Anda di halaman 1dari 20

BAB III

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


A. Identitas diri pasien

Nama : Tn. MU
Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen,
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Keluarga Terdekat : UF (Anak)
Alamat :
Tanggal Masuk RS : Rabu, 16 November 2016 di Poli Mata
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga Klien
Diagnosa Medik : KAD, Selulitis

B. Riwayat Keperawatan

1) Keluhan Utama
- Klien datang ke IGD RSUD Tarakan pada Sabtu, 16 Desember 2017 pukul 10.50 WIB
dengan diagnosa medis KAD dan selulitis pedis dextra, klien rujukan dari RS Budi
Mulia.
- Klien mengatakan selalu terasa lapar walaupun sudah makan
- Klien mengatakan berat badannya mengalami penurunan, sebelum sakit berat badannya
56 kg namun saat dirawat berat badannya, klien memperkirakan berat badannya saat ini
yaitu 50 kg.
- Klien mengatakan merasakan lemas
- Klien mengatakan merasakan mual
- Klien dan keluarga mengatakan belum mengetahui tentang diabetes mellitus
- Klien dan keluarga mengatakan belum mengetahui tentang makanan yang seharusnya
tidak dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus
- Klien mengatakan jarang mengecek gula darahnya

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 1
2) Riwayat Perjalanan Penyakit
- Sesuai riwayat perjalan penyakit klien, klien pernah dirawat dengan diagnosa medis
hernia tahun 2005. Kemudian klien pernah di rawat di RS Budi Mulia dengan diagnosa
medis Diabetes Melitus pada 13 Desember 2017, lalu klien dirujuk ke RSUD Tarakan
dan tiba di IGD RSUD Tarakan pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 pukul 10:50 WIB
dengan diagnosa medis KAD dan selulitis pedis dextra dan klien mengeluhkan bahwa
kaki kanan dan kirinya merasakan seperti kesemutan dan bila disentuh oleh orang lain
maka bertambah kesemutannya. Kemudian klien dibawa ke ruang Dahlia RSUD Tarakan
pada hari Sabtu, 16 Desember 2017 pukul 19:00 WIB dengan keluhan klien merasa
lemas, klien merasa sesak napas, dan mual. Saat dilakukan pengkajian pada Rabu, 20
Desember 2017 pukul 09:00 WIB, klien mengatakan selalu terasa lapar walaupun sudah
makan, klien mengatakan berat badannya mengalami penurunan, sebelum sakit berat
badannya 56 kg namun saat dirawat berat badannya, klien memperkirakan berat
badannya saat ini yaitu 50 kg, klien mengatakan merasakan lemas, dan klien mengatakan
merasakan mual.

3) Riwayat Penyakit yang Lalu dan Gaya Hidup Sebelum Sakit


- Klien mengatakan memiliki riwayat diabetes militus sejak tahun 2004 dan sampai saat
ini klien jarang untuk mengecek gula darahnya ke pelayanan kesehatan kemudian
klien memiliki riwayat asam urat sejak tahun 2003 dan jarang untuk mengecek asam
uratnya sampai saat ini.

Gaya Hidup Sebelum Sakit :


- Klien mengatakan menyukai makanan yang manis-manis
- Klien mengatakan suka makan biscuit dan kue-kue
- Klien mengatakan suka minum teh manis setiap pagi saat sebelum sakit
- Klien mengatakan suka mengemi di malam hari
- Klien mengatakan tidak ada pantangan dalam hal makanan

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 2
4) Riwayat Keluarga (Genogram)

Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Kedua orang tua klien telah meninggal. Klien
memiliki seorang kakak laki-laki dan telah meninggal serta dua adik laki-laki. Hubungan klien
dengan keluarga sangat baik terlihat ketika klien datang ke berobat ke poli mata di antarkan oleh
anak yang kedua yaitu anak perempuannya serta cucu laki-lakinya. Dalam keluarga klien, kakek
dari ayah klien memiliki riwayat hipertensi dan nenek dari ibu klien memiliki riwayat diabetes
militus.

5) Kondisi Lingkungan
Klien tinggal di Jalan Kemanggisan H. Marjuki No. C 33 RT.003/ RW.006
Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Keluarga klien mengatakan bahwa
kondisi rumahnya cukup baik dan bersih serta sekitar lingkungan rumahnya juga cukup
bersih. Klien mengatakan kondisi rumahnya terdapat ventilasi, jendela, kamar klien
bersih serta terdapat pembuangan sampah. Rumah klien juga mendapat pencahayaan
yang cukup baik.

6) Aspek Psikososial, Mekanisme Koping dan Aspek Spiritual

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 3
a. Aspek Psikososial : Klien bekerja sebagai buruh bangunan dank lien tidak merasa
cemas
b. Mekanisme Koping : Klien mengatakan jika dirinya sakit biasanya klien pergi ke
rumah sakit karena menurut klien jika klien pergi ke rumah sakit, klien mendapatkan
solusi untuk kesehatannya.
c. Aspek Spiritual : Klien beragama Islam. Klien mengatakan selalu melaksanakan
shalat 5 waktu dan selalu melaksanakan puasa Ramadhan dengan baik.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan/Penampilan Umum, Status mental dan Nutrisi


- Kesadaran : Composmentis
- Tidak terdapat tanda-tanda kecemasan
- Tingkah laku baik
- Ekspersi wajah terlihat baik
- Mood terlihat baik
- Postur tubuh : klien berbaring di tempat tidur
- Kebersihan diri : klien terlihat bersih dan rapi
- Cara berpakaian : saat klien di ruang Dahlia RSUD Tarakan menggenakan
pakaian batik berwarna cream dan menggunakan celana pendek berwarna hitam.
- Tinggi Badan : 165 cm
- Berat Badan : 50 kg
- BMI : Berat Badan (kg)
Tinggi Badan x Tinggi Badan (M)

50 kg : 1,65x1,65 = 18,365  Berat badan kurang

2. Tanda-tanda Vital
- Tekanan darah : 145/83 mmHg
- Nadi : 103x/menit
- Pernapasan : 20x/menit
- Suhu : 36,8°C

3. Kulit dan Kuku


a. Kulit
Inspeksi : Palpasi :
- Kebersihan : bersih - Kelembapan : lembap
- Warna : sawo matang - Suhu permukaan kulit : hangat
- Tidak terdapat lesi - Tekstur : kasar
- Tidak terdapat sianosis - Turgor kulit : elastis

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 4
- Tidak terdapat ikterik - Tidak terdapat edema
- Tidak terdapat pucat

b. Kuku
Inspeksi :
- Kebersihan : bersih
- Bentuk : simetris dan tidak ada kelainan
- Warna kuku : merah muda
- Tidak terdapat tanda infeksi

Palpasi :
- Ketebalan kuku : tebal
- Capilary Refill Time : Tangan kanan : < 3 detik
Tamgan kiri : < 3 detik

4. Kepala
Inspeksi :
Betuk bulat dan simetris, tidak ada lesi, rambut bersih, warna rambut beruban dan sedikit
kehitaman, rambut tipis dan pendek, rambut rontok.

Palpasi :
Tidak ada pembengkakan atau penonjolan

5. Wajah
Warna kulit sawo matang, bentuk wajah oval dan simetris. Ketika di palpasi tidak ada
nyeri tekan di dahi dan tidak terdapat edema di bagian pipi maupun rahang

6. Mata
Bentuk antara mata kiri dan kanan sama dan simetris, alis mata tidak ada kelainan,
posisi bulu mata simetris tidak ada kelainan, tidak ada benjolan dan kemerahan di
kelopak mata, konjungtiva berwarna anemis, sklera berwarna putih, ukuran pupil
kanan dan kiri sama, pergerakan bola mata sama dan simetris, respon terhadap cahaya
pupil mengalami vasokontriksi, klien tidak menggunakan kacamata.

7. Telinga
Bentuk antara telinga kanan dan kiri sama dan simetris, tidak terdapat kerusahan
jaringan kulit, posisi telinga kanan dan kiri sama dan tidak ada kelainan, warna sawo
matang, tidak terdapat serumen di liang telinga, dan tidak ada tanda-tanda infeksi

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 5
8. Hidung dan Sinus
Bentuk hidung simetris, ukuran normal tidak ada kelainan, warna sawo matang, tidak
ada nyeri dan bengkak, tidak ada lesi, tidak ada sekret, dan tidak ada perdarahan

9. Mulut dan Bibir


Tekstur lembut, tidak ada lesi, tidak ada stomatitis, terdapat gigi berlubang pada gigi
graham kanan dan bawah, terdapat karang gig/karies, tidak terdapat perdarahan atau
radang gusi, gigi simetris dan osisi lidah simetris, keadaan langit-langit bersih dan
tidak ada kelainan

10. Leher
Warna sawo matang dan bentuk simetris, tidak terdapat kerusakan integritas, tidak
terjadi pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe tidak ada nyeri, tidak ditemukan
adanya bruit

11. Dada : Pernafasan/Jantung dan Kardiovaskuler/Paru


a. Pernafasan
Inspeksi: simetris, bentuk dada diameter anterior posterior – transversal = 1:2,
gerakan napas [frekuensi pernapasan: 20 x/menit, irama regular, tidak ada upaya
pernapasan/penggunaan otot-otot bantu pernapasan] warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi, tidak ada edema, tidak terdapat pembengkakan/penonjolan

Palpasi: simetris, pergerakan dada normal, tidak ada massa dan lesi, tidak ada
nyeri, tractile fremitus terdapat getaran ketika mengucapkan 7 7.

Perkusi: sonor, sisi dada kiri: dari atas ke bawah ditemukan sonor, tympani : ICS
7/8 (paru-lambung), sisi dada kanan : ICS 4/5 (paru-hati), dan dinding posterior:
supraskapularis (3-4 jari di pundak) batas atas paru.

Auskultasi: suara napas paru: vesicular, suara napas bronchus: bronchovesikular,


dan suara napas trakea: bronchial
b. Kardiovaskuler
Inspeksi: mukosa bibir lembap dan berwarna merah muda, tidak ada pembesaran
vena jugularis, arteri karotis normal
Palpasi: denyutan nadi: 103 x/menit
Perkusi: ukuran, bentuk dan batas jantung normal
Auskultasi: BJ 1 dan BJ2 normal, tidak terengar suara gallop dan tidak terdengar
suara murmur

c. Dada dan Aksila


Inspeksi dan palpasi aksila: tidak terdapat nyeri, tidak terdapat pembesaran nodus
limfe.

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 6
12. Abdomen
Inspeksi : simetris, warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, tidak terdapat distensi,
gerakan dinding perut normal.
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkusi: normal
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada asites, tidak ada nyeri.

13. Genetalia
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan genitalia
14. Anus dan Rectum
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan genitalia
15. Muskuloskeletal
a. Pemeriksaan ekstremitas atas (bahu, siku, lengan)
Inspeksi struktur musculoskeletal: simetris dan pergerakan normal, ROM
1.Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping rentang 180°
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180°
samping tubuh,
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 60°
siku tetap lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di rentang 180°
atas kepala dengan telapak tangan jauh
dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90°
dengan menggerakan lengan sampai ibu
jari menghadap ke dalam dan ke
belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang 360°
penuh,
2. Siku

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 7
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan rentang 150°
bahu bergerak ke depan sendi bahu dan
tangan sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150°
tangan,

3. Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan rentang 90°
sehingga telapak tangan menghadap ke
atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga rentang 90°
telapak tangan menghadap ke bawah,

4. Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 90°
bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 90°
jari-jari, tangan, lengan bawah berada
dalam arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 50°
arah lima jari,

5. Jari- jari tangan


Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke rentang 60°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang rentang 30°
satu dengan yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

6. Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang rentang 90°

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 8
permukaan telapak tangan,
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh rentang 90°
dari tangan,
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°

b. Pemeriksaan ekstremitas bawah ( panggul, lutut, pergelangan kaki dan telapak kaki) :
Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan ROM ekstermitas bawah karena klien
mengatakan masih merasa lemas

16. Neurologi
a. Pemeriksaan 12 saraf kranial (O.O.O.T.T.A.F.A.G.V.A.H)
I. Olfaktorius/penciuman : Saat pengkajian klien dapat mengenali aroma kopi dengan ditutup
matanya
II. Optikus/penglihatan : Klien diberikan bahan bacaan sederhana untuk dibaca kemudian klien
dapat membacanya dengan baik
III. Okulomotorius/kontriksi dan dilatasi pupil : Perawat memberikan instruksi kepada klien
untuk focus terhadap benda yang diberikam yaitu pulpen, didapatkan klien masih memiliki arah
pandang yang luas, pupil beraksi terhadap cahaya.
IV. Trokhlear/gerakan bola mata ke atas dan bawah : Klien dapat melihat ke atas dan ke
bawah dengan baik
V. Trigeminal/sensori kulit wajah , penggerak otot rahang : uji reflek kornea (+), klien hanya
dapat mengatupkan rahang bawah dengan rahang atas karena giginya sudah banyak yang tanggal
VI. Abdusen/gerakan bola mata menyamping : Klien dapat melihat ke kanan dan ke kiri
dengan baik
VII. Facial/ekspresi wajah dan pengecapan : Klien selalu tersenyum, klien dapat
mengencangkan wajah, dapat mengembungkan pipi, dapat menaikkan dan menurunkan alis
mata, dan simetris.
VIII. Auditorius/pendengaran : Klien diberikan kalimat “Saya adalah nenek yang kuat” ,
kemudia klien dapat mengulangi kalimat yang diberikan
IX. Glosofaringeal/pengecapan, kemampuan menelan, gerakan lidah: Klien diberikan
garam, kopi, dan gula kemudian klien dapat mengenali rasa manis, pahit, dan asin.

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 9
X. Vagus/sensasi faring, gerakan pita suara : Dalam mengucapkan kata “ah’ suara klien tidak
terlalu terdengar keras
XI. Asesorius/gerakan kepala dan bahu : Klien dapat melawan tahanan ringan
XII. Hipoglosal/posisi lidah : Klien dapat menggerakkan lidahnya ke berbagai sisi

b.Pengkajian reflek
1. Reflek bisep : Positif
2. Reflek trisep : Positif
3. Reflek patella : Positif
4. Reflek brakhioradialis : Positif
5. Reflek achilles : Positif
6. Reflek plantar : Postif
7. Reflek kutaneus : Klien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan reflek kutaneus

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium IGD RSUD Tarakan


Hari/Tanggal: Sabtu, 16 Desember 2017 pukul 11:11 WIB
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 13.1 g/dl 13.0-18.0

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 10
Hematokrit 38.3* % 40-50
Eritrosit 4.33* Juta/Ul 4.5-5.5
Leukosit 50,890* /mm3 400-10000
Trombosit 418,600 /mm3 150000-450000
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium (Na) 128* mEq/L 135-150
Kalium (K) 4.0 mEq/L 3.6-5.5
Clorida (Cl) 91* mEq/L 94-111
Analisa Gas Darah
Ph 7.481* 7.35-7.45
PCO2 10.6* mmHg 35-45
PO2 111.1* mmHg 83-108
SO2 98.2 % 85-99
BE-ecf -15.7* mmol/L -2-3
BE-b -11.6* mmol/L
SBC 15.4 mmol/L
HCO3 8.0* mmol/L 21-28
TCO2 8.3* mmol/L 23-27
A 136.2 mmHg 128-229
A-aDO2 25.10 mmHg
a/A 0.8 mmHg
O2 Ct 17.0 ml/dl
Temperatur 37.0 °C
Gula Darah
Glukosa Darah 460 mg/dl <140
Sewaktu
Fungsi Liver
AST (SGOT) 10 U/L <40
ALT (SGPT) 9 U/L <41

2. Pemeriksaan Laboratorium Saat Pengkajian di Ruang Dahlia RSUD Tarakan

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 11
Hari/Tanggal: Rabu, 20 Desember 2017 pukul 06:38 WIB

Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan


Kimia Klinik
Gula Darah
Glukosa Darah 301* mg/dl <140
Sewaktu

E. Penatalaksanaan Medis

No. Nama Obat Dosis Cara Pemberian Frekuensi


1. Domperidone 1 Oral 3x1
2. Paracetamol 500 mg Oral 3x1
3. Acetilsistein 200 mg Oral 3x1
4. Alpentin 300 mg Oral 1x1
5. Ondansentron 16 mg Oral 1x1
6. Vit B Complex 1 Oral 1x1
7. Sukralfat 15 cc Oral 3x1
9. Meropenem 1 gr Injeksi 3x1
10 Lantus 2 ui Injeksi 1x
11. Humalog 4 ui Injeksi 3x

Penjelasan Terapi Obat


a. Sukralfat
Indikasi:
Tukak lambung dan tukak duodenum

Peringatan:
Gangguan ginjal (hindari bila berat); kehamilan dan menyusui; pemberian sukralfat dan nutrisi
enteral harus berjarak 1 jam

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 12
Efek Samping:
Konstipasi, diare, mual, gangguan pencernaan, gangguan lambung, mulut kering, ruam, reaksi
hipersensitifitas, nyeri punggung, pusing, sakit kepala, vertigo, dan mengantuk, pembentukan
bezoar (lihat keterangan di atas).
b. Domperidone
Indikasi
 Untuk pengobatan gejala dispepsia fungsional
 Untuk mual dan muntah akut.
 Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian levodopa dan bromokriptin lebih
dari 12 minggu.
Kontraindikasi
 Penderita hipersensitif terhadap domperidone.
 Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolaktin.
Peringatan dan Perhatian
 Hati-hati penggunaan domperidone pada wanita hamil dan menyusui.
 Domperidone tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang.
 Hati-hati penggunaan domperidone pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
Efek Samping
 Meskipun jarang, dapat terjadi efek samping mengantuk, reaksi ekstrapiramidal distonik,
parkinson, tardive diskinesia (pada pasien dewasa dan usia lanjut) dan dapat diatasi dengan
obat antiparkinson.
 Peningkatan prolaktin serum sehingga menyebabkan galaktorrhoea dan ginekomastia.
 Mulut kering, sakit kepala, diare, ruam kulit, rasa haus, cemas dan gatal.

Interaksi Obat
 Domperidone mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin.
 Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid secara bersamaan dapat
mengantagonisir efek domperidone.
 Pemberian antasida secara bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone.
 Efek bioavailabilitas dapat bertambah dari 13% menjadi 23% bila diminum 1½ jam setelah
makan.

c. Paracetamol
Indikasi

 Mengurangi nyeri pada kondisi : sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri pasca operasi
minor, nyeri trauma ringan.
 Menurunkan demam yang disebabkan oleh berbagai penyakit. Pada kondisi demam,
paracetamol hanya bersifat simtomatik yaitu meredakan keluhan demam (menurunkan
suhu tubuh) dan tidak mengobati penyebab demam itu sendiri.
Kontraindikasi
 Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi terhadap Paracetamol.

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 13
 Penderita gangguan fungsi hati berat.
Peringatan dan Perhatian
 Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang,
segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.
 Gunakan Parasetamol berdasarkan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Penggunaan
paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan efek samping yang serius
dan overdosis.
 Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita penyakit hati/liver, penyakit ginjal dan
alkoholisme. Penggunaan parasetamol pada penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat
meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.
 Hati-hati penggunaan parasetamol pada penderita G6PD deficiency.
 Hati-hati penggunaan parasetamol pada wanita hamil dan ibu menyusui. Parasetamol bisa
diberikan bila manfaatnya lebih besar dari pada risiko janin atau bayi. Parasetamol dapat
dikeluarkan melalui ASI namun efek pada bayi belum diketahui pasti.
Efek Samping
 Mual, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan.
 Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
 Reaksi hipersensitivitas/alergi seperti ruam, kemerahan kulit, bengkak di wajah (mata,
bibir), sesak napas, dan syok.

d. Asetilsistein
Indikasi:
Terapi hipersekresi mukus kental dan tebal pada saluran pernapasan.

Peringatan:
Pasien yang sulit mengeluarkan sekret, penderita asma bronkial, berbahaya untuk pasien asma
bronkial akut.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap N-asetilsistein.

Efek Samping:
Pada penggunaan sistemik: menimbulkan reaksi hipersensitif seperti urtikaria dan bronkospasme
(jarang terjadi). Pada penggunaan aerosol, iritasi nasofaringeal dan saluran cerna seperti pilek
(rinore), stomatitis, mual, muntah.

e. Alpentin

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 14
Indikasi: Terapi tambahan untuk kejang parsial dan kejang parsial dengan
generalisasi sekunder pada pasien yang tidak dapat dikendalikan dengan
antikonvulsan standar atau intoleran terhadap dosis terapeutik obat tersebut.
Untuk terapi kejang parsial sederhana dan kompleks, terutama kejang
tonik-klonik umum sekunder
Perhatian: Hentikan secara bertahap selama minimal 1 minggu. Dapat mengganggu
kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Hamil, laktasi. Anak <
12 tahun
Efek Samping: Somnolen, pusing, ataksia, lelah, nistagmus, sakit kepala, tremor, mual,
muntah, diplopia, ambliopia, rhinitis

f. Ondansentron

Indikasi:
Mual dan muntah akibat kemoterapi dan radioterapi, pencegahan mual dan muntah pasca
operasi.

Peringatan:
Hipersensitivitas terhadap antagonis 5HT3 lainnya, kepekaan terhadap perpanjangan interval
QT, obstruksi intestinal subakut, operasi adenotonsillar, kehamilan, menyusui, gangguan hati
sedang dan berat (maksimal 8 mg/hari).

Interaksi:
Fenitoin, karbamazepin dan rifampisin: meningkatkan metabolisme ondansetron, tramadol:
ondansetron menurunkan efek tramadol, rifampisin: meningkatkan metabolisme ondansetron.

Kontraindikasi:
Hipersensitivitas, sindroma perpanjangan interval QT bawaan.

Efek Samping:
Sangat umum: sakit kepala; umum: sensasi hangat atau kemerahan, konstipasi, reaksi lokasi
injeksi, tidak umum: kejang, gangguan gerakan (termasuk reaksi ekstrap iramidal seperti reaksi
distoni, oculogyric crisis, diskinesia), aritmia, nyeri dada dengan atau tanpa depresi segmen ST,
bradikardi, cegukan, peningkatan uji fungsi hati tanpa gejala; jarang: reaksi hipersensitivitas
yang terjadi segera dan kadang berat termasuk anafilaksis, pusing saat pemberian intravena
secara cepat, gangguan penglihatan sepintas (pandangan kabur) setelah mendapat obat
intravena; sangat jarang: kebutaan sementara selama pemberian intravena.

g. Vitamin B Complex

Indikasi
1. Anemia (kekurangan darah).

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 15
2. Beri-beri
3. Kekurangan Vitamin B1, B6 dan B12.
4. Kelainan sistem saraf tepi.
5. Kesemutan
6. Menderita pegal-pegal otot
7. Polyneuritis.

Efek Samping
1. Bengkak kulit
2. Bentol-bentol dan gatal kulit
3. Kebiruan
4. Keringat berlebih
5. Kulit mati rasa
6. Mual dan muntah
7. Rasa lelah
8. Reaksi alergi
9. Sensasi rasa hangat
10. Urine berwarna oranye

Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif atau alergi
terhadap vitamin B kompleks (Vitamin B1, B6 dan B12).

h. Meropenem
Indikasi:
infeksi gram positif dan Gram negatif, aerobik dan anaerobik.

Peringatan:
hipersensitivitas terhadap penisilin, sefalosporin dan antibiotik beta-laktam lainnya. Gangguan
fungsi hati, fungsi ginjal, wanita hamil atau menyusui.

Kontraindikasi:
hipersensitif terhadap meropenem.

Efek Samping:
mual, muntah, diare, nyeri perut, gangguan uji fungsi hati, trombositopenia, uji Coombs positif,
eosinofilia, netropenia, sakit kepala, parestesia, reaksi lokal.

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 16
i. Lantus
Indikasi: Untuk dewasa, remaja, dan anak 6 tahun dengan DM yang memerlukan
terapi insulin.
Dosis: Dosis bersifat individual. 1 x/hari, secara injeksi SK, diberikan pada waktu
yang sama tiap hari.
Perhatian: Penyakit atau kondisi lainnya yang menyebabkan perubahan kebutuhan
akan insulin.
Efek Samping: Hipoglikemia, gangguan visual temporer, lipoatrofi atau lipohipertrofi,
reaksi pada tempat injeksi. Jarang reaksi alergi berat atau edema.
Interaksi Obat: Peningkatan efek penurunan gula darah jika digunakan bersama
antidiabetik oral, ACE inhibitor, disopiramid, fibrat, fluoksetin, MAOI,
pentoksifilin, propoksifen, salisilat, antibiotik sulfonamid. Efek penurunan
gula darah akan berkurang jika digunakan bersama kortikosteroid, danazol,
diazoksid, diuretik, glukagon, isoniazid, estrogen dan progesteron, derivat
fenotiazin, somatropin, simpatomimetik, hormon tiroid. β bloker, kionidin,
garam litium atau alkohol dapat memperkuat atau memperlemah efek
penurunan gula darah. Pentamidin dapat menyebabkan hipoglikemia,
kadang dapat diikuti hiperglikemia.

j. Humalog
Indikasi
 Terapi untuk pasien dengan diabetes mellitus, pemeliharaan homeostatis glukosa.
 Stabilisasi awal diabetes mellitus karena dapat digunakan dalam hubungan dengan isnulin
manusia kerja lama untuk diberikan sebelum makan.

Kontra Indikasi.
Hipoglikemia.

Peringatan
Penggantian terapi dari insulin jenis lain; durasi diabetes mellitus yang berlangsung lama,
meningkatkan terapi insulin, neuropati diabetes, penggunaan obat penyakit ẞ; reaksi
hipoglikemik/hiperglikemik tidak terkontrol; dosis yang tidak adekuat/penghentian terapi;
penyakit atau gangguan emosional; gangguan ginjal atau hati; aktivitas atau perubahan diet.

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 17
Anak. Hamil. dan Laktasi.

Efek Samping
 Lipodistrofi.
 Reaksi alergi lokal
 Sistemik

Interaksi Obat
 Kortikosteroid, kontrasepsi oral, terapi sulihtiorid dapat meningkatkan kebutuhan insulin.
 Obat hipoglikemik oral, salisilat, antibiotik sulfa, dapat menurunkan kebutuhan insulin.

F. Analisa Data
Data Masalah Keperawatan Etiologi
DS: Ketidakseimbangan nutrisi Kebutuhan metabolisme yang
 Klien mengatakan kurang dari kebutuhan tubuh tinggi
selalu terasa lapar
walaupun sudah makan
 Klien mengatakan
berat badannya
mengalami penurunan,
sebelum sakit berat
badannya 56 kg namun
saat dirawat berat
badannya, klien
memperkirakan berat
badannya saat ini yaitu

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 18
50 kg.
 Klien mengatakan
merasakan lemas
 Klien mengatakan
merasakan mual

DO:
 BB: 50 kg
 TB: 165 cm
 IMT: 18,365
 Klien tampak lemas
 Konjuntiva anemis
 Rambut klien rontok
 Porsi makan klien
hanya habis ¼ porsi
DS: Kurang pengetahuan Tidak familiar dengan sumber
- Klien mengatakan belum informasi
mengetahui tentang
diabetes mellitus
- Klien belum mengetahui
tentang makanan yang
seharusnya tidak
dikonsumsi oleh penderita
diabetes mellitus
- Klien belum jarang
mengecek gula darahnya

DO:
- Saat dilakukan pengkajian,
klien terlihat bingung
ketika ditanya tentang
diabtes mellitus

Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 19
Asuhan Keperawatan Kepada Ny. S dengan Katarak di Poli Mata RSIJ Cempaka Putih 20

Anda mungkin juga menyukai