasi menurut penelitian 5% dan tidak
semua orang bisa mencapai kebutuhan yang sempurna.
f. Teori Jung, terdapat tingkatan-tingkatan hidup yang
mempunyai tugas dalam perkembangan kehidupan.
g. Course of Human Life Theory, Seseorang dalam hubungan
dengan lingkungan ada tingkat maksimumnya.
h. Development Task Theory, Tiap tingkat kehidupan
mempunyai tugas perkembangan sesuai dengan usianya.

3. Teori lingkungan
a. Radiasi
Setiap hari manusia terpapar dengan adanya radiasi baik
karena sinar UV maupun dalam bentuk gelombang-
gelombang mikro yang telah menumbuk tubuh tanpa terasa
yang dapat mengakibatkan perubahan susunan DNA dalam
sel hidup atau bahkan rusak dan mati.

b. Stress
Stres fisik maupun psikologi dapat mengakibatkan
pengeluaran neurotransmitter tertentu yang dapat
mangekibatkan perfusi jaringan menurun sehingga jaringan
mengalami kekurangan O2 dan mengalami gangguan
metabolisme sel sehingga terjadi penurunan jumlah cairan
dalam sel dan penurunan eksisitas membran sel.

c. Polusi
Tercemarnya lingkungan dapat mengakibatkan tubuh
mengalami gangguan pada sistem psikoneuroimunologi
yang seterusnya mempercepat terjadinya proses menua
dengan perjalanan yang masih rumit untuk dipelajari.

d. Pemaparan
Terpaparnya sinar matahari yang mempunyai kemampuan
mirip dengan sinar ultra yang lain mampu mempengaruhi
susunan DNA sehingga proses penuaan atau kematian sel
bisa terjadi.

C. FAKTOR – FAKTOR PENUAAN

Faktor yang Mempengaruhi Penuaan


1. Hereditas: keturunan genetic
2. Nutrisi: makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stress

D. PERUBAHAN FISIK

No
Sistem Perubahan
.

1. sel Jumlah sel menjadi menurun atau


lebih sedikit, ukuran sel lebih besar,
berkurangnya cairan intra seluler,
menurunnya proporsi protein di otak;
otot; ginjal; darah dan hati, jumlah
sel otak menurun, terganggunya
mekanisme perbaikan sel. Otak
menjadi atrofi (beratnya berkurang
5-10%), lekukan otak akan menjadi
lebih dangkal dan melebar.

2. Kardiovaskuler Katup jantung menebal dan kaku,


kemampuan memompa darah
menurun (menurunnya kontraksi
dna volume), elastisitas pembuluh
darah menurun, serta meningkatnya
resistensi pembuluh darah perifer
sehingga tekanan darah meningkat.

3. Respirasi Otot-otot pernapasan kekuatannya


menurun dan kaku, elastisitas paru
menurn, kapasitas residu meingkat
sehingga menarik napas lebih berat,
alveoli melebar dan jumlahnya
menurun, kemampuan batuk
menurun, serta terjadi penyempitan
pada bronkus.

4. Pernafasan Saraf panca indra mengecil


sehingga fungsinya menurun serta
lambat dalam merespons dan waktu
bereaksi khususnya yang
berhubungan dengan stres.
Berkurangnya atau hilangnya
lapisan mielin akson, sehingga
menyebabkan berkurangnya
respons motorik dan refleks

5. Moskuloskeletal Cairan tulang menurun sehingga


mudah rapuh (osteoporosis),
bungkuk (kifosis), persendian
membesar dan menjaid kaku, (atrofi
otot), kram, tremor, tendon
mengerut, dan mengalami sklerosis.

6. Gastrointestinal Esofagus melebar, asam lambung


menurun, lapar mennurun, dan
peristaltik menurun seingga daya
absorpsi juga ikut menurn. Ukuran
lambung mengscil serta fungsi
organ aksesori menurun sehingga
menyebabkan berkurangnya
produksi hormon dan enzim
pencernaan

7. Genitourinasia Ginjal: mengecil, aliran darah ke


ginjal menurun, penyaringan di
glomerulus menuru, dan fungsi
tubulus menurun sehingga
kemampuan mengonsentrasi urine
ikut menurun.

8. Vesika urinary Otot-otot melemah, kapasitasnya


menurun dan retemsi urine. Prostat:
hipertrofi pada 75% lansia.

9. Vagina Selaput lendir mengering dan


sekresi menurun.

10. Pendengaran Membran timpani atrofi sehingga


terjadi gangguan pendengaran.
Tulang-tulang pendengaran
mengalamu kekakuan.

11. Penglihatan Respons terhadap sinar menurun,


adaptasi terhadap gelap menurun,
akomodasi menurun, lapangan
padang menurun, dan katarak.

12. Endokrin Produksi hormon menurun.

13. Kulit Keriput serta kulit kepala dan rambut


menipis. Rambut dalam hidung dan
telingan menebal. Elastisitas
menurun, vaskularisasi menurun,
rambut memutih (uban) , kelenjar
keringat menurun, kuku keras dan
rapuh,serta kuku kaki tumbuh
berlebihan seperti tanduk

14. Belajar dan mmemori Kemampuan belajar masih ada


tetapi relatif menurun. Memori (daya
ingat) menurun karena proses
encoding menurun

15. Intelegensi Secara umum tidak banyak


perubahan

16. Personality dan Tidak banyak perubahan, hampir


adjustment setiap muda

17. Pencapaian Sains, filosofi, seni, dan musik


sangat memengaruhi
E. PERKEMBANGAN YANG TERJADI PADA LANSIA

Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus


kehidupan manusia di dunia. Tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai
akhir kehidupan. Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses
penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua (tahap
penuaan). Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik,
mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat
melakukan tugasnya sehari-hari lagi (tahap penurunan). Penuaan
merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk
tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan kapasitas
fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan
perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah,
paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya. Dengan kemampuan
regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai
penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang
dewasa lain. Untuk menjelaskan penurunan pada tahap ini, terdapat
berbagai perbedaan teori, namun para ahli pada umumnya sepakat
bahwa proses ini lebih banyak ditemukan pada faktor genetik.

F. PENYEBARAN PENYAKIT PADA LANSIA

Prevalensi Menurut Kelompok


Umur
No Jenis Penyakit

55-64 th 65-74 th 75 th +

1 Hipertensi 45,9 57 63,8

2 Artritis 45 51 54,8

3 Stroke 33 46 67

4 Peny. Paru Obstruksi 5,6 8,6 9,4


Kronis

5 DM 5,5 4,8 3,5

6 Kanker 3,2 3,9 5

Peny. Jantung
7 Koroner 2,8 3,6 3,2

8 Batu ginjal 1,3 1,2 1,1

9 Gagal jantung 0,7 0,9 1,1

10 Gagal ginjal 0,5 0,5 0,6

Sumber : Kemenkes RI, Riskesdas, 2013

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proses menua merupakan proses yang terus menerus atau


berlanjut secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami
pada semua makhluk hidup.

Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran


misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi
keriput karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih,
pendengaran berkurang, penglihatan memburuk, gigi mulai
ompong, aktivitas menjadi lamban, nafsu makan berkurang dan
kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran.
Pada masa lansia sangatlah rentan terkena penyakit, dan
juga ada beberapa penyebaran penyakit pada lansia yang ada di
Indonesia yang telah dipaparkan di bab II

B. SARAN

Sebagai seorang perawat profesional kita hendaknya dalam


merawat klien yang lanjut usia harus memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan dasar yang diperlukan tujuannya agar klien tersebut
merasa nyaman dalam rentang umurnya tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Desi. 2016. TEORI – TEORI MENUA. PROGRAM STUDI DIII


KEPERAWATAN. STIKES SANTA ELISABETH : MEDAN

Tuti. 2017. TAHAP PERKEMBANGAN LANSIA. FAKULTAS ILMU


KESEHATAN. UNIVERSITAS ASSAFYAH : BEKASI

Kolifah siti. 2016. KEPERAWATAN GERONTIK. PUSDIK SDM


KESEHATAN : JAKARTA SELATAN

Khairunnisa. 2017. MAKALAH PENUAAN. Diakses pada 19 Januari 2019.


Pada : https://khairunnisa2109.wordpress.com/2016/11/21/makalah-
penuaan/
Lintang. 2013. PERKEMBANGAN LANSIA. Diakses pada : 20 Januari
2019. Pada : http://alfallahu.blogspot.com/2013/04/perkembangan-
usia-lanjut.html

Anda mungkin juga menyukai